Cerita Malam Pergantian Tahun Baru 2024

cerita malam tahun baru 2024

Akhirnya kita resmi ganti kalender tahun 2024 ya, setelah semalam ditandai dengan gegap gempita kembang api menyinari malam tepat di pukul 00.00. Bersamaan dengan pekikan terompet tanda tahun telah berganti.

Saya pernah menceritakan, betapa dulunya, setiap tanggal 31 Desember malam setiap tahunnya. Mulai dari tahun 2001-2009, saya selalu melewatkan malam tersebut di jalanan sekitar balai kota Surabaya.

Nah, tahun ini, kebetulan banget kami sudah di Surabaya lagi, berceritalah saya kepada anak-anak tentang hal tersebut.

Tentang macetnya jalanan ketika tahun baru, tentang indahnya kembang api yang luar biasa cantik, yang biasanya ada di balai kota Surabaya.

Dan gara-gara hal itu, anak-anak jadi merengek pengen tahun baruan kayak gitu dong.

Saya pikir, menarik juga sih ya bisa mengulang momen dahulu, dengan anak-anak. Meskipun dulu sih sama si mantan pacar yang menemani menikmati momen tersebut.

Tapi, sekarang dinikmati bersama anak-anaknya sang mantan pacar, kek-nya seru juga.

Maka, sayapun mengiyakan, bahwa kami bakalan menonton kembang api secara langsung di balai kota, dengan catatan nggak hujan.

Dengan semangat si Kakak mengamati ramalan cuaca, meski ada peringatan bakalan hujan malam tersebut. Tapi si kakak berkilah, kalau langitnya cerah, jadi kayaknya hujannya nggak bakal jadi.

Dan tibalah malam yang dinanti, sengaja sebelum berangkat saya ngajak anak-anak makan dulu biar kenyang. Saya masak nasi goreng dengan taburan sayur wortel dan buncis serta telur. Alhamdulillah anak-anak makan dengan lahap dan banyak.

Setelah makan sore, kami bersiap namun menanti waktu shalat Isya dulu, biar nggak kepikiran di jalanan.

Tepat pukul 20.00, kamipun keluar. Alhamdulillah nggak hujan sih, tapi ketika melihat langit, rasa-rasanya bakalan hujan.

Setelah berunding dengan anak-anak, akhirnya kami putuskan ke mall terdekat balai kota aja buat nunggu pukul 12 malam. Dan sebelumnya kami mampir dulu isi bensin, biar nggak bingung pas kejebak macet, eh bensin abis.

Kami memilih Delta plaza atau Surabaya plaza sebagai tempat tujuan. Alasannya, agar ketika nanti kami keluar udah macet, kami bisa nitip motor di parkiran Delta aja.

Tapi... pas  nyampe parkiran, kok sepi, hahaha.

Bukan cuman itu, jalanan juga cenderung sepi dan lancar. Sangat bertolak belakang dengan cerita saya ke anak-anak, di mana dulunya, pas pukul 7 atau 8 malam, jalanan depan Delta tuh udah macet banget dengan kendaraan.

Setelah parkir, kami masuk ke Delta, dan iyes, mall-nya juga sepi sodarah, hahaha.

delta plaza

Kami berkeliling di lantai dasar sejenak, lalu akhirnya memutuskan mampir ke mekdih aja buat nunggu jam malam. Kebetulan, di Delta tuh cuman Mekdih yang bukanya sampai larut malam.

Saya cuman pesan kopi pakai poin aplikasi, lalu anak-anak beli es krim paling murah, hehehe. Setelahnya kami menikmati jalanan depan Delta, yang lancar-lancar wae tuh.  

Si Adik kemudian minta izin mau main di playground yang ada di sudut resto itu. Saya dan si Kakak lalu menungguinya dengan sibuk fokus ke HP masing-masing.

main di delta plaza

Maknya, si Rey ini, memutuskan untuk menulis di blog pakai HP, dan benar saja, bisa menerbitkan tulisan tentang renungan akhir tahun 2023.

Sementara si Kakak, malah sibuk main game dengan semangat, maklum Maminya lagi nggak protes akan hal itu, hehehe.

Lumayan lama kami di Delta, sampai sekitar pukul 23.00, barulah kami beranjak keluar dari Mekdi dan menuju parkiran.

Oh ya, ketika masih di Delta, saya membaca berita E100 kalau sebagian wilayah di Surabaya mulai hujan deras. Tapi ketika saya intip keluar, di depan Delta masih kering kerontang, nggak ada tanda-tanda bakalan hujan.

Nantilah ketika kami keluar, dan menuju parkiran, mulai deh kerasa ada gerimis kecil yang turun. Sekejap saya bingung, apakah kami akan tetap keluar dari parkiran dengan risiko kehujanan. Atau tetap di dalam delta menanti pukul 12 malam di Mekdih aja.

Namun anak-anak udah minta keluar, maunya keliling-keliling aja. Ya udah deh, sambil berdoa semoga hujannya nggak jadi, keluarlah kami dari parkiran menuju balai kota yang nggak jauh dari situ.

Meski waktu telah menunjukan sekitar pukul 23.15an, tapi jalanan masih terbilang lengang. Tidak ada kemacetan yang berarti selain di sepanjang jalan depan Garden Palace Hotel yang sedikit tersendat. Dikarena banyak motor dan mobil yang parkir di pinggir jalanan.   

Sampai di depan balai kota, jalanan makin tersendat, karena makin banyak motor yang parkir di sana. Saya ajak deh anak-anak ikutan berhenti di pinggir jalan menanti pergantian tahun dan melihat kembang api dari spot tersebut.

Tapi pas liat jam, kok ya masih lama ya, masih sekitar 25 menitan lagi.

Ya udah kami kembali muterin balai kota, mengikuti arus kendaraan lain yang sepertinya mencari parkiran agar bisa masuk ke balai kota.

Namun ternyata, semua parkiran motor di sekitar balai kota sudah penuh, kami hanya diarahkan untuk parkir di tempat lain yang agak jauh dari lokasi balai kota. Saya malas dong jalan jauh, jadinya membujuk anak-anak agar kami bisa melihat kembang api dari atas motor aja di pinggir jalan.

Segera saya kembali ke Delta, agar bisa muter dan kembali ke jalanan depan alun-alun Surabaya. Dan ternyata, selepas depan Delta jalanan mulai tersendat dong. Waktu menunjukan kurang 15 menitan untuk pergantian tahun. Sesekali mulai terdengar petasan dan juga terlihat kembang api yang mulai diudarakan.

Syukurlah, menjelang 10 menitan ke pukul 00.00, saya akhirnya memutuskan untuk berhenti di jalan Yos Sudarso dekat Monumen Pangsud. 

cerita malam tahun baru 2024

Kami putuskan menunggu di situ, dengan harapan bisa melihat secara langsung atraksi kembang api di balai kota yang terlihat jelas dari tempat kami.

Di belakang, samping kiri kanan kami mulai tampak kembang api yang indah menghiasi langit. Tapi, belum ada juga tanda-tanda sedikitpun ada kembang api dari dalam balai kota.

Bahkan sampai akhirnya di pukul 00.00, kembang api mulai banyak terlihat dari segala penjuru. Tapi sedikitpun nggak ada yang berasal dari balai kota, seperti dulu yang sering dilakukan. 

kembang api

Yang lucu, suasana kan ramai, macet.

Tapi tau nggak? semua orang diam, nggak ada teriakan-teriakan ataupun bunyi apa gitu layaknya memeriahkan pergantian tahun.

Bahkan, beberapa orang yang bawa terompet, hanya meniupnya dengan perlahan.

Sungguh awkward momen banget, hahaha.

Sebagai generasi anak muda di sepanjang tahun 2000an, jujur merasa banget kalau di zaman sekarang tuh, ramenya di medsos doang. Di dunia nyata mah sunyi senyap.

Hanya sesekali saja, ketika kembang api yang disulut dari jalan depan Grand City, meledak dengan merata dan cantik di langit. Barulah terdengar seruan kagum dan tepuk tangan sejenak.

Sampai akhirnya pukul 00.15, dan kami akan pergi dari tempat itu, si Kakak nanya,

"Loh, udah kah? gitu aja? enakan di TPJ ya!"

Si Kakak mah bisaaa ajah! Tapi emang iya sih, kalau di Sidoarjo, kami memang nggak pernah keluar menikmati kembang api di jalanan. Setiap kali pukul 00.00, kami hanya perlu keluar depan rumah, dan menikmati banyaaakkk banget pemandangan kembang api yang ramai di kejauhan. Dan ternyata itu lebih mengasyikan dong.

Kami akhirnya pergi dari tempat itu, tujuannya ke McD Basra. Si kakak mengeluh lapar, jadinya saya cuman teringat Mekdih itu yang buka 24 jam.

Tapi dasar nakanak agak error dah, udahlah kami menembus kemacetan dan ngeri karena di jalanan bertemu dengan beberapa kelompok anak muda yang kebut-kebutan. Eh pas dekat TP si Kakak bilang nggak mau makan Mekdih, karena si Adik juga nggak mau.

Dia cuman minta mampir ke minimarket, untuk beli minum, karena dia haus banget dan minuman bekal kami udah habis.

Untungnya di jalan selepas TP ada Indomaret, Alfamart bahkan Lawson. Jadinya kami mampir deh ke Indomaret, setelahnya mampir beli makanan jajanan di Lawson.

lawson embong malang

Tapi ternyata, antri lamaaaanyaaaa...

Udah ngomel aja dah si Mamak Rey, karena udah ngantuk juga sih. Ada kali sejaman kami di Lawson, gara-gara waktu antri yang lama. 

Si Adik pesan odeng, dan si Kakak pesan Tteobokki. Dan syukurlah mereka suka, dan mau ngisi perutnya. Daripada langsung pulang, lalu mamak rempong masakin mie lagi kan!.

odeng di lawson

Setelah anak-anak selesai makan, kamipun keluar, dan tadaaa.... ternyata abis hujan deras dong. Bisa-bisanya kami nggak nyadar di dalam.

makan di lawson

Syukurnya, hujannya udah reda, jadi kami bisa langsung pulang tanpa harus rempong pakai jas hujan. Ternyata, hujannya merata dong, sepanjang jalan basah dan penuh dengan genangan air.

Tapi bersyukur banget sih ya, perjalanan kami menikmati malam tahun baru tuh lancar dan pas banget. Bayangin, kami tuh udah mau perjalanan pulang, sampai akhirnya mampir ke Indomaret, malah kegoda mampir Lawson.

Di Lawson juga antriiii lama banget. 

Tapi, bayangkan kalau kami nggak mampir dan antri lama, keknya udah kehujanan deh di jalanan.

Masya Allaaaah, sebuah teguran biar mengurangi keluhan dan ngomel dah. 

Kami sampai pukul 02.15an, karena udah menjelang subuh, jadinya si Kakak saya suruh nonton TV aja dulu, biar nunggu shalat subuh sekalian, baru deh habis itu tidur.

Jadi gitu deh, selain si Adik, saya dan si Kakak tidur pukul 04.15an. Sayang si Mami terbangun pukul 8an, sementara anak-anak bangun nyaris pukul 11 siang, hahaha.

Setelah bangun, baru deh teringat kalau belom bikin tulisan resolusi parenting 2024 ala MamiRey.

Begitu deh cerita malam pergantian tahun baru 2024 kami. Kalau temans, apa nih ceritanya?


Surabaya, 01 Januari 2024

2 komentar :

  1. motoran keliling kota gini aja udah seru mbak, apalagi kalau di Surabaya yang kehidupan kotanya "hidup"
    Rutenya juga nggak asing buat aku yang sering lewat daerah Delta, Balai Kota, Basra hahaha.
    Berarti malam tahun baruan kemarin, di Surabaya nggak terlalu hectic yang gimana gimana gitu ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha iyaaa, cuman udah beda banget sama suasana ketika dulu diriku masih muda, rameee banget

      Hapus

Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisan saya, silahkan meninggalkan komentar dengan nama dan url yang lengkap, mohon maaf, percuma ninggalin link di dalam kolom komentar, karena otomatis terhapus :)

Link profil komen saya matikan ya Temans.
Agar pembaca lain tetap bisa berkunjung ke blog masing-masing, gunakan alamat blog di kolom nama profil, terima kasih :)