Blogger Profesi Paling Cocok Ala Rey, Dibandingkan Jualan Online

Blogger, Profesi yang Paling Cocok Buat si Rey, Dibandingkan Jualan Online atau Semacamnya!

"Rey, coba deh jualan di depan rumah, jual camilan kecil-kecil atau sembako, lumayan buat pemasukan!"
"Rey, coba jualan makanan aja, jual online sebarkan di grup WA gitu, lumayan kan buat pemasukan!"
Percaya atau enggak, nggak sekali dua kali saya mendapatkan masukan, saran, hingga kesannya pemaksaan kayak gitu, hehehe.

Nggak tahu kenapa, di dalam hidup saya, cuman 2 profesi yang bikin saya dihargai dan dianggap bukan 'beban suami'.

Pertama, ketika saya kerja kantoran dan punya gaji tetap, karena jujur saya tuh orangnya nggak enakan sama orang lain, biar kata sama keluarga ataupun ortu / mertua, jadi ketika saya punya duit pemasukan yang tetap dan berkecukupan, ya saya berbagi dong ke mereka.

Kedua, ketika saya berjualan makanan frozen brownies, meski pemasarannya melalui online yaitu twitter.

Kalau bekerja kantoran nggak usah dijelasin sih ya, meski gaji saya terbilang kecil dulunya, tapi mungkin karena saya bekerja 3-4 kali dari gaji saya, jadi Alhamdulillah rezeki tuh kayaknya adaaaa aja.
Nggak heran ketika saya udah punya anak, kami sempat tinggal di rumah mertua agar si bayi diawasi oleh keluarga sendiri.

Dan biar kata numpang di rumah mertua, saya ngitungnya berasa kontrak atau kos, jadi saya keluarin duit untuk beli ini itu, bayar listrik, air, beli bahan makanan, termasuk kasih uang ke mertua dan bayarin pembokat.

Mungkin karena itu kali ya, jadinya saya dipandang lebih baik, ikut menghasilkan uang soalnya, nggak membebani suami aja (padahal mah, istri memang tanggung jawab suami ya).

Nah, kalau pas jualan frozen brownies, mungkin karena saya udah lumayan punya 'nama' waktu itu, udah mendapatkan banyak orderan, bahkan pernah dapat orderan yang dijadikan oleh-oleh buat dibawa ke Lombok kalau nggak salah dulunya.

Jadinya banyak yang menganggap kalau saya udah lumayan sukses lah jualan brownies tersebut.
Mereka nggak tahu aja, gimana saya tepar berhari-hari setelah mendapatkan orderan, karena semuanya tuh memang saya kerjakan sendiri.

Dari disain kemasan, bikin resep, nentukan harga jual, beli bahan, bikinnya juga sendiri, bikin adonan sendiri, aduk adonan sendiri, baking sendiri, CUCI KEBERANTAKANNYA SENDIRI WHICH IS I HATE THIS VERY MUCH KARENA PENUH MINYAK DARI MARGARIN, HIKS!

Abis itu potong-potong browniesnya sendiri, dikemas sendiri.
Nggak usah nanya mengapa saya tepar kan ye!
Terlebih, kekuatan fisik si Rey itu, jauh lebih kecil dari semangat dan daya tahan otaknya, wakakakak.

Orang-orang cuman liat hasilnya, udah dikemas dalam kemasan kecil dan terlihat mahal pulak, karena saya jualnya 30ribu per kotak kecil.

Nggak usah nanya gimana perasaan si Rey ketika produknya dibilang mahal, padahal itu bahannya premium.
Makin tepar rasanya, hahaha.


Nggak Kuat Jualan Online Langsung Dan Memutuskan Berbisnis 


Lah, bukannya berbisnis sama aja dengan jualan online?
Beda ya!

Kalau jualan online itu, fokusnya menjual dan harus terjual.
Kalau berbisnis, lebih ke mendalami cara-cara penjualan dan pendukungnya.

Blogger, Profesi yang Paling Cocok Buat si Rey, Dibandingkan Jualan Online atau Semacamnya!

Yup, saya mempelajari dunia bisnis awalnya dari bisnis MLM Oriflame, di mana selama berbisnis Oriflame, saya jarang jualan langsung, lebih suka membangun jaringan dan masalah jualannya saya malah beli sendiri, cobain sendiri, dan sebagai bahan edukasi serta materi penjualan buat jaringan.

Mungkin karena itu, di mana hasilnya tidak selalu berupa uang cash kayak saya jualan frozen brownies, respek orang-orang kepada saya jadi berkurang.

Banyak yang menyayangkan mengapa saya berhenti jualan frozen brownies, padahal 'nama' produk saya ketika itu udah mulai dikenal banyak orang.

Ya pegimana dong, saya nggak mampu.
DAN SAYA MENGATAKAN NGGAK MAMPU INI, BUKAN KARENA SAYA MIKIRNYA NGGAK MAMPU, TAPI MEMANG SAYA UDAH JALANIN SAMPAI BENAR-BENAR DI TITIK SAYA TEPAR BEKALI-KALI, DAN AKHIRNYA MENYADARI, fisik saya tidak sekuat orang lain.

Kelebihan saya tuh di pikiran, dan di depan laptop.
Suruh saya begadang 24 jam menghadap laptop, saya mampu loh.
Tapi jangan suruh saya 2-3 jam tanpa jeda berada di dapur atau mengerjakan pekerjaan fisik, udahlah saya sesak nafas, dan ujungnya ya tepar.

Belum lagi, kalau mau sukses berjualan, ya wajib mengerti ilmu bisnis dan marketing.
Lah saya mulainya tuh berbekalkan otodidak dan ATM (Amati, Tiru dan Modifikasi), tentu saja semuanya penuh dengan trial dan error.

Ketambahan, saya memulainya berbekalkan nekat loh, dengan modal yang amat sangat minim.
Dan saya kadang cuman mesem-mesem, ketika banyak orang menyarankan untuk hire orang buat bikinnya, jadi saya fokus ke penjualan aja.

Pret-lah, mau dibayar pake apa tuh orang yang bantuin bikin brownies tersebut? hahaha.

Jadilah, hanya sekitar setahunan saya bertahan dengan jualan frozen brownies, akhirnya saya berhenti, dan malah berbisnis Oriflame.

Kenyataannya, saya memang sukar bersahabat dengan dunia marketing, terlebih secara multilevel ya.
Dan jadinya saya bekerjanya separuh hati, karena separuh hati lainnya, semacam melawan hal-hal yang nggak sesuai prinsip, salah satunya ketika fokus menghasilkan penjualan, meskipun mungkin kesannya 'memaksa' orang untuk beli, hahaha.

Dan udah bisa ditebak deh, nggak bisa maju-maju, orang jalannya setengah-setengah, meskipun gas penuh setiap saat (ini pegimana konsepnya ya, gas penuh tapi setengah-setengah, wakakakaka).
Maksudnya, saya benar-benar menjalankan bisnis Oriflame, sebagaimana mestinya, sesuai dengan teori dan arahan dari upline, maupun ilmu yang diberikan manajemen Oriflame.

Tapi ya ada semacam penolakan juga di dalam hati.
Gitu loh.

Dan begitulah, sampai akhirnya saya mengetahui, ternyata ada dunia menghasilkan uang, yang lebih cocok dengan kemampuan saya, yaitu jadi blogger. 


Jadi Blogger dan Micro Influencer, Bisa Menghasilkan Uang Banget, dan Cocok untuk Si Rey


Kayaknya udah sering saya tulis ya, betapa saya cinta banget dengan dunia blogger, saya sukaaaaa pake banget dengan profesi yang saya dalami sekarang.

Pertama, saya suka nulis, banget nget!
Kedua, saya tuh internet addict pake banget nget.
Maksudnya hal-hal yang terkoneksi ke internet tuh bikin saya semangat banget.
Dan yang paling penting, daya tahan terbesar saya tuh di pikiran atau otak, bukan fisik.

Seperti yang saya tuliskan di atas, bahwa jangan suruh saya mengerjakan sesuatu yang banyak menggunakan fisik, kayak memasak, atau ngerjakan apa saja yang butuh kekuatan fisik yang utama.
Dijamin, baru 2-3 jam saya udah tepar, sampai sesak nafas.

Bahkan sekarang aja ya, kalau saya kelamaan kerjain berbagai hal rumah tangga, masak, beberes, nyuci, nggak sekali dua kali saya harus berhenti karena nafas udah sesak, berasa kena asma.
Parah emang.

Tapi, coba deh suruh saya di depan laptop, sudah 2 laptop saya buktinya, KO dah si laptop saking nggak sanggup mengimbangi ritme kerja saya yang tahan sampai berjam-jam di depan laptop.

Laptop yang pertama, udah mati tih!
Yang kedua ini udah 4-5 kali diservis karena kerusakan parah yang disinyalir karena laptopnya nggak kuat diajak kerja mulu tanpa henti, hahaha.

Blogger, Profesi yang Paling Cocok Buat si Rey, Dibandingkan Jualan Online atau Semacamnya!

Dulu ketika bekerja kantoran pun sama, waktu saya masih single, sering banget saya bekerja 7 hari dalam seminggu, dari pukul 8 pagi sampai pukul 9 malam bahkan lebih.
Lembuuuuurrr mulu, dan mostly lembur di depan laptop/komputer saya. 

Nggak heran minus mata saya makin bertambah, padahal dalam keluarga saya, baik dari bapak maupun mama, nggak ada tuh yang keturunan punya mata minus apalagi silinder.

Padahal ya, dulunya tuh saya lembur dengan kerjaan yang bikin otak saya panas membara.
Dari yang lembur karena menggambar proyek jalan, kalau ini mah cuman membosankan karena yang digambar banyak, tapi mirip-mirip.

Sampai lembur menghitung volume besi dari gambar yang usianya lebih tua dari saya, sampai saya amati gambarnya pakai kaca pembesar tauk!

Atau lembur karena bikin tender, menghitung biayanya.
Ya ampuuunnnn, otak saya tuh kayaknya bisa dipakai buat matangin telur saking panasnya.
Tapi toh saya kuat loh, sampai tengah malam bertahan.

Jadi, bisa membayangkan kan, bagaimana saya sekarang yang berprofesi sebagai blogger.
Saya juga membutuhkan waktu yang banyak di depan laptop, karena selain saya harus menulis untuk beberapa blog, pun juga ngeblog bukan semata menulis di blog, banyak hal yang harus dilakukan, biar saya bisa bersaing dengan blogger lainnya.

Udahlah saya memang kuat berlama-lama depan laptop, melakukan hal yang saya sukai pulak!
Ngeblog!
Menulis!
  
Makanya, udah 4 tahunan saya menekuni blogging for money, dari yang dulunya saya takjub dengan fee kerja sama blogger, sampai yang sekarang fee blogger menyesakan dada, wakakakaka.
Saya kesulitan untuk menyerah tuh!

Dan selama 4 tahun ngeblognya menghasilkan uang, saya bisa menggunakan uang itu untuk beberapa kebutuhan loh, baik kebutuhan pribadi, hingga kebutuhan keluarga.

Jadi, saya kadang sedih kalau masih ada yang nyuruh saya jualan online.
Atau nyuruh saya jualan camilan di depan rumah.
I mean, saya suka aja sih kalau memang ada peluang, dan ada waktu serta tenaga memungkinkan.

Ye kan, si Rey BU aka Butuh Uang kan ye, wakakakaka.

Tapi, bukan berarti saya wajib dan harus dan seolah saya ini pengangguran tingkat dewa nggak berpenghasilan sama sekali.

Alias jangan dipaksa dong, toh saya punya profesi loh.
Saya ini blogger dan sesekali nerima job influencer.   
  
Kalaupun nggak berpenghasilan setiap hari mendapatkan uang, bukannya sama aja ya dengan jualan online, ya kali saya jualan makanan langsung laku semua dan setiap hari kek gitu.

Dan satu lagi, sejak kapan ya orang-orang pikir si Rey ini jago masak enak? wakakakaka.

Jujur ya, saya nggak pengen memamerkan hasil kerja saya selama ngeblog dan pamer foto di IG dan dibayar itu.

Takut dibilang sombong.
Takut dicap merendahkan bapakeh anak-anak.

Tapi, ternyata kalau nggak rajin pamer, jadinya dihujat juga meski ya di belakang sih, wakakakaka.

Mereka nggak tahu aja ya.
Si Rey ini udah senior loh usianya, tapi masih dipercaya mendapatkan job review skincare, karena kulitnya masih bisa 'menjual' lah.

Iya, di saat ekonomi sulit, saya nggak pernah menyusahkan suami sama sekali, tapi saya tetap bisa tampil cantik terawat loh *uhuk.

Ketika istri-istri lainnya merana dan sakit hati dikatain suami karena nggak pinter merawat diri, lalu dibandingkan dengan Wulan Guritno *tsah, wakakakakak.
Padahal ya suaminya nggak mampu biayain.

Saya masih bisa tampil terawat, kulit masih terawat, tanpa sedikitpun menyusahkan suami, bahkan keperluan suami saya belikan, biarpun jaraaaaaaaaaanggg, bahkan akhir-akhir ini nggak pernah dibalas sama sekali, hahaha.

Iyaaaa, saya berpenghasilan kok, meskipun belum bisa membiayai semuanya.
Karena toh belum bisa mengerjakan profesi saya dengan fokus, i am a single fighter mom, remember?
 
Dan i love my job as a blogger, karena selain suka, pun juga ketahanan saya memang di otak, bukan fisik.

So begitulah, blogger adalah profesi yang paling cocok dan pas buat saya, plis jangan memaksa saya jualan online, karena urus anak sambil ngeblog aja, saya udah sakit saraf terjepit, alias hampir nggak sanggup.
Lah masa masih ditambahin dengan pekerjaan yang melibatkan hal yang nggak kuat di saya?


Penutup


Jadi gitu ya, setiap manusia itu, punya kekurangan dan kelebihan.
Dan yang paling tahu kelebihan dan kekurangannya, ya dirinya sendiri.

Sama seperti saya.
Kelebihan saya dalam menghasilkan uang adalah bermodalkan otak dan pikiran, dan berhubungan dengan teknologi kayak laptop.

Dan itu sudah saya buktikan sejak kerja kantoran yang saya kuat lembur dan begadang hingga berjam-jam di depan komputer.
Sampai sekarang, saya bisa mengelola beberapa blog saya, dan menghasilkan uang, dengan modal kuat berhadapan dengan laptop hingga berjam-jam bahkan sambil begadang semalam suntuk nggak tidur, saya mampu loh.

Dan semua yang saya kerjakan itu, udah ada hasilnya, Alhamdulillah.
Saya bisa beli kebutuhan pribadi, ya pakai uang hasil ngeblog.
Anak-anak nggak pernah kelaparan, biar kata bapakeh nggak bisa kasih uang dengan cukup, ya karena saya punya pemasukan dari ngeblog itu.

Saya bisa traktir anak-anak jalan-jalan, sampai ke luar kota sekalipun, nginap di hotel-hotel, makan di resto enak, semua itu pakai uang dari hasil ngeblog loh, sama sekali bukan hasil ngerepotin bapakeh anak-anak.

Bahkan, biaya sekolah si Adik, 100% saya yang nanggung.
Dan masih juga saya dibilang kek pengangguran, wakakakaka.

Tapi, saya paham sih, pekerjaan madep laptop atau HP kayak gini memang sulit dipahami orang awam, beda dengan jualan online atau semacamnya yang fisiknya lebih terlihat, dan banyak dilakukan orang-orang.

Kalau blogger dan influencer mah, keliatannya main laptop atau hape terooossss.
Share link tulisan review sesuatu, dibilang pamer ngabisin uang terooossss.
Review klinik kecantikan, di mana sayanya udah dikasih perawatan gratis, dibayar pulak!
Tapi orang-orang menilainya, GAYAAAA BANGET, NGABISIN UANG DI KLINIK!  

Yang ini sulit juga sih, di sisi lain saya gedek juga dikatain gitu mulu.
Tapi di sisi lainnya juga, saya nggak mau orang tau, kalau itu saya dibayar buat review, karena kebanyakan brief-nya, dibikin seolah-olah sayanya review organik, wakakakakak

Resiko pekerjaan memang ya! :D

Apapun itu, Alhamdulillah saya bersyukur dengan profesi sekarang.
Saya suka banget jadi blogger, saya suka banget nulis, dan saya kuat berjam-jam menghadap laptop, bahkan sampai semalaman suntukpun kuat.

So, blogger memang merupakan profesi yang paling cocok buat si Rey, dibandingkan dengan berjualan online atau semacamnya.


Sidoarjo, 29 November 2022


Sumber: pengalaman pribadi
Gambar: Canva edit by Rey

5 komentar :

  1. yess, i love ngeblog juga
    mba rey ibu terbaik, berusaha memberikan yang terbaik untuk anak-anak, keluarga, manage waktu, luvv
    yang paling penting enjoy dengan aktivitas ngeblognya, meskipun kadang sampai lembur juga.
    aku dulu mikir, kenapa kalau aku jualan nggak bisa kayak orang-orang yang bisa rame, lariss, sampe kadang mikir apa aku ga cocok jadi marketing atau gimana, atau taktikku yang kurang menarik. kurang sat set gitu

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahahhaa, iyaaaa... diriku juga agak kurang cocok dalam marketing, mengerti teorinya, tapi nggak tahu kenapa kok kurang sreg aja :D

      Hapus
    2. kayaknya kalau teori memang terlihat gampang ya
      kalau aku ndengerin orang marketing di kantor lagi meeting, bikin strategi ini itu, plan ini itu, gampang ngomongnya. tapi yang jalanin programnya kan tim sales, kadang di lapangan susah juga

      Hapus
  2. Kadang aku bingung ini orang2 Indonesia terlalu kuper kah sampe ga tahu ada kerjaan yang hasilnya bisa dilakukan secara online , atau memang cuma julid aja Krn iri Ama hasil pencapaian orang lain...padahal punya hp, punya medsos juga. Bingung aku tuh. Ngerasa paling berhak maksain pendapatnya ke orang lain ..

    Aku termasuk yg sama kok, ga suka jualan, mau online atau offline. Itu kenapa sampe skr aku ga mau pegang usaha bakery papa. Aku ga ngerasa cocok di sana.

    Kenapa aku kluar dari bank asing yg trakhir, itu Krn job desk ku ditambahin utk jualan produk bank. Aku prefer kluar drpd harus ngelakuin kerjaan yg aku ga suka. Krn aku tahu hasilnya ga bakal maksimal.

    Kita sendiri yg tahu apa yg terbaik buat kita. Kerjaan apa yg paling kita kuasain. Jadi kalo menurutku kerjaan A cuma bikin stress , walo mungkin hasilnya bisa gede, ya mending aku tolak. Aku sadar banget kekuatanku itu kerjaan yg menyangkut teknikal, stretegi, dibelakang layar, analisa, atau memberikan service. Aku cocok di sana . Toh skr ini aku buktiin dengan menjadi trader saham. Hasil yg aku dapat jauh lebih banyak drpd pas kerja kantoran dulu.

    Tapi orang2 melihatnya aku cuma pegang hp, dpn laptop. Bahkan pas anakku ditanya Ama gurunya mami kerja apa, dia pake jawab, 'mami tiap hari cuma main hp dan laptop' 🤣🤣🤣🤣. Ni anak perlu dijelasin ttg yg namanya saham kali Yaa... Jadinya si ibu guru ngerasa aku nganggur, dan kasih tugas jadi wakorlas. Ya aku tolak lah 😂.

    Atau kitanya aja yg belajar tutup kuping Rey. Mungkin sesekali bikin orang julid makin panas, ga ada salahnya 😅



    BalasHapus
    Balasan
    1. wakakakakaakak, selain kerja dari HP dan laptop bisa menghasilkan uang, kebanyakan orang juga harus diedukasi ya Mba, kalau orang zaman now di rumah ya bisa working from home gitu, sekaligus working mom :D

      Banyak orang yang pengertian kepada working mom di luar, tapi hampir semua orang mengira mak-mak kerja di rumah itu ya nganggur :(

      Hapus

Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisan saya, silahkan meninggalkan komentar dengan nama dan url yang lengkap, mohon maaf, percuma ninggalin link di dalam kolom komentar, karena otomatis terhapus :)

Link profil komen saya matikan ya Temans.
Agar pembaca lain tetap bisa berkunjung ke blog masing-masing, gunakan alamat blog di kolom nama profil, terima kasih :)