Selamat Hari Blogger Nasional 2022, Semangat Ngeblog Meski....

Selamat Hari Blogger Nasional 2022

Selamat Hari Blogger Nasional 2022 ya Bloggers!

Rencananya, saya mau nulis di parentingbyrey, tapi baru ngeh kalau ternyata sekarang hari Blogger Nasional dong, dan nggak lengkap rasanya kalau belum nulis tema tersebut di Sharing By Rey kali ini.

Meskipun lagi, saya masih bingung, mau nulis apaan ya di hari spesial ini?
Bahkan saat saya mengetik ini, belum ada bayangan mau nulis apa nantinya.

Dasar mamak Rey ya, sering banget loh saya nulis tanpa outline gini, apalagi kalau cuman sebatas tulisan curhat kek gini, hahahaha.

Di hari blogger nasional ini, kayaknya saya cuman ingin menyemangati para blogger, terkhusus untuk blogger yang sukanya nulis curhat.
Itu tuh, yang namanya Reyne Raea.

Eh itu saya ya, hahaha.

Iya, saya pengen menyemangati diri sendiri aja dulu, dan semoga bisa menularkan semangat kepada Temans Blogger lainnya.
Untuk tetap semangat ngeblog, tetap semangat menulis di blog, biar kata meski dan tapinya panjang kek choki-choki, hahaha. 

Maksudnya gimana tuh?
Ya meskinya atau tapinya itu, adalah menghadapi tantangan para blogger yang seabrek-abrek.


Tantangan Para Blogger Dalam Ngeblog


Saya tuh ya, kalau ditanya banyak teman-teman yang baru mau mulai ngeblog, 
"Mbak Rey, gimana sih caranya jadi blogger?"
Saya jawabnya, tujuannya apa dulu?

Kalau ybs bilang, mau ngeblog biar bisa menghasilkan uang dari blog.
Maka hal yang pertama saya sampaikan adalah, tantangan ngeblog dulu, hahaha.

Jahat emang si Rey, etapi ini bagus sih biar niat awalnya dikuatkan.
Karena sebenarnya, tanpa saya kasih tahu segambreng tantangan ngeblog, seharusnya semua orang udah menyadari bahwa,
"Cari uang itu susah!"
Biar kata para motivator bilang,
"Nggak baik berkata yang buruk"
Tapi saya tetap mengatakan kepada diri sendiri, bahwa cari uang itu susah, jadi dari situlah mental pejuang saya udah disiapkan sejak awal, biar nggak shock di tengah jalan. 
Karena tantangan ngeblog itu ternyata banyak banget.

Tantangan ngeblog

Setidaknya, beberapa tantangan ngeblog yang pernah saya rasakan adalah:


1. Fee blogger makin kecil, maunya klien makin banyak


Ngerasa nggak sih Bloggers, kalau akhir-akhir ini fee kerjasama blogger itu, semakin kecil, pasti ngerasa kan ye, hahaha *maksa!

Padahal ya, dari beberapa sumber yang pernah saya baca, alokasi biaya marketing sebuah usaha itu bisa mencapai 75% loh, dan di dalamnya tuh terdapat alokasi buat pemasaran web atau blog, means para bloggers.

Terlebih di masa sekarang ini, marketing online merajai di manapun, tentu saja banyak pelaku usaha yang lebih memilih digital marketing.
Dan kabar baiknya lagi, kebanyakan orang tuh lebih suka mencari sesuatu melalui kolom pencarian google ketimbang media sosial.

Hal ini sebenarnya merupakan kabar baik buat blogger ya, sayang banget justru makin hari kok ya makin kecil aja fee yang ditawarkan.

Kalau melihat pengalaman saya, di awal ngeblog untuk cuan sekitar tahun 2018-2019, kebanyakan job yang saya dapatkan itu langsung dari tim marketing sebuah usaha.

Misal, dapat kerjasama dengan Traveloka, yang hubungi ya marketingnya Traveloka, bisa dilihat dengan email si klien memakai @traveloka, bukan gmail atau email gratisan lainnya.

Sekarang, udah jarang banget ada penawaran dari brand langsung, kecuali beberapa brand kecantikan, itupun yang masih baru di bidang bisnis digital keknya.
Lainnya itu, pasti melalui perantara-perantara, baik itu komunitas blogger, ataupun semacamnya.

Kalau melalui komunitas blogger yang udah lama melanglang buana dalam dunia kerja sama blogger sih, masih mending ya.
Biasanya setiap komunitas, punya idealisme tertentu mengenai fee blogger, dan itu dipertahankan, agar fee blogger tidak semakin anjlok.

Sedihnya lagi, gara-gara persaingan perantara klien dengan blogger, banyak yang akhirnya tumpul ke atas, tajam ke bawah.

Maksudnya gini.
Mereka nawarin banyak hal yang bisa dilakukan blogger, sementara fee-nya ya segitu-gitu aja, bahkan semakin ancur.

Tapi, brief-nya, panjang sekebon.
Eh salah, sepanjang jalan menuju hatimu deh, eaaaaahhh, wakakakkaka. 

Harus 1 blogpost, target PV segambreng, pakai IGS, IG Reels dengan target segabruk.
Belom lagi ketambahan, udahlah banyak brief-nya, sedikit fee-nya, ampuuunnn penantian fee cair, bagaikan menunggu hatimu bertaut pada hatiku, *eh ini apah sih, wakakakakak. 

Kan jadi kangen masa-masa tahun 2018-2019 silam, masa di mana komunikasinya sama klien langsung.
Masa di mana, tugas blogger ya cuman buat nulis blog, kalaupun share di medsos, itu bonus dari kita yang pengen kasih yang terbaik agar tulisan kita tentang klien, semakin ramai dibaca.


2. Dituntut punya DA/DR tinggi


Nah ini dia, klien banyak maunya, salah satunya berpatokan pada DA atau Domain Authority blog, harus punya DA tinggi.

Mana akoh tak punya waktu buat nyebar backlink sana sini kan ye, untungnya bisa didelegasikan dan masalah DA ini.

Bukan hanya DA, DR atau Domain Rating pun dipertanyakan, ada batasan dari DA atau DR untuk sebuah kerjasama dengan fee yang fantastika bikin nangisnya, hahahaha.


3. Dituntut punya PV tinggi


Selain tuntutan DA, ada pula tuntutan PV atau page view blog, yang harus tinggi.
Tapi, kalau untuk ini, saya sih setuju aja ya, karena yang namanya orang kerja sama dengan blogger, tentu saja pengen usahanya dibaca banyak orang melalui tulisan kita kan.

Tapi, mbok ya tambah gitu fee-nya, huhuhu.


4. Sudah menulis banyak hal, tapi tetap diremehkan dan dianggap receh


Kalau ini mungkin saya pribadi sih, kadang saya sedih loh baca-baca tulisan orang lain, yang suka menulis kalau jadi blogger itu wajib menulis dengan baik dan bermanfaat.

Si Rey yang over thinking kan jadi merasa kesindir, maklum saya kan seringnya nulis hal-hal yang receh, kayak gini ini.

Ebentar, masa sih ini receh.
Ah pokoknya gitu deh, sometimes kalau baca tulisan yang nyuruh blogger menulis tulisan bermanfaat, saya jadi bingung, yang manfaat kek gimana sih sebenarnya, karena jujur, meski kadang eh sering saya nulisnya tulisan curhat, tapi yang baca dan peduli banyak juga loh.

Masa sih itu nggak manfaat? *eh si Rey malah nanya lagi, hahaha.


5. Harus berurusan dengan SEO yang sebagiannya ribet 


SEO itu sebenarnya nggak susah-susah amat, kalau masalah yang peletakan keyword, isi meta description, jumlah karakter url serta judul, optimasi gambar, dan semacamnya.
Setidaknya menurut saya itu udah jadi kebiasaan saya menulis, pasti memperhatikan hal tersebut.

Tapi, kalau udah masuk masalah teknis, yang loadingnya lemot, karena banyak foto keberatan size-nya, atau utak atik template yang kurang lengkap.

Sumpah ya, akoh nyaris tak punya waktu untuk itu, jadilah hampir semua blog saya, nggak ada yang 100% loading-nya bagus.
Saya lebih milih fokus menulis, ketimbang ngabisin waktu saya yang sebenarnya amat sangat terbatas banget banget nget untuk ngeblog, dengan utak atik blog tanpa ujung.


6. Rebutan keyword untuk tampil di page one


Zaman now, rebutan keyword itu, udah jadi rahasia umum.
Apalagi buat blogger yang orientasinya di adsense, sudah pasti amat sangat butuh trafik blog yang besar, demi kesempatan orang klik adsense lebih besar.

Jadi, begitulah, jangan heran kalau kita nggak menguasai SEO dengan benar, akan sulit bertahan di page one, meski awalnya keyword yang kita pakai nggak terlalu ramai. 


7. Udah di page one diserang ribuan backlink dari web yang buruk


Nah ini dia, kayak yang sedang saya alami.
Jujur, meski blog saya ini loading-nya lumayun aka lumayun, hahahaha.

Tapi ada juga kok beberapa tulisan saya di page one google, dan lucunya, beberapa memakai keyword yang lumayan ramai, bersaing dengan beberapa website yang udah terkenal.

Nah, mungkin karena itu kali ya, udah hampir 2 bulanan ini, blog saya diserang oleh ribuan pageview dari backlink website yang buruk di mata google.
Bisa baca di tulisan saya tentang ketika blog diserang ribuan pageview backlink yang buruk

Rasanya pengen ngorok aja sih ya, udah capek-capek, tapi dijahatin, hmmm....


8. Pageview blog meningkat, eh dijinggling


Nah, siapa nih yang suka pamer pageview blog banyak, tiati, entar dijinggling, hahaha.
Ini mirip sih dengan masalah di poin 7 di atas, bedanya yang ini pakai tools yang mana, hanya dengan memasukan url blog kita, dalam sekejap ribuan pageview datang ke blog kita, tapi itu bukan human melainkan bot.

Dan tentu saja ini dapat membahayakan blog kita.


9. Masalah teknis blog yang bikin pusing


Artikel belum keindex, bahkan ditunggu sampai berhari-hari?
Duh saya pernah banget mengalami ini, mana artikel berbayar kan ye.

Sampai akhirnya saya utak atik sendiri, karena googling nggak nemu solusi yang bisa digunakan dan berhasil.

Ini belum ketambahan masalah teknis lainnya ya.
Misal, kolom komentar menghilang, banyak broken link di blog yang berakibat buruk buat blog kita, sampai hal-hal kayak upgrade google analytic dan semacamnya.

Kalau yang gaptek kek si Rey, ketambahan mager (ini mah bukan si Rey, hahaha), dijamin udah milih mutung dan kabur dah.


10. Dituntut punya follower media sosial selevel influencer


Nah ini melengkapi poin nomor 1 di atas, di mana klien mah jadi banyak maunya, entah dari klien, atau perantara job tersebut.
Salah satunya, para blogger dituntut punya follower media sosial, instagram misalnya, yang banyak.

Kadang syaratnya minimal follower sampai 10K, dan kalaupun bisa didelegasikan juga masalah follower instagram ini, tetap juga ada yang namanya Engangement Rate (ER), di mana harus punya nilai ER yang besar, di mana ER didapatkan dari perbandingan jumlah like komen di 10 postingan teratas.

Jadi, meski punya follower banyak, wajib juga dapetin like dan komen banyak, hahaha.

Jujur, kalau enggak karena saya doyan menulis, rasanya malas urus blog, mending fokus ke instagram, atau sekalian ke TikTok, lebih banyak cuannya, hahaha.

 

11. Ketambahan profesi utamanya mamak single fighter


Dan semua hal yang memusingkan kepala di atas, akan makin bertambah lipat pusingnya, ketika kita adalah seorang single fighter mom, atau mamak-mamak yang harus urus anak seorang diri.

Tak mengapa kita seorang ibu rumah tangga, ibu bekerja atau apapun, selama ada support sistem, minimal ada yang bisa bantu urus anak, nggak semuanya bergantung di kita, akan semakin memudahkan kita untuk mengurus blog.

Tapi, kalau kayak saya, which is semua masalah anak dan rumah wajib saya urus sendiri, tak ada seorang pun, dan waktu kapanpun orang bantuin urus anak.
Jadinya mau nggak mau kudu mengorbankan waktu tidur, dan waktu main sama anak.

Bahkan kadang juga, kalau lagi ada deadline mepet, anak-anak tidur tanpa gosok gigi atau semacamnya, saking mamaknya fokus di blog, wakakakak.


12. Ada tambahan? tambahkan sendiri di komen ya :)


Lalu, apa lagi ya?
Ada yang bisa nambahin?


Tetaplah Semangat Menulis di Blog


Ini apa-apaan sih si Rey, masa iya pas hari blogger kok isinya kayak keluhan gitu.
Oh tydac ya!

Ini bukan keluhan kok, tapi sharing pengalaman perjuangan saya sebagai blogger, yang saya rasa bukan cuman saya aja sih yang ngalami, tapi mostly blogger lainnya juga, khususnya yang orientasinya juga duit, nggak semata hanya menulis di blog.


What i'm trying to say adalah, seberapa terjalnya tantangan menjadi blogger, tapi bukanlah sebuah hal yang bikin saya, dan temans lainnya akan berhenti jadi blogger.

Tetaplah menulis, sehebat apapun blog kita dijahatin orang tak bertanggung jawab.
Tetaplah menulis, biar kata ada yang bilang tulisan kita nggak berfaedah, karena sepengalaman saya, menulis sereceh apapun, pasti akan menemukan pembacanya, bahkan ada yang merasa terbantukan dari membaca tulisan kita.

Tetaplah menulis, terutama kalau kita udah sedemikian puyengnya dengan hal-hal tentang SEO dan masalah teknis blogging lainnya, karena sepengalaman saya, awal-awal membangun blog memang rempong, banyak teknis yang harus diperbaiki.

Tapi seiring waktu, saya terus menulis, eh lama-kelamaan artikel keindex cepat tanpa bantuan apapun, pun juga bisa bersaing  di page one, meski loading blog saya luar biasa ngos-ngosan, hahaha.
 
Menurut saya, semua itu tak lepas karena google selalu mendeteksi postingan baru secara berkala dan konsisten di blog saya, jadinya google notice kalau blog saya memang punya human, bukan bot.

Dan, bukankah blogger adalah, orang yang menulis di blognya?
Karenanya, saya tetap semangat menulis di blog, karena saya seorang blogger.


Penutup


Tak banyak yang bisa saya tuliskan di blog ini tentang hari blogger nasional 2022.
Bahkan untuk sejarah hari blogger nasional yang bertepatan di hari ini, nggak lagi saya bahas, karena udah pernah saya tulis di hari blogger nasional tahun 2018 silam.

Yang ingin saya tuliskan hanyalah, tentang semangat menulis di blog, meskipun berbagai tantangan yang telah kita, sebagai blogger hadapi, di masa-masa sekarang.

Semangat Bloggers!


Sidoarjo, 27 Oktober 2022

11 komentar :

  1. Ikut prihatin baca yg fee bloggers 😔. Aku ngerti sih, apalagi buat temen2 yg memang andelin blog nya buat cari cuan.

    Semoga aja temen2 bloggers yg lain punya pemikiran sama kayak kamu Rey, semangat nulis walo aralnya banyak bangetttt 👍😄. Krn aku sendiri masih orang yg lebih menyukai baca tulisan drpd nonton video. Makanya selama blog masih rame, aku bakal selalu jadi bloggers dan pembaca setia blog lainnya 😁.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mba, mengsedih jadinya blogger, dan seringnya fee blogger dirusak oleh beberapa blogger juga sebenarnya, atau perantara blogger.

      Padahal membangun blog itu nggak mudah loh, huhuhu

      Hapus
  2. Met hari blogger Rey.. Tetap semangat yah.. Itulah kenapa saya nggak suka segala sponsored post atau dst dst yang mensyaratkan ini dan itu.. hahahahaha Kalau pakai adsense kan, ga ribet... ga dibawelin.

    Kalau saya pikir, nanti kalau blog ini sudah besar sekali, kamu yang akan buat kriteria klien. Ga mau tolak aja... kita balas dendam sama yang namanya klien wkwkwkwkwkwkwkwkw

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahahhaa, iya Bapak! kalau pak Anton mah nggak mungkin betah dengan syarat segabruknya.
      Semoga kita bisa membangun blog lebih besar lagi, aamiin :)

      Hapus
  3. selamat hari blogger Reyne... kalau di Malaysia ga ada rasanya hari blogger segini

    BalasHapus
  4. mbak rey ini blogger panutan loh
    tulisannya meskipun remeh temeh tapi bermanfaat
    selalu panjang kali lebar kali tinggi kali phi wkwkkw kayak rumus mencari volume tabung aja
    emang sekarang tuntutan pekerjaan yang begitu tinggi
    feenya juga ya begitulah
    kalau aku masih mengandalkan Adsense meksi enggak banyak banget tapi lumayan
    job dari Kompasiana juga lumayan meski banyak maunya tapi bayarannya sebanding soalnya mereka berani deal yang bagus dengan klien
    yang penting sih blog tetep terupdate klo aku
    mau ada sponsored post atau engga nulis mah nulis aja yang ada di kepala
    klo engga ditulis kayak bisul yang engga mau pecah hahahha

    BalasHapus
  5. Kalau saya lebih baik fee kecil yang penting ada, soalnya mulai trust issue sama giveaway hehehe.

    BalasHapus
  6. selamat hari blogger mbak rey
    semangat blogger
    semangat menulis
    semangat curhat juga di blognya

    dan jadi blogger kayaknya kudu kuat tahan godaan,, kadang nih udah di depan laptop, udah mau nulis, tapi tangan malah buka yang lain-lain, ehhh jadinya ga jadi jadi tuh tulisan hahaha. Ini kayaknya aku deh wkwkwk

    BalasHapus
  7. semoga bisa komit dalam diri untuk disiplin nulis makasih banget informasinya

    BalasHapus
  8. Selamat Hari Blogger juga buat Mbak Rey, blogger idola saya 🤩 Teruslah menulis, Mbak, agar saya bisa menikmati tulisan-tulisan Mbak Rey terus ke depannya yang menghibur dan informatif 👍

    Tapi saya kurang setuju, deh, menganggap tulisan-tulisan curhat sebagai tulisan "remeh". Kalau ringan itu baru benar. Karena dalam menuangkan isi hati pun kita masih perlu memikirkan kata-kata yang pas, 'kan? Dan itu bukan pekerjaan yang remeh. Pun mengenai topik yang diangkat, walaupun menceritakan tentang kisah sehari-hari, lebih pantas disebut "dekat" dan "akrab", lagi-lagi bukan "remeh".

    Jadi, postingan-postingan Mbak Rey itu meski ringan dan dekat dengan keseharian pembacanya, justru itulah daya tariknya! Kalau kata anak sekarang mah "relatable" gitu, hehe 😆

    BalasHapus
  9. selamat hari blogger mba rey, aku bahkan enggak aware perkara hari ini. Huhuhu
    btw semangat untuk tetap menulis,emg suka dukanya penulis pemula kek kita -kita gini, eh bukan kayak aku gini gk bisa di remehin.

    Semoga tetap istiqomah menulis, apapun cuapan diluar sana, anggep angin lalu.

    BalasHapus

Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisan saya, silahkan meninggalkan komentar dengan nama dan url yang lengkap, mohon maaf, percuma ninggalin link di dalam kolom komentar, karena otomatis terhapus :)

Link profil komen saya matikan ya Temans.
Agar pembaca lain tetap bisa berkunjung ke blog masing-masing, gunakan alamat blog di kolom nama profil, terima kasih :)