Film Korea On The Line, Menguak Penipuan via Telepon

Review film korea on the line

Sharing By Rey - Film Korea On The Line ini tidak sengaja saya tonton, hanya karena melihat bannernya, dan iseng aja nontonnya.

Dan ternyata, film Korea genre action yang dibintangi oleh Byun Yo Han ini, dan bercerita tentang penipuan via telepon, not so bad lah buat ditonton saat lagi tepar.

Film ini tayang pada tanggal 15 September 2021 lalu, dan saya rasa meski alurnya sedikit membosankan buat saya yang pecinta film aksi yang mendebarkan, tapi film ini penting banget ditonton banyak orang, khususnya yang suka banget angkat telepon, dan kemudian mudah aja percaya gitu aja sama orang asing yang telepon.


Sinopsis Film Korea On The Line


Spoiler banget allert ya!
Udah saya warning ya! hahaha.

Cerita film Korea On The Line ini, dibuka dengan adegan yang familier bikin kangen buat saya, apalagi kalau kehidupan di proyek gedung, hihihi.

Seo Joon (Byun Yo Han) merupakan seorang kepala tim pekerja lapangan di proyek konstruksi Busan, suatu hari ketika mereka sedang bekerja, Seo Joon berpapasan dengan seorang pekerja yang tidak memakai helm berlalu lalang di proyek.

Seo Joon lalu menegurnya, dan orang tersebut segera memakai helm proyeknya dan berlalu, Seo Joon agak bingung karena merasa tidak mengenali orang tersebut, namun karena kesibukannya, dia mengabaikan hal tersebut.

Seo Joon juga sedang bahagia, karena dia baru mendapatkan promosi dari atasannya, segera dia menelepon istrinya yang juga membuka sebuah rumah makan, sayangnya percakapan mereka tidak lama, karena istrinya harus melayani beberapa pelanggan yang datang.

Sementara itu di proyek tiba-tiba terjadi sebuah insiden yang mengakibatkan seorang pekerja hampir jatuh dari ketinggian, bersamaan dengan itu, tiba-tiba juga alat komunikasi tidak berfungsi sama sekali.

Bersamaan dengan itu, istri Seo Joon mendapatkan sebuah telepon dari orang yang mengaku dari proyek, dan mengabarkan kalau terjadi insiden yang menwaskan seseorang di sana, sang penelpon juga mengabarkan kalau Seo Joon saat itu sedang berada di kantor polisi, karena bertanggung jawab atas insiden tersebut.

Telepon segera ditutup, dan istri Seo Joon segera menelpon suaminya, sayangnya nomor suaminya tak bisa dihubungi.
Dalam kepanikan, tiba-tiba ponselnya kembali berdering, kali ini penelpon mengaku sebagai pengacara yang menangani kasus suaminya.

Pengacara tersebut memberikan solusi agar istri Seo Joon segera mentransfer uang jaminan untuk suaminya.
Karena panik, istri Seo Joon langsung mendatangi ATM dan mentransfer uang tabungan mereka selama bertahun-tahun, dalam jumlah yang sangat besar.

Tak lama setelah itu, teleponnya berdering kembali, ternyata dari Seo Joon dan mengabari kalau dirinya tak apa-apa.
Nggak butuh waktu lama, istrinya segera sadar kalau dia telah ditipu, dan segera berlari menuju bank, meminta agar tranferannya barusan segera dibekukan.

Sayangnya, sejak dia mentransfer uang tersebut, di luar sana beberapa orang sindikat, telah dengan sigap menguras semua uang transferan tersebut, melalui beberapa ATM.
Lemaslah sudah istrinya, sampai-sampai mengalami kecelakaan dan dirawat di rumah sakit.

Adegan selanjutnya adalah Seo Joon yang terpukul atas musibah yang dialami istrinya dan juga keuangan mereka yang lenyap dalam sekejap, membuat Seo Joon yang ternyata adalah seorang mantan detektif mengambil langkah untuk menyelesaikan masalah tersebut sendirian.

Karena melapor pada kepolisian pun, tidak bisa membuat masalah bisa diselesaikan dengan baik.

Seo Joon mulai mencari informasi tentang sindikat penipuan phising tersebut, dan ternyata semua informasi mengarahkannya ke tempat sindikat itu berada, yaitu dari China.

Nekat, dengan bantuan beberapa teman lama, Seo Joon akhirnya berangkat ke China, lalu rela menjadi pekerja dalam organisasi sindikat tersebut.

Setelah berhasil masuk, maka terlihatlah bagaimana cara kerja para sindikat phising tersebut. Organisasi tersebut memang dibentuk dengan sangat rapi, mempekerjakan banyak orang dan punya strategi yang sangat matang dalam menjalankan aksinya.

Sindikat itu sendiri, dipimpin oleh seorang inisiator yang handal, Pro Kwak (Kim Moo Yeol).

sinopsis film korea on the line
Source: dailysia

Salah satunya, Seo Joon bisa melihat sendiri, bagaimana ide ketuanya, yang merencanakan penipuan bagi pelamar kerja dari sebuah perusahaan.

Rencana ini memang benar-benar sangat menggiurkan, bayangkan ada berapa jumlah pelamar di sebuah perusahan terkenal, dengan mudah mereka mengambil data-data tersebut, lalu mulai menelpon satu persatu pelamar tersebut, mengabarkan bahwa mereka diterima dalam perusahaan yang dilamar.

Tentu saja sang pelamar gembira nggak kepalang.
Saking gembiranya, kebanyakan merasa nggak keberatan ketika diminta untuk mentransfer sejumlah uang untuk jaminan.

Hanya dalam beberapa jam, uang yang terkumpul sudah luar biasa banyak, dan cara kerja sindikat ini, tidak membiarkan uang numpuk di rekening, setelah ditransfer, tim lapangan akan segera menggasak uang tersebut sampai benar-benar ludes.

Tidak terkirakan betapa banyak korbannya, yang hanya butuh beberapa saat untuk menyadari kalau mereka telah tertipu.  

Lalu berhasilkah Seo Joon menghentikan ulah sang inisiator Pro Kwak ?
Tonton sendiri aja deh di Catchplay, biar tau hahaha.



Review Film Korea On The Line


Profil:
Produser : Park Ja-Myung
Sutradara: Kim Sun, Kim Gok
Writer : Bae Young-Ik
Sinematografer: Lee Sun-Young
Release Date: September 15, 2021
Runtime : 109 min.
Genre : Crime / Action
Distributor: CJ Entertainment
Language: Korean
Country: South Korea

Pemain:
Byun Yo-Han sebagai Seo-Joon
Kim Moo-Yul sebagai Pro Kwak
Kim Hee-Won sebagai Lee Kyu-Ho
Park Myoung-Hoon sebagai General Manager Cheon
Lee Joo-Young sebagai  Kkang-Chil
Jo Jae-Yun - Deok-Pal
Lee Kyu-Sung - youngest voice
Lee Woon-San - manager

Rating By Me : 4 of 5

Film Korea On The Line ini memang sangat recomended buat ditonton banyak orang, tapi menurut saya filmnya agak membosankan nggak sih?

Jujur, cuman dapat feel-nya di awal film doang, semacam klimaksnya di awal doang, wakakak.
Etapi, ending-nya juga bagus sih, tapi nggak seklimaks awalnya.

Mungkin karena awalnya tuh adegan yang paling sering terjadi di masyarakat kali ya, dan baik Byun Yo-Han maupun pemeran istrinya memerankannya dengan baik, saya sebagai penonton jadi ikutan gregetan liatnya.

Setelah itu aktingnya sih masih lumayan, namun entah mengapa alurnya jadi kayak sedikit membosankan gitu, kayak nanggung aja klimaksnya.
Semacam baru mulai, udah selesai, hahaha.

Review korean movie on the line
Source: asianwiki

Mungkin eskpektasi saya terlalu berlebihan sih ya terhadap jalan ceritanya, jadinya terasa biasa aja karena adegannya kayak lompat-lompat atau kurang greget aja deh.

Meskipun demikian, saya harap banyak yang mau menonton ini, karena pesannya tuh bagus banget, memperlihatkan bagaimana sih alur para sindikat voice phising melakukan aksinya, serta ide-ide yang memungkinkan bisa ditipu?


Makna dan Pesan Film Korea On The Line


Ini bagian terpentingnya, karena saya rasa film ini idenya bagus banget, cuman alurnya aja yang kurang bisa menyesuaikan dengan smooth gitu.
Dan adapun makna serta pesan dari film Korea On The Line ini adalah:


1. Jangan mudah percaya telepon dari orang asing


Ini sih sering banget ya terjadi, banyak yang mengalami penipuan voice phising, karena mudah banget percaya telepon orang yang tidak dikenal.

Maksudnya, iya sih kita panik kalau diberikan berita yang buruk, tapi sebisa mungkin kontrol diri, dan cari tahu dulu berita tersebut, apa terjamin kebenarannya?

Istri Seo Joon melakukan hal itu, di mana hal yang paling sering dilakukan banyak orang, yaitu langsung percaya dengan telepon dari orang yang bahkan nggak pernah dikenalinya.


2. Daripada percaya telepon asing, mending percaya google atau media sosial


Nah ini jawaban dari poin pertama di atas, i mean, memang sih panik, tapi coba deh tarik nafas sebentar, lalu buka google atau media sosial.

Di zaman sekarang, jerawat artis setitik aja langsung jadi berita yang cepat merebak, apalagi berita sebuah insiden?

ketik aja keyword tempat kerja, atau tempat di mana kabar buruk itu berada, nanti juga akan muncul di halaman google lengkap dengan waktunya.
Atau bisa juga melalui media sosial, ada begitu banyak yang bersedia memberikan informasi yang kita cari.


3. Hidup adalah perjuangan, kalau ada yang kasih berita bagus tapi pakai uang, abaikan


Pesan berikutnya adalah bahwa hidup adalah sebuah perjuangan, dan kita semua tahu kan kalau perjuangan itu ya berat.
Jadi, kalau ada yang ngasih kabar gembira, jangan juga terlalu berlebihan, pikirin juga masuk akal nggak? apalagi kalau udah menyangkut uang.

Udah pasti wajib dicurigai terlebih dahulu deh kabar tersebut.


4. Jika tidak punya kepentingan urgent, sebaiknya jangan asal nerima telepon asing


Nah ini kuncinya, voice phising itu kan seringnya by phone, dan kalau kita nggak mau angkat telpon, manalah bisa kita tertipu.

Gimana kalau memang telepon itu ternyata penting? 
Ya biarkan aja, toh kalau penting, pasti si penelpon bakalan kirim text.
Membaca pesan text itu bikin kita punya waktu atau space untuk berpikir logis, jadi bisa menghindari penipuan.


5. Jangan mudah transfer uang ke rekening orang yang tidak dikenali


Apapun alasannya, jangan panik lalu mentransfer uang, terlebih dalam jumlah besar, ke rekening seseorang yang kita nggak kenal.
Cari tahu dulu deh nomor rekening tersebut, bisa melalui googling.

Kalau memang ngotot pengen transfer, mending ke rekening saya *eh, hahaha.


6. Keluarga dan uang adalah penyemangat


Seo-Joon berhasil membongkar kasus sindikat penipuan voice phising ini seorang diri, hanya karena rasa cintanya kepada istrinya yang harus menderita terkena korban voice phising, terlebih mengingat uang mereka yang dikumpulkan dengan susah payah, hilang dalam sekejap.

Hal itu membuat Seo-Joon nekat melakukan aksi yang bisa mencelakakan dirinya sendiri, dengan masuk dan menyamar di dalam sindikat tersebut.

 

Kesimpulan Film Korea On The Line


Film ini bagus banget buat edukasi kepada masyarakat sih ya, tentang bagaimana penipuan voice phising bermula, dan seperti apa bentuknya.

Film Korea On The Line, Menguak Penipuan via Telepon
Source: asianwiki

Terlebih para pemerannya, memainkan karakter masing-masing dengan baik.
Meskipun alur ceritanya agak sedikit bikin ngantuk sih, hehehe.
Tapi, sebagai reminder bagi masyarakat agar tidak tertipu, film ini rekomendasi banget buat ditonton. 

Karena, sering kali kita jadi lebih mawas diri, ketika sudah melihat hal tersebut di depan mata kan ye, biarpun depan matanya ya melalui film, hehehe.

Ada yang sudah pernah nonton film Korea On The Line ini?

Sidoarjo, 06 Februari 2022


Sumber: Film Korea On The Line
Gambar: dari berbagai sumber


3 komentar :

  1. Selalu suka dengan review an dari kak Rey. Bikin auto nonton. Thank you kak

    BalasHapus
  2. Mungkin Krn belasan tahun kerja di bank, yg mana resiko phising ini buanyaaaaak banget terjadi, aku jadi lebih alert memang dengan segala email ga jelas yg menyuruh klik tautan, atau SMS atau wa chat dan voice phising. Yg trakhir malah aku ga terlalu kuatir, Krn aku tipe yg ga mau angkat telp kalo memang ga sedang nunggu Abang gojek 🤣🤣.. atau kalo nomor ga dikenal, bhaaay ajalah. Kalipun aku jawab Krn telanjur, jgn harap aku percaya tipuan model gini 😄.

    Tapi kluargaku sendiri pernah nyaris kena, kebetulan yg ditelp mama. Syukurnya ada adekku di sana, jadi mama ga sempet transfer aneh2 ke si penipu. Mereka pake dalih adekku yg bungsu ditangkap polisi Krn narkoba. Dan ntah kenapa telp si adek ga bisa dijawab saat itu

    Itu sih yg bikin aku masih bingung. Terkadang no telp yg mereka jadiin kedok, selaku aja ga bisa dijawab , sehingga bikin kita panik. Kok bisa tepat gitu yaaa.

    BalasHapus

Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisan saya, silahkan meninggalkan komentar dengan nama dan url yang lengkap, mohon maaf, percuma ninggalin link di dalam kolom komentar, karena otomatis terhapus :)

Link profil komen saya matikan ya Temans.
Agar pembaca lain tetap bisa berkunjung ke blog masing-masing, gunakan alamat blog di kolom nama profil, terima kasih :)