Jualan Online Auto Laris Setelah Membaca Buku Kopiraiting

Review buku kopiraiting

Review buku Kopi Raiting dari Rianto Astono, seharusnya judul yang paling tepat untuk tulisan saya kali ini, tapi setelah 2 kali mengulang membaca buku ini, rasanya terlalu sederhana untuk menyimpulkan isi buku ini, hanya dengan kata 'review'.

Karena, suer ya! buku ini isinya 'daging' banget!
Berasa dikasih materi sekolah atau kursus marketing, sekaligus kursus seni menulis untuk menjual.
Yang tentunya, hasil akhirnya adalah jualan online auto laris deh, insha Allah.

Kalau yang pernah membaca beberapa tulisan saya di label Tentang Bisnis, pasti tahu, betapa saya sangat tertarik dengan dunia marketing, meski jujur awalnya saya kurang suka dunia tersebut, eh seiring waktu malah berbalik 180 derajat.

Sejak mencoba berjualan online mulai tahun 2012 silam, dan berkali-kali gagal, karena kurangnya ilmu saya tentang dunia marketing.

Dan seiring waktu, saya menyadari, bukan hanya ilmu tentang penjualan saya yang kurang, tapi juga ilmu tentang menulis untuk menjual, khususnya karena saya memang lebih suka menjual secara online.

Ini sangat disayangkan ya, karena pas juga saya kan memang suka banget menulis, lalu mulai tertarik pada ilmu marketing, mengapa saya nggak memperdalam tentang seni menulis untuk menjual ya?

Dan untuk semua itu, disebut copywriting.

Begitulah kira-kira, cerita awal mula saya penasaran dengan buku Kopiraiting yang judulnya agak sedikit nyeleneh, tapi justru melekat di ingatan.


Masalah Jualan Online yang Susah laris


Salah satu masalah atau tantangan yang dihadapi banyak pebisnis, termasuk di antaranya para pebisnis jualan online adalah, kesulitan memasarkan produknya.

Segala hal telah dilakukan, termasuk menjalankan sebuah kampanye marketing dengan berbagai cara.
Mulai dari menyiapkan dan memakai ragam materi promosi, landing page, sales funnel (strategi yang dijalankan dalam proses penjualan secara tahap demi tahap untuk bisnis yang dijalankan), punya team customer service yang mumpuni, punya traffic website bisnis yang bagus.

Rasanya sudah terarah dan terorganisir dengan baik ya.
Tapi kenyataannya, semua hal tersebut tidak lantas membuat produk yang kita jual jadi laris manis.

Banyak orang yang jadi kesal dengan masalah penjualan stuck tersebut, termasuk saya dahulu, yang memang sama sekali nggak punya basic atau ilmu marketing yang mumpuni. 

Bahkan, saya sudah mengikuti kata-kata para upline sekaligus mentor ketika berbisnis MLM, rajin jualan, rajin posting.

Rajin melengkapi semua informasi produk yang dijual, dilengkapi dengan fitur yang memudahkan konsumen belanja, foto-foto yang keren dan menggoda, instruksi pembelian yang jelas.
Pokoknya, semua hal dilakukan, termasuk memudahkan pembeli atau konsumen, di mana mereka tidak perlu ribet klak klik ini itu untuk membelinya, cukup sekali klik, dan produk yang diinginkannya bisa dibeli.

Tapi sayang, yang ada?
Boro-boro laku, yang like aja jarang untuk postingan di media sosial. 

Anehnya, ketika saya menulis hal lain, animo orang untuk like dan berkomentar yang menandakan kalau mereka interest itu ada, bahkan lumayan banyak.

Lalu, masalahnya apa ya?
Mengapa orang memilih skip postingan jualan saya dan banyak pebisnis lainnya, yang sudah dipersiapkan dengan semenarik mungkin?

Ternyata jawabannya adalah, menulis dan menyiapkan materi yang akan di posting itu mudah, tapi untuk membuat orang mau membeli apa yang dijual, kita butuh mengetahui psikologi manusia dan memahami bagaimana mereka dalam memutuskan sesuatu

Dan yang paling mudah adalah melalui kata-kata.
Kalau secara offline, kita bisa melihat bagaimana kepiawaian para marketing hebat dalam menyusun kata-kata dalam berbicara, agar prospek yang dihadapinya bisa memenuhi target closing-nya.

Namun, dalam dunia online, yang paling menentukan adalah bagaimana kita menyusun kata-kata melalui tulisan, yang disebut copywriting tersebut.


Sekilas, hal ini terlihat sepele, tapi hasilnya sangat beda.
Saya ingin mengutip, cerita yang ditulis Rianto Astono dalam bukunya Kopiraiting ini.
Seorang tunanetra tua duduk di pinggir jalan, di depannya terletak tulisan yang isinya bertujuan untuk meminta bantuan orang yang berlalu lalang di jalanan tersebut,
SAYA BUTA. TOLONG BANTU SAYA.
Tulisan itu tentu saja membuat sedih beberapa orang yang membacanya, namun sayangnya tak banyak yang mau memberi bantuan uang kepada si bapak tua tersebut.
Seorang yang melihat hal itu, menjadi iba. Tapi alih-alih memberikan uang lebih, dia justru malah mengubah tulisan yang ada di depan si bapak. 
Tidak berselang lama, orang-orang yang memberikan uang kepada si bapak jadi semakin banyak, lebih banyak dari sebelumnya dan membuat si bapak tua terkejut serta kebingungan.
Usut punya usut, ternyata tulisan di depan si bapak telah berubah menjadi:
HARI INI SEPERTINYA SANGAT INDAH, SAYANG SAYA TIDAK BISA MELIHATNYA
Sebuah kalimat yang berbeda dengan tulisan sebelumnya, dengan hasil yang beda juga tentunya.

Di tulisan awal, orang hanya akan sedih dan miris melihat keadaan bapak yang buta.
Tapi di tulisan kedua, si bapak berhasil mengetuk hati banyak orang yang membacanya, dengan membuat mereka sedih dan terharu, sehingga menggerakan banyak orang membantunya, TANPA DIMINTA.

Kalau saya pribadi menyimpulkan, kebanyakan psikolog orang-orang itu, nggak suka disuruh bahkan diminta, mereka lebih suka diketuk hatinya.

Nah, inilah kuncinya, bagaimana kita menyusun kata demi kata, sehingga menghasilkan sesuatu sesuai target kita, tapi dengan cara sehalus mungkin, yaitu mengarahkan, bukan menyuruh atau meminta.

Buku copywriting

Dan cara-cara seperti itulah yang dibahas dengan tuntas, jelas disertai contoh-contohnya, oleh Rianto Astono dalam bukunya Kopiraiting ini.


Review Buku Kopiraiting oleh Rianto Astono


Buku ini memang unik ya, dengan cover putih bersih dibalut pinggiran biru muda, tertulis judulnya dengan tulisan berwarna tebal dan mudah di baca KOPI RAITING.

Saya bisa menebak, beberapa orang, khususnya yang belum familier dengan copywriting, mungkin akan mengira, buku ini membahas tentang kopi.

Kecuali, orang membaca tulisan di cover-nya dengan jelas, di mana di bawah judulnya kopiraiting, ada keterangan 'seni menulis untuk menjual'.

Yup, buku ini memang membahas tentang bagaimana kita bisa menulis untuk bisa menjual sesuatu dan memengaruhi orang lain yang membacanya, agar membeli atau mengikuti apa yang kita tulis.

Tehnik ini dinamakan copywriting.    

Dan karena itulah, buku ini diberi judul Kopiraiting, yang diadaptasi dari cara membaca tulisan copywriting.

Dan seperti yang tertulis di sampul belakang bukunya, di mana dalam buku ini, pembaca dapat belajar berbagai cara-cara yang tepat untuk mencapai jualan online jadi laris manis, yaitu:
  • Bagaimana membuat copy yang lebih baik dan lebih cepat, melalui ragam latihan praktis.
  • Bagaimana cara menganalisa serta menemukan faktor paling menjual dari produk yang kita miliki.
  • Bagaimana mengetahui apa faktor yang memicu seseorang saat memutuskan untuk membeli produk kita.
  • Bagaimana menghindari kesalahan-kesalahan dalam penulisan copy yang paling sering dilakukan
  • Bagaimana menyusun kalimat penjualan sehingga tidak seperti sedang berjualan.
  • Bagaimana menggunakan copywriting tanpa manipulasi.
  • Bagaimana menghemat waktu dan uang dalam mempelajari copywriting.

Buku tentang copywriting

Menariknya lagi, dalam buku ini juga disediakan lembar latihan langsung dari setiap bagian ilmu yang diberikan, bagian latihan ini juga mudah ditemukan, karena dicetak pakai kertas berwarna biru yang beda dari kertas lainnya berwarna putih.

Misal untuk pembahasan penggunaan kata kamu atau kita dalam penulisan copywriting, setelah diberi keterangan dan contoh-contoh kalimatnya, di lembar biru kita bisa menemukan latihan atau tugas, di mana kita disuruh mengisi nama produk kita apa? benefit kepada konsumen apa? lalu di bawah kita diminta untuk mencoba menyusun kata-kata yang tepat ketika menjelaskan produk dan benefitnya kepada konsumen, dengan penggunaan kata kamu atau kita tersebut.

Ini menarik banget sih buat saya, karena bakal terasa langsung hasilnya.
Di mana seperti sedang bersekolah, sebuah ilmu akan lebih mudah kita pahami, kalau kita langsung disuruh praktik, ketimbang cuman baca-baca doang, iya nggak?

Dan asyiknya, kita nggak butuh bikin tabel atau soal latihan sendiri, udah disiapkan dalam buku ini, kita hanya perlu mengisinya aja.


Penutup


Jualan laris manis, merupakan impian dan harapan semua pebisnis, baik pebisnis offline maupun online.
Untuk itu, dibutuhkan strategi marketing yang mumpuni, agar harapan tersebut tercapai.

Cara agar jualan online jadi laris

Sayangnya, sering terjadi harapan agar jualan laris masih sulit dicapai, dan ternyata salah satu penyebabnya adalah kurang pahamnya kita dalam mengenali psikologi manusia dalam memutuskan membeli produk kita, dan juga bagaimana menyentuh psikologi manusia dalam penyusunan kata-kata yang tepat.

Teknik ini disebut copywriting, yang mana dibahas serta diajarkan secara mendalam di dalam buku copywriting dari Rianto Astono yang berjudul Kopiraiting ini

Dan menurut saya, buku ini recomended banget khususnya buat yang pengen jualannya auto laris manis, tentu saja dengan catatan, langsung praktik ya!
Baik praktik latihan di lembar latihan yang disediakan dalam buku, maupun praktik langsung ke dalam bisnis atau usaha yang dijalaninnya, agar setelah membaca buku ini, jualan online auto laris manis.

Tentunya, bukan hanya untuk para pebisnis online, para blogger seperti saya pun butuh banget buku ini, untuk melatih dan upgrade skill menulis saya, agar bisa lebih menjual.


Sidoarjo, 17 November 2022

Sumber:
  • Pengalaman pribadi
  • Buku Kopiraiting
Gambar: dokumen pribadi

18 komentar :

  1. walau katanya kalau praktik nggak semudah baca literatur, tapi kalau nggak ada panduannya, orang kayak saya yang buta masalah jualan bakal gelagapan ya mba, untung ada buku Kopiraiting ini

    BalasHapus
  2. Menarik banget ulasan buku Kopiraiting-nya mba Rey. Jadi penasaran ingin membaca bukunya langsung, secara saya yang sudah pernah 'cuci otak' ikut dengerin suhu2 MLM memberikan tips, tetap aja hasilnya nol *sediihh*. Kudu belajar ilmu copywriting yg bener nih.

    BalasHapus
  3. kalimat itu bener2 kayak sihir ya mak, aku pun pernah baca cerita tentang kisah orang buta tsb, langsung deh senyum2 sendiri, eh iya bener ugha yaaa. Tujuan sama, kalimat beda, hasilnya juga beda bgt

    BalasHapus
  4. Setelah dikau membaca buku ini, apakah Rey sudah langsung jadi penjual online yang sukses? Apakah pasti dengan membaca buku ini, semua tulisanmu akan disukai oleh pembaca? Apakah dengan membeli dan membaca buku ini berarti Rey sudah langsung menjadi seorang copywriter yang tulisannya pasti akan menjual?

    Banyak pembaca buku yang selalu merasa sebuah buku isinya luar biasa tanpa pernah menyadari bahwa sebenarnya dia adalah sekedar pasar yang memang ditargetkan oleh penulis/penerbitnya.

    Mereka merasa terinspirasi dengan apa yang dilakukan.

    Nah, saran saya setelah membaca buku tadi adalah apa output dari membaca buku tersebut.Apakah dengan memuji isinya daging semua sudah cukup? Ataukah ada hasil riil, berupa peningkatan skill? Apakah Rey menjadi blogger yang gaya penulisannya mendekati copywriting atau tidak?

    Kalau jawabannya hanya sebuah artikel ulasan tentang bukunya saja, lalu apa gunanya membaca buku itu? :-D :-D Walau tidak dinafikan, artikel ini adalah output dari hasil membaca buku tersebut.

    Namun, apakah ada output yang lebih lagi atau berhenti sampai di sini?

    Pertanyaan-pertanyaan ini muncul di kepala saya, sebelum pada akhirnya saya berhenti membeli dan membaca buku. Karena saya tidak menghasilkan output yang berarti.

    :-D

    BalasHapus
  5. Sambil baca bukunya lebih asik kalau kitanya bisa ikut praktik langsung ya kak, jadinya lebih mengena. Karena kalau bisa trial and error' saat itu juga bisa deh jadi kopiraiter yang andal. Semangat

    BalasHapus
  6. aku belum baca buku ini mba. cuma dulu pernah belajar copywriting sedikit pas masih jualan online. nah kalau kata kang dewa, itu mah bukan copywriting tapi kopikriting saking susahnya hahah

    BalasHapus
  7. cihuuyy, Mamak Rey mau bangkit lagi nih kayaknya untuk jualan online, ayoo Kak, jangan cuma dibaca saja itu buku dengan ilmu dagingnya tapi dipraktikkan doong biar cuan cuan cuaaan.

    anyway saya mupeng deh baca bukunya, cari juga aahh.. secara emang lagi pengen banget belajar Kopiraiting, ehhh copywriting.

    BalasHapus
  8. Sudah lama tidak baca buku fisik seperti ini karena ada baby newborn. Seringnya baca buku digital, jadi rindu vibes megang buku fisik.

    Dulu zaman masih jualan online sering baca buku sejenis ini. Sepertinya menarik, saya jadi ingin baca juga

    BalasHapus
  9. Dengan pendekatan psikologis jadinya makin mantab utk hasilkan copy writing nan ciamik.

    Boljug nih klo bulan depan mau baca buku, aku bs pilih iniiii

    BalasHapus
  10. Membaca tulisan orang kadang membuat kita jadi belajar tentang apa yg sedang dipikirkan org lain dan tentunya menambah wawasan. Terlebih bisnis, banyak hal2 tricky yg kita bisa belajar dari org lain.

    BalasHapus
  11. Intinya supaya tulisan bisa menjual itu diusahakan tulisan tidak menyuruh bahkan meminta pembaca untuk melakukan yang kita mau tetapi berusaha mengetuk atau mengarahkan ya...

    BalasHapus
  12. Wah baca ulasannya jadi keingetan waktu ke Gramedia kemarin suami pengen beli buku ttg kopi writing tapi ga lihat buku ini...coba rekomendasiin deh...

    BalasHapus
  13. memang jualan itu gak sekedar teriak-teriak, kalau mau laris dan sesuai sasaran harus paham apa yang kita jual dan tawarkan, dan kepada siapa kita menawarkannya

    BalasHapus
  14. Wah sepertinya buku ini bagus ya. Kalau masalah copywriting, sebenarnya tidak hanya untuk para penjual sih (walau bisnis, terutama yang sudah merambah dunia digital, sudah tentu membutuhkan copywriting). Namun bidang kehidupan lain pun masih membutuhkan gaya penulisan yang menarik ya. Misalnya, para digital kreator, blogger, influencer, bahkan praktisi, dosen, pejabat pemerintahan, ah hampir semua lini sih menurutku ya.

    BalasHapus
  15. Aku juga tertarik dengan ilmu Copy Writing.
    Pernah baca beberapa buku dan selalu merasa perlu untuk mempraktekkan. Terutama ketika mengambil sudut pandang akan masalah atau tulisan seseorang. Benar sekali kalau copy writing itu ilmu yang mahal.

    BalasHapus
  16. Cukup unik ya yang harus kita lakukan untuk memikat orang agar membeli barang yang kita promosikan. Ketuklah hatinya, jangan diminta, apalagi disuruh.

    BalasHapus
  17. Keren bukunya! keknya aku wajib baca nih.
    teknik copywriting yang baik emang sangat mempengaruhi interest orang untuk visit jualan online kita yaa. Kalau udah tertarik dan visit kan, kemungkinan closingnya lebih besar ya.. hehe..

    Beli dimana mbaaa? sekarang aku lagi nyasar nih kerjanya ngurusin sosmed dan copywritting gini. kadang suka mentok idenya buat bikin copywriting yang memikat. huhu..

    BalasHapus
  18. aku baca pertama kali dari judulnya, aku kira nama kopi :D
    bener bener nyeleneh judul bukunya dan otomatis bikin orang yang baca judul aja udah penasaran sama isinya
    dari dulu aku pengennya kalau habis baca buku saran-saran dunia bisnis kayak gini, pengennya diaplikasikan langsung ke bisnis dan maunya hasil dari penjualan juga banyakk dan bagus layaknya pebisnis senior.
    tapi kadang habis baca bukunya, cuman disimpan aja di kepala, terus lama nggak diaplikasikan.
    padahal kan pengen juga kalau orang baca "jurus kata-kata" jualan kita di sosial media misalnya, langsung klik "beli".

    BalasHapus

Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisan saya, silahkan meninggalkan komentar dengan nama dan url yang lengkap, mohon maaf, percuma ninggalin link di dalam kolom komentar, karena otomatis terhapus :)

Link profil komen saya matikan ya Temans.
Agar pembaca lain tetap bisa berkunjung ke blog masing-masing, gunakan alamat blog di kolom nama profil, terima kasih :)