Blog Pribadi, Tempat Healing dan Menghasilkan Cuan

Blog Pribadi, Tempat Healing dan Menghasilkan Cuan

Sharing By Rey - Lama banget nggak nulis di blog pribadi ini, terutama kembali menuliskan tentang diri saya. Setelah lama konsisten mengisi blog ini dengan hal-hal yang SEO Friendly, lama-lama bosan juga ya, hahaha.

Secara, blog reyneraea.com ini kan seharusnya menjadi personal blog atau blog pribadi saya, yang mana seharusnya isinya tentang saya, tentang pengalaman, opini dan isi kepala saya.

Meskipun selama ini, mostly tulisan di blog ini adalah pengalaman saya, tapi lama-lama kok merasa kalau saya terlalu disetir oleh sesuatu yang tidak membuat saya nyaman.

Biarpun sejujurnya, hal yang tidak membuat saya nyaman itu, malah menghasilkan trafik yang lumayan untuk blog ini, karena saya nyarinya keyword yang tepat untuk bersaing, tapi ternyata jadi mudah bosan juga, hahaha.

Dan demikianlah, atas nama blog pribadi, saya tidak akan terlalu memaksa diri untuk terlalu keras dalam menulis, bagus sih menulis untuk orang banyak, tapi jangan lupakan diri sendiri juga.


Blog Pribadi adalah Tempat Healing


Ada yang ngeh nggak tentang berita menyedihkan, seorang ibu di Brebes menyakiti ketiga anaknya, hingga akhirnya meninggal dunia.

Blog Pribadi, Tempat Healing dan Menghasilkan Cuan

Jujur, saya cuman berani baca judulnya doang, takut banget deh baca hal-hal seperti itu, karena saya juga merasa mental saya nggak kuat dengan hal seperti itu, di mana saya juga pernah berpikir seperti itu, ketika saya benar-benar sangat down, dan sendirian.

Jangankan membaca isi artikelnya yang detail ya, baca judulnya aja bikin sesak nafas.
Kenapa sih harus pakai kata yang terlalu ekstrim untuk judul artikelnya, kenapa nggak pakai kata 'menyakiti' atau semacamnya, hiks.

Tapi, sekuat-kuatnya saya menghindari beritanya, ternyata saya kepo juga.
Dan barusan saya mendengar wawancara singkat dengan sang ibu yang bernama Kanti Utami itu di TikTok.
Astagaaa, sedih banget, seketika saya menangis.

Tapi, saya nggak ingin bahas hal tersebut secara mendalam di sini, nanti aja saya bahas di blog parenting atau woman daily aja deh.

Saya cuman ingin bersyukur lewat tulisan, setelah mendengar wawancara singkat sang ibu, di mana betapa dia sangat tertekan memikul banyak kekalutan pikirannya seorang diri.

Takut akan masa depan, takut akan ekonomi, takut anak-anaknya tersakiti dan sedih hidupnya, lalu rindu kasih sayang suami, eh related nggak sih sama si Rey, kayak di curhatan saya dulu tentang 'Hanya ingin dicintai tanpa alasan'

Sejujurnya, saya juga merasakan hal yang sama dengan si ibu tersebut, tapi saya nggak kenal ibu itu sih, nggak tahu kesehariannya.

Karena kalau saya, Alhamdulillah masih bisa bertahan waras, salah satunya karena saya punya blog.
Loh kok?

Iya, blog pribadi ini bagi saya merupakan sebuah tempat untuk healing, sekarang-sekarang aja nih isi blog saya kebanyakan hal yang remeh dan agak serius, dulunya blog ini banyakan curhatannya, hahaha.

Dan jujur nih ya, curhat di blog itu amat sangat bermanfaat buat saya, bikin saya punya tempat buat release sedikit beban di hati. Dan Alhamdulillah bisa mengalihkan perasaan marah, sedih, kesal, benci, dan galau ke tulisan, bukan ke anak-anak.

Banyak teman-teman, khususnya teman blogger mungkin merasa risih dengan curhatan saya, merasa saya kok suka banget buka aib.
Tapi whatever deh.

Toh saya buka 'aib' sendiri, bukan aib orang, hahaha.
Daripada bicarakan orang lain kena UU ITE kan ye, mending ceritain perasaan sendiri.

Dan ternyata, hal itu malah udah jadi kayak branding buat saya, sehingga banyak yang mengatakan kalau saya blogger tukang curhat wakakakaka.

Biarin ajah!
Karena teman-teman blogger memang belum pernah tahu rasanya menjadi saya, dan betapa berartinya curhat di blog dan benar-benar menjadi tempat healing buat saya.

Healing yang memungkinkan pula!
I mean, saya juga sebenarnya pengen healing jalan-jalan, sesekali gitu, kangen banget bisa jalan-jalan dan foto-foto.

Sudah lama banget nggak pernah menikmati jalan-jalan bahagia.
Gaya betol, padahal ya baru bulan November 2021 kemaren dari Jogja, hahaha.

Kadang pengen banget gitu naik kereta sama anak-anak ke Malang, seru kali ya bisa traveling bertiga, sekaligus menguji nyali, karena bawa si Adik yang masih belum mandiri.

Tapi kan semua itu butuh biaya, sementara saya masih punya target penting di tahun ini, yaitu pengen benerin gigi si Kakak yang kacau banget tumbuhnya di bagian depan, lantaran gusinya pernah sobek, dan 1 gigi permanen di depannya tanggal.

Nah, healing jalan-jalan belum memungkinkan, dan saya rasa healing jalan-jalan banyak disukai oleh para ibu, sayangnya nggak semua juga bisa jalan-jalan, baik dari sisi nggak memungkinkan bawa anak seorang diri, pun juga butuh biaya yang nggak sedikit, terlebih kalau punya masalah ekonomi kayak saya.

Lucky me, Alhamdulillah punya hobi menulis, dan suka utak atik internet, dan jadilah mengenal dunia blog dan menjadikan blog sebagai tempat curhatan panjang, selain di akun facebook saya.

Dan itu work banget buat saya, serasa beban di hati saya sedikit terangkat keluar bersama kata-kata yang tertuliskan di blog ini.

Dan lucky me juga, punya banyak teman blogger yang pengertian, sehingga komentar yang ada selalu positif, meski ada juga satu dua komentar nggak bersahabat, atau bahkan jadi bahan tulisan atau omongan di kalangan para blogger.

Tapi over all, itu tidak terlalu mengganggu saya.

So, demikianlah, betapa blog pribadi ini merupakan sarana yang penting buat kegiatan healing tipis-tipis a la Rey.


Blog Pribadi adalah Tempat Menghasilkan Cuan


Hal lainnya yang bikin saya merasa sangat bersyukur adalah, siapa sangka ya, blog yang semula saya pakai untuk curhat, dan banyak pembaca ke sini karena penasaran dengan lanjutan curhatan saya.

Blog Pribadi, Tempat Healing dan Menghasilkan Cuan

Malah bisa jadi sarana buat menghasilkan cuan, yang mana hal ini sangat membantu saya dalam meminimalisir rasa stres hingga depresi.

Uang, adalah hal yang penting buat saya, sebagai single fighter mengurus anak seorang diri.
Sehingga uang sangat dibutuhkan, untuk kebutuhan sehari-hari, termasuk kebutuhan pribadi saya.

Dan yang lebih penting, untuk kepentingan besar anak-anak, kayak si Kakak yang Alhamdulillah bisa khitan dengan cuan hasil ngeblog saya.
Meskipun ngumpulinnya butuh waktu lama, karena seringnya kepakai buat kebutuhan lainnya.

Hingga target berikutnya, benerin giginya si Kakak, which is untuk hal ini butuh cuan yang nggak sedikit, you know lah dokter gigi, terlebih dokter gigi spesialis anak, itu jauh lebih mahal, berulang kali pula konsultasi dan tindakannya.

Dan kebetulan juga si Kakak butuh pasang bracket atau behel, yang mana membayangkan aja sejak dulu saya pengen pakai behel, tapi terkendala duitnya nggak cukup, hahaha.

Karenanya, saya butuh banget ngumpulin cuan, dan blog benar-benar sangat membantu saya untuk itu.
Baik berasal dari kerja sama sponsored post review, ataupun kerja sama titip backlink semata.

Alhamdulillah, nggak henti bersyukur, saya bisa menjadikan blog sebagai tempat healing sekaligus sarana buat menghasilkan cuan.

Meskipun memang nggak mudah sih, butuh proses dan butuh modal waktu serta keseriusan, namun over all saya bersyukur, menjadikan blog pribadi sebagai hal positif dalam hidup saya.

How about you, temans?

Sidoarjo, 22 Maret 2022


Sumber: opini dan pengalaman pribadi
Gambar: Canva edit by Rey

16 komentar :

  1. Hi Kak Rey!! Kangen sekali baca postingan curhat Kakak sepertinya zaman ODOP dulu 🤣. Kebetulan banget postingan Kakak ini berkaitan dengan apa yang aku rasakan belakangan ini dan postingan terbaruku (malah promosi 🤣) dimana aku merasa dilema blogku harus diisi seperti apa 😂. Membaca postingan Kak Rey ini semacam salah satu motivasi untukku untuk tetap semangat menulis di blog dan nggak perlu khawatir mau kontennya isi curhatan karena selalu ada makna di baliknya yaitu healing 🥺.
    Iyaaaa aku merasa banget sih kalau menelurkan sebuah tulisan di blog meskipun hanya kalau dipandangan orang tuh "curhatan" semata, tapi efek healingnya berasa banget. Rasanya beban di pikiran kayak diangkat begitu aja setelah selesai menulis, dan dapat support dari banyak teman bloggers itu yang bikin plus plus bertambah semangat menjalani hidup dan curhat 😍.
    Kak Rey, terima kasih udah sharing tulisan ini ❤️❤️❤️

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo peri kecil, ya ampuuunnn kangen ya, udah lama banget nggak pernah seaktif dulu kita bertemu di kolom komentar *halah!
      Benar banget, menulis itu buat saya healing banget, bersyukur saya bisa mencintai menulis :)

      Hapus
  2. Aku juga baca berita itu mbak, kasihan sekali ya, pasti ibu tiga anak itu sangat tertekan sampai tega sekali membunuh anaknya. Katanya yang meninggal satu anak sih, yang dua masih dirawat intensif di RS, semoga saja mereka selamat, tapi kalo mereka hidup bingung juga bagaimana sikap anak itu sama ibunya nanti.

    Justru curhatan mbak Rey di blog ini yang selalu aku tunggu, karena dengan itu aku tahu kalo ada masalah ini itu harus begini begitu, jadi semacam pengalaman gitu mbak.

    Semoga tahun ini mbak Rey bisa kesampaian cita citanya yaitu membetulkan gigi si kakak, semoga bisa jalan-jalan lagi. Sebenarnya tidak perlu sedih sih, aku juga malah belum pernah jalan-jalan selama dua tahun ini, bukan karena korona tapi memang ngga ada duitnya, tapi dibawa happy sajalah.😁

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaaa, saya belum berani baca secara detail sih, agak terganggu juga mental baca detailnya, serem sendiri.

      Tengkiu Mas, pokoknya happy itu kita yang ciptakan ya, bisa dengan menulis :D

      Hapus
  3. Setujuuuu lah Rey... Buat orang2 yg memang suka menulis seperti kita ini, blog ataupun jurnal tempat mencurahkan isi hati itu pentiiiing bgt manfaatnya. Jadi bisa release tension, ngilangin stress, ngeluarin uneg2. Aku mah ga keberatan Ama temen2 yg suka menulis cerita pribadinya. Krn aku ngerti mungkin itu cara mereka utk bertahan . Kenapa juga hrs dihujat. Bagi temen2 yg anggab itu aib, ya artinya kalian mungkin punya support system yg kuat. Tapi ga semua orang seberuntung itu. Apa salahnya kalo ada yg curhat di blog sendiri.

    Kok ya malah dihujat, ada yg main block juga, dengan alasan muak baca ceritanya, seolah cari simpati. Yg begitu tuh, susah banget ngeluarin rasa empatinya ke orang lain .. :(.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benerrr, kadang orang-orang yang punya support sistem itu lupa, kalau hidup ini berputar,bisa jadi besok giliran mereka yang ada di posisi kita, dan mereka ternyata ga sanggup :(

      Hapus
  4. kaget waktu aku baca berita ibu-ibu itu, ada ternyata ya di dunia ini. yaampunn nggak nyangka
    aku setuju kalau blog dijadikan sebagai sarana healing. Ya memang dari awal aku bikin blog, salah satu tujuannya healing healing ini
    bisa dibilang obat stres juga menurutku

    BalasHapus
    Balasan
    1. Banyak Mba Inun, kalau browsing gitu buanyak banget.
      Sayangnya memang hal ini masih belum diperhatikan secara mendalam

      Hapus
  5. aku masih ga habis thinking dengan berita itu sampe hopelessnya si ibu
    makanya healing itu memang butuh
    beruntung banget bisa punya blog dan menyalurkan apa yang ada di pikiran kita
    apalagi dapat cuan ya lumayan banget aku sudah merasakan meksi belum sebanyak pekerjaan utama tapi bisa buat nabung masa depan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau saya merasa dia memang udah di titik kritis banget.
      Nggak mudah loh seorang ibu menyakiti anaknya, apalagi dia terkenal jarang kasar sama anak

      Hapus
  6. Enak ya, ananda Rey. bisa menjadikan blog sebagai tempat healing sekaligus sarana buat menghasilkan cuan. Saya ngeblog hanya sekadar untuk heling saja. He he ....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Insha Allah juga bisa menghasilkan cuan juga ya Bu, Bu Nur mah tulisannya berbobot :)

      Hapus
  7. Jujur saya salut banget sama mbk rey. Curhatannya selalu jadi sarana belajar dan motivasi bagi saya supaya jadi wanita kuat juga. Kalau buka FB, sekarang jadi ngarep lihat tulisannya mbk rey😅
    Entah kenapa saya yakin kalau suatu hari nanti mbak rey bakalan sukses dan anak-anaknya bakal jadi anak yang baik dan berbakti banget sama mbk rey.
    Semangat terus ya mbk💪💪

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin, tengkiuuu say, insha Allah kita semua akan jadi lebih baik lagi, aamiin :)

      Hapus
  8. Uda lama ga mampir kesini, dan mbaaa hebaat sekaliii. Walaupun mba bilang curhatan, cuma ini tetap ilmu buat kami-kami para wanita. Mba wanita hebat. Makasih mbaaa atas keterbukaannyaaa. Setuju blog bisa jadi sarana untuk berbagai apapun perasaan yang sedang dialami hhee.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halooo say, iya ya, lama ngga bertukar sapa :D
      Bener, blog bagi saya sarana healing banget :)

      Hapus

Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisan saya, silahkan meninggalkan komentar dengan nama dan url yang lengkap, mohon maaf, percuma ninggalin link di dalam kolom komentar, karena otomatis terhapus :)

Link profil komen saya matikan ya Temans.
Agar pembaca lain tetap bisa berkunjung ke blog masing-masing, gunakan alamat blog di kolom nama profil, terima kasih :)