The Point Men, Kisah Nyata 23 Warga Korea Disadera Taliban

the-point-men

The Point Men merupakan film Korea yang baru saja tayang di tahun 2023 ini. Film ini terinspirasi dari kisah nyata penyanderaan 23 warga Korea oleh Taliban di tahun 2007 silam.

Dan demi meraih perhatian khalayak, dihadirkan Hyun Bin sebagai karakter fiktif dalam kisah yang menegangkan ini.

Disutradarai oleh Yim Soon-rye, dan dibintangi oleh 2 aktor kenamaan, Hyun Bin yang terkenal dari serial Crash Landing on You. Juga Hwang Jung-Min yang memang sudah sering berperan dalam berbagai film laga, salah satunya Hunt

Jujur nih, saya nonton film ini gegara liat ada Hyun Bin-nya, hahaha. You know lah, saya bukanlah yang maniak Korea banget kan ye, jadi saya familier-nya sama yang sering dielu-elukan saja.

Lalu, keinginan saya menonton film ini, semakin besar, setelah membaca review teman-teman blogger, which is mengatakan film ini ada hubungannya dengan kejadian 9/11 di AS. Dan film ini terinspirasi dari kisah nyata.

Wah, saya suka banget kalau nonton film dari kisah sebenarnya.

Baca juga : Review dan Sinopsis Film Korea, I Can Speak (dari kisah nyata)


Sinopsis Lengkap Film Korea The Point Men (2023)

Warning lagi ya, kalau ini bakalan spoiler pakai abissss, kalau ada yang komen, yaaaa.. kok ada spoiler-nya sih, ketauan dah pasti nggak dibaca kalimat ini, hahahaa.


Adegan pembuka The Point Men, dan 23 warga Korea ditangkap Taliban 

Adegan dibuka dengan tayangan serangan terhadap gedung WTC AS di tanggal 11 September tahun 2001 silam.

Diberitakan juga, akibat serang tersebut, memicu serangan besar-besaran AS ke Afganistan dengan alasan memerangi teroris. Aksi AS tersebut dibantu oleh banyak sekutu seantero dunia, banyak negara yang mengirimkan tentaranya ke Afganistan.

Termasuk Korea Selatan, yang ikut serta memerangi teroris.

Dengan aksi balas dendam tersebut, Taliban yang merupakan kelompok Islam radikal di Afganistan, kehilangan ruang gerak menyebarkan teror. Lalu mereka beralih dengan cara menyebarkan teror bom bunuh diri serta menculik banyak warga asing yang datang ke Afganistan.

Adegan beralih ke sebuah bus yang melaju di jalanan yang sepi dan pemandangan gersang di mana-mana. 

Tertulis bahwa lokasinya ada di provinsi Ghazni, Afganistan, bulan Juli 2007. Di dalam bus yang dikemudikan warga lokal tersebut, berisi puluhan orang Korea. Mereka adalah misionaris Kristen yang berasal dari salah satu gereja di Korea Selatan.

Bus tiba-tiba berhenti mendadak, tampak beberapa mobil dengan dikendarai warga lokal mengenakan sorban berhenti menghalangi jalan bus.

Beberapa orang turun dari mobil tersebut, memaksa supir bus untuk membuka pintu. Supirnya panik melarikan diri dan ditembak langsung. Sementara puluhan warga Korea dalam bus tersebut ditahan dan diangkut menggunakan mobil mereka.

Baca juga : Review dan Sinopsis Lengkap My First Client (Dari kisah nyata)


Pemerintah Korea panik dan mengirimkan utusan diplomat ke Afganistan 

Di Korea Selatan, pemerintah yang mendengar kabar tersebut panik. Mereka menyadari kalau masalah besar sedang dihadapinya. 

Hal ini, dikarenakan mereka tahu persis, kalau para sandera yang ditahan tersebut merupakan kumpulan missionaris, yang mana mereka masuk ke Afganistan pun secara ilegal.

Demi melindungi tawanan sementara, pemerintah memutuskan untuk menyebarkan kabar, kalau para tawanan tersebut adalah sekumpulan sukarelawan yang berkunjung demi aksi kemanusiaan.

Pemerintah lalu mengirimkan seorang diplomat yang juga merupakan negosiator handal dalam membebaskan banyak sandera, Jung Jae-ho (Hwang Jung-min). Yang datang dengan ditemani Vice Minister (wakil menteri) Kim (Jung Jae-sung).

Sesampainya, mereka langsung menemui perwakilan Afganistan yang diperankan Iyad Hajjaj, untuk bernegosiasi. Mereka lega setelah pihak Afganistan terlihat memberi sinyal positif bahwa pemerintah akan memikirkan tuntutan Taliban demi melepaskan 23 sandera Korea tersebut, yaitu melepaskan para tahanan Taliban.

Sementara itu, seorang agen NIS (National Intelligence Service), sebuah badan intelijen milik Korea Selatan,tampak dibebaskan dari sebuah tahanan. Dia adalah Park Dae-sik (Hyun Bin), yang setelah mendengar kabar tawanan Korea Selatan oleh Taliban, segera menemui diplomat Korea.

Dae-sik merupakan agen NIS yang sangat menguasai daerah Asia tengah dan Arab, namun punya masalah trauma ketika gagal menyelamatkan seorang sandera di Irak.

the-point-men

Awalnya, Jae-ho tidak menghiraukan masukan Dae-sik yang mengatakan bahwa Afganistan tidak akan mungkin memenuhi tuntutan Taliban. Namun setelah beberapa peristiwa yang akhirnya diketahui kalau masukan Dae-sik memang terbukti, mereka pun akhirnya bekerja sama.

Baca juga : Review dan Sinopsis Lengkap Way Back Home (Dari kisah nyata)


Berbagai aksi usaha pembebasan yang gagal 

Adegan berikutnya adalah memperlihatkan bagaimana berbagai aksi yang menegangkan dalam usaha penyelamatan sandera.

Mulai dari negosiasi awal dengan pihak Afganistan, yang sudah setuju ternyata gagal dilakukan. Jae-ho sempat kalang kabut karena tenggak waktu yang diberikan Taliban hampir habis.

Dalam perjalanan menemui wakil Afganistan, dia bahkan sempat merasakan terkena imbas bom bunuh diri yang dilakukan pihak Taliban di sebuah lokasi yang ramai.

Setelah usaha negosiasi pertama gagal, pihak Korea akhirnya menemukan informasi, bahwa mereka bisa menempuh jalur negosiasi pihak ketiga yang disegani oleh Taliban, dia adalah Dewan pemimpin suku di Afganistan, biasa disebut Jirga.

Dae-sik dengan ditemani seorang Korea yang lama bermukim di Afganistan dan mengerti bahasa lokal, Lee Bong-han atau Kasim (Kang Ki-young) segera mengunjungi yang disebut Jirga tersebut.

the-point-men

Di sana dia bertemu dengan Jae-ho yang juga datang ingin bernegosiasi. Semuanya lancar, meski Bong-han berbohong mengenali keponakan sang tetua. Dengan desakan ketua Jirga tersebut, Taliban akhirnya patuh dan berjanji segera melakukan pembebasan tawanan.

Sayangnya, ketika pemerintah Korea lega menanti pembebasan warganya tersebut. Sebuah stasiun TV di Korea malah menayangkan acara live yang menghadirkan keluarga para tawanan.  

Dalam acara tersebut, keluarga tawanan menjelaskan kalau mereka berbuat mulia dengan menjadi missionaris Kristen. Tayangan tersebut dikira aman, karena berbahasa Korea yang tidak dimengerti oleh Taliban.

Tapi siapa sangka, ternyata tayangan tersebut disiarkan langsung juga oleh Aljazeera dengan sub title bahasa lokal.

Ketua Jirga murka dan merasa dibohongi, sehingga tidak mau memaksa Taliban membebaskan tawanannya. Justru Taliban merespon berita tersebut dengan membunuh salah satu tawanan yang merupakan pimpinan missioneris tersebut, seorang pendeta yang berusia 42 tahun.

Usaha pemerintah Korea Selatan menjadi kembali buntu, sampai akhirnya seseorang muncul di depan kamar hotel Dae-sik. Orang tersebut mengaku bernama Abdullah (Bryan Larkin), menawarkan bantuan untuk pakai cara 'orang dalam'. 

Dia berjanji akan melepaskan tawanan Taliban dan menukarnya dengan tawanan Korea, dengan meminta bayaran cash sebanyak 2 juta dolar.

Karena tak punya cara lain, apalagi si Abdullah bisa membuktikan dengan memberikan sambungan komunikasi dengan para sandera, akhirnya pemerintah menyetujui tawaran tersebut.

Uang 2 juta dolar dalam seri yang tidak berurutan pun disiapkan, dengan ditemani Dae-sik, Jae-ho menemui Abdullah di tempat yang disepakati.

Namun, ketika uang sudah hampir diserahkan, pemerintah Korea baru menyadari kalau Abdullah tersebut adalah palsu, beruntung uang 2 juta dollar tersebut berhasil diselamatkan oleh Dae-sik.

Setelah kejadian itu, kantor perwakilan Korea Selatan di Afganistan banyak menerima telepon iseng yang mengaku Taliban dan meminta tebusan berupa uang.

Tenggak waktu 2 kali yang diberikan Taliban akhirnya lewat begitu saja tanpa adanya kesepakatan, dan Taliban kembali meresponnya dengan membunuh 1 orang tawanan Korea bernama Shim Sung-min (29 tahun). 

Sampai akhirnya pemerintah Korea muak, dan setuju untuk mengadakan genjatan senjata ke pihak Taliban.

Baca juga : Review dan Sinopsis Film Han Gong-ju (dari kisah nyata)


Ending Film The Point Men, negosiasi mendebarkan 

the-point-men

Dalam detik-detik terakhir, Jae-ho berhasil membujuk presiden Korea Selatan untuk memberikan kesempatan buat dia bernegosiasi langsung dengan Taliban.

Dengan diantar oleh pihak tentara keamanan, serta juga Dae-sik, Jae-ho akhirnya berhasil menemui petinggi kelompok Taliban ditemani Bong-han atau Kasim sebagai translator.

Pertemuan tersebut berlangsung sangat mendebarkan. Karena sebenarnya pihak Korea Selatan tidak mampu memenuhi permintaan Taliban yaitu desakan Korea ke pemerintah Afganistan untuk melepaskan semua tahanan Taliban.

Namun, pemerintah punya tawaran lain, yaitu uang tebusan.

Dengan keahlian negosiasi Jae-ho, petinggi Taliban (Fahim Fazli) mau melepaskan 2 tawanan Korea perempuan, dengan dalih sebagai hadiah dari Allah.

the-point-men

Situasi sangat mendebarkan setelah Taliban akhirnya tahu jawaban pemerintah Korea Selatan yang tidak bisa memenuhi permintaan mereka.

Sementara itu, pihak Korea akhirnya setuju mengadakan genjatan senjata. Seketika tempat negosiasi bergetar oleh genjatan bom dari sekutu.

Karena terdesak, pimpinan Taliban akhirnya menyetujui kesepakatan menukar tawanan dengan uang sebesar 20 juta dolar Amerika.

Genjatan senjatapun segera diakhiri, dan para tawanan kemudian dibebaskan, dari berbagai lokasi yang diberikan oleh Taliban.

Di akhir scene, ada sedikit masalah ketika semua tawanan berhasil dibebaskan, yaitu ketika pihak Taliban meminta salah seorang tinggal bersama mereka, sebagai jaminan atas keselamatan pihak Taliban.

Dan Dae-sik akhirnya mengajukan dirinya, demi semua pihak segera dibawa pulang dengan aman.     

the-point-men

3 bulan kemudian, digambarkan Jae-ho yang sedang bergegas menghadiri konferensi pers tentang tawanan Korea di lain tempat, menerima telepon.

Ternyata dari Dae-sik yang ternyata selamat, dan sudah aman bersama Bong-han.

Baca juga : Review dan Sinopsis Film Terbang (dari kisah nyata)



Review Film The Point Men (2023)

the-point-men

Profil

Sutradara: Yim Soon-rye 

Penulis: Ahn Young-soo  

Sinematografi: Jo Gyoo-young 

Tayang perdana: 18 Januari 2023 

Run time 108 minute

Genre:  Action, crime, drama

Produksi: Watermelon Pictures Co., Ltd.

Bahasa:  South Korea

Negara:  South Korea

Baca juga : Review dan Sinopsis Film Korea, Mission : Posible


Pemain film The Point Men (2023)

Hyun Bin sebagai Park Dae-sik (NIS Agent)

Hwang Jung-min sebagai Jung Jae-ho (Diplomat)

Kang Ki-young sebagai Lee Bong-han / Kasim  

Jeon Sung-woo sebagai Cha Seo-gi (Secretary)

Bryan Larkin sebagai Abdullah

Iyad Hajjaj sebagai Afghanistan representative

Fahim Fazli sebagai Taliban leader

Park Hyoung-soo sebagai Park Jeon-ryak

Kwon Hyuk sebagai Secretary

Jung Jae-sung sebagai Vice Minister Kim

etc..


Rating by #SharingByRey : 3,5 of 5

Baca juga : Review dan Sinopsis Film Korea, Thread of Lies


Review film

the-point-men

Jujur nih ya, saya nontonin film ini lumayan deg-degan. Adegannya emang bikin ngos-ngosan. You know lah segala cerita film kalau mengangkat kekejaman para radikal tuh ya, bikin bergidig. 

Meskipun juga kesal, dengan para tawanan yang cari masalah aja. Udah tahu memang Afganistan sedang berkonflik, dan yang bermasalah tuh para radikal, bisa-bisanyaaaaa mereka dengan ilegal datang untuk menyebarkan agama Kristen di tengah konflik muslim. Hmmmm....

Nggak heran pemerintahnya kesal banget, sampai-sampai ketika ada kabar tawanan akan segera dibebaskan, tapi bingung pulangnya naik pesawat apa. Karena mereka memang banyak, ada 20an.

Beberapa orang pemerintahan dengan sinis mengatakan, 

"Siapa emangnya mereka? pemenang olimpiade?"

Seolah menggambarkan betapa kesalnya hati para petugas yang repot setengah mati gegara tingkah laku warganya yang aneh-aneh.

Dan memang sih ya, gara-gara tawanan ini, muka pemerintah Korea Selatan tercoreng di mata dunia. Mereka dituduh mudah dikendalikan teroris, sampai harus bernegosiasi dan membayar teroris demi tawanan.

Sebuah prinsip yang bertolak belakang dengan prinsip dunia, terutama pihak AS,

"Tidak ada negosiasi dengan teroris!"

Tapi, sebelum bahas tentang serunya cerita yang sebenarnya ini keren abis. Temanya sungguh bukan tema murahan. TAPI KENAPA EKSEKUSINYA BERASA LIAT SI REY YANG KEBINGUNGAN MAU MENAMPILKAN APA?

Iya loh!

Saya ternganga-nganga, ini kenapa harus memasukan Hyun Bin sebagai karakter utama di film ini, sementara perannya sungguh sangat tidak penting syelakeh! hahaha.

Mungkin taktik sutradaranya sih ya, agar film ini booming, dengan memakai nama besar Hyun Bin. Tapi sutradaranya lupa, kalau penonton zaman now ya lebih objektif kalau menilai film.

Mau ada Hyun Bin pun, apalagi ini film yang semacam mengangkat tema sejarah ya, tetep harus lihai menampilkan apa yang harus ditampilkan, terlebih sebagai karakter utama.

Tapi film ini tuh semacam menempatkan hanya si Jae-ho sebagai diplomat negiositor handal sebagai bintang atau tokoh utama, dan Dae-sik hanya pelengkap saja.

Biar kata ada aksi laga si Dae-sik ketika harus merebut uang 2 juta dolar yang hampir dibawa Abdullah si penipu, pun nggak bisa menutupi kenyataan kalau Hyun Bin berasa cuman lakon pelengkap.

Selain itu, mungkin juga si sutradaranya bingung kali ya, karena ini film yang bisa dibilang sejarah. Jadi dia agak gagal fokus memilih menampilkan yang mana? sejarahnya, atau peran pemainnya?

Nggak heran sih ya akhirnya banyak pihak yang memberikan rating rendah untuk film ini, sayangggg banget nget menurut saya. Karena temanya amat sangat menarik dan penting, tapi sutradaranya gagal meramu jalan cerita yang fokus.

Untuk sinematografinya keren sih ya, terlihat nyata dan adegan yang menegangkannya juga terasa banget. Kurang fokusnya aja yang menjadi minus, buat saya.

Baca juga : Review dan Sinopsis Lengkap Film Ode To My Father


Kisah Nyata Krisis 23 Warga Korea yang disandera Taliban di tahun 2007

Mengapa saya mengatakan kalau film ini penting? 

the-point-men

Setelah nonton film The Point Men ini, saya penasaran dong ya dengan cerita aslinya, lalu googling lah saya tentang kisah yang sebenarnya.

Hasilnya, cerita film ini ternyata benar-benar mirip dengan kisah aslinya, dan kalau baca-baca berita di tahun 2007 silam, ketika masalah ini terjadi. Saya pikir film The Point Men ini, sengaja dibuat juga dengan tujuan membersihkan nama baik Korea Selatan.

Ketika tahun 2007 silam, beredar kabar bahwa ke-23 warga Korea Selatan tawanan Taliban itu, merupakan tenaga sukarelawan yang berkunjung ke Afganistan dengan tujuan kemanusiaan.

Hal tersebut diakui dalam film ini, dan seolah memberikan alasan mengapa pemerintah menyebarkan hal yang bertentangan tersebut, yaitu demi keselamatan tawanan.

Di beberapa artikel tahun 2007-2010 yang membahas tentang kejadian ini, terungkap bagaimana menjelaskan tujuan missionaris tersebut dalam bahasa yang lebih 'halus'.

Menurut beberapa tulisan, bahwa missionaris di daerah konflik perang itu wajar, di mana di daerah seperti itu selalu menjadi tempat orang datang dengan berbagai tujuan.

Ada yang benar-benar datang dengan misi perdamaian, membantu korban perang tanpa pamrih. Ada juga yang datang dengan misi menyebarkan agama mereka di kalangan para korban perang.

Lalu, mengenai kebijakan Korea Selatan yang mau bernegosiasi dengan teroris, bahkan mau membayar dengan uang demi menebus tawanan.

Saya pikir, di film The Point Men ini, sengaja ditunjukan alasannya, yaitu karena Korea melindungi warganya, dengan bijak.

Bijak di sini, karena Korea Selatan menyadari, kalau warganya yang ditahan juga memang salah, siapa suruh...  datang secara ilegal ke daerah konflik perang.

Lalu, Korea juga menunjukan, bahwa bagi mereka, keselamatan warga adalah segalanya. jadi apapun akan dilakukan pemerintah, termasuk membayar dengan uang.

Mengenai pembayaran tawanan Taliban ini, dulunya memang cuman sebatas rumor. Bahkan rumor yang beredar pihak Korea Selatan membayar sebanyak 2 juta dolar. 

Kenyataannya dalam film ini digambarkan bahwa pihak Korea Selatan memang membayar 20 juta dolar, itupun hasil dari negosiasi alot antara diplomat dengan Taliban, yang semula meminta 50 juta dolar sebagai uang penebusan.   

Dalam berbagai artikel yang saya baca, sebenarnya ketika itu, Indonesia juga hadir sebagai penengah antara Korea Selatan dengan Afganistan. Sayang di film ini nggak ditampilkan.

Semuanya benar-benar menampilkan usaha keras Korea Selatan sendiri dalam berjuang membebaskan warga negaranya.

Over all, teman film ini bagus sih, cuman ceritanya aja yang kurang jelas menampilkan para lakon utamanya, terutama si Hyun Bin yang memang jadi idola utama di film ini.

Baca juga : Review dan Sinopsis Lengkap Film The Call


Pesan dan Kesan Film The Point Men (2023)

1. Menyebarkan sebuah misi di daerah konflik itu mungkin mulia, tapi pikirkan juga resikonya

the-point-men

Saya dong nggak berhenti gemas sama para tawanan tersebut. Nyebelin banget, ngerepotin banget, hahaha.

Sudah tahu daerah konflik ya, mana konfliknya itu basic-nya agama pula, bisa-bisanya mereka berani datang secara ilegal pulak!

Mana datangnya rame-rame pulak! Sungguh pemerintah Korea luar biasa pusing memikirkan cara membebaskan warganya.


2. Pemerintah seharusnya punya power luar biasa atas media lokal terutama menyangkut kondisi darurat kenegaraan

Gemes lainnya adalah, ketika salah satu stasiun TV menayangkan siaran live berisi ungkapan isi hati keluarga tawanan.

Jadilah identitas sebenarnya para tawanan tersebar luas, mana pas banget pulak, di Afganistan, kesepakatan udah hampir selesai, tawanan udah hampir dipulangkan. Eh gagal gegara ketahuan bahwa mereka adalah missioner Kristen!

Dan gemasnya lagi, ketika tayangan sedang berlangsung, pihak kementrian luar negeri menelpon penanggung jawab program acara tersebut. Dan dengan santainya si penanggung jawab itu mengatakan kalau dia nggak bisa mengontrol apa yang dibicarakan tamu yang mereka tampilkan.

Lalu beralasan kalau tayangan mereka berbahasa Korea, Taliban, mana tahu artinya!.

Ampun deh gemes, pengen disambel aja mulutnya, bikin repot dan membahayakan nyawa orang lain aja. hahaha.


3. Jangan sombong dan meremehkan kemampuan pihak lain 

Gemes lainnya adalah, kata-kata penanggung jawab acara TV,

"Acara kita berbahasa Korea, Taliban mana tahu artinya!"

Astagaaahhhh, dikira Taliban bisa sekeras itu mengacaukan dunia, hanya bermodalkan kebodohan dan keterbelakangan?

Dan apa dikira, cuman Korea Selatan yang canggiih bisa mengerti bahasa Afganistan, di sana nggak ada yang bisa mengartikan bahasa Korea?

Mereka lupa kali kalau di Taliban juga punya kecanggihan teknologi yang sama dengan lainnya, kalau enggak, manalah mereka bisa bertahun-tahun berkelit dari segala sekutu sedunia yang memerangi mereka.

Dan tentu saja, ketika Taliban sedang fokus memanfaatkan tawanan warga Korea Selatan, mereka juga fokus ke apa yang terjadi di Korea Selatan.


4. Tetap salut dengan keputusan pemerintahan Korea Selatan 

Kalaupun tujuan film ini salah satunya untuk membersihkan nama Korea Selatan, yang dituduh lemah menghadapi teroris karena mau bernegosiasi.

Saya benarkan deh, kesan saya adalah sungguh respek dengan keputusan pemerintah Korea yang benar-benar fokus serta peduli dengan keberadaan warga mereka, no matter what.

Di mana pemerintahnya rela menggelontorkan dana yang tidak sedikit untuk menebus warganya. Serta rela membiarkan nama baik Korea Selatan tercoreng dengan keputusannya tersebut. 


Kesimpulan dan Penutup

 Over all, menurut saya film The Point Men ini recomended banget buat ditonton. Karena filmnya memang dibuat persis seperti kisah nyata yang terjadi di tahun 2007 silam.

Di mana ketika itu Korea Selatan harus jungkir balik mencoba berbagai cara untuk membebaskan 23 warganya yang disandera oleh Taliban.

Meskipun akhirnya harus kehilangan 2 orang tawanan karena tenggak waktu yang terus berlalu. Tapi salut dengan keputusan pemerintah mau membayar puluhan ribu dolar AS demi menebus keselamatan warga negaranya.

Namun, meski ada Hyun Bin-nya, jangan terlalu berharap banyak dengan aksi si ganteng ini. Karena entahlah kalau menurut saya, perannya malah cuman sebagai pelengkap atau pemanis doang, hahaha.

Sidoarjo, 12 Maret 2023

#SundayMovie

Sumber: 

  • Film The Point Men
  • https://www.hancinema.net/korean_The_Point_Men-picture_1604773.html diakses 12 Maret 2023
  • https://id.wikipedia.org/wiki/Krisis_sandera_Korea_Selatan_2007 diakses 12 Maret 2023
  • https://www.antaranews.com/berita/72232/mayat-sandera-asal-korsel-ditemukan-di-afghanistan diakses 12 Maret 2023
Gambar : Canva edit by Rey dan Hancinema

Demikian artikel tentang review dan sinopsis film The Point Men, sebuah film aksi laga yang diperankan Hyun Bin. Bercerita tentang kisah nyata penyelamatan 23 warga Korea Selatan yang disandera Taliban di tahun 2007 silam. Semoga bermanfaat.

15 komentar :

  1. Duh Hyun Bin, semakin macho dan keren dengan berewok :D
    Nonton jangan ya?
    Di mydramalist film ini hanya dapat bintang 7,5
    Hihihi, sekarang mah itungan kalo mau nonton
    Karena pasca pandemi, dunia perfilman Korsel aktif banget

    BalasHapus
  2. Saya sudah membaca beberapa review The Point Men ini, Mbak. Dan kali ini Mbak Rey mengulasnya lebih lengkap, termasuk kegemasan hehehe.
    Jadi memang kalau secara logika ya, ngapain juga warga korea pergi ke daerah konflik. Kalau mau kerja pasti susah. Mau jalan-jalan buat apa? Memang mau lihat orang perang. Kemudian dipersulit dengan masuknya secara ilegal lagi. Saya jadi ingat reporter dan kameramen Indonesia pernah jadi tawanan, tapi kan mereka sedang bertugas meliput, dan apstinya dibekali dokumen lengkap.
    Tapi di sinilah lika-liku ceritanya. bagaimana caranya membebaskan warganya yang menjadi tawanan.

    BalasHapus
  3. Nah nah nah. Sama pendapat kita Mbak Rey. Peran Hyun-bin menurutku sih nemplok aja. Adegan laganya juga minim. Harapan saya sih adegan negosiasi dan politik bisa seimbang dengan seseruan fisik. Tapi ternyata hanya masuk dalam 1-2 slot aja. Aiihhh gak jadi deh nonton Ahjusi Hyun-bin berlaga.

    BalasHapus
  4. Berhubung daku biasa aja dengan ahjussi Hyun Bin, alias gak ngidola begitu hehe, jadi bisa asik aja nontonnya. Penasarannya karena ini genre yang gak menye² romance, sehingga menarik buat masuk watchlist

    BalasHapus
  5. Fim The Point Men ini bagus ya, karena mengambil kisah sejarah yang pernah terjadi dikonflik Korea dan Taliban (2007). Film yang mengangkat kearifan lokal, budaya, dan sejarah semacam ini layak ditonton karena selain sebagai hiburan juga berisi nilai-nilai edukasi bagi penontonnya.

    BalasHapus
  6. Baru kali ini aku ga mau baca sampe akhir review mu, Krn aku fans bera hyun bin dan udh niat mau tonton ini ntr 😄😄😄. Udah aku tungh lama film dia yg ini Rey, dat awal masih sibuk shooting hahahahah. Penasaran aja bakal kayak apa😍😍.

    BalasHapus
  7. The Point Men memang digadang-gadang bakalan jadi film keren dari paps HB karena waktu itu uda ada wacana mau menikah juga kan.. Jadi keknya sengaja banget digiring ke film-film laga skarang image blio, bukan sembarang blio ini.

    Tapi selalu salut siih..
    Film sebada apapun, Korea selalu menyisipkan sisi-sisi keluarga. Sehingga penonton dibuat haru saat menonton film bergenre Action, Thriller ini.

    BalasHapus
  8. The Poin Men, beberapa kali lihat judulnya, ga semapt-sempat mau nonton. Hiks. Kudu harus nonton nih, sepertinya muncul judul terus jadi pertanda harus nonton

    BalasHapus
  9. Aku merasa sangat kaget ketika membaca artikel review ini tentang bahaya teroris Taliban. Tema film ini adalah sebuah masalah yang serius yang harus dihadapi oleh seluruh dunia.

    Kegiatan terorisme Taliban telah menimbulkan kerusakan besar di wilayah Afghanistan dan telah mengakibatkan banyak korban jiwa, kehilangan properti dan mengancam masa depan negara. Orang-orang harus memerangi terorisme Taliban dengan tegas dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menghentikan kejahatan mereka.

    Pantas saja pemerintah Korea dikecam karena dianggap berkompromi. Padahal mereka juga ingin menghentikan terorisme Taliban dan mengembalikan kedamaian dan stabilitas di wilayah itu demi membebaskan tawanan yang warga Korea. Jadi makin penasaran sama filmnya.

    BalasHapus
  10. Aaaakkk akhirnya ada drama terbaru HyunBin Oppaaa. Alhamdulillah yaa 2023 banyak banget drama bagus.

    BalasHapus
  11. Ngeri banget ya mbak, bisa ddibayangkan bagaimana chaos nya harus menyelamatkan 20 orang tahanan, belum lagi genjatan senjatanya -_-
    Kayaknya kalau drama seperti ini, bakalan lebih banyak skip2 nya deh nontonnya
    Tapi karena ada Bang Hyun Bin, kayaknya bisa dibicarakan mau nontonnya,

    BalasHapus
  12. Baru tahu saya kalau The Point Men ini film terbarunya Hyun Bin. Ini diangkat dari kisah nyata berarti ya. Menarik banget sih, pengen nonton. Kalau dipikir-pikir ngapain juga ya warga Korea datang ke daerah berkonflik tapi untungnya pemerintah Korea melakukan berbagai cara sampai menebus warganya

    BalasHapus
  13. Hyun Bin disini beda bangetttt, polll, aku kira tadi aktor amerika gitu, aku amati posternya, mana hyun binnya hahahaha
    suka sama genre film yang action macam ini, pokok ngga ada misteri misteri yang gimana gimana, daripada nontonya ga sampe tuntas juga kan nantinya. Dan ternyata ceritanya juga berdasar kisah nyata, tapi aku malah blank nih kalau di tahun 2007 warga korea pernah disandera oleh Taliban

    BalasHapus
  14. Salah satu alasan yang bikin saya mau nonton film atau drama korea dari pemainnya, hehe.. apalagi kalau yang maij Lee Min Ho eh Hyun Bin, yaa tapi sayang ya kehadirannya di film ini hanya seperti pemanis saja. Jadi penasaran, maun nonton langsung

    BalasHapus
  15. Sudah lama ga nonton film/drama Korea. Seperti biasa keren banget abang hyun bin. Lah kok jadi makin penasaran setelah baca review ini. Apakah aku harus menonton lebih lanjut ? Hehehhe

    BalasHapus

Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisan saya, silahkan meninggalkan komentar dengan nama dan url yang lengkap, mohon maaf, percuma ninggalin link di dalam kolom komentar, karena otomatis terhapus :)

Link profil komen saya matikan ya Temans.
Agar pembaca lain tetap bisa berkunjung ke blog masing-masing, gunakan alamat blog di kolom nama profil, terima kasih :)