A Day in My Life Edisi Pindah ke Rumah Kakak

pindah ke rumah kakak

Jadi setelah beberapa lama galau melulu di rumah mama, lalu berasa sampai hendak putus asa dan balik ke Surabaya. Kemudian curhat ke kakak, akhirnya ditawarin tinggal di rumah kosong mereka dulu.

Kebetulan memang si Adik akan pindah di sekolah dekat rumah kakak di tahun ajaran baru ini, jadi deh sekalian saja dengan maminya ikutan pindah.

Baca juga : Saat Ingin Menyerah, Ada Kakak!

Jadi sejak kemarenan mama udah minta saya packing, masya Allah dah. Padahal saya rencananya cuman bawa beberapa barang dulu sebagai permulaan. Toh akhirnya saya harus mondar mandir eh apa bolak balik ya, hehehe, ke rumah mama buat jenguk mama dan si Kakak Darrell yang tetap di sana menemani nenek/

Tapi sudahlah, saya turutin aja saran mama, packing buanyak barang yang nantinya akan dikirim melalui angkutan. Segala macam di-packing, bahkan beras pun di-packing, wakakaka.

Sambil nahan ngakak memikirkan, apakah mama saya lupa, kalau saya udah tuwah, udah punya anak. Karena kok berasa mau berangkat ke kota lain buat sekolah dan tinggal di kos-kosan, jadi dikasih sangu sembako, wakakakak.

Tapi sudahlah, saya mah emang udah niat harus nurut sama mama dan kakak, meski kadang nggak sesuai dengan kemauan terus stres sendiri, hahaha.

Singkat cerita, pagi kemaren saya udah siap-siap mau berangkat sama si Adik. 1 koper dan 1 kardus gede udah dikirim duluan. Berikutnya saya berangkat mengendarai motor.

Kami berangkat pukul 8an, mengendarai dengan santai karena ternyata barang kami lumayan banyak juga di motor dan bikin motor agak kesulitan dibelokan.

Untungnya si Adik mau duduk di belakang dan nggak ngantuk sepanjang jalan, meskipun beberapa kali kami berhenti karena si Adik minta permen.

Beruntung cuaca di Buton sudah mulai membaik eh maksudnya cerah. Setelah berhari-hari hujan deras tanpa jeda. Meskipun jalanan masih agak basah di beberapa lokasi, tapi over all nggak terlalu licin.

Setelah berkendara beberapa waktu sambil mendengarkan musik di spotify, akhirnya kami pun sampai di rumah kakak yang di asrama.

Sayangnya ternyata rumahnya terkunci, tetangga samping rumah bilang, kalau anak-anaknya sedang pergi mancing di laut. Untungnya kantor kakak ipar berdekatan dengan rumah tersebut, dan masalah kunci selesai, bertepatan dengan barang-barang yang dikirim dari rumah mama tiba juga.

Dan si Rey ini oonnya, kenapa pulak keceplosan bilangin ke kakak ipar kalau anak-anak mancing. Tapi serba salah sih, saya nggak ngomong takut tuh anak-anak kenapa-kenapa kan ye, yang bener aja anak SMP dan SD mancing di pinggir laut berdua doang.

Kamipun bersantai sejenak di rumah kakak, lalu tak lama anak-anak kakak pulang. Si Kakak Aan lantas menceritakan salah satu rahasianya ke maminya ini.

"Mi, saya kasih tahu satu rahasia ya, tapi jangan bilang-bilang mama ya!"

"Okey, apa?"

"Tau tidak? saya dan Arkan abis mancing!"

Me bilaik, udah tauk, udah bilang bokap Anda pulak! hahaha

Tapi nggak berani bilang sih, kasian anak-anak udah mempercayai maminya yang mulutnya ember ini.

Selanjutnya cepat-cepat saya minta kakak ipar untuk jangan bilangin ke mamanya anak-anak bahwa mereka abis mancing, sayangnya udah telat, mamanya udah tau, huhuhu.

Lucky anak-anak, ketika bapaknya pulang mereka masih aman, karena ada maminya, jadi bapaknya sungkan untuk menghukum mereka, hahaha.

Tak lama kemudian kakak menelpon minta tolong masakin buat makan siang. Nggak rempong sih, cuman bikin bakso doang, kebetulan kakak abis bikin stock bakso banyak. 

Di BauBau eh bahkan di Buton harga ikan sedang melambung tinggi, meanwhile ikan merupakan lauk utama masyarakat di daerah ini. Namun, saking mahalnya ikan karena nelayan kesulitan menangkap ikan, jadinya banyak penjual ikan yang menjual ikan yang udah lama. Bahkan beberapa waktu lalu seorang sepupu saya menderita keracunan, dugaannya sih karena salah satu ikan jenis Layang.

Karena itulah kakak saya memilih beli telur dan bikin bakso saja, kebetulan masih punya stock daging kurban.

Dengan arahan kakak, saya pun mengolah bakso tersebut, dan ternyata bumbunya cukup simple ya. Hanya perlu bawang putih, merica, garam dan penyedap rasa.

Kebetulan juga kakak saya sering bikin stock bumbu halus, jadi bawang putihnya udah nggak perlu dihaluskan, tinggal cemplang cemplung, masukin bakso dengan porsi sesuai request, dan tunggu beberapa saat, jadi deh.

Agar lebih lengkap saya siapin juga mie-nya, dan tak lama kemudian semuanya siap, anak-anak bisa makan siang dengan aman.

Tak lama kemudian kakak pulang, setelah makan siang kami pun bersiap ke rumah kosong kakak yang berjarak kurang lebih 3KM dari asrama.

Kakak ipar akhirnya nyewa pick up untuk mengangkut beberapa barang, salah satunya menukar kulkas yang ada di rumah kosong tersebut ke asrama.

Sesampainya di rumah tersebut, kami pun mulai beberes. Membersihkan debu yang menempel banyak di mana-mana, mengepel, ganti sprei, pasang gorden dan akhirnya saya masak buat makan malam.

Malamnya kami semua menginap di rumah tersebut, setelah rumah sudah rapi dan bersih. 

Demikianlah a day in my life saya edisi pindah ke rumah kakak, dan mulai hari ini saya bakalan lebih sering ada di sini. Doain di sini saya lebih fokus maksimalin semua yang saya bisa kerjakan, buat menghasilkan uang ya. 

Dan doakan juga biar saya segera bisa kerja kantoran dan punya penghasilan bulanan yang cukup, aamiin. 


BauBau, 07-07-2025

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisan saya, silahkan meninggalkan komentar dengan nama dan url yang lengkap, mohon maaf, percuma ninggalin link di dalam kolom komentar, karena otomatis terhapus :)

Link profil komen saya matikan ya Temans.
Agar pembaca lain tetap bisa berkunjung ke blog masing-masing, gunakan alamat blog di kolom nama profil, terima kasih :)