Kalau sama mama itu, hal yang paling sering diakukan adalah ngerumpi, astagfirullah. Well, sebenarnya rumpiannya ya standar saja, bermula dari saya nanya kabar teman-teman, kenalan atau tetangga lama saya.
Tapi dari situlah mengalir percakapan yang berbau-bau 'ngomongin orang' hahaha.
Dari situ juga saya tahu beberapa kabar teman, yang Alhamdulillah banyak yang lebih sukses, meskipun ada juga yang kehidupannya sedang dalam ujian, salah satunya mengalami kegagalan rumah tangga.
Ada yang sudah cerai, ada pula yang sudah pisah rumah aja, ada yang ditinggal, ada yang depresi. Dan saya hanya mendengarkan dengan berbagai perasaan berkecamuk di hati.
Namun satu hal yang bikin saya kagum dari semua cerita kegagalan teman / kenalan / keluarga maupun tetangga adalah, sebagaimana gagalnya hubungan mereka, tapi anak-anak mereka masih memiliki kedua orang tuanya, lengkap dengan hak anak yang dipenuhi kedua belah pihak.
Sungguh kagum.
Maklum, saya juga manusia yang pastinya ada perasaan membandingkan dengan diri sendiri. Melihat anak-anak saya yang ditelantarkan begitu saja oleh ayahnya, rasanya miris banget.
Sampai kadang terpikir sedikit rasis dalam kepala saya,
"Apa iya karena ayahnya orang Jawa ya, makanya tega dan nggak tahu malu seenaknya menelantarkan anak-anaknya begitu saja, tanpa merasa sedikitpun bersalah"
Karena keluarga saya memang punya pengalaman beberapa kali ditelantarkan oleh pihak laki, dan semuanya kebetulan kok orang Jawa.
Meskipun saya sadar betul, bukan sukunya, tapi personilnya.
Beberapa teman saya orang Jawa yang pernikahannya gagal, tapi tetap bertanggung jawab dengan anaknya. Anak-anak tetap punya kesempatan untuk hidup layak dan mendapatkan pendidikan terbaik.
Ah sudahlah, mungkin memang kebetulan saja keluarga kami kok apesnya kena penelantaran dari suku yang sama.
Tapi jujur nih, saya benar-benar belum bisa menerima dengan lapang kelakuan bapakeh yang tak punya rasa malu itu. Lalu marah kalau ditulis kayak gini, tapi kelakuannya yang memalukan itu, sedikitpun tidak dia pikirkan.
Bisa-bisanya gitu, ada seorang ayah yang cuek saja sama kedua anaknya, padahal dia tahu kami di Surabaya itu tidak punya siapapun yang bisa dimintai tolong. Bahkan, nggak usah lah saya ya, setidaknya anak-anaknya.
Bahkan keluarga besarnya loh, nggak ada satupun yang peduli.
Padahal keluarganya bukanlah orang yang miskin-miskin amat, tapi bahkan mereka rajin bersedekah ke orang lain, sementara keponakan mereka, udah kelaparan.
Ah sudahlah, saya jadinya bahas tentang mereka lagi, gara-gara trigger cerita kegagalan teman-teman atau kenalan saya.
Jujur kagum banget dengan harga diri seorang lelaki yang sadar kalau darah dagingnya itu selamanya adalah tanggung jawabnya. Mau keadaan seperti apapun, anak-anak tetap berhak mendapatkan semua haknya dari orang tuanya, bukan hanya ibu, tapi juga ayah.
Makanya, saya sedemikian concern-nya dengan kasus penelantaran keluarga ini, ya karena nggak habis pikir dengan kelakuan manusia nggak tahu malu kayak gitu.
Bahkan beberapa orang yang saya kenal, dulu tuh mereka teman-teman sepantaran saya dan terkenal anak bandel. Sekarang pernikahannya gagal, tapi mereka tetap luar biasa peduli pada anak mereka, meskipun anak-anaknya ikut ibunya.
Bukan hanya itu, ada pula yang bahkan nggak punya pekerjaan sama sekali, menganggur karena kondisi dirinya, tapi tetap saja mengusahakan yang terbaik untuk anak-anaknya.
Ah, salut banget sama teman-teman yang seperti itu.
Apapun itu, semoga anak-anak saya tumbuh menjadi anak-anak yang bertanggung jawab. Tidak mengikuti jejak ayahnya yang udah nggak punya harga diri gitu.
Jujur kepikiran sih, karena anak-anak selalu mencontoh orang tuanya, apalagi di keluarga papinya, bukan hanya papinya yang melakukan penelantaran seperti itu. Jadi saya merasa, kayaknya emang turunan deh, semoga hal buruk itu tidak menurun di anak-anak saya, aamiin.
Buton - LWL 21-01-25
Aaamiiin. Insyaallah si adek dan Abang ga akan mengikuti yg salah Rey. Apalagi mereka punya mami yg kuat sebagai pegangan mereka. 🤗.
BalasHapusJalan hidup orang macem2.. ada yg beruntung, tp ada juga yg ga. Memang udah tertulis begitu. Tp apapun takdirnya, setiap cobaan yg berhasil dilalui, akan ada rewards setelahnya. Aku selalu yakin kok. ☺️.
Sebaliknya juga, perbuatan jelek sekecil apapun, pasti ada balasan. Apalagi yg besar seperti penelantaran anak.
Semoga masih ada waktu papi anak" untuk terbuka hatinya ya, bahwa ada anak" yang menjadi tanggung jawabnya
BalasHapusrumpi yang berlanjut sampe gibah, aku juga pernah gini mbak, biasanya lebih sering jadi tim pendengar aja
BalasHapusSama seperti mbak Fanny bilang, semoga anak-anak menjadi lelaki yang kuat, bertanggung jawab dan kelak membahagiakan keluarganya
apa yang terekam oleh anak-anak, memang bisa aja berlanjut sampe mereka besar, tapi semoga perbuatan yang nggak patut dilakukan, nggak ditiru oleh anak-anak