SARJANA KOK JADI IRT (Nangis Nulis Ini!)

sarjana tapi jadi ibu rumah tangga

Sharing by Rey - Tahun 2011 lalu, saat pertama kali memutuskan jadi IRT. 
Saat itu Darrell masih bayi, karena pusing kebingungan memilih kerjaan kantor atau anak yang masih bayi, akhirnya nekat jadi IRT. 

Awal-awalnya sih cuek, pura-pura cuek tepatnya, sewaktu mama, bapak dan kakak kecewa mendengar keputusan saya. 

Gak cuman puas nyakitin hati ortu dengan gak mau balik ke Buton dan jadi PNS, tapi juga malah memilih jadi IRT. 
Komplit sudah kecewanya ortu :') 

Dulunya sih saya berpikir, 
"ini hidup saya, saya yang berhak memutuskan, saya mau jadi IRT kek, karyawan swasta kek, PNS kek, yang penting nggak nikah sama kakek2 kek#Halah :D 

Intinya saya tidak peduli (pura-pura tidak peduli tepatnya :D) dengan kekecewaan ortu. 
Toh juga mereka tahu, kalau saya bukannya malas sehingga memilih jadi IRT, tapi memang anak saya butuh asuhan saya. 

Beberapa tahun berlalu, sampailah di saat Darrell akan masuk SD tahun depan. 
Daaann saya tiba-tiba pengen nangis dan memohon maaf pada ortu saya. Betapa tidak? 
AMPUUUUNNN... SEKOLAH ITU MAHAL YAAA, hikssss... 

Baru mau bayar uang pangkal sekolah SD sudah bikin ngenes hiksss... 
Jadi kebayang bagaimana ortu menyekolahkan saya. Mereka bukanlah orang berada. 

Saking menganggap sekolah itu penting, mereka rela menunda kebutuhan hidup lainnya demi sekolah saya, hiks

Sekarang, di saat anak sendiri mau sekolah barulah terasa, semuanya harus menunda, pengen ini di tunda dulu karena yang paling penting adalah sekolah anak. 
Pengen itu juga di tunda dulu.

Seperti inilah perasaan ortu saya dulu, dan sangat wajar jika mereka kecewa kalau saya memutuskan jadi IRT.

Meskipun tidak pernah terucap dari mulut mereka, tapi saya tau perasaan mereka berkata, 
kalau cuman ingin jadi IRT, ngapain harus sekolah jauh-jauh, mahal pula!”

Bersyukur saya bertemu dengan jalan karir dari rumah, sehingga sedikit demi sedikit insha Allah saya bisa menghapus perasaan kecewa ortu.

Yup, saya akan membahagiakan mereka, seperti saat saya masih kecil yang selalu berusaha membahagiakan mereka dengan nilai-nilai cemerlang saya di sekolah.

Saya akan membuktikan kalau mereka tidak sia-sia berkorban menunda kebutuhan mereka demi sekolah saya.

Yup... kita hanya akan tahu mengapa ortu kecewa melihat anaknya menjadi IRT saat kita membayar uang sekolah anak yang tidak sedikit :D

#TerimakasihMama


Sidoarjo , 23 Des 2016

4 komentar :

  1. Tujuan mengenyam pendidikan adalah untuk menjadikan kita berpengetahuan, nah gunakan pengetahuan selama Mbak Kuliah untuk menjadi konten yang berguna di blog ini, padukan dengan gaya Mbak, mungkin dengan cara itu blog ini akan menghasilkan uang lebih dari GAJI PNS.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waaahh si kang Nata, nyasar juga ke sini wakakaka, saya kadang geli sendiri baca tulisan-tulisan lama saya, tapi lucu juga ya :D

      Hapus
  2. Memang kuliah itu untuk mencari kerja,Tapi? Kerja itu tak harus di kantor

    menjadi Copy Writer pun kalau di tekuni juga akan menghasilkan uang

    kok?Tapi? Masalahnya gak setiap orang di luar sana tahu perjuangan

    menjadi Copy Writer itu kayak apa berat, penuh tantangan, penuh cobaan,

    banyak orang di luar sana yang menghina,dan berkata yang membuat hati

    ini terasa perih teriris sembilu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha, iyaaaa bener ya, kebanyakan orang tahunya kerja itu ngantor ya.
      Semangat buat konten writer :)

      Hapus

Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisan saya, silahkan meninggalkan komentar dengan nama dan url yang lengkap, mohon maaf, percuma ninggalin link di dalam kolom komentar, karena otomatis terhapus :)

Link profil komen saya matikan ya Temans.
Agar pembaca lain tetap bisa berkunjung ke blog masing-masing, gunakan alamat blog di kolom nama profil, terima kasih :)