Pengalaman Mudik 2021 Saat Diperbolehkan

Mudik 2021

Sharing By Rey - Pengalaman mudik di tahun 2021 ini, saat masih diperbolehkan, merupakan pengalaman mudik yang bisa dikatakan mendadak mudik.

Well, sesungguhnya ini bukan pertama kalinya saya mendadak mudik.
Di tahun 2016 silam, terakhir kali saya mudik, pun juga dilakukan secara mendadak.

Namun kali ini lebih istimewa, karena mendadak mudiknya di minggu-minggu terakhir menjelang larangan mudik lebaran 2021, akibat pandemi yang belum kunjung berujung.

Sejujurnya, sama sekali nggak ada niatan saya untuk mudik tahun ini, mengingat betapa repotnya mengurus ini itu buat keperluan mudik, yang tentu saja terpikirkan biaya yang nggak sedikit.

Tiket pesawat Surabaya-BauBau itu mahal dong buat saya, apalagi saya tuh semacam punya 2 ekor.
Ke manapun saya pergi, udah pasti bareng anak-anak.

Untuk harga normal aja, tiket pesawat kurang lebih 1 juta per orang.
Terlebih di masa mudik lebaran, bayanginnya aja udah mau nangis dah.


Alasan Mendadak Mudik 2021


Lalu, mengapa saya akhirnya malah jadi pulang?
Sementara bahkan dalam doapun, saya mengucap agar Tuhan mengizinkan saya mudik tahun depan.

Nyatanya, ternyata saya nggak bisa menunda mudik.
Hal itu bermula dari kabar yang saya dengar bahwa bapak saya udah sakit-sakitan dan udah nggak bisa makan.

Karuan saja saya galau, dan shock tentu saja.
Sejujurnya, meski bapak punya gaya hidup yang sangat tidak sehat bahkan di usianya yang udah cukup lanjut, tapi beliau amat jarang sakit. Justru mama yang sering sakit-sakitan.

Serasa nggak percaya jadinya, ketika terus menerus mendapat kabar kalau bapak masih juga sakit, tak kunjung membaik.

Allah, Tuhan Maha Baik.
Suatu ketika, saat saya sakit pendarahan tak kunjung berhenti saat menstruasi, anak-anak di bawah ke rumah eyangnya.

Dari situ, eyangnya tahu kalau bapak sakit dan belum juga sembuh.
Entah memang jalannya pertolongan Tuhan, eyangnya tergerak membantu biaya tiket kepulangan kami, meskipun nggak bisa semua.

Alhamdulillah, dengan tambahan rezeki yang masih saya dapatkan, tiket akhirnya terbeli.
Alhamdulillah berlipat lagi, semuanya seolah dimudahkan bak jalan tol tanpa hambatan.

Tiket yang biasanya mahalnya naudzubillah buat saya, malah dapat harga yang sangat dompetable, hahaha.
Kami naik Citilink dengan harga tiket hanya 2,5 juta untuk 3 orang.

Masha Allah, mau nangis nggak tuh?


Persiapan Mendadak Mudik 2021


Sejujurnya kami mempersiapkan mudik dengan penuh deg-degan, karena tercetus mudiknya di tanggal 26 April 2021, sorenya langsung beli tiket, dan langsung bayar lalu makin deg-degan.

Mudik lebaran 2021

Gimana enggak?
Saat itu udah memasuki minggu pembatasan buat mudik lebaran 2021.
Meskipun kenyataannya, pembatasan itu hanya dilakukan dengan syarat harus terbang membawa surat keterangan negatif swab antigen yang berlaku 24 jam lamanya.

Namun, agar lebih menenangkan hati, maka dibuatkan surat keterangan keluar masuk Surabaya dari RT/RW, dengan keterangan mudik karena orang tua sakit.

Saya lalu mempersiapkan semuanya, mulai packing di tanggal 27 April, yang mana udah seminim mungkin membawa pakaian, kenyataannya meluber juga terutama buat keperluan anak-anak, termasuk si kakak yang memang masih harus sekolah, meskipun secara daring.

Pun juga sempat galau melihat kenyataan, ternyata 2 koper kami udah rusak, saking selama pandemi ini dibiarin aja terpampang di atas lemari.
Biasanya kan setidaknya kami pakai buat staycation di hotel.
Bukan hanya koper, tas baju ukuran tanggung pun demikian, kulitnya udah ngelotoki (tauk deh, apa bahasa Indonesianya, hahaha).

Demikian juga dengan tas saya, dompet baru yang belom pernah saya pakai, semua terkelupas (eh iya, ngelotoki is terkelupas, hahahaha).

Karena keterbatasan dana, saya memilih tidak membeli oleh-oleh, meskipun tetap juga kudu ngeluarin duit buat membeli perlengkapan anak-anak selama di sana *hadeh.

Dalam hati agak gemes karena kebanyakan orang berpikir, mudik itu gampang, yang penting ada duit buat beli tiket.
Kenyataannya?
Meski nggak bawa oleh-oleh pun, persiapan ini itunya lumayan menguras isi dompet juga.

Belum termasuk perjalanan pas hari H, jadi kadang gemes aja kalau ada yang bilang, malas pulang dan malas mengusahakan harga tiket *hadeh.

Seharian saya packing ketika sehari sebelum keberangkatan, dan sorenya kami mencari klinik buat swab antigen yang murah.
Kami memilih RS Sheila Medika, yang memang terkenal karena biayanya murah meriah, hanya 99ribu untuk swab antigen sebagai syarat penerbangan menjelang mudik lebaran 2021.

Saya dan si kakak kemudian di swab dengan pengambilan sample hanya di hidung saja
Deg-degan banget menunggu hasilnya, karena waktu itu saya merasa nggak enak badan, saking capek packing sejak pagi.

Namun ternyata, Alhamdulillah kami berdua negatif (dan sepertinya semua yang test saat itu negatif deh, hahahaha). 
Btw, yang swab cuman saya dan si kakak,karena syarat terbang di minggu menjelang ditutupnya penerbangan adalah, hanya anak di atas 5 tahun yang wajib pakai surat keterangan negatif swab antigen.
  
Pulang swab, saya baru tersadar, kalau saya menstruasi lagi, panik deh rasanya, karena saya baru saja bersih dan puasa selama 1 mingguan.
Dan akhirnya, malamnya saya memutuskan mengunjungi dokter kandungan kembali, agar kepulangan saya di sana lebih tenang.

Saya memilih dokter Dharma Banjarnahor, karena memang beliau praktik di klinik dekat tempat tinggal kami, dan Alhamdulillah semua masih dalam tahapan normal, meski menghabiskan waktu konsultasi 30 menit dan merasa sumpah awkward banget, karena dokter meng USG perut saya, di dalam ruangan yang isinya cuman kami berdua doang, wakakakakak.
   

Dan Kami Mendadak Mudik 2021 Saat Diperbolehkan


Tibalah hari H keberangkatan, di tanggal 28 April 2021.
Saya mandi dan dandan pukul 1 malam dong, hahaha.
Dan bahkan nggak sempat tidur sama sekali.

Syarat mudik lebaran 2021

Si kakak terseok-seok dibangunin, ngambek pula karena disarankan nggak perlu puasa, takut nggak kuat.
Kalau saya mah nggak puasa, karena udah 'bocor' lagi.

Sekitar pukul 3 dini hari, kami berangkat ke bandara Juanda, deg-degan masih berlanjut, takut ada masalah dengan syarat penerbangannya.

Sekitar pukul 4 dini hari, bandara dibuka.
Kami beserta banyak calon penumpang udah antri dengan penuh deg-degan menanti pemeriksaan awal untuk verifikasi data.

Dan dengan penuh drama, karena saya bawa 1 koper yang udah rusak pegangannya, 2 tas pakaian yang udah ngelotoki itu, beberapa tas kecil yang isinya nggak jelas buat persiapan selama perjalanan.
Ditambah si kakak yang kebanyakan tanya ini itu, dan si adik yang nggak mau diam sama sekali.
Sukses membuat saya memacetkan antrian, ketika pemeriksaan data syarat terbang, hahaha.

Padahal ye, semua syaratnya udah saya siapkan dalam 1 map, kenyataannya ternyata saya melupakan KTP asli juga kudu disiapkan.
Alhasil, ketik petugas menanyakan KTP asli saya, karuan aja saya jumpalitan bongkarin tas, nyari dompet yang lupa saya taruh di mana, hahaha.

Ampun deh, mendadak mudik ngajak 2 bocah di masa pandemi itu, ruar biasa rasanya.

Alhamdulillah, kami lolos di verifikasi syarat terbang, ternyata nggak diteliti kayak gimana-gimana juga. Cuman dilihat hasil test kudu negatif, dan tanggal periksanya nggak boleh lewat dari 24 jam saat hendak terbang, serta ada nomor booking dan KTP asli.

Bertiga terseok mendorong troly koper dan tas, kami lalu masuk dan check in, bersyukur banget ternyata bagasi sama sekali nggak over.
Setelahnya kami diarahkan ke ruang tunggu, dan menunggu pesawat terbang di pukul 6 pagi.

Sampai Makassar kami harus turun pesawat dan transit, dan Alhamdulillah nggak ada lagi pemeriksaan yang ketat.
Cukup perlihatkan tiket transit dan ktp asli, dan kami diperbolehkan masuk ruang tunggu.

Pemeriksaan agak lambat ketika kami sampai di bandara BauBau.
Saya yang kebingungan mengisi data di aplikasi eHAC Indonesia, akhirnya baru mengisi ketika sampai di bandara, mana aplikasinya eror pula.

Ujung-ujungnya, cuman setor kartu keluarga aja, untung banget saya udah menyiapkan banyak copy an kartu keluarga, jadi nggak rempong lagi.

Demikianlah pengalaman mendadak mudik 2021 saat masih diperbolehkan.
Sungguh sebuah mudik yang benar-benar sama sekali nggak direncanakan, namun penuh dengan kemudahan, Alhamdulillah.

Rezeki saya banget, masih dikasih kesempatan bertemu bapak untuk terakhir kalinya.
Semua dilancarkan, termasuk rezeki, maupun perjalanannya.
Alhamdulillah.

Cerita detailnya, di post lain ya.
Ada yang juga ikutan mendadak mudik lebaran lalu?
Share yuk :)

Sidoarjo, 29 Mei 2021

8 komentar :

  1. Selamat berkumpul bersama orang tercinta ya, Mbak. Semog tetap sehat.

    BalasHapus
  2. Ouh iyahh teman saya juga mudik ke daerah Jawa Timur tapi pas hari pelarangan mudik.. hahaha..

    Bisa sih. Bawa surat negatif corona..
    Terus caw.. hehe.. perjalananan Jakarta - Surabaya naik Pesawat.. beda lagi sama cerita teman saya yg pergi dari Jakarta ke Merak.. kayanya itu lagi apes ada pemeriksaan kendaraan gtu ditengah jalan. Dimintanya macem2 kaya surat perjalanan Mba.. tapi akhirnya bisa juga si.. Polisinya baik pas itu. 😆

    Btw. BAUBAU itu daerah Sulawesi kan ya Mba? Kayanya saya juga ada teman kerja asal baubau... namanya Deddi. Kenal nggak mba?? Hahahah 🤣🤣🤣 disangka BauBau nggak luas apa bay... 😂

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ternyata tetap bisa mudik ya di hari itu?
      Kalau saya memang bukan mudik lebaran aslinya, hanya karena ortu sakit :)
      BauBau di Sulawesi Tenggara, banyak tuh nama Deddi :D
      Masih mending nanya itu, orang selalu nanya Fildan, padahal saya ga tau siapa dia, nanti cari di youtube, baru tau dia penyanyi dangdut hahaha

      Hapus
  3. Oh terpaksa mudik karena bapak sakit ya mbak, semoga cepat sembuh bapaknya mbak.

    Memang rempong mudik bawa anak kecil, mana dua lagi. Harus bawa pakaian, dan juga perlengkapan lain yang tidak kalah banyak.

    Alhamdulillah dimudahkan dengan dapat tiket pesawat murah ya mbak, tiga tiket dari Surabaya ke Baubau cuma 2.5 juta itu seperti dapat rejeki nomplok ya apalagi ini lebaran.

    Tahun ini aku kembali ngga mudik, sudah dua tahun ngga mudik karena ngikutin anjuran pemerintah biar pemerintah suka asal asalan menangani korona.🤣

    BalasHapus
  4. Waah, senangnya yang lagi mudik ? Salam buat si kakak dareal dan si adik dayen.

    BalasHapus
  5. ngebayangin jadi mba rey waktu akhir april kemarin pasti udah riweuh banget ya, alhamdulilah mendarat dengan selamat sampai Bau Bau

    BalasHapus
  6. Orang baik biasanya dilancarkan urusannya :). Salut loh kamu bisa jalan bertiga doang Ama anak2. Seumur2 aku ga pernah, Krn ga yakin bisa handle mereka kalo cm aku doang :D. Papinya yg bisa. Makanya aku ga prnh jalan cuma aku dan anak2. Tapi papinya pernah cm jalan berdua fylly doang :D.

    Banyak aturan terbang yaa. Itu sih yg bikin aku sampe skr ga jalan2 kalo hrs naik pesawat Rey. Blm lagi tes2 antigen nya hahahaha. Aku udh trauma di colok2 Idung -_-

    BalasHapus

Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisan saya, silahkan meninggalkan komentar dengan nama dan url yang lengkap, mohon maaf, percuma ninggalin link di dalam kolom komentar, karena otomatis terhapus :)

Link profil komen saya matikan ya Temans.
Agar pembaca lain tetap bisa berkunjung ke blog masing-masing, gunakan alamat blog di kolom nama profil, terima kasih :)