Ketika PNS memanggil (lagi)

kesempatan menjadi pns datang lagi

Sharing By Rey - Ketika kesempatan menjadi PNS memanggil lagi, galau terasa.
Sore tadi iseng - iseng saya menelpon kakak saya satu - satunya, Jouke (baca: Yuke) di BauBau.

Sebenarnya tidak ada sesuatu hal yang mendesak selain menanyakan oleh - oleh yang saya titipkan melalui temannya yang beberapa hari lalu dari Surabaya.



Setelah berbasa basi, sambil menanyakan tentang frozen brownies yang saya kirim, akhirnya Yuke (demikian sapaan saya pada kakak saya) mulai membicarakan tentang rencana masuk PNS dengan biaya dari penjualan tanah milik bapak di Buton.

Sudah menjadi rahasia umum, untuk menjadi PNS butuh biaya (semoga tidak dipermasalahkan ya, soalnya itu juga berdasarkan keterangan kakak saya).

Saya jadi bingung, di sisi lain saya ingin juga menjadi PNS, yang mana kehidupan kita akan terjamin sampai mati, meskipun tetap hidup pas - pasan (relatif sih).

Namun di sisi lain, tawaran tersebut sangatlah berat saya rasakan, bagaimana tidak? saya rencananya akan ditempatkan di luar kota, dan lumayan jauh dari ortu.

Langsung saja saya membayangkan, jauh dari ortu, jauh dari suami, hidup berdua dengan anak benar - benar suatu kehidupan yang sangat melelahkan meskipun baru dalam tahap membayangkan saja.

Belum lagi ditambah biaya perjalanan Surabaya - Buton itu sangatlah mahal untuk ukuran dompet keluarga saya.

Ya akhirnya dengan menarik napas saya menolak rencana tersebut, dan langsung disambut dengan sedikit ancaman oleh kakak saya.
"ya sudah, besok - besok kalau tidak punya uang untuk sekolahin anak jangan ngeluh ke saya ya".
lalu ditambahin,
"Asal tau saja, biaya masuk AKABRI sekarang minimal 150juta, kedokteran di atas itu, trus anakmu mau kamu sekolahkan pake apa?"

Astagfirullah....

Saya benar - benar merasa tersinggung dan sakit hati dengan ucapannya, memang sih biaya pendidikan itu mahal, namun apakah semua orang di dunia ini bisa jadi seseorang yang hebat hanya dari menjadi PNS saja?

Sedih sekali jadinya :(

Jombang, 24 April 2013

Reyne Raea

4 komentar :

  1. hhhhhhhhhh.... cukup berat juga saya membaca artikel ini, bukan tulisannya yang berat melainkan hidup ini memang berat, dan apa yang dikatakan olek Si Yuke mungkin ada benarnya. Biaya hidup Mahal.

    Saya sendiri selalu di dorong2 oleh UWAK saya untuk masuk PNS, tapi saya ngak mau, dan sekarang baru dech saya..menyuaesealllll....hahahah, setelah tahu tenyata harga bawang putih itu muahalll...hahahha.

    Kita senasib Mbak, sama - sama ngak mau masuk PNS, hahahhahh...

    BalasHapus
    Balasan
    1. huhuhu, ini masa-masa tergalau saya, sampai males menelpon keluarga, karena ujung-ujungnya disuruh pulang untuk jadi PNS.

      wkwkwkkwkw, bawang putih emang mahal ya kang, tapi ada pilihan bawang merah wkwkwkkw

      Ya gimana dong ya, masuk PNS tapi mengorbankan banyak hal, termasuk anak dan suami :D

      Hapus
  2. Untung ga di terima bu tawarannya. Kalo pakai uang, tanggung jawabnya berat

    BalasHapus

Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisan saya, silahkan meninggalkan komentar dengan nama dan url yang lengkap, mohon maaf, percuma ninggalin link di dalam kolom komentar, karena otomatis terhapus :)

Link profil komen saya matikan ya Temans.
Agar pembaca lain tetap bisa berkunjung ke blog masing-masing, gunakan alamat blog di kolom nama profil, terima kasih :)