KM Tidar - Kapal Sejuta Kecoa dan Cerita Mudik


kapal pelni km tidar

KM Tidar menjadi penyelamat kami untuk mudik tiba-tiba tahun ini. Semuanya tidak terencana, bahkan saya udah membeli beberapa bahan kue, saking mengira kami bakalan lebaran di Surabaya.

Tapi ternyata, di detik-detik terakhir, akhirnya kami bisa mudik dengan kapal PELNI. Allah kasih kami kesempatan mudik ke rumah orang tua, berlebaran di sana. 

Meneruskan kisah sebelumnya,


Kali ini, saya ingin bercerita tentang kapal laut PELNI yang kami tumpangi, yang mana tiketnya bikin kami deg-degan menanti ada enggak nya, serta ngos-ngosan.
Pas ternyata tiketnya didapat tepat 4 jam sebelum keberangkatan, dan kami belum packing final :'D

Ketika dalam perjalanan, di taksi yang kami tumpangi, iseng-iseng saya memandangi tiket yang papi peroleh beberapa jam yang lalu.

Dan saya kegirangan setelah mengetahui, ternyata kami mendapatkan tempat tidur yang berada di dek 6, yang mana dek atau lantai kapal tersebut berisi kamar-kamar eks kelas 1 dan 2 dulu.

Sebelumnya, saya sempat browsing dan mengetahui, bahwa pemerataan harga tiket kapal Pelni tersebut, membuat nggak ada lagi perbedaan antara semua penumpang kapal.

Semua punya hak sama, dan sama berhak mendapatkan tempat tidur.
Untuk itu, semua pintu2 kamar kelas 1,2 dan 3 dahulu, di copot agar nggak ada kesan perbedaan.


Drama Mencari Kamar Dalam Kapal PELNI KM Tidar

Dan ternyata kenyataan nya, pas kami naik.
Masih ada juga beberapa penumpang yang tidur di emperan dek luar atau di hall atau border tangga kapal.

Lalu, saat kami mencari kamar kami, alangkah terkejutnya kami mendapatkan kamar kami dengan keadaan gak ada kasurnya.

Kami ternyata menempati eks kamar kelas 2, dan ternyata untuk KM Tidar, kamar kelas 2 memiliki toilet dalam kamarnya dan juga memiliki 4 bed atas bawah.

Sebenarnya di tiket kami, bed yang seharusnya kami tempati adalah bed atas, sedang papi malah menempati bed di kamar yang lain.

Namun karena kamar lain tersebut kondisinya jauh lebih parah dari kamar kami tsb, akhirnya papi memutuskan agar kami bertiga menempati kamar tersebut.

Kami lalu menunggu kapal berangkat, agar bisa menemui petugasnya untuk menanyakan kasur dari bed kami, serta kunci pintu toilet yang terkunci rapat.

Setelah di PHP beberapa kali, oleh beberapa petugasnya yang entah karena sedang puasa, atau sedang malas, mereka hanya saling lempar saat papi menanyakan di mana kasur dan kunci pintu toiletnya.

Seorang petugas pun datang membuka pintu toilet, dan mengambil 4 buah kasur di dalamnya.
Ternyata kasurnya disembunyikan di toilet, agar nggak direbut penumpang lainnya, serta agar toiletnya nggak dipakai oleh penumpang lain juga.


Ketika Kecoa Menyerbu Di Segala Sudut Kapal KM Tidar

Oh ya, sebelumnya, selama beberapa jam menanti si bapak petugas, kami tiba-tiba di kejutkan oleh kemunculan beberapa ekor anak kecoa.

Saat si #Darrell minta makan dan kami mengeluarkan makanan bawaan kami, tiba-tiba saja kecoa lainnya ikutan berdatangan.

Karuan saja saya ketakutan dan geli melihatnya.

Sehingga saat bapak petugasnya datang membuka pintu toilet yang ternyata toiletnya kotornya Naudzubillah :'(

Saya lalu menanyakan, apakah mereka mempunyai apapun pengusir serangga, entah semprotan atau apa kek...

Dan jawaban si bapak petugas bikin saya pengen pingsan,
"Nggak ada pengusir serangga mba, lagian kami gak berani membunuh kecoa, mereka kan juga pengen hidup"
Huaaaaa.....
Pengen saya rekam dan di tag kan ke Menteri Kesehatan serta Menteri Perhubungan, agar tahu gimana komentar mereka, jika para penumpang KM Tidar diwajibkan bersahabat dengan kecoa :'( :'( :'(

Lalu, akhirnya karena nggak tahu bagaimana cara mengusir si serangga, yang banyaknya parah banget itu, kami hanya bisa pasrah saat tidur, si kecoa-kecoa tersebut berkeliaran di dekat kasur kami, sebagian bahkan berani berjalan di badan kami hiksss....

Yang lebih parah lagi, karena pemerataan harga tiket.
Gak ada lagi ruangan buat makan yang biasa di sebut restoran.

Jadilah kami harus makan di kamar atau bed masing-masing, berteman sejuta kecoa yang saat mencium bau makanan, mereka langsung kompak datang mendekat, bikin kepala yang pening karena goncangan kapal jadi makin berat hikss...


Pelayanan Kapal PELNI Sudah Lebih Baik, Selain Kecoa Di KM Tidar

Untuk hal-hal lain, memang perubahan kapal penumpang sangatlah di acungin jempol.

Mulai dari makanannya, yang meskipun ala kadarnya, yang mana saya nggak tega untuk memakannya, karena keingat kecoa-kecoa tersebut, yang seharusnya ada juga di bagian dapurnya hoeekksss....

Jadinya, saya selama 3 hari 2 malam sahur dan buka puasa, hanya memakan Pop Mie yang sebagian bawa dari Surabaya, dan sebagian beli indomart express di atas kapal.

Makanannya kini nggak lagi memakai wadah omprengan seperti di penjara, namun memakai kotak dari plastik yang lumayan layak, selain itu para penumpang di beri air mineral serta susu kotak Diamond saat sahur ataupun sarapan.

Saat berbuka puasa, kami diberikan minuman merk Jungle Juice (bener gak sih merknya? ) rasa sirsak.

Harga tiketnya juga benar-benar turun drastis mengikuti kelas ekonomi, jika dulu kelas 1 bisa seharga 1,3 juta, serta kelas 2 bisa seharga 600-800ribu per orang.
Sekarang kami hanya menghabiskan biaya sekitar Rp 1,2 jutaan untuk 3 orang.

Yang lainnya? apa ya?
Nggak ada lagi deh, yang ada malah kekurangannya..

Mulai dari kecoa di mana-mana, sampah yang malas diangkut oleh petugasnya sehingga meluber di koridor-koridor kamar yang baunya bikin nyaris pingsan.

Toilet yang kotor, serta karpet kamar yang basah dan nggak pernah di bersihkan, sehingga ada yang bau apek bahkan bau pesing :'(

Petugas yang kerja juga sesuka hatinya (masa iya di malam pertama kami di atas kapal, ketika pukul 21.30 kami sedang pulas tertidur, tiba-tiba kami mendengar suara bising yang sangat mengganggu).

Dan ternyata itu adalah suara mesin penyedot debu yang sedang dipakai oleh seorang petugas yang membersihkan karpet di koridor.

Astagfirullah.... nggak salah pilih waktu tuh?
Masa iya bersih-bersih di jam nya orang-orang pada istrahat???

Untungnya, si papi selalu menghibur,
"Di syukuri aja mi, lagian harga tiketnya kan gak mahal-mahal amat"
Dan dijawab ketus oleh saya,
"Murah siihh muraahhhhh, tapi kalau murah pelayanannya buruk serta kotor, itu mah bukan murah namanya :') "
Akhirnya, setelah menahan siksaan geli liat para kecoa yang mondar mandir gak sopan, kami pun tiba dengan selamat di pelabuhan Murhum BauBau, pada Minggu, 3 Juli pukul 18.00 WITA (telat 6 jam dari yang dijadwalkan, karena memang KM Tidar jalannya lelet, maklum kapalnya udah aki2 :D )

Berikut gambar-gambar yang berhasil saya ambil saat berada di kapal PELNI KM Tidar.

kapal pelni km tidar
Kondisi kamar KM Tidar


kapal pelni km tidar
Salah satu momen ketika kami sedang berbuka puasa, para kecoa mulai menampakkan dirinya :')


kapal pelni km tidar
Menu Berbuka Puasa di kotak plastik yang di beri tutup pula (lupa kefoto)

kapal pelni km tidar
Minuman berbuka puasa

kapal pelni km tidar
Minuman sahur (yang hitam2 itu para kecoa :'( )

Sidoarjo, 29 Juli 2016

8 komentar :

  1. aku paling geli dan takut sama kecoaaa...aduh musti banyak sabar ya mbak naik kapal itu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jangan naik kapal itu deh mbak, ngeri hihihi..
      Sebenarnya gak semuanya penuh kecoa, yang KM Tidar itu penuh kecoa karena emang kapalnya udah aki-aki banget

      Hapus
  2. Ya ampuun geli banget aku mba bayanginnya. Duuu berharap banget deh Indonesia punya KM yang layak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya langsung langsing pas turun dari kapalnya mba, saking tersiksa ditemani kecoa hahaha.
      Tapi gak semua kapal Pelni buruk kok, yang usianya masih remaja insha Allah gak separah KM Tidar ini :)

      Hapus
  3. Wah ada harga ada rupa ya. Serem lagi makan kecoa minta jatah juga

    BalasHapus
    Balasan
    1. Banget mba, bikin trauma naik kapal, tapi gak semua separah ini kok, ada juga yang bagus dan bersih :)

      Hapus
  4. Ma mbaaa... Aku lgs ksh suamiku baca ini loh. Soapnya om dia ada yg jd nahkoda kapal pelni. Dan wkt itu suani udh bilang, "kalo di indonesia kita blm prnh naik kapak. Kapan2 naik kapal pelni jg yuk, mumpung om msh kerja di pelni"

    Aku dr awal males sbnrnya, krn memang takut naik kapal. Mnding pesawat ato kereta dah. Tapiiii kalo sampe kapalnya penuh kecoak, huahahahahah dia maksa2pun aku ga akan mau naik ini :p. Hiiiiih!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wkwkwkw... sebenarnya menemukan kecoa di fasilitas umum itu sudah mainstream, tapi di dalam kamar rasanya bikin tambah gelii hehehe..
      Ayoo dicoba naik kapalnya, cari yang usianya baru

      Hapus

Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisan saya, silahkan meninggalkan komentar dengan nama dan url yang lengkap, mohon maaf, percuma ninggalin link di dalam kolom komentar, karena otomatis terhapus :)

Link profil komen saya matikan ya Temans.
Agar pembaca lain tetap bisa berkunjung ke blog masing-masing, gunakan alamat blog di kolom nama profil, terima kasih :)