Alasan Istri Memaafkan Kesalahan Suami tapi Sulit Melupakan

alasan-istri-mudah-memaafkan-sulit-melupakan

Ada yang setuju nggak, kalau kita perempuan, sebagai istri tuh ya, begitu mudahnya memaafkan kesalahan suami. Bahkan kesalahan yang besarpun, meski kata memaafkannya tidak terlalu jelas, tapi sikapnya mulai menunjukan rasa memaafkan suami.

Tapi eh tapi, kita para perempuan itu unik, katanya sih sudah memaafkan, tapi hampir setiap ada momen di mana istri lagi nggak nyaman hatinya, habis deh diungkit-ungkit lagi kesalahan suaminya.

Ya, sebenarnya wajar sih, bukankah memang memaafkan pakai kata itu mudah, tapi melupakan hal menyakitkan itu sulit banget, iya nggak?

Setidaknya saya pun pernah berada di posisi tersebut. Di mana ketika suami melakukan kesalahan, bahkan yang sampai fatal sekalipun seperti adanya orang ketiga, atau masalah ketidak jujuran dalam keuangan. Saya marah, tapi cepat juga memaafkannya.

Khususnya saya ya, sebagai mahluk yang nggak sabaran. Bukan hanya nggak sabaran terhadap hal-hal yang umum, saya bahkan juga nggak sabaran kalau marah mulu ke suami, dan ngebet banget segera nyelesaikan masalah, lalu saling memaafkan.

Aneh emang si Rey, tapi nyata, hahaha. 

Baca juga : 1000 Kata Uneg-Uneg Suami


Alasan Istri Mudah Memaafkan Tapi Sulit Melupakan Kesalahan

Meskipun kalimat 'mudah memaafkan tapi sulit melupakan' atau yang sering beredar di medsos dengan kalimat, 'forgive, yes. forgot, no!' rasanya sangat umum. Tapi sejatinya ada alasan yang mendasar dari kalimat tersebut, terutama jika terjadi pada istri ke suaminya ya.

alasan-istri-mudah-memaafkan-sulit-melupakan

Setidaknya, ini beberapa alasan mengapa istri begitu mudah memaafkan kesalahan suaminya, tapi begitu sulit melupakannya, sehingga selalu mengungkitnya, berdasarkan curhat beberapa orang, serta pengalaman pribadi.


1. Karena istri adalah mahluk yang pengingat ulung

Saya yakin banyak orang yang bakal setuju dengan kalimat poin di atas. Iya, entah mengapa ya, istri itu adalah mahluk pengingat yang sangat ulung. Jangankan buat perempuan normal ya, buat perempuan yang otaknya udah sedikit aus kek si Rey. 

Yang baru kenalan sama orang, 5 menit kemudian lupa nama orang itu. Yang kadang pas lagi naik motor di jalan, pas nyampe, eh lupa tadi di jalan ada pemandangan apa aja ya? hahaha. Yang kadang, bahkan sering lupa alamatnya sendiri. Pendek kata, bagi si Rey yang kadang ngerasa udah mulai alzheimer *halah, hahaha. 

Tapi, saya masih bisa ingat loh kesalahan suami, apalagi yang gede-gede, kayak dia pernah chat mesra sama mantannya. Meskipun sekarang sih udah jarang banget diungkit, karena udah malas banget. Tapi saya masih ingat sih, hahaha.

Semua ini bukannya tanpa alasan sih ya, ada teori ilmiahnya kok, yang menjawab mengapa perempuan seperti itu, karena emang cara kerja otak perempuan sangat berbeda dengan otak lelaki.

Temans bisa googling sendiri, atau bisa menyimak beberapa video penjelasan dr. Aisyah Dahlan, seorang pakar Neuro Parenting yang sering wara wiri di berbagai platform medsos itu.


2. Karena sejatinya proses memaafkan itu tidak cepat

Alasan selanjutnya adalah, karena kata atau sikap memaafkan para istri itu sebenarnya hanyalah kata di mulut semata, ups... jangan marah wahai para istri, ada teorinya kok ini, hahahaha.

Sejatinya, proses memaafkan seorang manusia itu sangat panjang, dan waktu untuk setiap manusia berbeda dalam menjalani tahapannya. 

Bahkan, lelaki yang memaafkan kesalahan istrinya yang fatal dengan cepatpun, belum tentu sudah benar-benar memaafkan dengan ikhlas. Hanya saja lelaki memang lebih pandai menjaga kata untuk tidak sesering perempuan dalam mengungkit kesalahan pasangannya, hahahaha.

Temans bisa googling lagi di beberapa artikel yang ada, kalau saya lebih suka liat penjelasan dr. Aisyah Dahlan yang memang lebih detail dalam membeberkan teori ilmiahnya. Di mana ada beberapa tingkatan emosi yang akan dilewati manusia, ketika mengalami hal yang menyakitkan.

Mulai dari emosi apatis atau tidak peduli, lalu berubah jadi sedih, kemudian naik ke perasaan takut. Tak lama kemudian, perasaan takut itu berubah menjadi emosi untuk melampiaskan, biasanya ke makanan alias jadi rakus (kayak si Rey inih, hahaha).

Setelah puas melampiaskan ke makanan, dan kita merasa tidak juga baik-baik saja, naiklah emosi ke tahapan marah. Dari marah, berubah jadi sombong.

Setelah itu barulah masuk tahapan yang lebih calm, yaitu mulai semangat, kemudian akhirnya bisa menerima, sehingga merasa damai dan mendapatkan pencerahan.

Secara keseluruhan yaitu : Apatis --> Sedih --> Takut --> Rakus --> Marah --> Sombong --> Semangat --> Menerima --> Damai --> Mendapatkan pencerahan.

Panjang banget kan!

Setiap tahapan itu, tentunya butuh waktu yang juga tidak sebentar, kebayang kan berapa lama sampai di tahap terakhir, yang berarti benar-benar ikhlas dalam memaafkan?

Jadi, kalau istrinya adalah tipe perempuan tidak sabaran kayak si Rey, yang begitu mudah memaafkan, karena nggak sabaran berada di posisi nggak nyaman, yaitu berantem.

Ya jangan heran kalau akhirnya diungkit-ungkit terooosss.

Lah gimana nggak diungkit cobak, si Rey bahkan mungkin memaafkan kesalahan pasangannya, ketika dia berada di tahapan apatis keknya.

Si Rey bukannya memaafkan, tapi bersikap nggak peduli, padahal aslinya hatinya sakit banget. Alhasil, ketika udah bilang dimaafin, eh beberapa waktu kemudian, dia sampai di tahapan sedih, tiba-tiba nangis sendiri, teringat kesalahan suami.

Lalu takut, jadi rakus, maunya makan mulu. Pas liat perutnya makin gembrot, naik ke tahapan marah. 

Heranlah si suami, katanya kok udah dimaafkan, tapi kenapa malah masih diungkit, dan jadi pemicu emosi kemarahannya?.

Ya iyalah suamik! tahapannya panjang, makanya pikir dahulu sebelum melakukan kesalahan fatal, apalagi kayak pengkhianatan ya. Karena nggak ada tuh istilah khilaf untuk sebuah pengkhianatan.

Yang ada adalah sok bermain api, padahal setelah kebakar, maksa orang buat matiin apinya, hadeh, hahaha.  

Baca juga : Ketika Suami Chat Mesra dengan Mantannya


3. Karena suami mengulang kesalahan 

Alasan berikutnya, mengapa istri masih sulit melupakan kesalahan suaminya adalah, karena suami mengulang kembali kesalahan tersebut. Bukan kesalahan yang benar-benar sama ya, tapi yang menyerupai atau mengawalinya aja, udah bikin istri jadi marah dan teringat kembali akan kesalahan suami.

Misal, istri memaafkan kesalahan suami yang melakukan pengkhianatan, meskipun kita semua tahu, itu berat banget, tauk!. Tapi beberapa waktu kemudian, suami terlihat atau terciduk kembali ramah dengan banyak wanita lain.

Mungkin, suami sama sekali tidak berniat untuk berkhianat lagi. Atau juga mungkin suami sendiri tidak merasa kalau apa yang dilakukan adalah sebuah kesalahan yang masuk kategori pengkhianatan versi istri.

Sementara bagi istri, hal-hal yang membuka peluang pengkhianatan, seharusnya dihindari. 

Kalau udah gitu kan, wajar istri sulit melupakan kesalahan suami, bahkan terus mengungkitnya.

Baca juga : Suami Tak Peduli Perasaan Istri, Begini Menyikapinya


Tips Sederhana Agar Istri Benar-Benar Memaafkan dan Menerima Kesalahan Suami

Lalu, gimana dong caranya, biar istri bisa benar-benar memaafkan tapi juga menerimanya, bukan sekadar melupakannya ya.

alasan-istri-mudah-memaafkan-sulit-melupakan

Kalau menurut saya nih, kayak gini tipsnya: 


1. Memahami dengan mindful perasaan sakit istri, dan menyesalinya

Ini mah sebenarnya bukan semata masalah hati istri ya, tapi hati semua korban sakit hati. Ketika ada yang minta maaf, seringnya itu cuman sebatas kata-kata maaf doang.

Masih mending mah kalau yang minta maaf, nggak pakai embel-embel penjelasan pembelaan diri atau ada 'tapi'nya. Kenyataannya kan yang terjadi selalu seperti itu.

Jadi ingat ketika Maia Estianti ditanya, apakah dia memaafkan Mulan yang katanya mengambil suaminya dahulu, Ahmad Dhani?

Kata Maia,

"Untuk apa memaafkan orang yang nggak merasa bersalah, atau nggak tahu kesalahannya apa?" 

Pas dengar video Mulan minta maaf, ternyata emang standar,

"Saya minta maaf, kalau memang saya yang bersalah!"

Iya juga ya?

Familier nggak sama kata-kata di atas? kayaknya sih, bukan cuman suami yang sering mengatakan hal itu, istri juga kan ye? hahaha.

Kita tuh cenderung mudah minta maaf, tapi nggak benar-benar minta maaf, hanya untuk menyenangkan hati orang, atau menghindari masalah yang ada.

Kalau dipikir-pikir, minta maaf yang benar itu kan kayak gini,

"Mbak Maia, saya tahu apa yang saya lakukan sangat salah, bahkan tak pantas dimaafkan. Saya sudah merusak hidup Mbak Maia, sudah merebut suami Mbak Maia. Membuat mental Mbak jadi hancur.
Tapi, saat ini, saya masih ingin memohon, jika masih pantas, bolehkah saya minta maaf? Dan saya sangat berharap dimaafkan, setidaknya untuk mengurangi dosa saya."

Duh panjang amat yak, hahaha. Tapi coba amati deh, setiap katanya berisi penyesalan, di mana objek penting dari niat minta maaf itu adalah rasa sakit lawannya.

Untuk bisa mengakui hal ini di depan orang yang kita akan mintain maafnya, memang dibutuhkan kesadaran penuh atau mindful atas perasaan orang lain.

Demikian juga dengan suami, sebelum menyusun kata-kata maaf, cobalah merenungi semua kejadian itu dari POV istri. Bayangkan suami yang ada di posisi istri. Bayangkan sakit hatinya. Sehingga suami bisa lebih mudah memahami perasaan sakit istri, dan meminta maaf atas sakit hati yang ditimbulkan suami.

Semuanya tanpa 'Tapi'.

Baca juga : Meaningful dalam Memperlakukan Pasangan


2. Hindari mengulangi kesalahan yang sama

Poin berikutnya yang penting adalah, nggak usah ulangi lagi kesalahan yang sama Pak'e!. Apapun alasannya!.

Mau istri semenyebalkan itu kek, atau alasan nggak cinta lagi sama istri kek, mbok ya ceraikan dulu istrinya, balikin ke ortunya, baru sono cari yang lain.

Itulah lelaki sejatih.

Ini apaan deh si Rey, malah baper, wakakakak.

Maksudnya, berusahalah dengan keras untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama. Dan untuk bisa menerapkan hal ini, wajib banget melakukan poin nomor 1 di atas. Kalau suami tahu betapa sakitnya hati istri, niscaya dia nggak akan mengulanginya lagi, untuk menorehkan rasa sakit di hati istri.


3. Tanyakan kepada istri apa yang harus suami lakukan dan hindari

Untuk lebih mudah dalam menjaga perasaan istri, sebaiknya tanyakan dengan jelas, apa-apa saja yang harus suami lakukan dan hindari, khususnya agar istri nggak marah dan sakit hati lagi.

Ini penting banget, biar kata istri bilang,

"Yang peka dong jadi laki!"

Jawab aja,

"Nggak bisa sayang, kalau saya peka, saya pasti sukanya sama laki!"

Hahaha.

Maksudnya, kemampuan laki dan perempuan dalam menilai sesuatu itu beda, makanya wajib disepakati bersama, nggak usah main kode-kode. Dan para suami, nggak usah pusing dengan kode-kode istri. Tanyakan aja langsung dengan lembut, jelaskan pula bahwa laki itu beda sama perempuan.

Dengan demikian, suami bisa lebih mudah menghindari masalah, khususnya untuk hal-hal yang menurut suami bukanlah masalah, eh ternyata menurut istri itu masalah yang sangat besar.

Baca juga : Meaningful dalam Memperlakukan Pasangan


4. Cobalah melakukan semua keinginan istri dan hindari hal-hal yang tak disukainya

Nah, kalau udah tahu dengan jelas, apa saja sih yang istri nggak sukai, maka jauhilah suamik! Nggak udah cari-cari masalah dengan tetap melakukan hal itu.

Dunia ini luas dan indah, ada banyak hal yang bisa dilakukan selain hal-hal yang nggak disukai istri. Apalagi, jangan lupa wahai suamik! Istrimu sudah berbaik hati memaafkan kesalahanmu.

Plis, bantulah istrimu untuk menerima dan mungkin bisa melupakan hal itu.


5. Cari tahu love languange istri, dan penuhilah

Terakhir, adalah hujanilah istrimu dengan cinta sesuai kebutuhannya.

Saya kasih tahu sebuah rahasia terbesar para istri ya, eh sebenarnya bukan rahasia lagi sih ya, tapi ini nyata. Bahwa para perempuan itu, selalu pakai hati.

Jadi, hanya dengan menyentuh hatinya, cintanya, kepatuhannya, ketulusannya, akan dengan mudah didapatkan.

Namun, hal ini memang agak gampang-gampang susah ya. Karena setiap orang punya kebutuhan cinta yang berbeda.

Karena penting bagi suami untuk mencari tahu apa sih kebutuhan cinta atau love languange istrinya?. Biar aksinya tepat guna, dan nggak mengerus kesabaran, hahaha.

Contohnya gini, si istri ternyata punya kebutuhan cinta dengan sentuhan. Maka ketika suami belikan tas Gucci seharga ratusan juta pun. Boro-boro istri senang, eh mungkin sedikit senang.

Tapi reaksi pertamanya bisa jadi,

"Duh ayah! untuk apa beli barang semahal ini, mending belikan tanah, atau ditabung buat dana darurat atau pendidikan anak!"

Nggak tau si istri, ternyata suaminya tuh luar biasa banget usahanya untuk bisa membelikan barang mahal itu. Kan dongkol pastinya. 

Jangan kesal dulu suamik! Makanya, cari tahu dulu apa kebutuhan cinta istrinya, kalau butuhnya sentuhan, coba deh sering-sering meluk istri, jangan langsung meluk nafsuan ya... kebanyakan istri nggak suka langsung gitu, wakakakak.

Selalu gandeng tangannya di manapun ketika jalan bersama. Ketika di rumah, sering-seringlah ajak bersantai bareng sambil memeluk atau sekadar mengusap kepala istri dengan mesra.

Dijamin istri bakalan keplek-keplek nggak karuan.

kalau udah demikian, akan dengan mudah istri sampai di tahap benar-benar memaafkan karena sudah mendapatkan pencerahan, dibantu aksi manis suamik.

Begituh.

Baca juga : Apa Arti Cinta Sejati Saat Ini


Kesimpulan dan Penutup 

Sering terjadi, para suami kesal dengan sikap istri, di mana katanya kok udah memaafkan kesalahan suaminya, tapi teruuusss aja diungkit-ungkit kembali.

Ya pegimana dong, istri memang mahluk pengingat ulung, apalagi kalau istri memaafkan kesalahan dalam jangka waktu yang cepat setelah konflik pecah. Duh nggak mungkin beneran dimaafkan lah itu, karena proses seseorang untuk bisa memaafkan dengan benar itu, butuh tahapan dan waktu yang panjang.

Apalagi, kalau suami kembali mengulang kesalahan yang sama. Ya jangan harap bisa kelar tuh masalah ungkit mengungkit itu, hahaha. 


Surabaya, 24 Oktober 2023

Sumber: 

  • Pengalaman pribadi
  • https://www.youtube.com/watch?app=desktop&v=NmWRoCCITz0&ab_channel=draisahdahlan diakses 24 Oktober 2023
Gambar: Canva edit by ReyBlogger


Tulisan ini diikutsertakan dalam challenge Ngeblog Asyik Bareng KEB Day 5

Ngeblog Asyik Bareng KEB

2 komentar :

  1. Setalah baca ini, aku mikir dulu, apakah aku spesies alien dari wujud istri 🤣🤣? Krn aku ga suka malah ungkit2 kesalahan suami, melainkan langsung take action, ntah itu cerai kalo udh berhubungan selingkuh, atau KSH ultimatum kalo kesalahannya kecil.

    Ini kalo aku loh yaaa Rey.

    Sama aja kayak si ex suami, pas tahu dia selingkuh, aku ga mau babibu dengerin permintaan maaf dan alasan, tapi langsung urus surat cerai melalui lawyernya papa. Dan si ex memang ga tulus juga kok minta maafnya, Krn ada embel2 tapi di situ.

    'tapi aku begini karena kesepian, kamu jauh'. 🤣🤣🤣

    Sejak itu aku benci LDR.

    Untungnya Raka jauuh beda Ama si ex. Dia pun samasekali bukan tipe pengungkit. Jadi kalo kami berantem, ya udh diem2 aja 3 hari, trus baik sendiri 😁. Cukup KSH waktu doang. Abis itu lupa, Krn kesalahannya juga banyak sepele .

    Kalo sampe kayak si ex, ga bakal aku ampunin soalnya 😅. Langsung cut di tempat. Prinsipku masih, kalo ada sesuatu yg busuk, potong aja, sebelum menjalar ke tempat lain.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Karena Mba Fanny emang punya kecerdasan emosional, dan mungkin karena sejak kecil emosinya terpenuhi :D

      Kebanyakan orang-orang kayak gini, lebih independent, baik secara fisik maupun mental.

      Jadi apapun masalahnya, nggak bakal bertahan lama dalam masalah itu :D

      Hapus

Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisan saya, silahkan meninggalkan komentar dengan nama dan url yang lengkap, mohon maaf, percuma ninggalin link di dalam kolom komentar, karena otomatis terhapus :)

Link profil komen saya matikan ya Temans.
Agar pembaca lain tetap bisa berkunjung ke blog masing-masing, gunakan alamat blog di kolom nama profil, terima kasih :)