Lasik mata semakin menjadi pilihan banyak orang dalam mengatasi berbagai masalah yang ada di mata atau penglihatannya.
Di era teknologi yang terus berkembang, prosedur bedah Lasik atau Laser Assisted In-Situ Keratomileusis semakin menjadi salah satu solusi populer untuk koreksi masalah penglihatan.
Sedih dan was-was banget ya akhir-akhir ini, hampir setiap hari kita mendengar berita gempa bumi di mana-mana. Sebenarnya dari dulu juga sih sering ada gempa, tapi akhir-akhir ini kok rasanya beda ya.
Terutama sejak merasakan bagaimana paniknya ketika efek gempa bumi di Tuban beberapa waktu lalu. Hal itu benar-benar kayak menyisakan trauma, sekaligus hal lain yang sering saya rasakan.
Hari ini saya dan anak-anak ke Tunjungan Plaza dong, ada bazar Gramedia Buka Gudang Surabaya di sana.
Udah nggak sabar sih anak-anak, pas tahu kalau ada lagi event promo dari Gramedia, khususnya si Kakak yang paling suka koleksi buku komik.
Setiap jenis industri atau bisnis pasti punya pesaing atau kompetitor, baik itu kompetitor secara langsung maupun tidak langsung. Pastinya keberadaan kompetitor ini juga menjadi salah satu hambatan dalam bisnis tersebut, sekaligus dapat dijadikan sebagai sarana untuk memotivasi dalam berbisnis agar bisa melampaui mereka.
Jika ingin mengalahkan kompetitor ini maka penting untuk melakukan analisis kompetitor terlebih dahulu, yaitu menilai mereka.
"Mbak Rey itu Influencer atau Konten Kreator sih?"
Pernah dapat pertanyaan kayak gitu dong, dan awalnya saya bingung. Iya juga ya, saya ini influencer atau konten kreator?.
Lalu kembali mikir, emang beda ya? apa sih perbedaan influencer dan konten kreator itu?
Udah pukul 22.30an dong, dan saya belum nulis apapun untuk setoran KLIP, jadi keknya saya nulis diary a day in my life aja deh. Biar bisa cepat, hehehe.
Cerita hari ini sebenarnya nggak banyak, karena saya ternyata molor lagi bangunnya. Udah niat bangun pagi, soalnya pengen ambil beberapa barang di Sidoarjo, eh ujungnya bangun pukul 10an juga dong.
Sabtu lalu, saya menulis tentang sinopsis dan review salah satu film unik yang diperankan oleh Ringgo Agus Rahman dan Nirina Zubir, yaitu Jatuh Cinta Seperti di Film-Film.
Karena takut kepanjangan, maka pesan-pesan dari film komedi romantis tersebut saya pisah di postingan tersendiri.
Sejujurnya ini bukanlah sebuah pencapaian yang membanggakan, justru mengkhawatirkan. Di mana faktanya, akoh dong udah bikin 2 laptop hancur gegara diajak kerja keras bagai qudah, hahaha.
Jadi, malam ini saya terpaksa mengetik dengan menggunakan laptop lama saya. Laptop HP 431 yang saya beli di tahun 2011 silam kalau nggak salah.
Tulisan ini sebenarnya sebagai lanjutan dari cerita perjalanan memakai jilbab ala Rey kemaren. Karena kemarin tuh nulisnya buru-buru, keburu pukul 12 malam dan tulisan harus dikumpulkan, akhirnya saya bagi jadi 2 tulisan saja.
Kalau di tulisan sebelumnya saya sudah menceritakan awal mula saya memakai jilbab, lengkap dengan alasan membagongkan dalam memutuskan berjilbab.
Cerita perjalanan memakai jilbab ala Rey ini terinspirasi dari cerita anak seorang Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, yang bernama panggilan Zara.
Emang ada hubungannya, Rey? ya kayaknya sih enggak terlalu berhubungan sih, tapi terinspirasi aja mau nulis cerita saya dengan jilbab.
Jatuh Cinta Seperti Di Film-Film ini merupakan film drama komedi romantis yang cocok banget ditonton oleh orang-orang dengan usia dewasa. Karena film ini menceritakan tentang cinta-cintaannya orang dewasa, yang manis tapi penuh makna.
Selain itu, alur filmnya itu keren, cerdas dan bikin filmnya jadi lebih menarik, karena nggak hanya penuh dengan obrolan yang sering bikin ngantuk.
Untung aja, saya ikut tantangan KLIP, jadi meski malas, dibela-belain menulis di blog, biar ada tulisan yang bisa disetorkan.
Seumu-umuran saya melewati masa lebaran Idul fitri di beberapa daerah. Pertama di Minahasa Utara, karena saya lahir di sana.
Lalu usia 5 tahun pindah ke Buton dan melewati lebaran dengan lebih meriah, karena di Buton kan, mayoritas Muslim. Sementara di Minahasa ya kebanyakan Kristen.
Hari ini lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah di tahun 2024. Setelah sebulan penuh dinantikan banyak umat Muslim sebagai penutup dari bulan Ramadan yang penuh berkah.
Kalau buka media sosial, bahagia banget melihat euforia banyak orang yang merayakan hari kemenangan ini.
Udah pukul 22.21 dong dan saya sama anak-anak baru aja nyampe rumah setelah jalan-jalan ke Delta Plaza atau Plaza Surabaya. Bingung mau nulis apa hari ini, ide menarik sih banyak, tapi jujur lagi malas riset bla bla bla, jadi nulis diary aja, hahaha.
Jadi, hari ini saya nggak puasa, karena lagi kedatangan tamu, pas juga saya udah 3 harian tepar, nggak enak badan, dan malas makan nasi dong.
Siapa nih yang kesal banget karena orang-orang kok suka banget sih kepo dengan urusan orang lain?. Saya tunjuk tangan duluan deh, saya banget nget nget, hahaha.
Kita ngapain aja ditanyain, berantem sama pacar di jalanan didekatin, ditanyain, ikut campur pulak. Dulu saya sering ngambek sama si pacar, pasti didekatin orang-orang di jalanan.
Semakin banyak konten mudik yang seliweran di timeline media sosial, mengingat hari lebaran tinggal menghitung hari.
Eh btw, ini lebarannya kapan ya? Saya puasa-puasa aja mulu, bahkan saya nggak tahu ini sudah ramadan malam ke berapa? hahaha.
Salah kota tujuan wisata di luar negeri yang banyak dipilih oleh masyarakat Indonesia adalah Bangkok, Ibukota dari negara Thailand ini memang menawarkan berbagai destinasi menarik yang pas untuk liburan bersama dengan sahabat maupun keluarga.
Ditambah dengan biaya hidup di Bangkok yang murah, pas juga untuk traveling dengan budget terbatas.
Apakah menghasilkan uang dari blog masih worth it di tahun 2024 ini?. Pertanyaan ini banyak saya dapatkan dari beberapa blogger maupun yang baru berencana jadi blogger.
"Mbak Rey, job blog sepi banget ya, kita kerjain apa lagi ya yang bisa menghasilkan uang?"
