Sisi Negatif Ketika Orang Lain Tidak Kepo Lagi Akan Urusan Kita

ketika orang tidak kepo lagi

Siapa nih yang kesal banget karena orang-orang kok suka banget sih kepo dengan urusan orang lain?. Saya tunjuk tangan duluan deh, saya banget nget nget, hahaha.

Kita ngapain aja ditanyain, berantem sama pacar di jalanan didekatin, ditanyain, ikut campur pulak. Dulu saya sering ngambek sama si pacar, pasti didekatin orang-orang di jalanan.

Dulu rasanya kesal banget, tapi lama-lama mulai menyadari, ternyata enak juga sih kalau banyak orang yang peduli. Apalagi karena waktu dulu kan orang berjilbab tuh nggak sebanyak sekarang. Dan kebanyakan orang berjilbab itu bener-bener niatnya.

Nah, pernah tuh saya berantem sama si pacar, trus ngambek dan turun, trus ngusir si pacar biar nggak dekat-dekat. Eh si pacar beneran pergi dong, tapi sebenarnya mengamati dari jauh sih.

Padahal itu udah malam banget, dan Surabaya dulu enggak seramai sekarang dong. Dan you know, ketika saya berjalan sendirian gitu, banyak banget motor yang berhenti, nanya kenapa jalan sendirian malam-malam. Bahkan beberapa nawarin mau nganterin.

Jujur dulu duh antara kesal, tapi juga bersyukur, meskipun belum tentu kan orang-orang itu baik *eh, hahaha. Tapi emang dulu sekepo itu orang lain dengan orang yang keliatan 'enggak normal' gitu.


Cerita wanita muda yang hampir dirampok driver taksi online, minta tolong tapi dibilang sedang berantem

Ada yang pernah baca nggak cerita dari sebuah thread di aplikasi X atau Twitter?. Jadi ceritanya ada Mbak-Mbak gitu, pesan taksi online, kalau nggak salah Grab Car.

Ketika itu sudah lumayan malam sih sekitar pukul setengah 9 malam, dan dia mau pulang ke rumahnya dari mall. Nggak lama kemudian, mobilnya datang, dilihat sama dengan data di aplikasi, langsung naik deh si Mbak ini, kalau nggak salah namanya Cindy Pangestu deh.

Nah, pas udah jalan, tiba-tiba si driver ini malah masuk tol, padahal rumahnya nggak perlu masuk tol segala. Si Mbaknya ini tanya kenapa masuk tol? kata si driver cuman ikutin maps aja.

Tapi, nggak lama kemudian, si driver malah minta gantian nyetir, alasannya sesak nafas. Panik dong si Mbaknya, dan menolak sambil nyuruh menepi aja dulu kalau sesak nafas.

Tapi tiba-tiba si driver minta si Mbaknya transfer duit ke rekening yang dikasih, makin panik deh, dan ketika ada kesempatan, dia lompat deh dari mobil dan lari ke tepi jalan tol.

Nggak tahu juga gimana cerita lengkapnya, sampai dia bisa selamat saja lompat di saat mobil sedang berjalan di tengah jalan tol.

Dan ternyata katanya si driver bisa menepi dengan cepat, turun dari mobil dan mengejar si Mbaknya dan bisa ketangkap, lalu diseret ke mobilnya dan disuruh masuk.

Mbaknya berontak, tapi si driver maksa transfer 100 juta ke rekeningnya. Si Mbaknya menolak, dan berusaha untuk nggak naik ke mobil itu.

Jujur, saya nggak tahu cara menceritakan kejadian semuanya, intinya ketika sedang ketakutan dan berontak, tiba-tiba dia liat ada orang di pinggir jalan tol.

Si Mbaknya lari menuju si Mas tersebut minta tolong, tapi ketangkap lagi, dan si driver ini malah bilang ke masnya kalau mereka sedang berantem.

Lalu si Mas yang liat itu ya terpaksa diam aja.

Untungnya si Mbaknya semakin heboh teriak-teriak, ngasih tahu kalau itu driver grab, dan si driver juga kasar, barulah mas-mas yang di tepi jalan tol itu mulai bereaksi meneriaki si driver dan si driver itu takut lalu kabur.

Well, masalahnya sih udah kelar kayaknya sekarang, si driver udah ditangkap polisi, dan petugas Grab yang nggak fast respon kena getahnya, dipecat. 

Namun yang pengen saya bahas adalah, bayangkan jika memang semua orang malas mengurusi urusan orang lain. Membiarkan orang yang keliatan berantem di pinggir jalan.

Bahkan yang beneran berantem aja, kalau enggak ditolong, kalau salah satunya gelap mata dan terjadi hal-hal yang nggak diinginkan gimana?.

Apalagi si Mbak Cindy itu, bayangkan kalau mas-mas di pinggir jalan tol cuek aja meski liat orang heboh minta tolong. Kayaknya si Mbak Cindy itu mungkin tinggal nama.


Cerita Bayi Jailyn Tewas Setelah Ditinggalkan 10 Hari Tanpa Makanan/Minuman, Suara Tangisnya Terdengar Sampai Di Luar Rumah, Tapi Tetangga Diam Saja

Sikap enggak kepo terhadap urusan orang lain ini, sebenarnya bermula dari Barat sana. Di mana di sana emang yang namanya privacy itu penting banget.

baby jaylin tewas
Source: nypost.com

Jadinya, kebanyakan orang tuh cuek, bukan enggak peduli sebenarnya, tapi takut mengganggu atau bikin enggak nyaman.

Masalahnya adalah, gara-gara hal itu, akhirnya efek negatifnya kena ke seorang bayi berusia 16 bulan, yang akhirnya tewas setelah 10 hari ditinggalkan oleh ibunya tanpa makanan/minuman sama sekali.

Sedih banget dong, bayangkan bayi berusia 16 bulan, ditinggal di baby crib atau tempat tidur bayi, sehingga si bayi nggak bisa keluar.

Si bayi menangis histeris, ketika akhirnya merasa lapar dan haus, hingga akhirnya tewas di hari ke-9 dia ditinggalkan.

Dari rekaman CCTV yang beredar, ternyata suara tangisannya sampai ke teras rumahnya, dan beberapa sumber mengatakan, kalau tetangga juga mendengar suara tangis itu.

Daaaan, tidak ada satupun yang peduli dong.

Sedih sih ya, mbok ya kalau dengar anak kecil nangis tanpa henti, setidaknya telpon 911 gitu. Tapi mungkin karena kebiasaan mereka yang nggak kepo dengan urusan orang. Ya gitu deh jadinya.


Cerita Nenek Cerewet yang Menggagalkan Pencurian di Rumah Tetangganya. 

Saya pernah baca di grup KBM dulu, nggak tahu ini kisah nyata atau fiksi.

Ceritanya ada seorang nenek yang baru pindah di sebuah komplek perumahan, nenek ini sudah pensiunan, tapi masih kuat dan fit. 

Dia ramah, menyapa semua tetangganya, khususnya tetangga di samping rumah si nenek.

Kebetulan, tetangga ini sering banget bertemu si nenek, saat sedang menyiram tanamannya. Dan terciptalah obrolan panjang yang sejujurnya bikin risih tetangganya.

Alasannya, karena si nenek itu cereweeett minta ampun, nanya semua hal yang yang seharusnya masuk ranah pribadi.

Siapa namanya?

Siapa nama suaminya?

Kerja di mana?

Suaminya kerja di mana?

Anaknya berapa?

Namanya siapa? sekolah di mana?

Asli mana? berapa bersaudara? saudaranya namanya siapa? 

Pokoknya semua hal tentang tetangganya itu, si nenek pengen tahu.

Nggak usah nanya, bagaimana kesalnya si tetangga, sampai-sampai dia selalu memastikan si nenek nggak ada di depan dulu, baru deh dia keluar menyiram tanaman atau ketika beraktifitas di luar.

Namun suatu hari, rumah si tetangga ini sepi, semua sedang keluar, si tetangga lagi kerja, anak-anaknya sekolah. Tapi nggak lama kemudian, tiba-tiba ada sebuah mobil berhenti di depan rumah tetangga, lalu masuk ke dalam rumah tetangga.

Saya lupa sih bagaimana caranya orang yang datang pakai mobil itu masuk dan bersikap bagaikan keluarga jauh si tetangga yang berkunjung.

Si nenek yang suka kepo dan cerewet ini tentu saja nggak membiarkan hal itu terjadi tanpa dicerewetin. Bertanyalah si nenek, mereka siapa? 

Orang-orang itu jawab katanya saudaranya si tetangga, yang berkunjung. Ditanya deh, saudara dari mana? namanya siapa saja?. Para orang-orang tersebut menjawab pertanyaan nenek cerewet tersebut dengan ramah.

Tak lama kemudian, si nenek kembali masuk ke dalam rumah, menelpon polisi, lalu menelpon si tetangga yang sedang di kantor.

Dan begitulah, sejurus kemudian polisi datang, meringkuk orang-orang yang bawa mobil dan datang mengangkut barang di rumah si tetangga itu.    

Kok bisa?

Ya gara-gara si nenek dong.

Dia kan udah sering nanya tentang semua hal pribadi tetangganya.

Jadi si nenek tahu, jam segitu tetangganya lagi di mana? kerja di mana? anaknya sekolah di mana? pulang jam berapa? keluarganya dari mana saja? pokoknya semua hal tentang si tetangga si nenek tahu.

Lalu, ketika si nenek bertanya ke para penjahat yang pura-pura jadi saudara si tetangga, padahal mereka hendak merampok isi rumah si tetangga, si nenek segera tahu kalau mereka bohong.

Si tetangga langsung terharu dong, dan akhirnya mengerti bahwa tidak selamanya, orang cerewet itu annoying semata. Ada kalanya memang amat sangat bisa membantu ketika hal-hal seperti itu terjadi.


Jangan Marah Jika Ada yang Kepo Dengan Urusan Pribadi Kita, Bawa Bercanda Saja 

Nah pas banget nih, bentar lagi lebaran, banyak yang galau pengen menghilang, saking males menanggapi pertanyaan kapan nikah?.

Atau bahkan pertanyaan,

"Sudah nikah?"

"Sudah ada jodohnya?"

"Sudah hamil?"

Dan lain semacamnya. 

Iya sih, pertanyaan itu annoying banget, tapi kalau dipikir-pikir, memang hal itu biasa aja. Apalagi kalau yang namanya saudara yang baru ketemu.

Ye kan, nggak tiap hari mereka ketemu, dan kita kan sebaiknya menceritakan kondisi kita. Sudah menikah atau belum?

Sudah punya anak atau belum?

Sudah kerja atau belum?

Dan lain sebagainya.

Siapa tahu kan, ternyata calon pasangan kita kenalan mereka, jadi bisa sekalian cek background pasangan kita. Ih siapa tahu ternyata suami orang? ye kan?.

Atau nanya udah punya anak belum? kalau udah, siapa tahu mereka pengen kasih kado kan?

Ditanya, udah kerja belum? kerja di mana? siapa tahu mereka punya orang dalam, yang bisa mengangkat karir kita *eh, hahahaha. Atau siapa tahu kalau belum kerja, ternyata saudara kita punya lowongan kerjaan, dan butuh banget karyawan dengan kualifikasi kayak kita, kan?.

Intinya, banyak hal positif loh dari menghadapi saja dan menjawab dengan ramah semua pertanyaan orang lain, sekalian melatih mental.

Ye kan, sekarang tuh lagi booming masalah kesehatan mental. Namun, bukan berarti mental itu dijaga mulu, diperkuat beibeh, dengan dilatih selalu, biar kuat.

Karena mau kita lari di dalam gua Hira sekalipun, kita pasti bakal ketemu masalah, dan mental kita bakal teracak-acak kalau terus-terusan dimanjain alias dijaga kayak kaca.

Daripada bete dengan pertanyaan orang, jawab aja dengan jujur ditambah guraian, sekalian jadikan momen yang pas buat meminta doa.

Seperti yang dulu saya lakukan ketika mudik dan baru punya anak satu, sementara kakak saya punya 3 anak.

Kebayang dong bagaimana dibanding-bandingkan, lalu ditanya kapan punya anak kedua? kakak kamu loh anaknya 3?.

Ya udah saya jawab aja, kayaknya sih besok, sekarang soalnya masih lebaran, masa iya bikinnya sekarang? hahaha.

Abis itu saya todong semua orang yang nanya, dengan mendoakan saya, saat itu juga, pakai bahasa Indonesia juga nggak apa-apa. Lalu diaamiin kan bersama.

Tahu nggak apa yang terjadi?

Beberapa bulan setelah habis mudik, saya akhirnya hamil dong? masya Allahhhh doa mereka mustajab banget.

See, daripada sakit hati, atau menyendiri dengan bersembunyi di kamar, selain ternilai nggak sopan, pun juga nggak bakal bikin mental kita akan selalu aman kok. Akan selalu ada yang bakal nanya hal itu, dan akan selalu hancur mental, kalau enggak pernah dilatih.

Lagian, tidak selamanya orang lain kepo akan hal-hal pribadi kita, atau urusan pribadi kita, adalah buruk. 

Liat aja cerita di atas.

Andai si Mas-Mas dekat tol itu nggak mau ikut campur masalah si Mbak Cindy itu, keknya si Mbaknya udah dirampok bahkan lebih parah lagi, oleh si driver Grab itu.

Juga, andai tetangga si Baby Jaylin itu, peduli akan suara tangis Jaylin tanpa henti berhari-hari, dan setidaknya menelpon 911. Mungkin si bayi nggak bakal tewas kelaparan dan kehausan sampai demikian.

Andai si nenek enggak cerewet nanya nama dan semua hal pribadi si tetangga, si nenek mungkin enggak ngeh kalau di rumah tetangga itu adalah pencuri atau perampok.

Demikianlah.


Surabaya, 07 April 2024

4 komentar :

  1. Bener jugaa yaaa... Ga selalunya kepo itu jelek. Kalo memang bisa dimanfaatin kayak kasus di atas, ya pasti berguna bangettt.

    Aku baca juga kasus si bayi. Dan miris kenapalah kalo udh denger tpi ga dipanggil 911 atau dobrak. Apalagi menurut tetangga mereka juga tahu kalo ibu si bayi sering pergi ninggalin. Kan emang dasarnya ga peduli. :(

    Padahal banyak orang sana yg biasanya gercep dan dikit2 manggil 911

    Tapi bener yg kamu bilang Rey, dipikir2 pertanyaan kepo begitu ga usah kita jadiin sumber sakit ati lah yaaa, mending dibecandain 😄. Kali aja suatu saat ada gunanya ke kita. Aku ga bisa pungkiri kdg kalo bad mood suka kasar jawab pertanyaan kepo gitu. Pelan2 deh berubah... Lagian jawab kasar cuma nambah musuh.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benerrrr, karena kita mahluk sosial kan, suatu saat butuh bantuan orang lain. Sesederhana kalau kenal tetangga, pas butuh ada paket sementara kita keluar, dan ada si tetangga, bisa titip dulu, wakakakka.
      Dulu saya sering gitu sama the only one tetangga di Sidoarjo.

      Nah iyaaa, sebenarnya yang bikin kita nggak nyaman tuh gegara pas ditanya, pas kita lagi bad mood :D

      Hapus
  2. Qah, keepo yanng positif harusnya pertahankan , ya dari cerita di atas kalau gak kepo malah terjadi hal yang tak diinginkan. Biarlah orang kepo, kita jawab seadanya saja , siapa tahu bermanfaat kelak

    BalasHapus

Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisan saya, silahkan meninggalkan komentar dengan nama dan url yang lengkap, mohon maaf, percuma ninggalin link di dalam kolom komentar, karena otomatis terhapus :)

Link profil komen saya matikan ya Temans.
Agar pembaca lain tetap bisa berkunjung ke blog masing-masing, gunakan alamat blog di kolom nama profil, terima kasih :)