Ketika Anak Dilaporkan Memainkan Alat Kelaminnya

Anak Laki-Laki 8 Tahun Memainkan Alat Kelaminnya

Sharing by Rey - Anak lelaki memainkan alat kelaminnya?
Duh, risih dan shock pastinya.

Sesungguhnya, saya deg-degan menjadi seorang ibu yang harus berjauhan dengan suami.
Sementara anak saya keduanya adalah lelaki.



Pun juga saya gak punya saudara laki, sudah tentu saya 'buta' dengan perkembangan seksual anak lelaki.

Saya sedikit bingung dan sejujurnya risih untuk menghadapi perkembangan seksualnya, sedikit risih jika harus mengajarinya tentang seksualitas lelaki.
Lah wong saya kan perempuan, hiks.

Tapi, meski risih, ya tetap saja tidak bisa saya pungkiri, semuanya harus saya hadapi.
Salah satunya dengan mencari tahu ilmu perkembangan seksual dan dampaknya terhadap psikis si anak.

Duh ribet yak?

Iya, banget!
Makanya para mamah muda, berhentilah hanya nyinyir dengan segala macam drama mamah-mamah.

Lahiran normal vs sesar
ASI vs sufor
Boleh ditowel vs gak boleh ditowel hehehe
Dan segala macam perdebatan gak berujung itu.


Ingat, perjalanan kita menjadi ibu masih panjang!

Belumlah ketemu masalah sekolah anak, masalah seksualitas anak, psikis anak dan semacamnya itu.
Being a mom is complicated job sistah!


Mendapat Laporan Anak Memainkan Alat Kelaminnya


Kemarin malam, selepas sholat Isha dan beberes semuanya, saya bahagia bisa santai membuka laptop.
Sekalian saya memeriksa semua akun medsos, mungkin saja saya melewatkan info-info penting.

Tak ketinggalan juga membuka aplikasi whatsapp saya di nomor pribadi, yang hanya saya peruntukan buat keluarga dan sekolah si kakak.

Seperti yang sudah pernah saya ceritakan, bahwa aplikasi whatsapp saya memang sedikit error, notifikasinya gak pernah keluar, jadinya saya gak pernah tahu kalau ada chat masuk, jika saya gak buka aplikasinya.

Gak tahu deh karena apa, di postingan saya sebelumnya, seorang sahabat mengatakan hal itu terjadi karena saya mengaktifkan paket hemat.
Tapi, saya sudah utak atik, tetap saja gak menemukan paket hemat yang dimaksud.

Setelah mengecek semua akun medsos, saya mengecek WA sekolah anak, dan wow..
Ada chat pribadi dari ustadzah wali kelas si kakak.
"Assalamu'alaikum bunda, mohon maaf baru bisa menginformasikan, beberapa hari ini mas Darrell bermain menimpa dirinya ke badan temannya, dan bercanda berlebihan. Tadi ada teman laki-laki yang melaporkan mas Darrell memainkan alat kelaminya dan memutar, kemudian lidahnya dijulurkan. Tadi kami sudah mengingatkan untuk membawa bajunya yang basah terkena air. Tapi baju merah putihnya masih ada diatas panggung depan kelas"
"Waktu sholat mas Darrell juga masih bercanda dan mengajak temannya ngobrol mohon bantuan mengingatkan nggih bunda, terima kasih"
(Chat aslinya yang penuh singkatan, sudah saya edit)

Ooohhh maaiii... *mau pengsan!

Oh ya, siangnya memang sewaktu si kakak menelpon saya dari tempat les kumon, dia meminta maaf terlebih dahulu, kalau bajunya basah di sekolah sewaktu wudhu dan ketinggalan pula di sekolah.

Saya juga sudah menduga, bajunya basah pasti karena bercanda berlebihan, i know si kakak so much!
Dia tuh, kalau bercanda emang, masha Allaaaahhhh, bikin mamak Rey langsung keluar tanduk rasanya, hiks.

Tapi..
Memainkan kelaminnya???
Di sekolah???

TIDAAAAAAAK!!!!

Saya masih terbayang dan trauma dengan saat mendapat laporan ada orang tua temannya yang ngamuk, gara-garanya si kakak bercanda berlebihan hingga teman perempuannya itu menangis.

Orang tua temannya tersebut marah besar, mereka menghubungi ustadzah, kemudian ustadzah menghubungi saya karenanya. 


Beruntung saat itu, si kakak sudah tidur.
Sehingga saya bisa meredam emosi dan terhindar dari mendamprat si kakak langsung.

Malu banget ya Allah!
Dalam pikiran saya, si kakak memainkan kelaminnya di depan teman-teman perempuannya.
Ya Allah!

Ustadzahnya juga gak bisa kasih penjelasan dengan detail, bagaimana kronologinya, bahkan gak mau ngasih tahu nama teman yang lapor tersebut.

Setelah istigfar berulang, menenangkan diri, saya segera menulis chat ke pak suami.
Curhat sekaligus ngomel hahaha.

Dasar emang kami amatlah sangat berbeda pola pikirnya, eh si papi malah sibuk nanya, siapa tuh nama temannya yang laporin.

Lah.. buat apa coba mencari tahu siapa yang lapor, intinya... yang paling penting kan, mencari tahu penyebab mengapa hal ini sampai terjadi.


Mulailah saya lebay, menyalahkan diri sendiri dan pak suami tentunya.
Eh tapi bener kan, kalau anak lepas kontrol, emang siapa yang bertanggung jawab kalau bukan ortunya.

Saya sedih karena tahu, si kakak sebenarnya stres di rumah, makanya dia melampiaskan di sekolah dengan bercanda berlebihan seperti itu.

Bagaimana tidak, bulan Ramadan ini memang amat sangat menantang.
Sedih banget rasanya melihat si kakak semakin kurus dan selalu capek plus ngantuk, tapi mau gimana lagi, si kakak juga gak mau batal berpuasa.

perkembangan seksualitas anak

Sementara, saya mulai ngomel pada suami, yang seakan gak mengerti kalau anaknya sudah mulai beranjak dewasa, sudah waktunya untuk lebih peduli dengan perkembangan seksualitasnya.

Minimal diajarin segala hal tentang seksualitas lelaki.
Daaann membatasi gerbang keinginan tahuan anak yang besar tentang seksualitas.
Dengan cara, meng-filter semua apa yang ada di gadget-nya.

Saya sering banget risih pas lihat gadget si papi isinya ada gambar-gambar gak senonoh, entah itu wanita bahenol dengan tampilan menjijikan (sekseh but menjijikan karena jadi bahan gurauan para bapak-bapak di grup WA, ckckck).

Bahkan saya ingat si kakak pernah laporin kalau di gadget papi ada game cewek, entah kayak apa, saya kok lupa periksa waktu itu.

Duh ya, saya mulai deh merepet.
Padahal masalahnya juga belum jelas, tapi aji mumpung nih, hahaha.

Mungkin saya dan si pak suami tergolong orang tua kurang komunikasi sekarang, tapi seharusnyalah, sebagai catatan buat para ayah , PLIS IKUTLAH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK-ANAKMU!

Terutama dalam pertumbuhan anak lelaki, ada waktu di masa, anak lelaki harus lebih dekat ke ayah, agar bisa belajar sepenuhnya menjadi lelaki.

Jadi para wanita, carilah suami yang menjadi lelaki yang sejati yak, karena bakal jadi panutan anak-anak lelaki kita.
Dan juga jadilah wanita sejati, karena bakal jadi panutan anak-anak perempuan kita.

Oke balik ke masalah si kakak.

Meski shock, ngomel pada suami juga bikin sedikit tenang, karena suami berjanji bakal lebih peduli lagi. Dan akhirnya saya putusin menunggu si kakak bangun untuk konfirmasi langsung.


Konfirmasi Masalah Laporan Ustadzah Ke Anak


Alhamdulillah, keesokan harinya si kakak bangun sahur tanpa drama yang akut seperti biasanya, saya menunggu si kakak bangun dengan jelas, karena memang akhir-akhir ini si kakak suka linglung saat baru bangun tidur.

Selama bulan puasa ini hanya 2 kali dia bisa bangun cuci muka dan kumur-kumur langsung ke meja makan.
Biasanya, bangun... cuci muka, langsung wudhu dan gelar sajadah.
Dikira sudah waktunya sholat Subuh dong, hahaha


Butuh waktu juga untuk menjelaskan bahwa ini masih malam, kalau mau.. silahkan sholat tahajud, jangan niat sholat Subuh, hahaha.

Setelah si kakak makan dan saya pancing mengenai mainan, dia langsung jawab dengan antusias, itu tandanya dia sudah benar-benar terbangun.

tips parenting

Saya ingin menunggu sampai si kakak selesai makan untuk menanyakan hal yang dilaporkan ustadzahnya.
Tapi melihat si kakak yang makannya lelet kayak keong, akhirnya saya berusaha menyusun kata, sambil bertanya pada si kakak langsung.
Mami (M) : "Kakak kemaren emang bercanda kayak apa, kok bajunya basah?"
Kakak (K) : "Gak bercanda mi, cuman pas wudhu basuh tangannya kekencengan, akhirnya basah semua"
M : "Iya, tapi itu kekencengan kan karena bercanda berlebihan, atau kakak yang memang suka bergerak berlebihan"
K : "Iya, maaf mi"
Duh, jadi sedih, si kakak lekas minta maaf karena takut saya marah, hiks.
M : "Terus kemaren kakak bercanda gimana sama teman-temannya?"
K : "Gak bercanda gimana-gimana, kok mi"
M : "Cerita jujur dong sama mami, mami tahu loh kakak bercanda nimpa badan teman-teman kakak?"
K : "iya mi, maaf mi"
Duh kaaann, si kakak mencoba menghindari masalah daripada kena marah, hiks.
M : "Kakak kemarin kenapa liatin 'lolo'nya (okeh baiklah, sampai detik ini, saya sumpah risih banget kalau ngomong p*nis langsung ke kakak, sejak kecil sampai sekarang, kami sepakat menyebutnya dengan sebutan 'lolo' hahaha, semacam lololol yak wkwkwkw, tapiii.. si kakak tetap tahu, kalau lolo itu adalah alat kelamin yang biasa dinamakan Qubul, dan itu aurat yang sama sekali gak boleh diperlihatkan ke orang lain, juga gak boleh dipegang orang lain selain orang tua)
 K : "Maaf mi, Darrell cuman main-main aja" (sampai di sini si kakak sudah mulai ketakutan dan mulai meneteskan air matanya, saya berusaha keras tidak menangis di depannya karena sedih si kakak sedemikian takutnya sama saya, tapi masih mau jujur).
M : "Kakak, liatin 'lolo' itu kan aurat kak, dosa banget! kakak liatin ke siapa?"
K : "Liatin ke Hai....." (mamak Rey nyaris pingsan, dalam pendengaran saya, itu adalah nama perempuan, apa??? dia memamerkan kelaminnya pada teman perempuannya? Ya Allah!!!)
M : "Sama siapa kak? mami gak jelas dengarnya?" (berusaha tenang, padahal nyaris nangis dan nyaris pengen jambakin si kakak, saking malu dan sedihnya) 
K : "Sama Hayk*l mi" (sambil nangis, ketakutan)
M : "Ya Allah kak, kapan itu dan di mana?"
K : "Di depan rumah mi, waktu Jumat kemarin" (lega!! setidaknya dia lakukan di rumah, bukan di tempat umum)
M : "Hah? mami kok gak tau?"
K : "iya mi, soalnya mami lagi bobo, Hayk*l datang jemput Darrell"
Alhamdulillah, meski kesal, tapi setidaknya saya yakin, si kakak melakukan hal tersebut karena dia iseng bercanda, bukan karena hal-hal yang berbau pornografi or something, meski tetap saja saya gundah.

Si kakak memang level bercandanya sering berlebihan, bukan hanya sekadar bercanda saja, dia ketawa pun lebay.
Saya sering banget kesal melihat kebiasaan yang entah sejak kapan dimulainya itu, hiks.

Long story short, saya akhirnya menasehati si kakak, bahwa adalah dosa jika memperlihatkan kelamin ke orang lain, bahkan seharusnya di usianya sekarang si kakak sudah harus malu jika telanjang di rumah.

Tamparan juga nih buat saya yang suka pakai baju mini di rumah, hiks.

Si kakak memang hingga kini masih mandi di luar kamar mandi, yang mana di tempat cuci baju yang gak ada penghalangnya, hingga kami bisa melihatnya.

Plus-nya, jika si kakak mandi di situ, saya bisa pantau, apa gosok giginya sudah benar, pakai sabunnya sudah benar dan semacamnya.


Tapi minusnya, dia tetap belum merasa malu akan auratnya.
Padahal, sekarang bahkan si kakak sudah terbiasa malu pakai celana pendek karena aurat katanya.

Malah si mamak yang pakai celana pendek, hahaha *plak!


Pelajaran Yang Bisa Dipetik Dari Kejadian Anak Dilaporkan Memainkan Alat Kelaminnya


Saya rasa, semua orang tua normal bakalan shock kalau mengalami hal kayak saya di atas, mendapat laporan bahwa anak memainkan alat kelaminnya.

Tapi, alih-alih emosi, sebaiknya :


1. Istigfar, tenangkan diri terlebih dahulu.


Yup, saya tuh termasuk wanita yang seringnya panikan, dikit-dikit mikirnya lebay, karena saya juga parnoan sih sejak kecil.

Saya tumbuh besar di antara kata-kata 'awas nanti gini, awas nanti gitu', jadinya, kalau terjadi sesuatu, saya udah heboh duluan mikirnya.

Jika mama-mama lainnya seperti saya, sebaiknya hindari si anak terlebih dahulu, istigfar atau menenangkan diri dahulu.

Jika tidak, reaksi kita bakalan sangat berlebihan dan akan mengakibatkan anak semakin tertutup dan suka berbohong karena takut.


2. Tanyakan detil kejadiannya kepada si pelapor


Meskipun pada awalnya saya kesal pada reaksi si papi yang malah sibuk cari tahu temannya yang laporin itu, tapi saya juga bisa melihat sisi positif dari hal tersebut.

Dengan begitu, saya jadi menanyakan dengan detail bagaimana kejadiannya, dan bisa dijadikan strategi buat menanyakan ke anak sehingga anak bisa dengan mudah jujur mengakuinya.


3. Pilih waktu yang nyaman saat mengkonfirmasi pada anak


Sebisanya, tahanlah dulu rasa kesal kita terhadap anak, tunggu sampai ada waktu yang benar-benar nyaman.

Kita sebagai orang tua juga nyaman, tidak sedang ngantuk atau lapar, demikian juga dengan anak.
Dengan demikian, kita bisa berbicara dengan santai, bukan membentak atau memaksanya mengaku.


4. Ajarkan anak untuk selalu jujur dan percayalah padanya


Alhamdulillah, saya tiba-tiba bersyukur dan melihat maksud Allah memberikan saya anak dengan selisih usia 7 tahun.


Allah tahu mana yang terbaik buat saya, dengan rentang tersebut, saya akhirnya bisa punya waktu khusus untuk menciptakan kedekatan dengan si kakak hingga terbentuk semacam chemistry, eaaaa...

Kakak selalu cerewet menceritakan apapun yang dia alami ke saya, dan saya selalu mendidiknya untuk berani jujur, meski akhirnya di marahi.

Itulah cara menjadi lelaki sejati, berani melakukan, berani mengakui dan bertanggung jawab.

Karenanya, si kakak masih bisa jujur pada saya, dan saya tahu si kakak gak bohong, karena i know him so much!

Dan sangat penting untuk percaya pada kejujuran anak, jangan lagi dicerca seolah-olah kita gak percaya dia jujur.

Kalaupun memang gak percaya dia jujur, cari tahu info dari pihak lain, dan usahakan jangan mengintrogasinya layaknya napi, hehehe


5. Teguran agar saya dan si papi untuk lebih peduli dengan si kakak.


Sejujurnya, saya tahu alasan mengapa si kakak jadi mulai bercanda tanpa kontrol gitu.
Yup, dia stres.

mengajari sex pada anak

Saya terlalu sibuk mengurus rumah dan adiknya, sehingga nyaris sama sekali gak ada waktu buatnya sekadar menemaninya main.
Padahal, meski si kakak sudah 8 tahun, dia masih tergolong anak-anak yang butuh teman.

Selaras juga dengan si papi, selama beliau pulang di rumah, rasanya sudah terlalu capek untuk menemani si kakak main.

Dan memang terlihat jelas, si papi hanya peduli pada si bayi ketimbang si kakak.

Karena hal itu, si kakak jadi krenki dan cari perhatian, dan oleh saya maupun si papi malah marah dan tidak jarang menghukumnya, huhuhu.


6. Lebih peduli dengan perkembangan seksualitas si kakak


Saya harus bisa tahan gerah memakai pakaian sopan di rumah, meski yang jadi PR adalah menyusui si adek, karena si bayi toddler itu sudah ada di masa, menyusu sambil akrobat, ckckck.

Pun juga, si papi kadang tidak risih bergenit-genit di depan si kakak.
Saya sering banget kesal dengan ulah genitnya pada saya.
Biarin aja ada yang bilang itu dosa dengan mematikan hasrat suami.

OTAK ANAK JAUH LEBIH PENTING KETIMBANG DOSA MENOLAK HASRAT SUAMI!!

Did you know? pornografi itu jauh lebih jahat efeknya ketimbang narkoba!

Seberapa dalamnya tantangan menjadi orang tua, deg-degan memikirkan kesehatannya, keselamatannya, takut anak dibully, takut anak membully atau merugikan orang lain.

Apapun yang terjadi, semua tidak lepas dari cara Allah menunjukan indahnya bersabar dan menjadi bijak dari anak yang Dia titipkan pada kita.

Semoga, kita bisa menjaga amanahNya, dan bisa mempertanggung jawabkan hal tersebut di depanNya.

Semoga anak-anak kita, tumbuh jadi anak sholeh yang selalu mencintai Allah, dan menjauhi segala laranganNya, aamiin :)


*********************************

Update Kejadian Sebenarnya :

Karena beberapa teman yang inbox sepertinya salah pengertian dengan postingan ini, saya tambahin saja di bawah ini ya :D

Jadi, kejadian si kakak memainkan kelaminnya itu benar.
Tapi tidak se vulgar yang ustadzah-nya pikirkan, serta banyak teman pikirkan :)

Jadi, kejadiannya tuh.
Waktu Jumat lalu, si kakak pulang sekolah langsung mandi.
Saya waktu itu di kamar, ketiduran pas kelonin adiknya.

Ternyata, pas si kakak sedang mandi, ada temannya yang tinggal sekompleks dengan kami, datang.
Si kakak yang memang masih PR banget punya rasa 'malu' telanjang di depan orang lain, langsung bukain pintu, padahal dia lagi mandi.

Liat si kakak telanjang, otomatis temannya ketawain.
Eh diketawain, malah si kakak makin berulah, dia mah kalau bercanda suka berlebihan lebaynya.
Dia malah makin geol-geolin pantatnya sambil pegang kelaminnya dan ngejek-ngejek ngeluarin lidah.

Sama sekali, dilakukan spontan karena bercanda, akibat diketawain temannya, bukan karena faktor porno atau seksualitasnya yang sedang gimana-gimana.

PR pertama saya adalah sounding terus, bahwa telanjang itu hal yang salah dan memalukan, apalagi sampai pamerin aurat, meskipun bercanda.

Begitu ya teman-teman :)

*********************************

Ada yang pernah mengalami hal serupa?
Share yuk :)


Sidoarjo, 22 Mei 2019

83 komentar :

  1. Waduh, judulnya ini ngeri banget yah,..ha-ha 😂😂

    Kalau menurut saya mah, anak-anak mainin kelamin itu harus jadi perhatian tersendiri yah, karena biasanya ada tanda-tanda puber, atau lebih tepatnya masa dimana seorang anak lelaki ingin tumbuh dewasa, yang harus diperhatikan adalah tontonan, seringkali yang menyebabkan hal yang demikin itu adalah tontonan

    Lalu yang kedua adalah pergaulan, atau ikut-ikutan teman juga bisa dan untuk cara pencegahan, menurut saya cara diatas sangatlah baik ya dengan menggunakan ustad untuk memberi pengetahuan tentang agama, dll

    Jadi saran dari saya, anak itu selalu mengikuti apa yang ia lihat dan menitu apa yang orang lain perbuat, jadi semasih muda, ada baiknya suntikkan isi pikirannya dengan sebanyak mungkin hal positif dengan begitu akan membawa sang anak menjadi generasi yang baik dan berkualitas 😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. wkwkwkwkwk, saya kemaren nulis sambil membayangkan para lelaki komen di postingan ini hahaha.

      Syukurnya tidak separah itu kok :D

      Anak saya melakukan hal tersebut, murni karena dia terbiasa bercanda berlebihan.
      Bukan karena hal yang disangkut pautkan dengan pornografi atau sesuatu yang mengganggu pikirannya tentang seksualitas pria :D

      Hanya saja, karena pas anak saya bercanda berlebihan di sekolah, temannya tersebut ikutan menyumbang cerita tentang bercandaan anak saya di rumah, dan namanya juga orang dewasa dengar cerita gitu dari anak-anak, langsung deh pikirannya melayang ke mana-mana hahaha

      Meskipun demikian, kejadian tersebut semacam mencolek saya dan suami, untuk lebih peduli lagi dengan anak.

      Hapus
    2. Anaknya sepertinya harus dikasih barbel teh,..biar enggak digosipin main kelamin kang nata,..loh kok kelamin kang nata 😂, maksudnya kelaminnya,..ha-ha,..jadi kalau sering pegang barbel nanti dijuluki ade rai,..wes keren

      Hapus
    3. hahahhahaa, enggak ah, masa kecil-kecil dikasih barbel :D

      Hapus
    4. Mas Anyu : Whatttt...😠😠😠.....!!! ayohhhhh....dihapus ngak...🔨🔨🔨,kalau ngak....tinggal pilih :

      A. Mendapat Hadiah Trafik Jingling
      B. Mendapat Hadiah Bum Kelik.
      C. Mendapat Hadiah A & B

      #hahahahah........,bercanda bukan mengancam.Huahahahha.✌😆🙏🙏🙏.

      Hapus
    5. wah, kejam nih,..ha-ha,..kabur,..wkwkckk

      Hapus
    6. Anyu : eitsss,,,,mau kaborr kemana Pak!!....,kaborr keluar negeri!! SAHAM-nya jangan lupa dibawak loh !!,,,,,nih tahu busuknya berceceran kemana mana,bawa tuh,,,, hahahahah.....

      Mbak Rey : itu loh....yang diatas " C " , hahahah......Gagal faham yah, hahaha...

      Hapus
    7. pilih D ??? " diet or dady " ?? ......hahahha

      Hapus
  2. Tantangan banget ya mba dan bener harus kontrol emosi supaya si anak berani untuk jujur.

    Pendidikan seksualitas untuk anak memang penting banget dan step by step sesuai usia dan tumbang anak. Dan yes, setuju banget peran orang tua terutama yang segender itu penting dalam hal pendidikan seksualitas.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mba, deg-degan banget.
      Takut reaksi saya terlalu berlebihan dan bikin anak jadi makin takut :(

      Hapus
  3. Walau Cuma di Number 3, ambil nomer dulu, :) ....

    Mas Anyuuuu.......!!! posisi saya kok diambil sich.... ( sambil memegang bilah bambu dengan mata melotot, siap2 mau dipukulkan ke...)

    #huahahahh....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waduh kang nata mau menganiaya saya,..mana mas hima, saya mau minta bantuannya, untuk melempar kang nata dengan batu candinya,..ha-ha 😂😂😂

      Hapus
    2. Udaahhh.. udahhh jangan berkelahi, *Rey datang dengan pedang sinar lasernya wkwkwkwk

      Hapus
    3. Mas Anyu : cieeee..cieeee...anak mami, pakai kirim SOS segala...hahahah.✌😆

      Hapus
    4. saya mah bukan anak mami kang,..saya nak agung hercules,..tidak goyang barbel melayang,..ayo sekarang kang nata harus goyang,..kalau enggak goyang saya lemparin barbel nih,..ha-ha

      Hapus
    5. @ Semua :

      Apaan sich ini .. ?
      *pura-pura muterin bola mata*
      Aku malah kebabalsan ngakak lihat komentar berbalasan kalian ..., hahhahaaa ...

      Aku bantuin yaaaach ...,pakai cambuknya Zorro biar tambah rameeee ...
      Wwwkkk 😂

      Hapus
    6. wkwkwkkwkw, pakai cambuk , terus sekali cambuk, candinya keangkat ya ? :D

      Hapus
    7. Anyu > hahahah.... Apaaa...!!! Mau lempar saya ( sambil gosok gosok parang BERACUN ke BATU ASAHAN ) ...

      hIMA > Cambuk Zorro atau cambuk kuda lumping mas,,, yang benar dongg...soalnya ngak kerasa, hahahah.......

      Mbak Rey > hahahah.....bukan hanya candinya keangkat , malahan orang yang mencambuknya juga jadi terpelanting ke tumpukan tahu busuk milik Mas Anyu, hahahah.....#bercanda Oyy.....gkgkgkkg......

      Hapus
    8. Terus yang bikin candi tuh pada marah, hehehe

      Hapus
    9. Ha-ha-ha,..waduh kang nata kesurupan lucunya,..😂😂😂😂

      Hapus
    10. hahaha....abiss kebanyakan makan tahu busuk sih, bawa'annya jadi " oleng " hahaha....

      Hapus
    11. wkwkwkkww, saya kepo juga loh, di sini ada ga ya, yang jual tahu busuk itu? :D

      Hapus
  4. ya Allah aku langsung kebayang Naufal pas SD mbak.. usia 8 thun masih butuh perhatian banget juga ya mbak..
    semoga anak kita selalu di lindungi Allah terus ya mbak..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya say, besok2 kalau Naufal punya adik, duluankan kasih perhatian ke Naufal baru adiknya say, biar dia gak caper :D

      Hapus
  5. MAMPIR DONG..... Ke BLOG Saya..... #hihihi, numpang Promosi Gratis dulu yah...Mbakyu.....hehehe.*Peace....

    1. BUTUH sebuah KESABARAN bagi saya untuk membaca TULISAN ini secara Lengkap.....


    loh....loh....!! kok bisa gitu Kang !!, kan'mestinya Mbak Rey yang Harus Sabar, karena ia sedang hampir marah ke Pada Anaknya.


    'Lah.....Wong, saya nemu tulisan ini, awalnya dari Status Fesbuk si MR ( singkatan dari Mbak Rey,hihihi,,,semoga berkenan ) .


    Sebagai PENGEMAR,FANS BERAT Si MR , maka status fbnya HARUS saya baca dong, #Hahahaha, kok saya jadi hobi baca status fb para emak emak muda yah, Mudah2an ngak dosa, hahahaha,,,,,,

    Karena tema curhatnya sangat menarik......maka saya terpancing tuh untuk mengklik kalimat " baca selengkapnya " ...lalu,, ,,eeeee...kok saya dilempar ke halaman lain Yah,,,,apa - apa ini.....!!hahahah :),

    DAN Setelah saya sadari, saya terdampar di KOMUNITAS BISA MENULIS ( KBM ), oke baiqlah.....saya ngak marah kok,,,dilempar lempar kayak gini, lah wong saya dilempari THR juga ngak ngamuk kok....., NERIMO WAE, hahahah.. :)

    Kemudian..........


    Saya lanjutkan membaca tulisan si MR ( Mbak Rey... ) di KEB....#ktupakk, ktupakkk, ktupakkk,,,,( suara kuda bejalan.... )


    Pas masih sedang mengebu ngebu-nya MEMbaca tulisan tersebut......

    dibagian akhir tulisan......saya lihat Ada TULISAN yang BERJUDUL " Bersambung di postingan blog saya ", hahhhhhhhh....!!! Whattttt....!!! ( Dengan ekspresi Mata Melotot, sambil tangan kanan meremas kuat -kuat KUE DONAT BANTAT ,,,!!! ).

    Lahhh.....kalau TADI saya SUDAH TAHU.....semua tulisan ada di fasbuk dan Komunitas....merupakan ISI TULISAN Dari Blog MBAK REY ( MR ) , ngapainnnn coba....saya KUDU MUter - muter dulu kayak GASINGAN,hahahah..... mendingan BACA LANGSUNG SAJA KE BLOG REYNERAEA.Bereskan..?? *Plakkkkkk ( nempuk dinding , kalau nepuk muka sendiri, sakit, lol, hahahah....)

    2.................... ( bersambung ). Tpi ngak janji, mau nulisnya lagi atau ngak, tergantung mood, hahahahah....#Peace.


    BalasHapus
    Balasan
    1. Teh rey, kang nata kenapak yah 😃

      Hapus
    2. wakakakkakakakaka, ya ampoonnn ngakak tralala sayaaahhhh wakakakak..

      Lagiaaannn, kenapa ga masuk ke blog ajah ya, malah mampir ke KBM dulu :D

      #Kuanyu : Kang Nata pusing, soalnya abis muter2 di labirin hahaha

      Hapus
    3. hahahah...soalnya saya buka fb duluan, ..... dan blog terakhir,,, :) hahahha........

      Hapus
    4. Padahal saya share nya di wall juga loh hahaha :)

      Hapus
  6. Kakak Rey, sama ya sebutannya lolo(lol) hehe. Alhamdulillah-nya karena Kakak Rey menghadapinya dengan tenang, nanya baik-baik, begitu. Tidak jarang orangtua yang merasa malu karena perbuatan iseng anaknya, justru anaknya dikasarin. Terimakasih tipsnya Kak Rey.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha..iya yah, kata LLL....., kok mirip yah, kok saya baru nyadar,hahahah...

      , jadi selama ini nyebutin apa yah ??? ayooooo...!,...hahahah.....#peace sambil guling guling, hahahah.......

      Hapus
    2. Wkwkkwkw, iya kak Tuteh, kayaknya banyak orang luar JAwa menggunakan kata tersebut :D

      Aslinya sih mau ngamuk, tapi Alhamdulillah masih bisa berpikir lebih bijak, toh juga salah saya sebagai ibunya yang kurang mengawasi dia hiks

      Kang Nata : Hahahahah ya enggak laahh, saya juga baru sadar kok ya sama dengan yang biasa saya tulis lololol, wakakakakak

      Hapus
    3. Jadi sekarang dirubah menjadi Markidung yah...hahahah...

      Hapus
    4. wkwkwkwk, abisnya orang-orang pakai Marimar, Markonah, ya udah saya pakai Markidung ajah :D

      Hapus
    5. saya pernah dengan nama Markidung ini, tapi entah dimana.... ? kapan kapan saya ingat lagi deh, hahahah.....

      Hapus
    6. wkwkwkwk serius ada yang punya nama gitu ? :D

      Hapus
  7. Anakku gitu, langsung habis2an aku omelin...malunya...trus aku tanya kronologisnya ma dia, trus ke gurunya...anakku anak baik2, tontoban jg kami jg tapi ada temannya yg ajarin nggak2 bahkan paham nget.t itu apa pdhal baru kelas 1 sd, aku suruh bu guru jauhin anak itu dari anakku kasih tau jg orangtuanya, dan jgn biasakan ke kamar mandi sekolah bareng2

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya ya mba, zaman sekarang mengkhawatirkan banget.

      Alhamdulillah anak saya melakukan hal itu semata karena bercanda mba, bukan karena dia terbayang hal2 porno atau semacamnya.

      Kebetulan, waktu temannya ke rumah, dia lagi mandi, udah buka baju trus bukain pintu temannya.

      Pas diejek, dia malah makin bercanda termasuk joget2 sambil telanjang.

      Cuman anak-anak selalu menggambarkan apa yang terihat dengan penuh penghayatan hehehe.

      Temannya itu lapor ke ustadzahnya, ustadzahnya shock dengarnya langsung lapor saya.

      Saya juga shock, tapi ternyata setelah saya tanya, memang sama sekali gak maksud porno, emang murni suka bercanda lebay.

      Sudah kedua kalinya nih dia bermasalah dalam bercanda berlebihan.

      Semoga dengan kejadian ini si kakak bisa lebih mengontrol diri kalau bercabda :)

      Hapus
  8. Kaget2 baca judulnya.
    Alhamdulillah kak Darrel mau mengaku dan menangis, brrti dia tau itu salah.
    Ini jadi sharing yg sangat bagus sih untuk semua orang dewasa agar memperhatikan tumbuh kembang anak-anak yang masih dibawah umur. Makasih sudah share, mbak.

    Oh iya. Mungkin yg dimaksud paket hemat itu setelan penggunaaan data minimum di paling akhir, di bagian penggunaaan data dan penyimpanan pada apk WA.

    BalasHapus
    Balasan
    1. UDah saayy, yang mode hemat data kan?
      saya liat ga ada satupun apk yang saya centang.
      Heran juga deh, kayaknya hapenya yang error nih.

      Semacam kode ganti hape, tapi usia hapenya baru sekitar 1,5 tahun hehehe

      Hapus
  9. kalau aplikasi WA gk kluar notifnya, coba deh di buka pengaturan aplikasi mbak, terus aktifkan notifikasinya,. hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahahaha ketemuhhh!!
      iyaaa bener, ternyata saya matikan dari pengaturannya wakakaka.
      Thanks yaaa :D

      Hapus
    2. Punyaku udah aktif setelan notifnya, tapi tetep gak ada notif masuk. Ohh kenapa ini Ya Allah? Apa karena Baim banyak dosa?

      Hapus
    3. wkwkwkwkw, iyaaahh, abisnya udah lama banget loh kayak gini, udah capek saya utak atik semua menu Wa, gak juga bisa.

      PAdahal waktu awal beli, notifnya keluar loh, lah sekarang ngumpet hahahaha

      Hapus
    4. mbak Rey, ada sebenarnya solusi termudahnya. "ganti HP baru" wkwkwwk,,,

      Hapus
    5. wkwkwkw jangaaannn, hapenya baru setaun hahaha :D
      Masih mudah, minimal 2 tahun *emak irit bin pelit :D

      Hapus
  10. berhubung aku punya anak co yg msh batita, kayaknya harus siap2 juga dengan cara memberitahukan pendidikan seksual sesuai umurnya nanti. tp untung nya, pak suami lengket sih ama anak2, dan aku udh wanti2, tlg urusan yg menyangkut cowo, bagian dia juga utk menjelaskan :D. secara sesama cowo :D.

    aku kebayang sih rey, reaksimu pas dpt wa begitu :). akupun mungkin bakal shock banget. pastilah mikirnya udh yg jelek banget :(. semoga anak2 kita semua dilindungi dan bisa jd anak yg membanggakan yaaaa... selalu takuut banget utk slah mendidik mereka. secara zaman ny udh beda bgt ama kita dulu ya rei

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mba Fan, saya pernah baca tuh, pendidikan seksual sesuai usianya.
      Ada waktunya dia harus didekatkan ke ibunya agar belajar menghargai wanita, trus usia berapa juga harus ke ayahnya biar mempelajari seperti apa pria itu, termasuk di dalamnya pendidikan seksualitas juga.

      Kalau ibunya yang ngajarin, gak nyambung dong ya hahahaha

      Bener mba, maluuu bangettt.
      Tapi Alhamdulillah, enggak separah yang saya pikirkan, murni karena dia bercanda saja.

      aamiin ya Allah :)

      Hapus
  11. Bisa kebayang betapa sedihnya orang tua ketika mengetahui kejadian seperti ini, syukurlah sudah bisa teratasi dgn baik

    BalasHapus
    Balasan
    1. weehh tiduurrr tiduuurr wkwkwkwkw :D
      Iya, jadi pelajaran banget :D

      Hapus
  12. Diberitahukan saja secara baik-baik dan sesering mungkin, nanti juga pasti akan paham kok. Menurut saya malah ini info yang baik, karena bisa secepat mungkin untuk dinasehati. Karena kalau sudah belasan mungkin agak ribet

    BalasHapus
  13. Aku membaca kisah Darrell ini merasanya wajahku kayak kena tampar tanpa sengaja ..., pengalaman seperti itu pernah terjadi saat aku pubertas.

    Tapi bukanlah aku yang nunjukin si 'ehem' ke teman-temanku.
    Salah satu temanku yang nunjukin si 'ehem' nya.
    (Kuistilahin begitu ngga apa2 ya)

    Kejadiannya pas kami kumpul bareng di teras rumahku.
    Namanya anak sebaya lagi mengalami masa pubertas begitu,kadang memang kebablasan bercandanya.
    Apalagi anak lelaki.

    Nah,salah satu temenku itu tiba2 nyeletuk cerita tentang si 'ehem' sambil nunjukin ke kami.

    Daaan ...., tanpa kami sadari .., tiba-tiba dari belakang kami ... pas datang adiknya mamaku.
    Dia kaget langsung teriak menegur kami.
    Aku langsung dipanggil disuruh masuk kerumah, langsung disidang dadakan sama mamaku.
    Saat itu saking marahnya mamaku, aku diomelin sampai nangis.


    Cara menegur Darrell yang dilakukan kak Rey sudah benar, menegur secara halus.
    Sabar ya, kak .., jangan galak-galak napa, eh# .., hahaha ..
    Ntar cepat tuwir, looh ;)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, mas hima saling pamer uler-uleran nih, ha-ha,..uler berbisa di dalam celana,..wkwkckk 😂😂😂

      Hapus
    2. hahahaha, saya gak sempat tahu lebih dalam mengenai perkembangan seksual laki, karena ga punya lagi saudara laki.

      JAdinya blank banget.

      Cuman kadang kepo, kok bisa ya para lelaki itu lebih ekspresif dalam perkembangan seksualnya hahahaha

      Hapus
    3. kalau saya mh biasa aja teh,.enggak pernah pamer gitu-gituan palingan saya hobi ngeym jadi enggak sempetlah kepoin yang gitu-gituan, kadang teman juga bisa jadi pengaruh besar jug ya,.berhati-hati dalam bertemen adalah kuncinya

      Hapus
    4. @ Kuanyu :

      Hahahaha ..
      Aku ngga pamer'ehem' ku ke mereka, kok ..
      Cuma ngliatin aja ,wkkkkk

      @ Reyne :

      Menurutku ya, kak ..
      Dan aku pernah baca artikel tentang seksualitas pria kalau katanya otak kanan pria itu dominasinya tentang hal begitu.
      Tinggal dewasa kitanya saja yang mampu mengendalikannya atau tidak.

      Entah betul tidaknya penelitian itu aku juga kurang paham.

      Hapus
    5. Iya juga ya, jadi noted banget nih buat saya, anaks aya dua2nya cowok soalnya :D

      Hapus
  14. Astagfirullah Kak... Shock.
    Duuh, proud of you Kak, bisa kontrol emosi gitu.
    Ndak kebayang klo saya di posisita, duuhh ngamukmi pasti saya. Hikkss.
    Saya jg sekarang ajar ke Kakak klo sudah mandi ndk boleh buka handuk sembarang, malu dilihat orang dsbnya. Hikss jadi Mamak itu PR nya banyak yaaa Kak, fufufhhh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bangeeett shock nya say!

      Tapi untung sikon nya pas.
      Kalau enggak saya mau kabur dulu deh takut gampar si kakak hahaha

      Betooll, atuh maahh, kenapa jadi mamak itu gak semudah kita liat di tipih yak? :D

      Hapus
    2. Mbak Alsa > hallo Mbak,,,dah kuat jalan jalan di dumay yah... :) kbr terakhir yg saya tahu Mbak baru lahiran. :)

      Hapus
    3. Iyaaa, dia mah emak-emak keceh, baru lahiran, anaknya ada 3 dan udah apdet blog, udah bewe, udah belajar fotografi pula, :D

      Hapus
  15. Hebat banget nih mbak Rey bisa menghadapi kakak dengan bijaksana, saya mesti belajar banyak nih.
    Waktu salah satu murid saya menanyakan tentang apa itu vxxxxa , saya sudah panik dan susah menjelaskannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehehe, lucu juga ya mba kalau di tanya gitu, sudah seharusnya sebenarnya ortu mengajarkan seksualitas dari rumah, biar anak gak kepo di luar :D

      Hapus
  16. wah ada-ada ya kak tingkat si buah hati, jadi perlu perhatian dan bimbingan ya lebih ya kak, biar nggak terjadi hal-hal ane pada si kakak, karena perbuatan tersebut tidak baik, sehingga belum waktu nya, besok kalau sudah besar dan sudah punya pasangan sah seperti nya baru boleh ya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha, tugas mamak-mamak itu banyak dan berad wkwkwkw :D

      Hapus
    2. @mas zunif,..iya mas harus terus dipantau tuh anaknya, biar enggak macem-macem

      @teh rey siapkan senjata pedang lasernya teh kalau sang anaek neh-aneh,..wkwkwckk

      Hapus
    3. wkwkwkwkw, nanti pinjam si Rey Star Wars :D

      Hapus
  17. Saat seorang kakak punya adik, memang PR banget buat ortu ya, utk tetap memberikan porsi perhatian yg sama dengan sebelumnya.

    Dan kalau menurut saya, apa yg dilakukan si kakak itu murni bercandaan anak2 kok mbak. Sama sekali tdk ada unsur pornografinya. (ya mungkin saya bisa bilang begitu karena sdh baca update yg mbak buat)
    Dan bener... Bagaimanapun juga ttp harus dikasih tau bahwa itu tdk boleh dan tdk sopan.

    Btw, sama ih. Saya juga tdk terbiasa bilang p*n*s ke anak. Artikel2 parenting itu bermunculan saat anak2 saya sdh besar, wkwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehe iya mba, Alhamdulillah murni karena dia emang suka becanda keterlaluan, suka jungkir balik malah.
      Nyebelin kadang2 hiks

      Hapus
  18. waktu aku kelas 2 sd aku ingat betul ada 2 teman laki2ku yg suka bercanda kelewatan seperrti melihatkan alat kemaluannya itu. tentu saja aku shocked dan juga anak2 perempuan seisi kelas. aku nggak tahu sih mrk dapat insting darimana. apakah itu naluri atau lihat teman2 lainnya. tapi aku jadi was2 juga karena anakku juga lakik nih. meski baru 2 tahun tapi masih bingung ngajarin soal seks ke anak usia dini. thanks mom sharingnya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Usia berapa mba?
      Dulu teman saya juga ada yang kayak gitu, pas SMP tapi.
      Kayak kelainan gitu deh.
      Bukan becanda malah, tapi sengaja, dia tunggu pas lagi sepi gitu

      Hapus
  19. pengawasan terhadap anak perlu ditingkatkan mungkin ya kak biar kita tahu apa yang sedang diucapkan atau diperbuat anak sehingga kita bisa mengingatkan nya agar tidak berbuat salah ya ;)

    BalasHapus
  20. Saya pernah ngalamin hal yg bikin saya syok, dan itu murni kesalahn kmi. Umur abg 2,5, dn baru saya berhentiin pke diaper.
    Waktu itu, si Abang, mainin pipet buat minumin obat adikny d "lolo"nya,
    Y Allah, saya tanpa sadar lgsg triak.
    Si Abang, justru nunjukin wajah polos.
    Saya lgsg istgfr tp nangis, setelah tenang, saya tanyain,
    "Abang lg apa nak, kenapa mainin ini d "lolo"nya abang?"

    "Biar gak kencing lg umi, abg takut umi marah karena abg pipis sembarangan, supaya pipisny bisa masuk sini smuanya".

    Saya tambah nangis plus lgsg tenang pas denger penjelasan si abang.
    Saya bener2 lgsg instrospeksi, krn selama ini, sering ngomel kalo abg pipis sembarangan padahal dia dlam masa toilet training.
    Ternyata itu jadi beban dia banget.
    Saya lgsg peluk abg dengan erat, dan saya kasih penjelasan, dn berjanj gak bakal marah kalo abg gak sengaja pipis.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya Allah, makasih udah sharing mba, sebagai pembelajaran saya nih, bentar lagi anak kedua mau toilet training :)

      Hapus
  21. Ini cermin saya yang punya anak lelaki 9 tahun setengah. Palung harus diedukasi soal seksualitas juga. Saya biasanya bilang tak boleh ini-itu, tetapi kalau anak itu terpengaruh di luar dari teman-temannya karena pernah diajak renang bareng di kolam ikan Pak Kepala sekolah dan copot celana dalamnya juga bisa kehilangan rasa malu. Mencontoh anak lain dan untuk menyembunyikan bukti bahwa dia nakal melanggar aturan tak boleh renang di kolam ikan.
    Entahlah, sepertinya saya harus lunak. Bilang boleh tetapi denagn aturan harus jaga keselamatan dan tak boleh semdirian, harus ramai-ramai agar tak terjadi hal buruk, dan tak boleh telanjang. Pakai CD dan singletnya.
    Inilah susahnya jadi ortu, anak dilarang akan membangkang karena penasaran. Dibiarkan tidak bijak, jadinya harus diberi arahan dan pengertian. Habis mandi pun tak boleh tanpa anduk.
    Semoga Kak Darrel bisa jadi anak yang baik lagi. Anak adalah peniru ulung tetapi mereka polos tanpa pembayangan kemungkinan yang akan terjadi dari perbuatan.
    Suami kita harus berperan untuk jadi sahabat abak lelaki. Cuma mereka yang paham.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mba, deg-degan ya.
      Padahal si kakak itu sejak bayi sampai hari ini gak saya biasakan sering telanjang.
      Bahkan pakai CD dan baju dalam pun dia malu.
      Emang sebagai reminder buat saya agar mulai mengedukasi lebih lagi tentang seksualitas anak

      Hapus
  22. Hihi,,,aku susah mau ngebayanginnya,,,,kira kira permainan apa ya? Kok mainin alat k#lamin wkwk

    BalasHapus

Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisan saya, silahkan meninggalkan komentar dengan nama dan url yang lengkap, mohon maaf, percuma ninggalin link di dalam kolom komentar, karena otomatis terhapus :)

Link profil komen saya matikan ya Temans.
Agar pembaca lain tetap bisa berkunjung ke blog masing-masing, gunakan alamat blog di kolom nama profil, terima kasih :)