Cerita Membantu Tanpa Ada Terima Kasih

membantu tanpa terima kasih

Jadi kemaren tuh saya menghabiskan waktu sekitar 2 jam an di depan komputer, untuk mengutak atik sebuah website, guna membantu seseorang agar mendapatkan surat izinnya.

Sebenarnya itu bukan tugas saya buanget. Bahkan untuk mengerjakan hal itu, saya harus mengorbankan banyak waktu untuk utak atik website tersebut. 

Saya juga harus googling sana sini, karena memang nggak familier dengan itu, bahkan baru tahu dan baru dengar.

Baca juga : 5 Alasan Mengapa Blog Jadi Tempat Asyik Buat Menulis

Tapi kasian sama seseorang itu, ada kali hampir 2 bulan dia menunggu surat izin tersebut diproses, padahal cukup butuh 1 klik doang.

Sementara orang yang bertugas untuk hal itu, berulang kali diingatkan, tetap aja nggak dikerjakan mulu. Entah karena sibuk atau lain hal.

Setelah berhasil menemukan website yang dibutuhkan, saya mencari tahu lagi, gimana sih caranya memproses datanya?. 

Udah ketemu caranya, eh namanya nggak ada.

Saya telpon deh orangnya, saya jelasin kalau saya mau coba bantuin, karena yang bertugas tuh nggak pernah masuk. Lalu saya jelasin juga kalau saya nggak paham caranya, tapi coba bantu cari tahu.

Udahlah, saya minta dia lengkapi datanya, biar namanya masuk ke website yang dituju. Sampai akhirnya, namanya beneran muncul.

Bermodalkan klak klik, saya pun berhasil memproses surat izinnya. Dan setelahnya saya chat, konfirmasi apakah surat izinnya sudah terproses?. Dia jawab, sudah.

Dan setelah itu, udah, nggak ada chat apa-apa lagi.

Saya bilaik, *spechless

I mean, even memang itu tugas saya, berterima kasih itu kan sesuatu yang sangat baik dan sopan. Nah ini tuh konteksnya saya cuman membantu, bantunya juga penuh effort, dan yang dibantu ini udah hampir 2 bulanan menunggu. 

Lalu setelah semuanya berhasil, ya udah, seolah nggak ada apa-apa, padahal udah tahu kalau saya cuman bantuin.

Baca juga : Blogger Perempuan Baubau

*Sigh

Namun untungnya saya segera tersadar, kalau memang seharusnya kita, eh maksudnya saya ya, belajar untuk membantu tanpa pamrih. Even cuman berharap kata terima kasih, sebaiknya lupakan.

Karena harapan atau bisa dibilang ekspektasi itu akan merusak keikhlasan. 

Pokoknya saya paksa diri untuk  melakukan sesuatu, tanpa pamrih, tanpa harapan apapun, sehingga nggak bikin saya jadi trauma membantu. 

Karena sesungguhnya saya yakin, tak ada sesuatu yang kita lakukan tanpa ada timbal balik dari Allah. Dan ini sudah menjadi keyakinan saya sejak dulu, dan udah merasakan bahwa anggapan tersebut benar adanya.

Terbukti selama bertahun-tahun saya di Surabaya, meski nggak punya kerjaan tetap, Alhamdulillah masih bisa hidup. Rezeki dan bantuan selalu datang buat saya.

Bahkan ketika pulang ke Buton, rezeki dan bantuan masih selalu menyertai saya dan anak-anak, Alhamdulillah.

Baca juga : Jadi Working Mom Again At 40++

Apa lagi penjelasan yang masuk akal dari hal tersebut, selain imbalan dari Allah yang mungkin dari pebuatan baik saya sebelumnya, insya Allah.

So, mari membiasakan membantu tanpa ada terima kasih.


Baubau, 19 - 11 - 2025

10 komentar :

  1. anggaplah dikau sedang menanam benih, suatu waktu pasti akan ada buahnya. Mungkin bukan buat dikau, tetapi buat anak anakmu

    BalasHapus
  2. Emang sih kita diharapkan membantu orang tanpa pamrih, tapi saya rasa mengucapkan kata tolong, maaf dan terima kasih itu adalah dasar-dasar sopan santun loh. Jadi alangkah lebih baiknya kita ucapkan terima kasih pada bantuan sekecil apa pun, walaupun cuma sebatas basa basi.

    BalasHapus
  3. Akan selalu nemu orang yang kayak gitu. Yang terhadap informasi aja susahnya bukan main padahal itu bagian dari pekerjaan dan tanggung jawabnya. Kayaknya orang kayak gitu melupakan hal sederhana kalau kita mempermudahkan urusan orang lain InsyaAllah akan dipermudahkan juga urusan kita. Walau tentu harus case by case ya, jangan sampai jadi people pleaser juga, kayak kata film Sakatupo, "orang yang gak enakan akan selalu dipertemukan dengan orang yang gak tahu diri" hehe

    BalasHapus
  4. Nggak sedikit yang begitu, Mbak. Yang sudah dibantuin ya udah gitu aja. Seolah memang tugas kita itu sehingga nggak usah pakai terima kasih.

    Tapi, aku juga setuju untuk sebaiknya saat melakukan kebaikan dengan membantu seseorang memang nggak usah pamrih. Meski cuma ucapan terima kasih pun nggak usah.

    Memang ikhlas itu nggak mudah. Tapi, kita selalu bisa membiasakan diri untuk ikhlas.

    BalasHapus
  5. Jujur, tertampar sama tulisan ini, mbak Rey. Karena namanya manusia kayak aku gini, sering terselip harapan untuk mendapatkan terima kasih setelah membantu karena bentuk penghargaan atas usaha saya.

    BalasHapus
  6. Aku sering merasa udah mengusahakan dg maksimal tapi kadang berfikir kok tidak berlaku sebaliknya yaa wkwk. Lalu mikir : kita ga bisa maksa orang lain untuk sama dg kita. Hahaha.

    BalasHapus
  7. Padahal harusnya, "terima kasih" itu sudah basic manner sih. Kayak nggak harus mikir dulu kalau sudah dibantu orang, ya refleks mengucapkan terima kasih. Tapi ya balik lagi, setiap orang berbeda. Dan yang bisa kita kontrol hanya reaksi kita terhadap itu.

    Dan mari kita sama-sama berlatih menolong tanpa ucapan terima kasih.

    BalasHapus
  8. kak gosah dibantuin lagi deh... eh ini bukan saran jahat ya tapi emang orang kayak gitu harus dikasih paham... sekali bisa ikhlas tapi kali berkali kali ngeselin... eh ini sik buat saya yang emang suka keselan orangnya

    BalasHapus
  9. Memang katanya kita itu nggak usah banyak berharap sama manusia, termasuk urusan terima kasih ini. Padahal kelihatannya sepele, ya tapi tetap aja banyak yang lupa mengucapkanya

    BalasHapus
  10. Memang katanya kita itu nggak boleh berharap banyak sama manusia ya, termasuk urusan terima kasih ini.

    BalasHapus

Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisan saya, silahkan meninggalkan komentar dengan nama dan url yang lengkap, mohon maaf, percuma ninggalin link di dalam kolom komentar, karena otomatis terhapus :)

Link profil komen saya matikan ya Temans.
Agar pembaca lain tetap bisa berkunjung ke blog masing-masing, gunakan alamat blog di kolom nama profil, terima kasih :)