Sudah beberapa waktu belakangan ini saya berada di luar Surabaya, di lokasi yang bisa dibilang pedalaman tapi masih bisa melihat dunia (ada internet) pulak. Tentunya mempengaruhi sumber penghasilan saya sebagai blogger dan konten kreator Surabaya.
Sebenarnya, kalau dilihat dari profesi saya sebagai blogger dan kadang jadi konten kreator who call 'influencer ala-ala', yang mengandalkan dunia online, tentunya masalah lokasi yang di manapun saya berada, seharusnya nggak jadi masalah kan ya.
Nyatanya enggak gitu ya.
Sumber Penghasilan Sebagai Blogger dan Konten Kreator di Surabaya Ala Rey
Agar lebih dipahami, saya ingin membagikan beberapa sumber penghasilan saya sebagai digital kreator jadi blogger dan kadang konten kreator di medsos, ketika berada di Surabaya.
Baca : 7 Cara Menghasilkan Uang Dari Blog Berdasarkan Pengalaman Pribadi Ala Rey
Di antaranya:
1. Content Placement Lewat Email, Grup Maupun Website
Dari job content placement blog.
Maksudnya, job ini berbentuk kerjasama saya dengan klien di mana mereka butuh menanamkan backlink do follow dari blog saya ke website yang mereka kelola.
Namun untuk itu, mereka sudah menyiapkan artikel yang memudahkan saya untuk publish langsung. Jadi nggak pusing lagi harus bikin tulisan sendiri, palingan ada juga sih yang nggak kasih sama gambarnya, jadi gambarnya harus bikin atau nyari sendiri.
Tapi untuk ini mah lebih mudah, cari di canva juga bisa.
Untuk job seperti ini biasanya saya dapatkan lewat email penawaran klien, ada juga job dari beberapa grup blogger hingga website penyedia jasa backlink kayak seedbacklink, mediabacklink dan semacamnya.
Dan untuk rate-nya biasanya tergantung negosiasi dengan klien, atau juga sudah ditentukan oleh klien. Biasanya ratusan ribu per artikel.
2. Sponsored Post Lewat Email, Grup, Website maupun IG
Job seperti ini mirip content placement juga, bedanya klien tidak menyiapkan artikel yang akan dipublish. Jadi mereka hanya memberikan brief singkat, apa keyword untuk backlink yang mereka inginkan, tema tulisan gimana, dan hal-hal lain yang semuanya tergantung tiap klien.
Jadi sebagai blogger kita harus menulis sendiri artikel yang akan di-post di blog, di mana dalam artikel tersebut terdapat backlink dan sesuai dengan briefing kebutuhan klien.
Job seperti ini bisa didapatkan sama seperti di atas, dari email penawaran klien, grup blogger hingga website penyedia jasa backlink kayak seedbacklink, mediabacklink dan semacamnya.
Namun biasanya saya juga mendapatkan job seperti ini lewat DM di instagram. That's why branding di IG bagi blogger itu penting.
Baca : Personal Branding Blogger
Untuk job sponsored post gini, biasanya rate-nya tergantung kesepakatan negosiasi klien. Biasanya ratusan ribu, tapi kalau yang didapatkan lewat jalur pribadi, misal email ataupun DM IG, biasanya lebih besar, tapi sekali lagi tergantung negosiasi.
3. Review Produk Lewat Email, Grup, Website maupun IG
Ini mirip dengan job sponsored post, bahkan bisa disebut demikian pula. Namun ada perbedaan lain, yaitu di job ini biasanya ada produk yang dicoba langsung sebelum ditulis review-nya.
Kebanyakan sih produk kecantikan, meskipun ada juga produk lainnya, seperti produk kesehatan, kebutuhan bayi dan anak.
Untuk rate-nya sama dengan sponsored post, ratusan ribu. tapi dapat produk juga secara cuma-cuma. Untuk produk ini ada kalanya blogger harus nombok dulu.
Misal, diminta beli di store yang ditunjuk baik offline maupun online pakai uang sendiri, setelahnya baru deh di-reimburse.
Tapi ada juga yang udah dikasih duit dulu buat beli produknya, biasanya kayak gini kalau belinya online. Jadi udah dikasih voucher dulu misalnya, agar pas pembelian nggak perlu bayar.
Biasanya saya dapat job begini dari beberapa hal yang sama persis kayak poin 2 di atas.
4. Event Blogger Lewat Email, Grup, Website maupun IG
Pemasukan lain sebagai blogger yaitu lewat event blogger.
Baca : Event Blogger, Sarana Berburu Goodie Bag?
Meskipun kadang sedikit rempong, tapi jujur ini job yang menyenangkan buat saya. Udahlah dibayar, biasanya sih ratusan ribu tergantung kliennya dari mana.
Plus diudang menghadiri event yang mana kita disambut dengan penuh hormat, dapat makan setidaknya snack, kalau beruntung bahkan bisa bungkus makanan (untuk case ini jarang sih, karena saya nggak sergep masalah bungkus membungkus, hahaha). Pulangnya dapat goodie bag pulak.
Belum lagi kalau ada game-nya di sana, biasanya kalau menang bisa dapat tambahan hadiah goodie bag. Nggak heran selama jadi blogger, saya berhasil mendapatkan banyak perintilan kayak tumbler, notes, tas, hingga produk-produk kecantikan.
Dan event seperti ini bukan hanya secara offline ya, kadang juga online melalui webinar. Dan goodie bag-nya dikirim ke alamat masing-masing blogger.
Informasi job seperti ini biasanya saya dapatkan lewat sama persis poin nomor 2.
5. Visit Store Lewat Email, Grup, Website maupun IG
Kalau ini sebenarnya mirip job event blogger, cuman bedanya ini mirip review produk, tapi yang di-review biasanya store atau semacamnya.
Paling sering sih klinik kecantikan, jadi kita diundang mencoba beberapa treatment yang ada di klinik tersebut, setelahnya kita tulis deh pengalaman kita dan review kliniknya di blog.
Untuk job ini biasanya dihargai minimal ratusan ribu. Dan informasinya sama dengan poin 2 di atas.
Oh ya, untuk job visit kayak gini, kadang juga tak dibayar sih, ada juga yang barter. Tapi kalau saya pribadi biasanya terima barter kalau cuman bikin konten di instagram.
Kalau ada tugas tambahan nulis di blog, biasanya dibayar juga.
6. Pemasukan Dari Instagram
Selain dari blog, pemasukan saya ketika di Surabaya juga berasal dari akun instagram. Untuk job ini biasanya informasi penawarannya masuk langsung dari DM IG.
Jenis jobnya pun beragam, ada job visit store, review produk hingga job receh sebatas komen, like dan share postingan akun klien (namanya buzzer kali ya, hahaha).
Tapi buzzernya yang positif, kebanyakan sih cuman komen related dengan kontennya, dengan tujuan meramaikan postingannya, biar terlihat meriah dan bagus dari sisi marketingnya, hehehe.
Untuk rate-nya beragam, untuk konten kadang juga barter aja yang mana sekarang saya jarang ambil, terutama jika produknya nggak terlalu saya butuhkan. Kadang juga berbayar paling minim 200 ribu untuk reels. Tapi ada juga yang di atas rate tersebut.
Kalau sekadar buzzer biasanya puluhan ribu doang, tapi tergantung jumlah follower sih juga sih.
7. Pemasukan Dari Twitter atau X
Selain menggunakan akun instagram, saya juga pernah mengambil job yang menggunakan akun twitter atau X, di mana mostly job-nya ya jadi buzzer, hahaha.
Baca : 7 Cara Menghasilkan Uang Dari Twitter
Dulu pernah sih jualan frozen brownies pakai akun twitter, tapi sejak jadi blogger, kebanyakan jobnya ya jadi buzzer, meramaikan sebuah hastag biar trending, hehehe.
Untuk rate-nya sekarang sih udah murah banget, biasanya puluhan ribu. Kalau dulu tuh bisa ratusan ribu loh, meski cuman sekali dua kali tweet.
Untuk info job ini biasanya saya dapatkan melalui grup blogger.
8. Google Adsense
Yang terakhir adalah google adsense, namun sayangnya untuk ini udah jarangggg banget saya dapatkan. Kalau nggak salah, saya baru 3 atau 4 kali ya gajian google adsense ini. Sekarang mah udah lama nggak pernah gajian lagi, parah banget penghasilannya sih. Sehari kadang nggak nyampe 1000 rupiah, sementara kita harus mengumpulkan minimal 1,3 juta untuk bisa ditarik.Kebayang kan, berapa lama mengumpulkan 1,3 juta dari penghasilan perhari di bawah 1000 perak, huhuhu.
Beberapa blogger sih masih ada yang memanfaatkan adsense gini, tapi selain google mereka pakai adsense lain juga.
9. Jual E-book
Well, yang ini mah baru sekali, itupun saya jual e-book tulisan non fiksi saya dari pengalaman pribadi. Dan lakunya nggak sampai sejuta, wakakakakaka.
Tapi lumayan loh, percobaan e-book pertama bisa laku ratusan ribu itu, luar biasa sih, sayangnya saya menyiapkan e-book selanjutnya, nggak kelar-kelar mulu, hiks.
Baca : Launching E-book Diary Parenting Single Fighter Mom Karya Reyne Raea
Sumber Pemasukan Blogger itu Tergantung Lokasi Tempat Tinggal Juga
Kalau baca-baca sumber penghasilan saya, beserta rate-nya di atas, menarik ya. Tapi percayalah, nggak semua blogger bisa mendapatkan semua job di atas.
Ini bukan berarti saya blogger yang hebat ya, enggak!. Kalau blogger ulet, oke lah, saya berhak mendapatkan label tersebut, hahaha.
Dan yang lebih penting, job-job tersebut udah makin jarang, kadang nggak tiap bulan bisa didapatkan.
Saya bisa bertahan dengan masih ada dana masuk ke rekening melalui job setiap bulannya, karena sumbernya masih beragam. Jadi bisa jadi bulan ini pemasukan job content placement sepi, tapi ada job review produk, atau juga dari instagram.
Atau kadang job IG sepi atau kebanyakan cuman barter, biasanya untuk uang didapatkan dari job content placement blog atau lainnya.
Intinya, Alhamdulillah selama di Surabaya, selalu ada uang masuk ke rekening saya, dari hasil kerja saya sebagai digital kreator.
Karena apa?
Lokasi tempat tinggal saya.
Tanyakan deh ke semua blogger, terutama blogger dari daerah, tentunya pemasukan mereka berbeda dengan blogger yang tinggal di kota besar. Meskipun bukan berarti blogger kota besar lebih banyak pemasukannya dalam hal nominalnya ya.
Bisa juga sih blogger atau digital kreator di kota kecil mendapatkan penghasilan dengan nominal yang lebih besar, tapi sumbernya memang beda.
Yang pasti, blogger di luar kota besar tuh wajib banget punya skill yang lebih hebat terutama dalam dunia digital kreatif yang digelutinya.
Misal, menjadi blogger, wajib banget tau persis dan bersaing secara SEO agar peluang mendapatkan penghasilan dari job-job yang tidak ada syarat tinggal di kota besar, bisa didapatkan.
Dan sekarang, nasib teman-teman blogger yang dulu mengeluh karena lokasi tempat tinggal akhirnya saya rasakan.
Selama di Buton, sumber penghasilan saya dari blog berkurang drastis. Saya hanya bisa mendapatkan job content placement dan sponsored post yang tidak membutuhkan syarat domisili kota besar.
Untuk media sosial cuman bisa jadi buzzer di IG saja, alasannya buzzer di IG lebih simple, sementara kalau di Twitter biasanya butuh waktu yang tepat untuk dikerjakan karena mengejar trending.
Sementara saya ketika berada di Buton, masya Allah sekali tantangannya.
Mulai dari sinyal yang suka menghilang, sampai drama seringnya lampu padam. Dan semuanya tak bisa ditebak, kapan waktunya.
Selama di sini saya udah 2 kali mencoreng nama sendiri, gegara menghilang di saat job event online dilaksanakan. Penyebabnya adalah sinyal internet yang menghilang bahkan lebih dari 24 jam.
Mau nangis rasanya, nggak bisa berbuat apa-apa, nggak bisa kabarin kondisi saya saat itu. Dan sedihnya, ketika internet akhirnya nyala kembali, dan saya menghubungi PIC, udah nggak digubris lagi saking kecewanya kali ya.
Saya nggak nyalahin sih kalau PIC itu kesal dan nggak mau terima alasan saya, karena selama ini orang-orang yang nggak bertanggung jawab atas kerjaannya tuh banyak. Jadi, ketika saya yang dalam keadaan 'nggak disengaja' ada di posisi tersebut, ya dianggap masuk golongan orang-orang yang biasa nggak bertanggung jawab.
Alhasil, sejak saat itu saya nggak berani lagi ambil job event atau yang butuh waktu khusus harus online gitu. Karena saya nggak bisa nebak, kapan internet akan menghilang kembali.
Selain itu, saya juga nggak bisa menerima job review produk lagi, alasannya kebanyakan klien mengeluh ongkir yang terlalu besar plus lama amat nyampenya.
Padahal biasanya kalau di Surabaya, paling lama 2 hari udah nyampe. Dan ongkirnya pun nggak sebesar ketika kirim di luar Jawa.
Jadi kebayang kan, akhir-akhir ini saya sedih karena pemasukan turun drastis. Dan jujur ini yang bikin saya nggak betah berlama-lama.
Ya pegimana dong, sumber pemasukan saya memang butuh internet dan lokasi pemasaran digital yang ramai.
Jadi begitulah, penghasilan blogger itu beragam, selain keuletan, lokasi tempat tinggal juga sangat mempengaruhinya.
Kesimpulan dan Penutup
Menjadi blogger dan digital kreator memang terlihat fleksibel karena bisa dikerjakan dari mana saja, selama ada internet. Namun, kenyataannya, lokasi tempat tinggal sangat memengaruhi kelancaran serta keberagaman sumber penghasilan, terutama jika profesi ini dijalani secara serius seperti yang saya lakukan.
Selama tinggal di Surabaya, saya masih bisa bertahan dengan berbagai sumber pemasukan yang datang silih berganti: dari content placement, sponsored post, review produk, event blogger, hingga job Instagram dan Twitter. Namun ketika saya berada di Buton, tantangan yang saya hadapi luar biasa besar, mulai dari sinyal yang tak menentu, listrik yang sering padam, hingga kendala pengiriman produk yang membuat banyak peluang pekerjaan terpaksa dilewatkan.
Dari pengalaman ini, saya belajar bahwa menjadi blogger bukan hanya soal menulis dan konsisten berkonten, tapi juga tentang bagaimana kita mampu menyesuaikan diri dengan kondisi sekitar dan tetap ulet dalam mencari peluang.
Karena itu, buat teman-teman yang ingin terjun di dunia blogging atau digital kreatif, jangan hanya mengandalkan passion saja. Perlu juga membekali diri dengan skill yang mumpuni, jaringan yang luas, serta mental kuat menghadapi naik-turunnya pemasukan, apalagi jika tinggal di luar kota besar.
Semoga pengalaman saya ini bisa jadi bahan pertimbangan dan penyemangat bagi siapa saja yang sedang atau akan menapaki jalan sebagai digital kreator dari mana pun berada.
Elweel, 17-04-2025
Wah keren mba Rey, bener udah udah Profesional Blogger ini. Semoga sukses terus ya
BalasHapusPaham sih tantangannya memang ga mudah ya Rey .. aku ngerasain Krn pas mudik ke Sibolga, Sorkam,aduhai bangetttt itu sinyal. Palingan yg kuat cuma Telkomsel. Tp ttp aja sesekali mati idup. So udh kebayang kalo content creator tinggal di remote area begini, pasti susah Krn tantangannya sinyal.
BalasHapusMati lampu juga tuh.. pernah tinggal di Aceh dulu, Banda Aceh loh yaa, bukan Aceh pedalaman. Itu aja mati lampunya sehari bisa 3-6x. Lama2 pula 🤣🤣. Sekitar THN 2000-2002. Kayak stress aku yg ada.
Ntahlah kalo skr msh begitu juga atau udh improve 😅. JD ga heran kalo di Buton atau daerah lainnya masih mengalami mati lampu dan mati sinyal 😔