Bagaimana Menjadikan Blogger Surabaya Lebih Diapresiasi Klien

menjadikan-blogger-surabaya-diapresiasi

Pernah ngerasa nggak sih, setidaknya buat para blogger Surabaya, kalau sekarang tuh kita kurang diapresiasi oleh klien.

Bukan semata ketika ngajak kerjasama, fee-nya bikin nangis *eh. Tapi juga ketika ada event blogger, rasanya makin ke sini, apresiasi klien tuh makin ke sana *loh, hehehe.

Saya sempat diskusi sama beberapa teman blogger Surabaya, dan mendapatkan beberapa insight alasan menurut teman-teman lainnya.

Lalu, saya akhirnya bisa sedikit menyimpulkan, bahwa masalahnya adalah banyak dari kita, para blogger Surabaya yang kurang profesional dalam menjalankan profesi kita.

Jadi, saya ingin berbagi opini dan ide, bagaimana menjadikan kita, para blogger Surabaya, sehingga kembali, bahkan lebih diapresiasi oleh klien.

Mau tahu nggak caranya?

Btw, saya sengaja hanya membahas blogger Surabaya ya, karena seperti biasa, saya menulis tentang pengalaman sendiri. Jadi, saya tahunya tentang blogger Surabaya, tauk deh untuk blogger di daerah lain, sama nggak kayak kami?

Baca juga : 3 Hal Menyenangkan Di Komunitas Ning Blogger Surabaya 


Cerita Blogger Surabaya Yang Merasa Kurang Diapresiasi Klien

Ceritanya, setelah pandemi mulai berlalu, kegiatan offline saya, sebagai salah satu blogger Surabaya adalah, ikutan event blogger offline.

Setidaknya ada 2 event yang baru-baru ini saya ikuti, dan suprisingly, jujur menyedihkan sih ya.

menjadikan-blogger-surabaya-diapresiasi

Maksudnya gini, kalau dulu tuh ya, setidaknya sebelum pandemi ya. Yang namanya event blogger itu menarik banget buat diikutin.

Karena selain ada fee atau setidaknya uang transport, juga pelayanan klien terhadap kami tuh maksimal banget.

Dihormati, dilayani dengan baik, disediakan tempat liputan yang strategis jika acaranya memang ramai. Disuguhi makanan dan minuman setidaknya camilan. Daaannn sudah pasti ada goodie bag.

Sekarang? boro-boro deh, hahaha.

Memang sih, bukan semua klien seperti itu (mungkin ya), karena saya juga baru ikut sedikit event aja selepas pandemi. Tapi emang benar-benar kerasa nggak sih.

Hal-hal seperti itu mungkin terlihat receh, tapi bikin kita eh setidaknya saya ya, makin semangat untuk memberikan yang terbaik bagi klien.

Lagian kan ye, status para blogger yang datang meliput di event itu kan undangan. Kami datang karena diundang, dan sebijaknyalah memuliakan (*tsah, memuliakan, kek your majesty ajeh, hahaha) tamu undangan, ye kan?.

Ya minimal kasih minum lah, atau kasih voucher buat jajan-jajan kek.

Nggak tahu sih, apa anggaran klien memang terbatas, atau mungkin karena klien memang kurang memahami peran blogger seutuhnya?. Atau juga memang klien menganggap peran blogger tidak terlalu penting kali ya, karena feedback yang diberikan kurang sesuai ekspektasi mereka?. 

Baca juga : Suka Duka Blogger Dalam Sebuah Event 


Bagaimana Menjadikan Blogger Surabaya Lebih Diapresiasi Klien

Untuk menjawab pertanyaan, 

"Bagaimana menjadikan blogger Surabaya lebih diapresiasi klien?"

menjadikan-blogger-surabaya-diapresiasi

Seharusnya kita mencari tahu dulu, apa sih penyebab para blogger Surabaya kurang diapresiasi?. Dan jawab yang harus diambil adalah yang bisa kita, sebagai blogger lakukan.

Seperti, 

"Mungkin klien jadi kurang mengapresiasi, karena kita sebagai blogger khususnya di Surabaya, kurang profesional"

Dari jawaban itu, kita bisa menemukan masalah untuk diperbaiki, salah satunya adalah bagaimana menjadikan blogger Surabaya lebih profesional.

Menurut saya, seperti ini:

Baca juga : Ibu Rumah Tangga Jadi Blogger Profesional? Bisa! Kayak Gini Caranya 


1. Jadilah Blogger yang Aktif Menulis

Hayooo... coba intip blog kita, kapan terakhir update tulisan terbaru? Atau setidaknya, coba intip trafiknya, masih banyak kah?

Saya nggak percaya ada blog yang jarang diupdate, bahkan jarang ditengok, tapi trafiknya bisa stabil banyak. 

Pretlah!

Karena zaman sekarang, para pemburu cuan di internet akan melakukan semua hal, semua muanya... untuk merebut trafik terbanyak, demi cuan. 

Jadinya, algoritma Google terus berubah, dan membuat tulisan yang mungkin awalnya mendatangkan trafik, jadi tenggelam.

Cara termudah untuk bersaing dengan para mastah SEO itu, apalagi buat ibu rumah tangga macam saya, yang waktunya amat sangat terbatas untuk belajar dan menerapkan SEO.

Ya aktif aja menulis, cari ide menarik, 'paksa' pengunjung untuk datang karena kepo dengan ide -ide terbaru di tulisan kita.

Percaya atau nggak ya, orang yang sering membaca tulisan kita, lama-lama akan sangat mudah ter-influence dengan apa yang kita lakukan.

That's why rajin update blog itu penting.


2. Jadilah Blogger yang Menginfluence

Klien yang mengajak blogger kerja sama tuh ada tujuan dan ekspektasinya. Setidaknya blogger akan membantu pemasaran produk mereka. membantu membuat mereka lebih mendapatkan exposure yang luas.

Bahkan, ingin dibantu agar para calon konsumen, berubah jadi konsumen, karena ter-influence dengan tulisan blogger.

Ya, selain juga butuh meningkatkan performa website bisnis mereka sih.

Tapi, zaman sekarang tuh, blogger dituntut, tidak hanya mengandalkan tulisan blognya aja, tapi juga kemampuan meng-influence.

Pertanyaannya adalah, pegimana kita bisa meng-influence, kalau kita jarang update? jarang aktif, hanya dikatakan blogger, karena kita punya blog doang.

Ye kan?

Baca juga : Penawaran Job Kerjasama Blogger Dengan Batas Usia Maksimal? Jangan Dilanggar! Kecuali... 


3. Jadilah Blogger yang Punya Attitude

Ini penting banget nget!

Khususnya buat saya yang memang kalau bekerja tuh nggak bisa setengah-setengah. Kadang saya kesal sendiri kalau liat blogger yang semacam meremehkan klien.

Datang telat dengan berbagai alasan, menyalahi aturan yang ada misal aturan nggak boleh bawa anak eh tetap aja bawa, atau ada batasan bawa anak eh dilewati batasnya.

Gimana kalau anak nggak ada yang jaga? ya udah jangan diterima penawaran kerjanya, beib!

Tidak melakukan apa yang diminta, atau melakukan apa yang diminta tapi setengah-setengah. Selalu molor dalam mengerjakan tugas yang seharusnya dilakukan.

Ketambahan, udahlah molor, karena dikejar deadline yang udah lewat, akhirnya ngerjainnya asal-asalan.

Hmmm.... ya...ya...ya...


4. Jadilah Blogger Profesional

Untuk menjadi seorang blogger profesional, menurut saya keknya dengan melakukan poin 1 hingga 3 di atas. Dan ini penting banget, karena kita hanya akan bisa menuntut diperlakukan atau diapresiasi dengan lebih baik, kalau kita memang bisa memberikan yang lebih baik juga ke klien.

Being profesional blogger itu bikin kita punya value dan hak untuk mendapatkan lebih banyak apresiasi dari klien. Dan dengan sendirinya klien akan lebih mengapresiasi, karena jadinya mereka jadi sangat butuh

So, ibaratnya nih, punyai modal dulu, biar kita bisa benar-benar menjadi blogger Surabaya yang dibutuhkan.

Dan modalnya tuh, bukan semata punya blog aja, tapi jarang aktif.

Baca juga : Ini Alasan, Mengapa Blogger IRT Profesional Harus Aktif Menulis 


Kesimpulan dan Penutup

Sedih nggak sih kalau melihat kenyataan, keberadaan kita sebagai blogger, khususnya blogger Surabaya, rasanya kok semakin kurang diapresiasi.

Lebih sedih lagi, ketika melihat klien malah lebih mengutamakan blogger dari daerah lain hanya karena sulit menemukan blogger Surabaya yang aktif dan profesional, juga sesuai dengan permintaan mereka.

Karenanya, wajib banget kita mengembalikan kejayaan blogger Surabaya di daerahnya sendiri. Agar lebih diapresiasi dan diutamakan klien.

Caranya ya, salah satunya dengan melakukan beberapa poin di atas, setidaknya itu menurut saya, aka ala Rey ya.


Surabaya, 12 September 2023

#TuesdayBlogging

Sumber: opini dan pengalaman pribadi

Gambar: Canva edit by Rey

Demikian artikel tentang bagaimana menjadikan blogger Surabaya kembali lebih diapresiasi oleh klien, semoga bermanfaat.

2 komentar :

  1. Dari kacamata saya sebagai orang agensi, saya mesti ngaku bahwa kesulitan mengapresiasi blogger itu sebetulnya dipengaruhi banyak faktor.

    Salah satunya, banyak penyewa jasa blogger kini ragu apakah menyewa blogger itu bisa mempertemukan klien dengan tujuan akhirnya.
    Tujuan akhir klien itu ialah supaya produk/jasanya laku. Kalau bloggernya dipandang sulit untuk menyebarkan awareness atas produk/jasa tersebut ke target search engine yang diinginkan kliennya, maka sulit juga untuk mengapresiasi blogger tersebut.

    Klien bukannya sulit menghargai semua blogger, tapi mereka lebih mudah menghargai blogger spesifik yang satu tujuan dengan kliennya. Ini bukan problem blogger Surabaya doang, tapi problem blogger di semua daerah.

    Terus nggak ada hubungannya dengan sering/jarang update juga.
    Kalau bloggernya masih dalam satu jalur tujuan marketing dengan tujuan kliennya, maka updatean itu tidak jadi masalah.
    Karena toh yang dilihat itu apakah karya-karya lamanya sang blogger itu masih banyak terlihat di search engine atau tidak, karya-karya lamanya itu masih banyak yang narik traffic di masa kini atau enggak (kelihatan di tools para digital marketer, termasuk saya juga bisa lihat).
    Kalau masih terlihat, ya berarti bloggernya masih bisa dipekerjakan untuk narik awareness. Tapi kalau enggak, berarti blognya sebetulnya tidak bagus di tataran search engine (meskipun update post barunya setiap hari).

    Hal-hal kayak gini yang sebetulnya para sejawat blogger ini masih kurang mau pelajari, kurang dengarkan, atau belum banyak beredar di circle-nya. Yaa memang masih ada problem terkait kemauan belajar juga di antara bloggernya. Bukan belajar nulis, tapi lebih pentingnya sih, belajar menyesuaikan diri dengan kebutuhan industri search engine optimization marketing sesuai keperluan klien.

    BalasHapus
    Balasan
    1. tengkiu insight-nya Mbak.
      Jujur saya menilainya nih dari segi sesama blogger, sesama mamak-mamak.
      Jadinya poinnya cuman sharing seperti apa yang saya lakukan, dan Alhamdulillah masih selalu diajak kerjasama :)

      Emang sih, kalau mau melihat lebih dalam blogger itu seperti apa, banyak macamnya.

      Salah satunya jadi blogger yang lebih mengerti kalau tulisan kita itu harus dibikin sedemikian rupa agar bisa bersaing di search engine.

      Namun, masalahnya adalah, blogger itu punya latar belakang yang beda-beda. kondisinya juga beda-beda.

      Kayak saya, jujur agak ngehang kalau mau memaksakan belajar search engine secara mendalam.

      Mungkin bisa, eh bahkan saya yakin dan percaya diri insya Allah bisa.
      Tapi, tentunya tekanan yang bakal saya hadapi akan beda lagi.

      Yang saya share di atas adalah, bagaimana saya sebagai blogger mencoba bersaing di tengah belantara artikel di search engine saat ini.

      Which is saingannya tuh mastah semua. Bahkan kanal-kanal website berita dan gede, udah ambil tema curhat juga.

      Dan lucunya, website gede itu, yang nulis banyak, dan terbagi-bagi banget.
      Nggak semua penulis di website gede dan menguasai SEO juga bisa menguasai semuanya.
      That's why, saya ambil jalur yang memungkinkan buat saya, yaitu rajin post, branding dan memaksa pengunjung bukan hanya datang mebaca tulisan saya, hanya karena mereka menemukan tulisan saya di page one google.

      Tapi saya memaksa mereka datang, karena mereka kepo dengan tulisan terbaru saya.
      Memang sih belum sehebat blogger lainnya, tapi dengan konsisten saya, Alhamdulillah selalu bisa mendatangkan trafik buat blog ini :)

      Bahasa umumnya mungkin, saya mengajak blogger, khususnya blogger Surabaya, untuk doing something, nggak cuman diam aja dan menunggu lalu mengeluh kalau kurang diapresiasi :)

      Kalau saya, ya dengan cara rajin update, kalau ada cara lain, ya monggo, sesuaikan dengan kemampuan masing-masing, karena kebanyakan blogger tuh, punya kehidupan dan kewajiban lain, nggak semua bisa selalu fokus urus blognya :)

      Hapus

Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisan saya, silahkan meninggalkan komentar dengan nama dan url yang lengkap, mohon maaf, percuma ninggalin link di dalam kolom komentar, karena otomatis terhapus :)

Link profil komen saya matikan ya Temans.
Agar pembaca lain tetap bisa berkunjung ke blog masing-masing, gunakan alamat blog di kolom nama profil, terima kasih :)