Hari Toilet Sedunia

Sharing By Rey - Hari Toilet Sedunia atau World Toilet Day, yang biasa disingkat WTD, diperingati setiap tanggal 19 November.

Yup, hari ini tepatnya. 

Iya, toilet itu penting banget bagi semua umat manusia, makanya sampai diperingati harinya.

Bukan hanya keberadaannya yang wajib ada buat setiap keluarga, tapi juga kebersihannya.

Karenanya, toilet juga erat hubungannya dengan kebersihan dan kesehatan.

Dan menjadi hal yang sangat penting, khususnya di tengah pandemi seperti ini.

Asal Mula Hari Toilet Sedunia

Mengutip dari wikipedia, bahwa Hari Toilet Sedunia, atau World Toilet Day adalah merupakan sebuah kampanye untuk memberikan motivasi, dan menggerakkan seluruh penduduk dunia mengenai pentingnya sanitasi. 

Program ini, pertama kalinya dibentuk oleh World Toilet Organization pada tahun 2001, dan ditujukan untuk membangkitkan kesadaran penduduk global, tentang isu sanitasi yang diadakan pada setiap tanggal 19 November. 

Bahkan, sejak tahun 2001, Hari Toilet Sedunia telah tumbuh, dan diakui oleh badan partner dunia. 

Namun, baru pada tahun 2013, PBB menandatangani penetapan Hari Toilet Sedunia menjadi hari internasional PBB dalam Resolusi PBB A/67/L.75 (UN Resolution A/67/L.75)

  

Jadi, secara resmi, tahun ini adalah peringatan Hari Toilet Sedunia yang ke-7 tahun.

Adapun tujuan PBB meresmikan Hari Toilet Sedunia ini, adalah, untuk  meningkatkan kesadaran orang-orang di dunia yang tidak memiliki akses ke toilet.

Karena pada dasarnya, setiap manusia di dunia memiliki hak untuk mendapatkan air bersih, dan sanitasi yang sehat.

Hal ini juga dapat mencegah penyebaran penyakit, seperti diare, schistosomiasis, dan malagizi pada anak-anak, khususnya yang terkait langsung dengan suatu keadaan bernama enteropati lingkungan, yang merupakan akibat langsung dari buang air besar di tempat terbuka.

Ada sekitar 58% kasus diare disebabkan oleh air tidak sehat dan sanitasi yang buruk dan tingkah laku yang tidak higienis.

Penyediaan fasilitas sanitasi, tentunya dapat menurunkan tingkat penyakit diare anak-anak, hingga 7–17%, dan tingkat kematian menurun dari 5% hingga 20%. 

Dan yang paling penting, pemisahan kotoran manusia dari kontak langsung dengan manusia, serta lingkungannya, berarti melindungi banyak orang dari penyakit-penyakit tersebut. 

Di tahun 2020 ini, peringatan Hari Toilet Sedunia lebih berpusat pada perubahan iklim yang semakin parah, di mana hal tersebut bisa mengakibatkan ancaman banjir, kekeringan, hingga kenaikan permukaan air laut, yang tentunya akan sangat mengancam sistem sanitasi yang sehat.

Mulai dari toilet yang mungkin rusak, septic tank yang mungkin meluber, hingga instalasi pengolahannya yang rusak.

Karenanya, memiliki sanitasi berkelanjutan yang dapat menahan perubahan iklim dan menjaga komunitas tetap sehat dan berfungsi itu penting adanya.

Sistem sanitasi berkelanjutan tersebut bisa dengan menggunakan kembali limbah, untuk meningkatkan pertanian dengan aman dan mengurangi serta menangkap emisi untuk energi yang lebih hijau.

Terlebih di zaman serba modern seperti sekarang, saya jadi ingat ketika masih kerja di kontraktor dulu, kami sering banget dapat penawaran produk-produk septic tank yang ajaib alias modern.

Bagaimana tidak? kebanyakan zaman sekarang orang udah nggak mengenal yang namanya sedot WC, karena kebanyakan menggunakan semacam bio septic tank, di mana bisa mengubah kotoran manusia menjadi terurai, jadi nggak bakal ada lagi sedot-sedotan hahaha.

Sayangnya sih, kebanyakan septic tank model gitu, lumayan mihil.

Hari Toilet Sedunia Dan Kesadaran Masyarakat Akan Toilet Bersih

Meskipun lembaga Hari Toilet Sedunia lebih menyinggung tentang perubahan iklim, dan menyorot adanya toilet yang berkesinambungan.

Saya masih mau mundur ke belakang dulu, membahas tentang kebersihan toilet.

Bukan hanya kesadaran setiap orang untuk menjaga kebersihan toilet, baik toilet di rumah pribadinya, maupun di toilet umum, tapi juga dengan keberadaan limbah sanitasi yang dibuat banyak masyarakat, khususnya untuk masyarakat yang hidup di daerah padat penduduk.

Saya jadi ingat, waktu kecil dulu, saya pernah dan sering membaca buku kesehatan, di mana di situ dijelaskan bahwa syarat toilet yang sehat itu, bukan hanya toiletnya yang bersih, tapi juga wajib memperhatikan letak septic tank-nya berada.

Dari yang jarak antara sumber air bersih, terutama jika rumah menggunakan sumur itu harus banget diperhatikan, pun juga sebaiknya septic tank kudu mempunyai semacam lubang udara, yang tingginya kalau nggak salah harus melewati atap rumah (cmiiw).

Sementara kenyataannya?

Astagaaaa, bahkan ada yang pakai sumur bor di samping septic tank dong, huhuhu.

Dan ada lagi yang lebih fantastis, yaitu beberapa rumah yang tinggal di pinggir sungai, baik sungai besar atau kecil, rata-rata sih punya toilet, tapiiiii.... septic tank-nya ya di sungai, huhuhu.

Kalau kayak gitu, apa gunanya toilet ya? huhuhu.

Memang sih, untuk membuat semua masyarakat jadi lebih peduli dengan kesehatan toilet itu sangat complicated, bukan hanya untuk masyarakat di pedesaan, justru masyarakat perkotaan juga masih punya masalah besar tentang toilet ini.

Namun, meski semuanya serba complicated, masih ada  hal lain yang bisa kita lakukan, khususnya untuk memperingati Hari Toilet Sedunia tahun 2020 ini.

Yaitu, dengan lebih menjaga kebersihan toilet yang kita pakai, baik toilet di rumah sendiri, maupun toilet umum.

Dan, sebisa mungkin menjaga kelestarian alam, lebih peduli dengan pengelolaan sampah, agar issue tentang perubahan iklim, tidak terlalu berdampak pada keberadaan toilet dan mengancam kesehatan kita semua.

Khususnya, di masa pandemi yang belum berakhir ini.

Jangan sampai deh, para virus malah berkomplot dengan bakteri dari toilet.

Karenanya, mari kita tingkatkan kesadaran kita akan kebersihan toilet dan lingkungan, sebagai wujud memperingati hari toilet sedunia tahun 2020 ini.

How about you, temans?

Sidoarjo, 19 November 2020

#KamisSehat

Sumber:

• http://www.worldtoiletday.org/ diakses November 2020
• https://id.wikipedia.org/wiki/Hari_Toilet_Sedunia diakses November 2020
• Pengalaman pribadi

Gambar: Canva edit by Rey