Cara Mendapatkan Pekerjaan Saat Menganggur Akibat Pandemi

mendapatkan pekerjaan

Cara mendapatkan pekerjaan sesungguhnya merupakan hal yang banyak dilakukan orang di zaman sekarang.

Karena bukan rahasia lagi, semenjak pandemi akibat covid-19 ditetapkan sejak Maret 2020 lalu, gema PHK atau Pemutusan Hubungan Kerja berlangsung di mana-mana.

Paksu adalah salah satu orang yang kena imbasnya, meski sebenarnya bukan kena PHK akibat pandemi, akan tetapi harus menganggur beberapa bulan karena segala sesuatu seolah terhenti oleh pandemi ini.
Termasuk proyek-proyek pemerintahan.

Hal tersebut berakibat panjang banget, selain mengguncang kondisi ekonomi rumah tangga, pun juga berpengaruh pada mental suami.
Nggak heran, saya juga termasuk dalam barisan pasangan yang bermasalah dengan suami selama berbulan-bulan.

Beruntung, kami masih diberi kekuatan oleh-Nya, yaitu semangat mencari pemasukan, meski sulit, akan tetapi akhirnya bisa mendapatkan pekerjaan untuk pemasukan rumah tangga lagi.


Dampak Menganggur Yang Menyedihkan


Bukan hanya semata berkurangnya atau bahkan terhenti sama sekali pemasukan rumah tangga, khususnya jika selama ini, sumber pemasukan hanya berasal dari satu sumber saja, misal suami saja.
Dampak menganggur sungguh berpengaruh pada kondisi psikolog sekeluarga.

dampak menganggur

Dari suami yang merasa kehilangan power menafkahinya, istri yang stres mengelola keuangan yang terhenti pemasukannya. Hingga anak-anak yang ikutan stres melihat sikap kedua orang tuanya.

Kondisi tersebut sangat mempengaruhi hubungan dalam rumah tangga, bahkan beberapa data menyebutkan, angka perceraian meningkat tajam seiring pandemi ini.

Bukan hanya semata efek PHK, tapi juga karena udahlah PHK, kesehariannya dipaksa di rumah aja.
Yang ada, istri sumpek liat kebiasaan suami yang kayak malas nggak mau usaha, suami sumpek gegara istri mel ngomeelll mulu, dan anak-anak makin krenki karena orang tuanya nggak akur.

Dari beberapa curhat teman, juga saya mengetahui, bahkan ada yang suaminya sampai depresi berat karena di PHK, dan jadinya hanya mau bermalas-malasan, sama sekali nggak mau usaha mendapatkan pekerjaan lagi.

Karenanya, jangan menyerah ya semuanya yang sedang terdampak PHK, yuk semangat mencari cara mendapatkan pekerjaan kembali, agar pemasukan kembali ada buat rumah tangga.


6 Cara Agar Cepat Mendapatkan Pekerjaan


Sesungguhnya, kondisi pengangguran itu pernah juga saya alami dulu.
Sewaktu lulus kuliah, saya butuh satu tahun mencari kerja, dan menganggur sampai akhirnya saya mendapatkan pekerjaan pertama saya di bidang yang sesuai dengan pendidikan saya.

Dan dari waktu setahun menganggur tersebut, saya mendapatkan banyak pengalaman khususnya dalam cara mendapatkan pekerjaan dengan cepat.
Dan cara cepat mendapatkan pekerjaan itu adalah:


1. Memperluas dan memanfaatkan koneksi


Kapan hari saya membaca pertanyaan seorang mahasiswa di sebuah grup Teknik Sipil, dia bertanya kuliah jurusan apa dan di mana yang bisa mendapatkan pekerjaan dengan cepat?

koneksi untuk loker

Saya jadi senyum-senyum membacanya, betapa tidak?
Kuliah sesungguhnya bukan untuk mendapatkan pekerjaan dengan cepat, akan tetapi untuk memperbaiki mindset kita daaann... memperluas koneksi kita.

Koneksi itu amat sangat penting dalam mendapatkan pekerjaan dengan cepat, bukan berarti nepotisme, akan tetapi hampir kebanyakan perusahaan lebih memilih menerima pekerja dengan jaminan seseorang, ketimbang memilih secara acak, even di test. 

Mengapa?
Karena memiliki karyawan atau pekerja yang punya pengetahuan luas, kinerja yang baik serta karakter yang baik itu sulit.

Setidaknya, kalau ada yang merekomendasikan, akan lebih mudah bagi perusahaan mengontrol pekerja tersebut.
Saya sendiri bahkan bisa masuk ke proyek-proyek dan mendapatkan pekerjaan yang lebih layak ya karena koneksi.

Sepintar apapun kita, kalau nggak punya koneksi, tentunya mendapatkan pekerjaan akan lebih sulit.
Karenanya, saat menganggur seperti sekarang, jangan malu untuk menghubungi semua koneksi yang ada, untuk menanyakan pekerjaan.

Siapa tahu ternyata koneksi kita itu ternyata juga sedang sangat butuh pekerja kan ye.


2. Apply lowongan pekerjaan melalui situs lowongan kerja


Di rumah saja bukan berarti membatasi kita dalam mencari pekerjaan.
Manfaatkan era serba online seperti sekarang, salah satunya dengan mencari lowongan pekerjaan di situs lowongan kerja yang terpercaya.

situs lowongan kerja

Ada begitu banyak situs lowongan kerja yang terpercaya di Indonesia, yang kesemuanya bisa diakses secara gratis dan dengan fitur-fitur yang mudah dan simple.

Yang perlu kita lakukan hanyalah membuat akun dan Curiculum Vitae (CV) sebaik mungkin, agar bisa merepresentasikan kemampuan, pengetahuan dan pengalaman kerja kita.
Buatlah juga CV dengan simple dan menarik, agar bisa lebih mudah menarik perusahaan untuk cepat mendapatkan kerja.

Setelah itu, apply lowongan pekerjaan yang syaratnya sesuai dengan kemampuan, pengetahuan dan pengalaman kita.
Sebisa mungkin jangan asal apply dengan tujuan coba-coba ya, hanya merusak reputasi dan nama baik kita.

3. Gunakan Media Sosial


Selain koneksi dan situs lowongan kerja, hal lain yang bisa kita gunakan adalah media sosial.
Gunakan media sosial untuk mencari pekerjaan, bisa nanya info langsung melalui status, atau melalui banyak grup lowongan kerja, namun hati-hati penipuan lowongan kerja ya.

Baik di facebook, instagram atau twitter.

Untuk itu, gunakanlah media sosial kita dengan bijak, hanya untuk memperluas pertemanan, bukan musuh.
So, saat kita benar-benar butuh kayak situasi sekarang, media sosial bisa mendatangkan keuntungan buat kita, bukan sebaliknya. 


4. Menghadiri event job fair


Memasuki masa new normal sekarang, ekonomi mulai menggeliat, dan bukan tidak mungkin lagi jika  event-event job fair bakal diadakan lagi.

event job fair

Karenanya, saat ada info tentang event job fair, jangan malu untuk dihadiri, rezeki orang siapa yang tahu kan, kalau kita nggak mencoba.

Selain bisa melamar banyak lowongan kerja di sana, kita juga bisa bertemu banyak orang yang bisa kita jadikan koneksi, siapa tahu ada yang lebih dulu keterima kerja, lalu punya info lowongan pekerjaan.


5. Upgrade pengetahuan, keahlian dan attitude


Meski menganggur, bukan saatnya bermalas-malasan di rumah, gunakan waktu tersebut untuk lebih meng-upgrade pengetahuan dan keahlian kita.

Bisa dengan membaca lebih banyak buku-buku yang mendukung.
Selain itu, latih juga diri agar mempunyai attitude yang lebih baik.

Sesungguhnya, pekerja dengan attitude terbaik adalah pekerja yang paling dicari oleh banyak perusahaan.
Karena pengetahuan dan keahlian itu bisa di-upgrade dengan pelatihan kembali, tapi attitude sangat erat kaitannya dengan karakter, sulit diubah, tapi bisa dibiasakan.


6. Berdoa, meminta doa dan siapkan mental


Berusaha itu penting, namun jangan lupakan juga berdoa, meminta doa, serta menyiapkan mental setiap saat.

Sebagaimanapun usaha kita, Yang Maha Pemberi lah yang akan memberikan hasilnya.
Karenanya meminta kepada-Nya adalah hal yang penting.

Guncang semesta dengan doa kita dan doa banyak orang yang menyayangi kita.
Karenanya meminta doa kepada pasangan, anak-anak, orang tua dan lainnya juga penting.

Ini tantangan banget sih, karena kenyataannya, semakin nganggur orang, malah semakin cari masalah, sehingga bukannya doa yang didapatkan tapi bisa jadi sumpahan, hahaha.

Karenanya, jangan lupa untuk saling mendukung, menjadikan cobaan menjadi pengangguran sebagai hal yang makin melekatkan hubungan keluarga.

Agar doa lebih banyak dipanjatkan, dan mental semakin terjaga dengan baik, sehingga juga bisa lebih mudah mendapatkan pekerjaan dengan cepat.

mendapatkan pekerjaan


Demikianlah.
Menganggur karena efek pandemi covid-19 sesungguhnya bukan akhir dari segalanya, akan selalu ada hal yang lebih baik dengan hikmah yang lebih berarti.

Dan tidak menyerah, tetap semangat dalam mendapatkan pekerjaan, akan menuntun kita lebih cepat mendapatkan pekerjaan kembali, bahkan yang jauh lebih baik.

Jadi, siapa nih yang masih menganggur dan tetap semangat mendapatkan pekerjaan?
Share yuk :) 


Sidoarjo, 22 Juni 2020

Sumber : pengalaman dan opini pribadi
Gambar : Canva edit by Rey

132 komentar :

  1. Saya salah satu orang yang kena PHK akibat pandemi ini mbak. Banyak proyek dihentikan dan kuli seperti saya akhirnya nganggur.

    Disini ada sih yang nawarin kerja di pabrik, tapi minta duit 8 juta buat masuk. Dari mana duit sebanyak itu, dari Hongkong kali ya.😂

    Alhamdulillah istri saya ngga ngomel sih biarpun saya dirumah saja, mungkin karena masih ada usaha di rumah biarpun kecil kecilan. Saya juga nyoba usaha dagang cilok keliling, tapi entah karena ngga punya duit karena pandemi atau cilok saya ngga enak, kok sepi jualannya. Tapi aku tanya orang lain yang jualan juga pada ngeluh sepi.

    Btw, saya ngga pede menggunakan sosial media buat nyari pekerjaan, apalagi nyari job review. Soalnya saya ngga pintar ngomong seperti mbak Rey.😂

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wow, saya salut bacanya! *jadi nimbrung di sini*
      Masih mau berusaha mencari itulah yang terpenting menurut saya. Kalau job banyak tapi tidak berusaha sama sekali cuma sama aja bohong.
      Tetap semangat kak!! 👍👍

      Hapus
    2. Insha Allah rezeki ada dari mana aja ya Mas.
      Etapi bener loh, saya sering baca di grup lowongan kerja, kalau masih ada juga yang nawarin kerja di perusahaan tapi minta uang masuk, ckckckck.
      Yang gitu-gitu itu kita doakan biar sadar aja, sebelum dia sendiri yang kena phk biar tahu rasa hahaha

      Hapus
  2. Super sekali tulisan diatas. 😊👍

    Meski terkadang efek pademi ini banyak juga orang kena PHK tapi masih bangga sama skilnya sewaktu masih bekerja....."GW kan S2, Massa harus kerja kaya begitu"...🤣 🤣

    Ada juga yang bilang seperti ini, ... "Gw mau usaha aja dah bosen cari kerja lagi...Eehh pengalamanya minim akhirnya usahanya mandek ditengah jalan.... Yang ada stres lagi deh.🤣 🤣

    Ada juga yang semangat cari kerja tapi setiap dapat tidak lama dalam hitungan bulan berhenti lagi. Dll nya. 🤣 🤣

    Jadi pada intinya berusaha memang tetap perlu tetapi perhitungkan juga untung ruginya, Baik bekerja sama orang maupun berkerja dengan membuka usaha, Karena pada dasarnya keduanya tetap sama. Tinggal bagaimana kita saja yang mensyukurinya atas rezeki yang telah Allah.S,W,T berikan.😊🙏🙏

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waahhh betul banget tuh Kang, mental kayak gitu tuh yang bikin para pengangguran semakin banyak, padahal mah apa yang ada dulu jalani aja dulu ya :D

      Hapus
  3. aku juga pun mbak huhu
    wis sabar sek tapi juga tetap semangat
    aku lebih ke jualan aja
    soalnya aku suka jalan jalan
    tapi karena pandemi cara jalan jalannya ya nganterin barang

    wah semoga tetap semangat juga mbak
    memang kudu telaten juga mbak cari peluang
    yang penting halal enggak msalah ambil peluang itu

    BalasHapus
  4. Selama masa pandemi Corona ini aku belum berani melamar kerja. Mungkin nanti kalau keadaan sudah normal maka aku akan melamar kerja lagi. Kalau dampak langsung pandemi Corona ini bagi keluarga aku yaitu harga sayur menjadi murah karena beberapa pasar yang ada di Kabupaten Kendal tutup sehingga penghasilan berkurang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Insha Allah semua akan berlalu dan rezeki selalu ada dari mana saja ya :)

      Hapus
  5. Kalau saya lihat, banyak orang sekarang juga jadi jago jualan online. Tapi sedihnya ada beberapa orang juga yang malah melakukan tindak kriminal.
    Semoga aja, kita tetap dapat rezeki di tengah kondisi yang kayak gini. Kalau mau merusaha dan berdoa, pasti dibantu sama Allah.
    Amin...😊

    BalasHapus
  6. Tetap semangat untuk Mbak Rey dan suami. Dampak pandemi ini memnag ya...Semoga dikuatkan yang terkena dampaknya dan kondisi ini segera membaik kembali.
    Yang utama kita enggak kehilangan harapan dan tetap percaya jika mau berusaha Allah akan kasih jalan rejekinya. Aamiin

    BalasHapus
  7. net working emang harus diutamakan,baik untuk kerja kantoran maupun bagi yang mau wiraswasta
    Anak saya, adik saya dan pastinya saya sendiri dapat rekomendasi loker yang bagus berkat networking

    BalasHapus
  8. Skill dan attitude memang faktor penting banget ya mbak dalam seuah perusahaan. Bukan cuma lulusan mana dll. Dulu aku pernah datang ke job fair weleh2 ruameee pisan sesak gituh. Alhamdulillaah pas aku dpt pekerjaan di sebuah bank swasta, bener2 usaha sendiri dan lumayan mulus jalannya.

    BalasHapus
  9. Aku setuju dengan poin-poin cara mendapatkan pekerjaan ini...networking, tapi jangan sampai terus memanfaatkan teman atau jadi sungkan. Kalau ternyata posisi ga sesuai kualifikasi juga mesti ikhlas kalau ditolak....ya kan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul sekali, saya dulu pernah 2 kali masuk kerja karena rekomendasi orang, untungnya sih saya suka kerjaannya dan benar0benar tekun demi menjaga nama baik orang yang rekomendasikan saya :)

      Hapus
  10. Skill dan attitude memang penting banget dalam sebuah perusahaan. Karena itu kita jaga attitude kita sebagai blogger. Semangatnya sukses selalu

    BalasHapus
  11. Poin 3 sampe ke poin 6 itu mudah dilakukan menurutku.
    Memang sih semua bidang usaha mengalami efek dari demi ini ya mbak. Termasuk profesi suamiku yang di bidang Entertainment. Jadinya memang harus pinter-pinter untuk mengasah skill dan cari peluang usaha yang berbeda dan menarik

    BalasHapus
  12. Ah jadi ingat dulu, saat baru lulus kuliah email penuh notif dari situs pencari kerja..
    Situs pencari kerja sangat membantu para jobseeker ya mbak

    BalasHapus
  13. Rey, baca artikelmu ini mengingatkanku pada perjuangan mendapatkan pekerjaan 20 tahun yang lalu hehehe... Sampai dibikin becandaan loh, punya pengalaman apa? Jawabnya pengalaman melamar kerja. Saking entah udah puluhan atau ratusan kali melamar kerja. Alhamdulillah beberapa kali gonta-ganti pekerjaan yang bisa mengasah kemampuan manajerial dan mengatasi masalah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahahahaha, sama Mba, dulu fresh graduate pengalamannya ya ngelamar kerja huhuhu

      Hapus
  14. Makasih banget infonya mbak, betul banget bukan hanya pengetahuan dan skill aja ya butuh di upgrade tapi juga attitude. Soalnya suamiku curhat beebrapa bawahannya banyak yang attitudenya payah banget.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah iya banget itu Mba, kadang juga bukan lowongan nggak ada, tapi karyawan dengan attitude baik yang susah dicari :D

      Hapus
  15. Klo mnurut saya, lebih baik menciptakan lapangan pekerjaan. Tentunya qt hrs inovatif dan kreatif mengambil peluang. Semua pasti bisa asal ad usaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tentunya Mba, cuman saja menciptakan lapangan pekerjaan itu memang butuh waktu, even yang modalnya gede aja butuh waktu untuk bisa mengembangkan usahanya dan memberi naungan buat karyawan, apalagi di masa pandemi gini :)

      Hapus
  16. Pandemi ini membuat kita dituntut untuk kreatif sebenarnya 😊. Sedih sih melihat banyak yang "dirumahkan", semoga saja perekonomian segera membaik

    BalasHapus
  17. Pandemi ini memang membuat gamang, Mbak Rey. Karena langsung berdampak sekali terhadap kondisi keuangan keluarga ya, Mbak. Dan Alhamdulillah, saya pun, masih bisa mencari peghasilan dari dunia maya. Tapi Insya Allah, dengan semangat, maka rezeki akan terbuka.
    Semoga pandemi segera berakhir ya, Mbak Rey. Aamin.

    BalasHapus
  18. Betul sekali. Sebenarnya kuliah itu untuk meningkatkan taraf berpikir dan membangun koneksi. Tips yang sangat berguna agar semua tetap optimis, ya

    BalasHapus
  19. Efek pandemi memamg bikin sedih ya termasuk pasangan kita yang diphk, selagi menganggur mungkin lebih baik mengasah skill, pengetahuan dan tentunya attitude biar nanti dapat kerjaan lebih joss lagi atau menciptakan lapangan kerja baru? Siapa tahu kan :)

    BalasHapus
  20. Semoga tips2 ini sampai kepada yg membutuhkannya. Karena melamar kerja benar2 merupakan kondisi yg bisa berpengaruh secara emosional (klo menurut saya). Harus benar2 siap mental utk menerima hasilnya..

    BalasHapus
  21. Tau gak kak Rey.. aku malah suka Dateng event job fair sejak kuliah.. hahaha..

    Padahal beberapa job fair yang diadakan itu malah seperti mencari keuntungan dari uang tiket masuk.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ih asyik dong, jadi nggak kagok lagi, saya malah tahu namanya lamaran setelah lulus hahahah

      Hapus
  22. Semangat yah mba Rey dan suami. Aku pun salah satu yang mengalami dampak pandemi ini. Gaji suami dipotong, sedangkan bayar sekolah anak di swasta tetep dan full. Hmm pusing yah mba. Mau tidak mau mencari peluang. Terimakasih tipsnya mba. Optimis smeua ini segera berlalu aamiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masha Allah, insha Allahs emua akan baik-baik saja ya, rezeki selalu ada dari mana pun :)

      Hapus
  23. Kalo saya mba, sebelum adanya pandemi ini aja udah seret. Pendapatan seadanya, jadi kalo gak dibantu-bantu dari keluarga, gak tau lah gimana jadinya.

    Mau nyari tambahan sekarang susah, gak bisa berkutik sama sekali. Kalo saya nyari seseran lagi kayak dulu, meskipun kerjaannya di rumah saya butuh waktu dan konsentrasi penuh, gak boleh ada cherleader (anak-anak) yang gelendotan juga. Jadi sekarang ini masih ditabah-tabahin, dikuat-kuatin mentalnya. Sampe anak-anak udah mulai cuek sama emaknya. Entahlah berapa tahun lagi ituh, keburu emaknya tua duluan kayaknya 😅

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah samaaaa Mbaaa, sesungguhnya memang sulit bagi kita ibu rumah tangga yang sendirian mengurus anak, tapi kudu dikasih beban lagi bantuin suami.
      pengen teriak rasanya kalau ada yang bilang, suami istri kerja sama.
      Apalagi kalau masih punya bayi.
      Kerjasama dari Hongkong?
      Memang bisa gitu suami nyusuin anak, bete saya :'(

      Hapus
  24. Bener-bener deh mbak musibah pandemi ini, ada yang miskin makin miskin, ada yang kaya jadi miskin, ada juga yang kaya makin kaya walau jumlahnya pasti dikit banget.

    Kehilangan pekerjaan sudah aku alami 3 tahun lalu saat pertama kali menikah. Atasanku tidak memperbolehkan aku kerja. Sakit rasanya sampai depresi.
    Alhamdulillah, aku bangkit walau butuh waktu 2 tahun utk menata kembali hidup.
    Tetap semangat dan terus berbuat usaha apapun yg penting halal dan toyib

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah ada peraturan nggak boleh nikah ya?
      Bener banget, banyak banget dampak pandemi ini :(

      Hapus
  25. dulu waktu aku lulus kuliah ya sama nggak langsung dapet kerja, usaha tetep kirim kirim lamaran, tes sana sini, yang udah lupa kalau diitung udah berapa kali.
    mengisi waktu dengan ikut kursus atau keterampilan tertentu memang paling oke, biar skill nambah juga.
    koneksi ini juga penting, rajin cari info kesana kemari apapun caranya.
    dan selalu berdoa

    tetep semangat pokoknya

    BalasHapus
  26. beberapa temenku memilih untuk berjualan selama pandemi buat ngebantu perekonomian, mbak. kurasa memang itu mungkin untukd dilakukan, sambil nunggu momen yang tepat untuk melamar pekerjaan baru :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, sebenarnya banyak hal yang bisa dilakukan, bagi para ibu bisa lakukan hal yang memungkinkan meski jujur tidak memungkinkan :D

      Misal kayak saya nulis di blog, dan medsos.
      Sayangnya masih jarang yang mau serius melakukan hal itu, kebanyakan orang berpikir, cari uang itu ya jualan sesuatu yang nyata :D

      Hapus
  27. Gak menyangka pandemi ini bisa membuat perekonomian langsung turun drastis ya mba. Suami sy juga termasuk yg terkena dampak covid. Udah masukin apply ke perusahaan dalam dan luar kota. Namun belum dapat panggilan. Alhamdulillahnya punya pemasukan dari usaha. Kalau dipikir pikir normalnya Januari mungkin yaa. Semoga semua yg terkena dampak bisa kreatif bikin usaha baru dan bisa maju punya penghasilan sendiri. Aamiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul Mba, semoga nanti Januari tahun depan bisa beneran normal kembali :)

      Hapus
  28. Sementara nunggu kesempatan dan berusaha melamar kerja yg kira2 piaeai pd diri kita, penting banget menambah skill yang sejalan dengan minat kita spy gak goyang niatnya. Pun attitude penting banget utk dijaga dan dan l diperbaiki sebaik mungkin. Kenapa? Karena attitude adalah merupakan "body language" kita semua lho. Trust me.

    BalasHapus
  29. Baru mampir ke blog kak Rey lagi...pangling liat templatenya.
    Cantik, kak...

    Pandemi ternyata gak hanya berdampak ke perekonomian yaa...tapi juga sampai mendalam ke psikologis seseorang.
    Semoga dimudahkan bagi yang sedang mencari pekerjaan yang mungkin tidak mudah.
    Dan bener, kak Rey.
    Selalu mau belajar keahlian lain yang sekiranya bisa mendukung keahlian utama. Sehingga menjadi point lebih bagi perusahaan.

    BalasHapus
  30. Event jobfair sepertinya ga dulu deh Mba Rey ditengah pandemi begini emang masih ada ya eventnya? Ngeri kali krn pasti bergerombol dulu pas jaga stand aja duh paling malas kalau dah dikerubungin wkwk..

    Btw ada yg kena phk juga bikin emosinya ga stabil semoga keadaan begini lekas berkakhir aamiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah ini pas new normal, semoga diadakan kembali, pastinya dengan berbagai protokoler yang luar biasa ya :D

      Hapus
  31. Setuju sama point-point yang kamu jentrengin di atas mbak Rey, dengan melakukan ikhtiar di atas, insyaAllah pekerjaan pun cepat didapat.

    BalasHapus
  32. Suami saya juga kena dampak pandemi, 3 bulan proyek nggak jalan, alhamdulillah nggak patah semangat dan terus berusaha, alhamdulillah sekarang mulai merintis lagi, semoga keadaan membaik untuk kita semua ya

    BalasHapus
  33. Pandemi membuat roda perekonomian masyarakat jumpalitan ya mbak. Terasa banget pentingnya dana darurat. Semoga teman-teman semua dimudahkan urusannya dan dilancarkan rejekinya

    BalasHapus
  34. Dari sekian tips yang paling menantang adalah menghadiri event job fair. Sudah pasti ramai orang nih. Sepertinya mulai diadakan akhir atau awal tahun. Yang paling bisa dilakukan untuk saat ini adalah mengupgrade skill. Penting ini, mumpung banyak kelas online gratis. Jadi selama wfh mbak Rey sudah ikut kelas online apa aja nih?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau menurut saya, kalaupun akan dilakukan event job fair, sudah pasti dengan protokoler luar biasa, karena biar gimanapun ini new normal hahaha.

      Saya learning by doing Mba, sama sekali nggak ikut kelas online.
      Belajar sendiri dari banyak ilmu yang bertebaran di internet, lalu praktik sendiri, analisa sendiri, maklum mamak-mamak, kagak sanggup saya nyiapin waktu buat belajar dengan waktu yang paten, karena saya biasanya ngeblog atau ngapain itu disambi-sambi huhuhu

      Hapus
  35. Baru tadi pagi aku lihat berita kalau angka perceraian di Semarang pun naik tiga kali lipat, Mbak. Yaitu tadi seperti Mbak Rey tulis, pada di PHK, nganggur, anak minta jajan nggak ada uang, orangtua adanya naik pitam semua. Ya Allah, amit-amit.

    Sejauh ini alhamdulillah, meskipun pengahasiln suami berkurang, tapi masih cukup.

    BalasHapus
  36. Kalau di media sosial twitter itu biasanya pakai "twitter please do your magic! Jadi aku butuh banget kerjaan karena baru diPHK, bla bla bla" nah, biasanya bakal banyak deh orang baik yang ngasih info lowker di kolom repliesnya :D

    BalasHapus
  37. Selain usaha wajib hukumnya kita berdoa ya mbak. Bagaimanapun ridho dari Allah adalah penentu segalanya. Kalaupun tidak dapat pekerjaan, maka membuka usaha kecil-kecilan bisa juga dicoba, tapi yaah harus sabar berproses.

    BalasHapus
  38. Dampak dari pandemi ini begitu banyak memang. Dan harus kuat dengan kondisi yang sekarang ya, Mbak. Saling menguatkan. Semoga kita semua selalu diberi rezeki yang banyak dan berkaah, yaa.

    BalasHapus
  39. Meskipun pandemi gak berpengaruh apa apa untuk kehidupan saya, semoga yang kena PHK dan memganggur tetap sabar dan selalu berusaha bangkit dengan keahlian yang lebih baik.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah masha Allah, jarang banget tuh Mba, soalnya banyak banget yang berdampak, ini udah jadi masalah dunia soalnya, bahkan di dunia pun terkena dampak kehilangan kerjaan :)

      Bersyukur banget Mba nggak kena dampaknya :)

      Hapus
  40. Memang gak bisa dimungkiri dampak paling nyata dari corona adalah banyak banget yang di PHK. Karena perusahaan banyak yang merugi ya. Semoga pasca corona semuanya membaik

    BalasHapus
  41. tetangga di sekitar rumah banyak yang PHK dari pabrik juga, mereka coba buka usaha jualan kecil-kecilan karena aply lamaran kerja nunggunya hasilnya lama

    BalasHapus
  42. Bener banget kak, Disituasi seperti saat ini mengupgrade diri kita dengan skill lain sangat perlu dan tips ini sangat membantu sekali kak, Terima kasih kak

    BalasHapus
  43. Kalau aku sendiri berharap ada keajaiban sehingga kemampuan fotoku dibutuhkan terus
    Selain menjajakan produk Frozen, saya jualan jasa karena untuk cari job online sekarang aku kalah di experience

    BalasHapus
  44. Wabah Pandemi yang melanda kini mengakibatkan ketimpangan perekonomian bahkan memaksa beberapa perusahaan tetap bertahan dengan kebijakan merumahkan ataupun PHK karyawannya. Untuk mencari pekerjaan di era saat ini harus lebih realistis dan yang penting tidak mudah menyerah

    BalasHapus
  45. Karena Corona, banyak sekali yang kehilangan pekerjaan di luaran sana, mba 😭 saya sedih setiap kali baca berita atau tulisan seperti post mba ini karena saya tau pasti berat banget kalau harus sampai kehilangan pekerjaan, apalagi disaat pandemi 😖

    Semoga tips-tips yang mba tuliskan bisa dibaca oleh banyak orang yang membutuhkan di luar sana, yah ❤ agar mereka semua tetap semangat untuk mencari kerja baru dan menjalani hidup meski terkadang nggak sesuai rencana. Semoga hidup teman-teman yang kekurangan bisa tercukupkan. Dan semoga rencana yang sempat berantakan bisa kembali dijalankan pada akhirnya. Dan yang pasti semoga semua diberkahi rizki yang melimpah termasuk rizki pekerjaan baru sesuai dengan harapan ❤

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul say, aamiin, semoga semuanya selalu baik-baik saja dan semangat selalu :)

      Hapus
  46. Pandemi ini membuat sebagian besar orang harus bersiasat dan berstrategi spya tetap survive. yg penting ikhtiar dan doa senantiasa..pasti ada jln sesulit apapun semangat ya mba

    BalasHapus
  47. Rada-rada sedih juga ya kalau liat orang berjuang nyari kerjaan apalagi di tengah pandemi sekarang ini. Aku juga lagi nyari kerjaan dan emang ngerasa susah banget sih. Cuma ya diakali dengan mengerjakan apapun yang penting cuan tetap masuk. Untuk teman-teman yang sedang mencari pekerjaan, jangan patah semangat ya. Rezeki Tuhan maha luas.

    BalasHapus
  48. Kondisi pandemi seperti sekarang ini, memang membuat resah masyarakat banyak. Tidak hanya di sektor medis, banyak orang yang kehilangan pekerjaan karena lesunya ekonomi dampak dari pandemi ini. Semoga cepat berakhir dan pulih kembali.

    BalasHapus
  49. saya suka yang terakhir - dengan berbagai macam cara tetap disertai dengan doa. thank you

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mba, doa adalah pembuka dari segalanya :)

      Hapus
    2. Aamiin, karena biarkan kita berjalan sesuai kehendak yang di atas, nanti kita akan digerakan selaras dengan kebahagiaan

      Hapus
  50. dulu aku menganggab cari kerja dengan bantuan koneksi itu memalukan ;p. maklum masih idealis dulu .. keluargaku mostly pengusaha, tapi toh aku ga mau kerja dengan mereka, krn aku anggab terllau nepotisme :D . syukurnya dapet sih kerjaan di bank kemarin yg mana itu murni hasil usahaku, ga pake bantuan koneksi.

    tapi makin kesini, aku jd sadar, koneksi itu penting :). apalagi melihat suami kerjaannya banyak pindah2 dari 1 perusahaan ke perusahaan lan, itu bukan krn dia yg mencari, tapi krn ditarik ama orang2 dalam di perusahaan itu. aku akuin dia lebih supel dan luwes memang. makanya koneksinya lebih banyak di mana2. kalo bukan krn koneksi, ga mungkin juga dia ada di posisi skr. jadi aku mulai ngerubah mindset kalo koneksi ga selamanya jelek :)

    trus attitude.. duuuh bener banget. aku sempet punya anak buah yg attitudenya astaghfirullah. sampe akhirnya aku lepas ke cabang lain, dan ternyata di sana juga dia banyak masalah. syukurnya tuh anak akhirnya resign hahahaha. aku lebih memilih staff yg knowledgenya masih kurang, tapi mau belajar dan attitude baik. dariapda sebaliknya :D

    untuk doa, ini mungkin yg paling ampuh dari semuanya ya Rey. rezeki itu dari Tuhan, bukan bos ato manusia lainnya. mereka cuma perantara. jadi berdoa sungguh2 ke yang di Atas, tahajud dan memohon, menurutku masih yang terbaik untuk dilakuin. Aku yakin kok, Tuhan ga kejam. dia pasti mau menurunkan rezeki ke mereka yang Dia lihat sungguh2.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah iya Mba.
      Maksud saya koneksi itu pembuka jalan, bukan karena KKN yang merugikan.
      Saya juga dulu kalau nggak karena koneksi, nggak bisa kenal kerja di proyek.
      Tapi setelah diterima kerja, saya berusaha keras bikin orang yang rekomendasikan itu merasa bangga.

      Dan attitude itu ampuunn deh Mba, makanya sebenarnya bukan cuman orang sulit dapat pekerjaan, perusahaan juga sulit dapat karyawan yang terpercaya hehehe

      Hapus
  51. Terima kasih atas tipsnya kak. Sungguh rasa struggle sejak pandemik. Sedikit sebanyak memberi kesan. mana kerja yang ada ambil saja asalkan halal dan boleh membantu tambah pendapatan. Usaha dan doa semoga terus dilimpahi dengan rezeki yang berpanjangan.

    BalasHapus
  52. sepakat banget mbak Rey, meskipun kehilangan pekerjaan disaat pandemi ibu bukan akhir dari segalanya. Poin-poin diatas memang bener banget bisa dilakukan, apalagi memperluas chanel dan relasi, yang penting tetap semangaaaattttt!!

    BalasHapus
  53. aku juga selama pandemi jadi lebih giat cari job menulis yang freelance. lumayan buat nambahin gaji yang dipotong selama WFH. semangat ya buat kita semua. pandemi segera berakhir dan ekonomi kembali normal. aminnnn

    BalasHapus
  54. Komentar-komentarnya jauh lebih panjang daripada konten blognya. Luar biasa blognya mbak Rey ini. Hehe. Saya harus scroll lama sekali ke bawah untuk menemukan kolom komentar.

    Saya ikut prihatin dengan beberapa orang yang harus kehilangan pekerjaan atau kehilangan sebagian penghasilannya karena efek pandemi. Rasanya tak elok kalau saya berbagi saran di sini karena saya tidak termasuk yang terdampak terlalu besar secara ekonomi. Tapi kalau boleh menambahkan ide-ide yang sudah mbak sampaikan di atas, selain mencari pekerjaan, bisa juga membuat pekerjaan sendiri yang dipasarkan secara online. Beberapa teman saya, akhirnya membuat masakan atau kue-kue yang dijual lewat akun instagramnya.

    Semoga pandemi ini segera berlalu, dan segala kesulitan yang ditimbulkan segera teratasi dan semua menjadi baik untuk semua orang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener banget tuh, banyak yang jadi bikin bisnis sendiri ya, saya juga pernah kemaren bisnis makanan, tapi nggak kuat masaknya hahaha.
      Akhirnya ya jadi blogger aja deh :D

      Hapus
  55. Keluarga saya juga merasakan dampaknya, Mbak Rey. Di kampung gak ada kerjaan karena yang punya proyek tidak berani memulai. Satu bulan yang berat banget bagi suami ketika tidak bisa kerja. Alhamdulillah, ada penolong di arah tak disangka. Juga kerjaan saya sebagai admin Indonesia Saling Follow yang membuat sistem donasi itu jadi pembuka pintu rezeki juga. Padahal bikin donasi itu untuk pajangan doang agar yang lainnya serius dan tidak berpikir akan banyak yang berminat.

    Saya percaya bahwa bersama kesulitan akan ada kemudahan yang penting doa dan ikhtiar agar hati tidak keruh.

    Tetap optinis, ya, Mbak. Semoga dengan suami bisa kembali harmonis dan selaras demi mewujudkan tujuan keluarga yang sejahtera sekaligus sejat secara mental dan finansial.

    BalasHapus
    Balasan
    1. huhuhu iya ya Mba, selalu ada jalan yang datang bersama kesulitan.
      Aamiin ya Allah, smeoga semua kembali normal dan ekonomi bisa naik lagi.
      Semangat juga buat Mba Roh ya:)
      Ampun deh kangen banget ama Mba Roh dalam dunia blog :)

      Hapus
  56. pekerjaan didunia maya banyak sebenarnya, tapi kurang yakin, dan tidak punya status tidak terlihat dimasyarakat

    BalasHapus
  57. saat ini sudah saya lakukan mba, dan ingin mencari suasana baru di kerjaan hehe. udah terlalu suntuk jadinya mencari kerja baru deh

    BalasHapus
  58. Betul sekali mbak saya pun dapat tawaran kerja berkat rajin update status dan mempromosikan skill.
    Saya pernah nerima telpon, diundang wawancara berkat apply lowongan di situs pencari kerja. Tapi lama sih, bisa berbulan-bulan.
    Saya juga pernah menghadiri job fair, walaupun gak dapet kerja, tapi dapet kenalan baru.
    Masalah saya tinggal pengelolaan finansial dan waktu masih berantakan, pengen mendisiplinkan diri tapi susah banget gak ada penyemangat. Hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayo semangat selalu say :)

      Tentukan target kali ya, pengen apa gitu, dan waktunya kapan, insha Allah jadi penyemangat :)

      Hapus
  59. Koleksi tanaman hias saya bertambah di masa pandemi ini. Saya juga mempunyai akun di Youtube, namanya Azzet Channel. Intinya terus bergerak dan berkarya. Makasih banyak ya, Mbak Rey, tulisannya bagus, bikin semangat, dan inspiratif.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waaaahh malah jadi lebih produktif ya Pak :)
      Makasih juga sharingnya :)

      Hapus
  60. garagara pandemi ini aku mulai kembali membuka akun akun yang tidak produktif dan akhirnya membenahi dan memperbaiki kontennya. Harapannya bisa dipanen semuanya gara-gara pandemi yang bikin segala sesuatu ini jadi gk menentu.

    Bener sih, sosial media sekarang punya harga. Punya nilai yang bisa menjadikannya sebagai mata pencaharian juga

    BalasHapus
  61. Ada juga kenalan keluarga setelah PHK malah sukses bisnis jualan kue kering

    BalasHapus

  62. Semoga sudah banyak lowongan kerja yang dibuka lagi untuk mengimbangi banyaknya pekerja yang dirumahkan. Kondisi perekonomian ini tidak hanya lokal atau regional akibat corona, melainkan global. Karyawan PMA pun banyak juga yang diberhentikan.

    oia sekarang sudah kembali bekerja kah suami kakak? proyek pemerintah sudah mulai berjalan kah?

    BalasHapus
  63. Turut prihatin ya mbak, suaminya mabak rey kena dampak pandemi, semoga pendeminya segera berakhir, perekonomian kembali normal. puji Tuhan bgt aku dan suami masih lancar kerja, abis lahiran kalau sampe pendapatan berkurang karna pandemi bisa stress bombay nih hehehehe

    BalasHapus
  64. Semoga semua segera membaik ya mba, buat suami dan keluarga mba khususnya.

    Aku dan suami hidup dari event, terutama event olahraga. Setelah pemerintah menyuruh di rumah aja, otomatis gak ada lagi event. Tapi Alhamdulillah kami masih hidup sampe sekarang. Dan yang paling berjasa adalah koneksi, sehingga kamu masih ada pemasukan. Akupun banyak kenal blogger juga dari koneksi mba Rey. Makasih ya mbak :) Alhamdulillah juga ada fee nulis cair saat Korona datang. Ah ngeri pokoknya kalo inget kemarin, :(

    InsyaAllah Allah cukupkan rezeki hambanya dan pandemi ini segera berakhir. Dan kita semua selamat saat pemerintah mengumumkan bahwa vaksin telah ditemukan. Amin.

    Btw mba, mba gak usah ada beban harus kunjungan balik ke blogku hanya karena aku kebetulan komen di blog ini. Toh aku kunjungi dengan suka cita dan bahagia. Jadi dibawa santei aja ya mba dalam blogging. Jaga kesehatan ya Ibu tangguh se Sidoarjo.

    Pokoknya aku kangen sama kamu :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waahhh baru baca saayy :*
      Saya mah kalau BW bukan beban tanggungan buat kunbal say, memang saya suka BW aja, dan selalu mengutamakan silaturahmi dari komentar di blog.

      Benar-benar ya say, pandemi ini luwaaarr biasa, huhuhu.
      Alhamdulillah masih bisa bertahan, dan yang paling penting memang selalu kompak :)

      Hapus

Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisan saya, silahkan meninggalkan komentar dengan nama dan url yang lengkap, mohon maaf, percuma ninggalin link di dalam kolom komentar, karena otomatis terhapus :)

Link profil komen saya matikan ya Temans.
Agar pembaca lain tetap bisa berkunjung ke blog masing-masing, gunakan alamat blog di kolom nama profil, terima kasih :)