Sop Konro Perak dan Sop Saudara, Obati Rasa Kangen Sulawesi

Sop-Saudara-Dan-Konro-Perak

Sop Konro Perak dan sop Saudara ini terletak di samping pintu utama pelabuhan Perak Surabaya, makanya namanya demikian.

Makanan khas Makassar ini, selalu menjadi tempat tujuan kami sejak lama, ketika kangen makanan asal Sulawesi, meskipun letaknya jauh banget dari tempat tinggal kami.

Selain orang tua dan keluarga, saya sungguh merindukan makanan Sulawesi, yang gak manis, yang lauknya gak pakai gula, yang aroma bumbunya kuat, tapi juga gak setajam bumbu rendang hehehe.

Kangen Sop Konro Perak Karena Makanan Jawa Banyak Manisnya

Dulu, pertama kali saya ke Surabaya, sungguh sedih rasanya setiap kali makan masakan tante, amboy manisnya. 

Terus tante beli ikan bandeng, amboy banyak tulangnya (orang Jawa bilangnya duri, padahal bukannya itu tulang ya, duri kan adanya di tanaman, lol).

Lalu suatu hari, ibunya tante masak rawon, saya shock.
Seumur-umuran saya memang suka makan lauk yang kuahnya hitam, tapi lauk itu bernama cumi-cumi.
Tante malah balas ternganga waktu saya bilang yang hitam itu cumi-cumi, eh kata tante di Jawa jarang yang masak cumi pakai tinta, soalnya amis.

Baca juga : 10 Makanan Surabaya yang Enak Meski Terlihat Tidak Menarik

Ya begitulah..
Belum lagi waktu dulu di Sulawesi jarang ada tahu dan tempe, sudah pastilah saya amat sangat jaraaaaaaaaaang makan tahu dan tempe.

Tapi kalau ngomongin makanan kayak Sop Konro Perak mah, juara banget!.

Sehingga butuh waktu lama untuk saya bisa mau makan tempe goreng.
Bahkan tahu goreng baru bisa saya telan setelah saya 7 tahun di Surabaya, kalau sekarang mah saya doyan banget tahu dan tempe hahaha.

Sampai akhirnya, belasan tahun di Jawa, saya akhirnya familier dengan makanan Jawa, jadi doyan makan tahu tempe, mau makan sayur lodeh yang manis, gak nolak lagi makan rawon, meskipun masih meringis kalau disuruh makan gudeg, lol.

Sekian lama terbiasa mengkonsumsi masakan ala Jawa, tidak membuat saya lupa akan makanan khas Sulawesi.
Sungguh kurindu makan ikan parende , ikan laut yang dimasak semacam asem-asem gitu.
Tapi sedihnya anak-anak saya pada gak suka ikan laut, huhu

Terlebih rindu (orang Sulawesi jarang bilang kangen, bilangnya rindu, haha) pada Coto Makassar atau sejenisnya. Kayak makanan enak contohnya sop konro Perak itu.

Dulu, ada satu tempat yang menjual makanan khas Sulawesi itu dengan rasa yang enak (menurut lidah saya), jualnya di kaki lima, depannya grand city sekarang.

Sayang sudah lama tempatnya tutup, menurut gosipnya yang punya meninggal, katanya kena peluru nyasar, entah beneran atau gosip beneran.

Sampai akhirnya, saya lupa tepatnya kapan pertama kali kami menemukan makanan khas Sulawesi, Makassar tepatnya, yang beneran pas di lidah kami.
Dan letaknya gak tanggung-tanggung, di Ujung Surabaya dong, alias di dekat pelabuhan tanjung Perak.


Sop Konro Perak dan Sop Saudara


Saya lupa, kapan tepatnya kami mulai mengenal, makanan yang selalu ngangenin ini.
Yang jelas sepertinya sejak saya hamil anak pertama dulu, 8 tahunan lalu, kami sudah sering makan di Sop Konro Perak ini.

Letaknya sangat strategis, karena berada tidak jauh dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, yang mana biasanya banyak kapal yang transit di pelabuhan Perak, dan banyak penumpang yang transit turun dari kapal untuk makan atau sekadar beli sesuatu di Pelabuhan.

Orang-orang tersebut, yang mana pastinya ada pula orang Sulawesi, bakalan happy banget kalau bisa menemukan makanan seenak ini dekat dengan pelabuhan.

Sop Saudara

Honestly, saya gak tahu apa bedanya coto Makassar dengan sop Saudara atau juga sop konro Perak ini. Yang jelas Sop Saudara ini lebih enak ketimbang Coto Makassar yang dijual di samping warung ini hehehe.

Atuh mah, saya memang bukan blogger kuliner ala-ala yak, lol

sop-saudara-dan-konro-perak
Sop Saudara dengan isian daging sapi

Menurut lidah saya, kuahnya pas, bumbunya juga pas.
Kalau dagingnya mah, saya memang lebih suka memilih isian daging saja, gak mau campur dengan berbagai jeroan lainnya.

Dagingnya pun lumayan empuk dan banyak, pokoknya puas dan kenyang deh makan seporsi mangkuk Sop Saudara.

Baca Juga : Bebek Sinjay Madura, Apa Bedanya dengan Bebek Lainnya?

Sop saudara ini menjadi favorit saya setiap kali berkunjung ke sini.


Sop Konro Perak


Sebenarnya sama dengan sop saudara, makanan favorit kami ini berasal dari kuah yang sama, hanya saja berbeda di isiannya.

Kalau sop saudara dihidangkan dalam sebuah mangkuk seperti mangkuk bakso. Sedangkan sop konro Perak dihidangkan dalam sebuah mangkuk yang sedikit lebih besar dan berisi potongan iga sapi yang lumayan besar.

Sop-Saudara-Dan-Konro-Perak
Sop Konro dengan mangkuk yang lebih besar dan isian iga sapi

Perbedaannya mungkin hanya di rasa isiannya kali ya, biar bagaimanapun, meski iga juga ada dagingnya, tetap beda dengan rasa daging yang diiris-iris selayaknya sop Saudara.

Dan untuk sop konro Perak ini menjadi favorit si papidady aka pak suami.

Baca juga : Kulineran di BauBau, Mahalkah?


Sop Konro Perak, Makanan Khas Serta Logat Sulawesi


Selain sop Saudara dan sop konro, ada juga berbagai makanan khas Sulawesi lainnya, seperti pisang ijo. Sayangnya, untuk pisang ijo, sorry to say sungguh biasa saja, bahkan fla atau sausnya terasa gak segar, seperti sudah dimasak sejak kemaren-kemaren.

Sop Saudara dan konro Perak
Es Pisang ijo

Mungkin juga karena saya juga sering bikin pisang ijo dan rasanya ya lebih lumayan buatan saya, hahaha. Beda dengan sop konro Perak yang bikinnya rempong, nyerah duluan saya mah.

Selain itu, ada pula sirup khas yang hanya familier di daerah Sulawesi yakni sirup DHT pisang ambon. Tau deh mengapa diberi nama sirup DHT pisang ambon, padahal sepertinya itu berasa sirup frambozen, lol.

Baca juga : Kuliner Khas Buton yang Dirindukan

Tak lupa juga makanan pelengkap seperti buras (seperti lontong), sambal khas gak tau namanya apa hahaha.

Sop Saudara dan konro Perak
Telur asin, buras dan otak-otak tengiri

Sop Saudara dan konro Perak
Sambal khas

Dan bonus dari semua makanan serta minuman yang bikin perut kenyang serta kangen terobati itu.
Suasana di sana, yang pelanggannya mayoritas berbicara dengan logat Makassar atau Sulawesi lainnya, sungguh membuat saya sejenak seolah berada dekat dengan rumah orang tua.

Sop Saudara dan konro Perak
Suasana warung makan Sop Saudara Perak, di lantai bawah berteman kipas, 
di lantai 2 ada AC

Ah sungguh rasa kangen seketika terobati, hanya dengan menikmati rasa dan mendengar logat yang dulu familier dalam keseharian saya.


Harga Dan Lokasi Sop Konro Perak


Harga :

Sop Saudara - Rp. 27,000 / porsi
Sop Konro Perak - Rp. 42,000 / porsi
Nasi putih -  Rp. 5,000 / porsi
Es Pisang Ijo - Rp. 15,000 / porsi


Lokasi Sop Konro Perak:

Jalan Perak Timur No. 564, Surabaya

Sop Saudara dan konro Perak

Note : tempatnya ada di sebuah ruko, dan bersisian dengan Rumah Makan Aroma Makassar yang menjual Coto Makassar, namun yang selalu jadi langganan kami adalah Sop Saudara Perak ini.


Ada yang sudah pernah nyobain?
Share review di komen yuk :)

Sidoarjo, 29 Desember 2018

Demikianlah artikel tentang review Sop konro Perak dan sop saudara yang enaknya ngobatin kangen akan kampung halaman di Sulawesi, semoga manfaat :)

82 komentar :

  1. Sop Konro.. hhmmm yummy...!!!
    Rp.42000 perporsi ya mbak..

    BalasHapus
  2. Mbak Reyne di Sulawesi mana? Dulu aku tinggal di Palu, Sulteng. Banyak banget warung mas joko alias tempe penyet jadi hampir tiap hari makan tahu tempe. Ini yang buat kangen Palu. Ha ha ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha, sekarang udah mulai ada mba, tapi tetep mahal dibanding di Jawa, jadi orang sana lebih suka makan ikan.
      Saya di Buton mba :)

      Hapus
  3. Mbkkk, seriyusan di Sulawesi jarang ada tahu tempe? Aku belum pernah nyoba sop. Konro, kayaknya enak banget

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehe dulu mba, sekarang udah ada, tapi juga mahal dibanding di Jawa hehe

      Hapus
  4. Waduh, itu Sop Konronya bikin ngiler. Udah lama nih aku gak makan. Di sini jarang ada. Aku gak bisa masaknya. Pernah masak, eh gak enak. Wkkwkwk... emak2 macam apa itu, masak aja gak bisa. :)))

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha, saya juga ga bisa masak mba, pernah nyobain rasanya aneh, justru masih bisa niru masakan soto betawi :D

      Hapus
  5. Belum pernah sama sekali makan makanan khas Sulawesi. Tapi aku penasaran banget sama Sop Konro dan es pisang ijo. Duh jadi pengen es pisang ijo setelah baca postingan ini.

    BalasHapus
  6. MasyaAllah enak sekali. Aku suka menu yang berkuah.
    Yang pertama kayak sopo buntut gitu ya bun, ada sumsumnya itu pastinya tulangnnya. enakk mauuu dong makanan khas Sulawesi belum pernah makan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waaahh saya juga suka tuh mba, cuman emang kalau sop buntut ga sembarang bisa enak, kadang kalau gak enak malah amis ya :)

      Hapus
  7. aduh, jadi ngiler deh. aku juga kangen sama sulawesi kalau begini. tapi di surabaya juga ada ya. harganya juga bersahabat nih sama kantong. hehehe...

    BalasHapus
  8. MasyaAllah ngiler mulu dari atas sampe bawah liat fotonya. Udah lama gak ke surabaya. Kudu dicobain kalo ke sana nih :)

    BalasHapus
  9. Ujame belum pernah nih mba nyobain sop konro, di liat dari gambarnya sih bikin ngiler banget.. harus dicoba ini maah

    BalasHapus
  10. dari kemaren pengen banget ke sulawesi..pengen liat pantainya..eh, sekarang jadi tambah pengen ke sana pas baca tulisan mba..sop saudagar dan konronya bikin ngiler

    BalasHapus
    Balasan
    1. Di Makassar makanannya enak-enak mba, siap-siap deh timbangan belok ke kanan hahaha

      Hapus
  11. Mba, aku malah selama di Surabaya belum nemu makanan khas Sulawesi yang terkenal. Tapi pas di Ambon coto Makassar tuh banyak yang jual dan mudah ditemui serta enak pula

    BalasHapus
    Balasan
    1. Coto Makassar sudah melanlang buana ke mana-mana mba, di jekardah kayaknya juga ada yang enak :D
      Di Surabaya ada beberapa sih, setau saya yang enak ada 2, cuman yang satunya harganya lebih uwow hahaha

      Hapus
  12. Sop konro sama es pisang ijo makanan favorit ku banget kak. Sek aku baru tau kalau di sulawesi jarang ada tempe,, duh bersyukurnya aku tinggal di Jakarta dengan tempe yang berlimpah dan terjangkau pula harganya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha, iya mba, sekarang mah udah ada, cuman tetep masih lebih mahal ketimbang di Jawa, makanya orang lebih suka makan ikan hehehe

      Hapus
  13. Tak bisa kubayangkan dirimu bergulat dengan lidah yang rak terbiasa dengan masakan Jawa, Mbak. Aku aja yg tinggal di Demak, kos di Kudus, lidahku gak cocok, Mbak. Masakan orang Kudus kalo di lidahku kesannya manis sedangkan orang Demak itu asin dan pedas. Tapi, ya itu tadi karena terpaksa, mau gak mai ditelen aja. Hahaha.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha, kaannn.... kaaannn, dibilang kok, tapi emang waktu akhirnya mendamaikan lidah saya mba :D

      Hapus
  14. Di daerah tempat kami tinggal dekat dengan Kelapa Gading Boulevard yang ngetop karena banyak restaurant tradisional indonesia termasuk Konro. Aduuuh sop ini memang rasanya juaraaa ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mba, saya denger di Jakarta ada coto dan konro yang enak, punya orang asli Bugis :)

      Hapus
  15. Apa cuma aku doang yaa yg belom nyobain sop konro? Huhuhu pengen deh sekali skali.

    Kalo es pisang ijonya sering, karena itu kesukaanku

    BalasHapus
  16. Duri itu sepemahaman aku yg kecil mba seperti di ikan dan bisa bikin terasa menusuk, tulang yang besaran. Kurleb gitu deh :D

    Konro itu ada yang disajikan lebih kecil gak sih mba? Dari foto mba itu besar banget, udah kenyang duluan aku ngelihatnya :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. hihihi iya mba, kalau saya sejak kecil taunya di mahluk hidup itu tulang, kalau duri di tumbuhan hahaha.

      biasanya porsi besar mba, karena iganya juga emang besar :)

      Hapus
  17. Oo.. Jadi sop saudara itu kuahnya mirip dengan sop konro ya? Kenapa disebut sop saudara? Apakah karena dia saudaranya sop konro? ��

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya say, konon katanya yang bikin itu orang bersaudara, dan terkenal banget di Makassar :)

      Hapus
  18. Waaaaa.... Suamiku sering lewat Perak Kaa, kapan-kapan aku minta coba Sop Konro Perak ah.... Fotonya tampak menggiurkan banget, aku langsung auto laper ini....

    BalasHapus
  19. Waah pasti seneng banget ya mba kalau ketemu tempat makan yang sama persis dengan makanan kampung halaman yang dikangenin, apalagi pengunjungnya bicara dengan logat yang sama, jadi kayak pulang kampung, walaupun saya bukan orang Sulawesi tapi pernah coba sop konro (di Bandung) dan suka dengan kuah dan dagingnya, belum sih cobain di kota asalnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mba, waahh beneran udah menusantara nih makanan Makassar ini :)

      Hapus
  20. Wah saya belum pernah nyoba Sop Komro Perak ini..dari namanya yg uniks jd bikin penasaran....mau ih hehe..

    BalasHapus
  21. Buras dan otak-otaknya aku suka banget buat sarapan. Di Jogja ada juga nih warung makan Sop Konro pas banget dekat tempat anakku latihan silat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Di jogja bagian mana mba? pengen ke Jogja nih. eh lucu juga kali ya, jauh2 ke Jogja makannya Konro juga hahaha

      Hapus
  22. Kebetulan nih kemis besok aku mau ke surabaya, bolehlah aku mampir di sini, kayaknya sajiannya enak semua dan harganya juga nyaman di kantong aku. Makasih udh ahare ya mbk.

    BalasHapus
  23. Reyne, di Sulawesi susah mau cari tempe? Malanya pindah ke Sby. Yernyata stlh di Sby tetep aja Sop Konro ug jd pujaan. Bunda juga suka banget sama sop konro ini, empuknya itu lho dan aroma harum kuahnya ketika diserusup. Jhmmm sukak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hihihi iya bundaaa, dulu sih susah, sekarang udah ada kok, meski lebih mahal :)

      Hapus
  24. AKu juga bilangnya duri loh mbak bukan tulang hehehe. AKu juga gak terlalu suka masakan manis, maklum terbiasa di Jawa Barat yang masakannnya juga gak manis. Konro aku suka banget hmmmmm bikin ngiler lihat foto Konro pagi-pagi kaya gini mana belum sarapan :) Allhamdulilah bisa mengobati kerinduan ya bisa makan Sop dan Konro Perak di Surabaya.

    Wah kalau tahu tempe sih itu makanan yang sering banget aku makan bahkan suka aku jadiin camilan, apalagi anakku yg bungsu bisa habis banyak kalau makan tahu goreng.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbaaa, rasanya hampir semua orang di pulau Jawa bilangnya duri, hihihi

      Hapus
  25. Soto itu Ternyata setiap daerah ada ya mba dan punya ciri khas sendiri2 jadi mai googling nih mau buat dirumah penasaran sama rasanya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha iya mba, dan hanya Makassar yang sotonya maksa, pakai C wakakka

      Hapus
  26. Mba Rey asli orang Sulawesi?
    Aku orang Surabaya, mba...hihi...jadi pas mba nulis tentang makanan khas Surabaya yang manis...itu aku bangeeett...


    Sampe pas hamil itu, selaluuu nyari makanan manis.
    Karena aku domisili Bandung.
    Orang Sunda sukanya asin.

    Jadi pas hamil 4 bulanan gitu yaa...ngidam paraah...
    Akhirnya sama suami, aku dianter pulang ke rumah orangtua.

    Yeaay~
    Cuma buat makan kupang.
    Wkkwkwk~

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waaahh bener ya orang Sunda suka asin ya.
      Hahaha iya mba, saya sampai sekarang kurang doyan Kupang, palingan kalau diajak makan lontong Kupang, saya cuman makan apa sih yang dari kacang hijau ya, lentu ya kalau ga salah :D

      Hapus
  27. Hahaha aku kudu ngakak yang bagian duri, Mbak Rey. Soalnya aku termasuk salah satunya yang sering mengucapkan ada duri dalam ikan! Wkwkk..
    Btw aku suka makan cumi karena tintanya lho, justru di situ enaknya, hmm

    BalasHapus
    Balasan
    1. wkwkwk iya mba, saya dari kecil sebutnya tulang, agak aneh waktu awal ke Jawa denger orang bilangnya duri :D

      Hapus
  28. Bagian penutupnya itu, gue banget!
    Aku juga kalau makan di tempat yang bahasanya mengingatkan akan kampung halaman bisa bikin rindu. Apalagi ditambah menunya nikmat. Pasti bakalan balik lagi dan lagi deh.

    Soal kata rindu, kita idem lagih nih mba.
    Kalau di Medan orang juga sering bilang rindu, lebih greget.
    Sepertinya rindunya itu lebih menggebu-gebu, gitu

    BalasHapus
  29. Ooo Mbak rey aslinya Sulawesi?
    Wah jd di Perak juga ada ya makanan Sulawesi? Suamiku kalau ke Surabaya suka bingung nyari makanan SUlawesi dmn. Enak banget kyknya sop konro sama es pisang ijonya :D
    Moga kalau pas ke Surabaya lagi bisa mampir ke rumah makannya :D

    BalasHapus
  30. Kangen jadi terobati yaaa nemu rumah makan yang menghadirkan sajian khas Sulawesi gini.
    Di Semarang ada juga nih yang cotto-nya endeuuss banget. Meskipun terlahir dan besar hingga beranak-pinak di Semarang, aku suka banget loh dengan cita rasa Cotto Makassar dan Es Pisang Ijo. Cottonya luar biasa rasanya ya, rempah-rempahnya banyak dan kental banget kurasa. Suka banget dengan cita rasanya. Kalau es pisang ijonya palingan aku pesan yang porsi kecil. Itupun sudah kenyang lho setelah menyantap seporsi cotto lengkap dengan ketupatnya. (buras hanya disediakan di hari tertentu).

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mba, rempahnya itu khas, jarang ditemukan di daerah lain, bahkan beda dengan rempah dari Sumatra.
      Buras mungkin jarang karena jarang juga yang nyari ya :D

      Hapus
  31. Wah , yummy banget. Dulu pertama kali nyobain masakan makassar karena diajak teman yang asli sana. Dan ternyata ketagiham. Suami pun gitu. Ini kayaknya enak banget mba, langsung mupeng nyari yang deket rumah. Mudah2an ada ๐Ÿ˜‚

    BalasHapus
    Balasan
    1. kayaknya hampir di setiap daerah ada mba, cuman sayangnya gak semua enak, ada yang sudah dimodifikasi kayaknya resepnya :D

      Hapus
  32. aku mupeng semuanya Mba, apalagi yg es pisang ijo. waktu ngekos dl suka bgt jajan ini, abis ngampus. Kalo sopnya masih termasuk nomor satu diantara jajaran makanan yg aq suka. enak, bikin anget perut jg iya :)

    BalasHapus
  33. Ya ampun aku kangen coto makasar dan es pisang ijo, disini jarang yang jual hiks...
    Sop saudara ini baru dengar malah, jadi pengen nyobain juga. Mampir kesini pas jam maksi aku jadi lapeeerrr :D

    BalasHapus
  34. Salah ini aku baca tulisannya pas jam makan siang haha. Alhamdulillah ya mbak bisa kangen-kangenan sama masakan kampung halaman. Aku pahami perasaan mbak, betapa makanan daerah jawa tengah dan timur aduhaay manisnya haha. Sekarang aku tinggal di Jawa Barat dan terakhir pulkam, lidahku nggak cocok blas sama masakan manis di sana wkwk. Beruntung sekali bisa nemu coto makassar dan es pisang ijo, tapi memang dua menu ini udah menyebar di mana-mana sih. Sebab terkenal enaknya. Kelihatan kan di foto itu bumbu cotonya melimpah ruah (kelihatan dari kuahnya).

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehe iya mba, terutama Jawa tengah kayaknya, manis banget.
      tapi akhirnya lidah bisa menyesuaikan meski tetep kangen masakan asin :D

      Hapus
  35. Wah Surabayaaa... noted noted, kalau ke Surabaya lagi bisa mampir nih. Apalagi harganya juga terjangkau, daripada jauh jauh ke Sulawesi yakan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. wkwkwk iya mbaaa... tiket pesawat mahal, belum lagi sekarang naik singa terbang kudu bayar bagasi hahaha

      Hapus
  36. aku kangen coto dan sop konroooo :D. walo batak, tp aku tergila2 ama makanan makasar.mungkin krn mama dulu smp nya di sana, dan dia memang hobi masak. jd dulu sering masakin makanan2 makasar, kyk konro, pisang ijo, ama kue yg mirip pastel itu apa namanya yaaa hahahha kok lupa :p. di jkt untungnya ada resto makasar yg enak, kayak karebosi di klp gading :). jd sedikit mengobati kangenku makasar ;)

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehe, makanan Makassar menusantara banget, dan yang enak juga banyak ya

      Hapus
  37. Jadi kepingin cobain sup saudara dan coto makassar. Belum pernah lihat secara langsung jadi penasaran dengan sajian rasa dan bumbunya. Kayaknya harus ke Bandung karena di Balubur Limbangan Garut mah kebanyakan masakan khas Sunda.
    Saya pernah bikin ikan mas woku. Wow, meski cabainya sudah duikurangi, tetap saja pedas banget level teratas. Gak kuat namun sedap. Sekarang lupa cara bikinnnya. Resepnya hilang padahal orisinal banget, hu hu. Gak amis lagi.
    Makanya saya pengen ngerasain masakah khas Makassar yang diolah rumah makan atau restoran dengan harga terjangkau. Kalau bikin sendiri mah ada bumbu yang tak saya pahami wujudnya, ha ha. Dan belum tentu ada di pasar kecuali di hypermart.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Di Bandung kayaknya ada juga mba yang enak, dulu tahun2008 saya ke Bandung sempet makan di warung makan khas Makassar itu, sayangnya saya lupa di jalan apa, jual Coto yang juga enak sama ikan bakar :)

      Hapus
  38. selalu penasaran sama sulawesi

    BalasHapus
  39. Hahaiii ternyata kita sama. Di Bukittinggi ada satu2nya rumah makan yang jualan coto dan konro. Lumayan penawar kangen cita rasa Sulawesi

    BalasHapus
    Balasan
    1. waahhh iya kah bang :D
      Beneran ya, banyak yang jualan coto tapi rasanya ga semua enak :D

      Hapus
  40. Orang luar jawa paling sulit beradaptasi dgn masakan jawa yg manis jadi butuh proses lama hehehe,...Sop konronya kelihatan mantap tuh mbak dan es pisang hijau yg seger

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha betul banget, bahkan sampai sekarang saya masih kurang doyan ama yang manis seperti gudeg

      Hapus

Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisan saya, silahkan meninggalkan komentar dengan nama dan url yang lengkap, mohon maaf, percuma ninggalin link di dalam kolom komentar, karena otomatis terhapus :)

Link profil komen saya matikan ya Temans.
Agar pembaca lain tetap bisa berkunjung ke blog masing-masing, gunakan alamat blog di kolom nama profil, terima kasih :)