Kunci utama dalam rumah tangga itu adalah komunikasi, namun ada lagi yang utama, adalah cinta.
Komunikasi itu memang penting banget.
Tapi ternyata ada hal penting yang paling utama loh selain komunikasi.
Dan itu saya rasakan dan pelajari bersamaan dengan waktu.
Waktu, sejatinya terus mengajarkan berbagai hal dalam hidup kita.
Tak heran, jika hari ini kita ngotot menganggap hal ini adalah yang paling benar, beberapa waktu kemudian, (seolah tiba-tiba) kita mengganti anggapan bahwa hal itulah yang paling benar.
Salah satunya, masalah modal utama dalam berumah tangga.
Dulu, saya sangat setuju dengan banyak pendapat yang mengatakan bahwa KOMUNIKASI adalah kunci utama dalam keharmonisan rumah tangga.
Iya, komunikasi dua arah antara suami dan istri.
Saling berbagi berbagai isi hati dan perasaan.
Mengungkapkan apa yang ada di hati masing-masing.
Berdiskusi tentang masa depan bersama, dan memutuskan semuanya atas dasar mufakat melalui komunikasi.
Sounds prefect right?
Kalau dipikir-pikir, benar juga ya?
Bahkan, bukan hanya dalam berumah tangga, dalam pergaulan sehari-hari di luar rumah tanggapun, komunikasi memegang peranan yang sangat penting.
Terlebih dalam sebuah rumah tangga yang notabene jadi kompleks karena menyatukan 2 kepala yang isinya beda untuk seumur hidup kita.
Bahkan, banyak di antara pasangan suami istri yang sebelum menikah sudah berdiskusi dan sepakat akan banyak hal penting saat menjalankan berumah tangga nanti.
Pada kenyataannya, banyak juga yang bermasalah bahkan memilih menyerah setelah lama berumah tangga.
Terlebih yang sebelum menikah, jarang membahas hal-hal penting pasca menikah nanti, seperti saya dan pak suami, hiks.
Kunci Utama Dalam Rumah Tangga Bukan Hanya Komunikasi
Benarkah komunikasi adalah kunci utamanya?
Dengan anggapan bahwa segala sesuatu bisa diselesaikan dengan baik melalui komunikasi.
Sayangnya, hal itu hanya bisa terjadi saat komunikasi yang terjadi adalah komunikasi yang baik, komunikasi dua arah, dan komunikasi yang sama rata.
Bukan berat di suami atas nama beliau adalah kepala keluarga, atau berat di istri, atas nama demi istri senang.
Bagaimana, jika yang terjadi adalah komunikasi satu arah dan komunikasi berat sebelah?
Karena ternyata salah satu pihak TIDAK PANDAI KOMUNIKASI dengan baik.
Tidak perlu mencari contoh di luar, saya bakal berbagi mengenai pengalaman sendiri.
Saya dan suami adalah pasangan yang sangat buruk dalam berkomunikasi.
Iya..
Sejujurnya seperti itu.
Bukan untuk membuka aib keluarga, tapi demi untuk pembelajaran yang insha Allah bermanfaat bagi lainnya.
Saya adalah pribadi yang sangat tidak sabaran, pemarah, ingin semuanya sempurna, dan harus selalu berpikir cepat termasuk dalam hal membahas sesuatu.
Sedang suami? Kebalikan 180 derajat dari saya.
Beliau adalah seorang yang amat sangat sulit mengekspresikan perasaannya.
Saking sulitnya, suatu hari, dulu sewaktu kami belum menikah.
Entah angin apa yang membuat beliau jadi aneh, karena tiba-tiba beliau memuji saya (hal yang sama sekali tidak pernah dia lakukan secara langsung).
Saya tahu, reaksi saya salah, karena reaksi tersebut membuat beliau sama sekali gak pernah mau memuji saya lagi hingga saat ini.
Tapi bagaimana bisa saya menahan rasa geli, sungguh hal itu membuat saya geli gak bisa menahan tawa yang bergelak hahaha.
Bukan hanya sulit mengekspresikan perasaannya, bahkan untuk berkomunikasipun dia agak sulit.
Terlebih ada kendala dalam bahasa yang kami pakai sehari-hari.
Beliau sering menggunakan bahasa Jawa dengan teman-temannya, sedang saya? hingga 18 tahun hidup di pulau Jawa, lidah saya belum juga fasih berbahasa Jawa.
Karena kendala tersebut, kami jadi malas berkomunikasi langsung, karena yang terjadi hanyalah membuat kami akan berantem dan membuat saya ngomel berkepanjangan, serta pak suami hanya diam saja mendengarkan semua omelan saya tanpa sepatah katapun keluar dari mulutnya, yang membuat saya semakin kesal dan semakin marah lalu akhirnya berhenti sendiri tanpa ada yang menenangkan.
Ya, saya berhenti karena capek ngomong hahaha.
Serius, ngomel itu nggak asyik.
Kalau bisa saya lebih milih menulis omelan ketimbang mengomel langsung, capeeekkk, lol.
Apalagi ngomelin suami nyebelin tapi ngangenin itu.
Kadang, saat saya capek ngomel, saya memancing beliau untuk berbicara, agar beliau juga bisa mengungkapkan isi hatinya.
Bagaimana, jika yang terjadi adalah komunikasi satu arah dan komunikasi berat sebelah?
Karena ternyata salah satu pihak TIDAK PANDAI KOMUNIKASI dengan baik.
Tidak perlu mencari contoh di luar, saya bakal berbagi mengenai pengalaman sendiri.
Saya dan suami adalah pasangan yang sangat buruk dalam berkomunikasi.
Iya..
Sejujurnya seperti itu.
Bukan untuk membuka aib keluarga, tapi demi untuk pembelajaran yang insha Allah bermanfaat bagi lainnya.
Saya adalah pribadi yang sangat tidak sabaran, pemarah, ingin semuanya sempurna, dan harus selalu berpikir cepat termasuk dalam hal membahas sesuatu.
Sedang suami? Kebalikan 180 derajat dari saya.
Beliau adalah seorang yang amat sangat sulit mengekspresikan perasaannya.
Saking sulitnya, suatu hari, dulu sewaktu kami belum menikah.
Entah angin apa yang membuat beliau jadi aneh, karena tiba-tiba beliau memuji saya (hal yang sama sekali tidak pernah dia lakukan secara langsung).
"Rey, matamu bagus!"Detik berikutnya, saya terpanah, dan 5 detik kemudian saya tertawa terpingkal-pingkal hahaha.
Saya tahu, reaksi saya salah, karena reaksi tersebut membuat beliau sama sekali gak pernah mau memuji saya lagi hingga saat ini.
Tapi bagaimana bisa saya menahan rasa geli, sungguh hal itu membuat saya geli gak bisa menahan tawa yang bergelak hahaha.
Bukan hanya sulit mengekspresikan perasaannya, bahkan untuk berkomunikasipun dia agak sulit.
Terlebih ada kendala dalam bahasa yang kami pakai sehari-hari.
Beliau sering menggunakan bahasa Jawa dengan teman-temannya, sedang saya? hingga 18 tahun hidup di pulau Jawa, lidah saya belum juga fasih berbahasa Jawa.
Karena kendala tersebut, kami jadi malas berkomunikasi langsung, karena yang terjadi hanyalah membuat kami akan berantem dan membuat saya ngomel berkepanjangan, serta pak suami hanya diam saja mendengarkan semua omelan saya tanpa sepatah katapun keluar dari mulutnya, yang membuat saya semakin kesal dan semakin marah lalu akhirnya berhenti sendiri tanpa ada yang menenangkan.
Ya, saya berhenti karena capek ngomong hahaha.
Serius, ngomel itu nggak asyik.
Kalau bisa saya lebih milih menulis omelan ketimbang mengomel langsung, capeeekkk, lol.
Apalagi ngomelin suami nyebelin tapi ngangenin itu.
Kadang, saat saya capek ngomel, saya memancing beliau untuk berbicara, agar beliau juga bisa mengungkapkan isi hatinya.
Dengan berbagai cara akhirnya beliau mau membuka suara, namun ucapan yang keluar dari mulut beliau malah membuat saya makin kesal.
Karena kebanyakan gak nyambung atau memang nyambung tapi beliau tidak pandai menyampaikan maksudnya.
Sungguh kami pasangan yang tidak baik dalam hal komunikasi.
Lalu, bagaimana bisa kami bertahan hingga saat ini dalam mengayuh biduk rumah tangga bersama, sedang komunikasi yang menjadi kunci utama dalam mempertahankan keharmonisan rumah tangga sama sekali sulit dilakukan?
Jawabannya adalah CHEMISTRY yang dibentuk oleh CINTA
Cinta ituuuu..
Melengkapi
Memaafkan
Mengisi kekurangan
Memaksimalkan kelebihan
Mengobati luka
CINTA ITU MENYEMPURNAKAN!
Ada yang bilang, hidup itu gak makan cinta, gak bakal kenyang.
Kata siapa??
Coba saja makan makanan favorit kita, saat pasangan sudah tak cinta lagi dengan kita dan berpaling dengan kita?
Apakah rasa makanan tersebut tetap sama?
Tentu beda!
Tapi, coba saja makan nasi goreng sederhana yang cuman berbumbukan bawang, cabe dan garam sepiring berdua, karena ekonomi keluarga sedang anjlok, tapi makannya penuh cinta seperti dua orang remaja yang pertama kali jatuh cinta??
Perut krucuk-krucuk karena belum kenyang juga masih bisa ditahan.
DEMI CINTA.
Suami yang nyebelin, nggak bisa berkomunikasi dengan baik, lelet dalam berpikir, nggak punya uang banyak, belum bisa beliin ini itu?
Demi CINTA, semua bisa ditahan.
Didoakan, didukung dengan penuh kasih sayang agar sang suami bisa sukses.
Coba kalau tanpa cinta? ditambah godaan pesona lelaki lain?
Dijamin langsung babay deh.
Istri pemarah, nggak bisa masak, nggak pandai mengasuh anak, boros dan sebagainya.
Demi CINTA, semua bisa dijalani.
Dibimbing dengan penuh kasih sayang, sehingga istri jadi wanita sholeha yang lebih baik lagi.
Coba kalau tanpa cinta? ditambah godaan wanita lain?
Dijamin langsung dibalikin tuh ke rumah orang tuanya, dengan semua alasan tersebut.
Sounds lebay sih, tapi CINTA is work!
Jadi, masihkah kau mencintai pasanganmu?
Karena menikah modal CINTA juga kunci utama pertama dalam keharmonisan rumah tangga.
Diikuti dengan komunikasi dan sebagainya.
Sidoarjo, 26 Oktober 2018
Reyne Raea
Sungguh kami pasangan yang tidak baik dalam hal komunikasi.
Lalu, bagaimana bisa kami bertahan hingga saat ini dalam mengayuh biduk rumah tangga bersama, sedang komunikasi yang menjadi kunci utama dalam mempertahankan keharmonisan rumah tangga sama sekali sulit dilakukan?
Jawabannya adalah CHEMISTRY yang dibentuk oleh CINTA
CINTA Adalah Kunci Utama Pertama Dalam Rumah Tangga
Cinta ituuuu..
Melengkapi
Memaafkan
Mengisi kekurangan
Memaksimalkan kelebihan
Mengobati luka
CINTA ITU MENYEMPURNAKAN!
Ada yang bilang, hidup itu gak makan cinta, gak bakal kenyang.
Kata siapa??
Coba saja makan makanan favorit kita, saat pasangan sudah tak cinta lagi dengan kita dan berpaling dengan kita?
Apakah rasa makanan tersebut tetap sama?
Tentu beda!
Tapi, coba saja makan nasi goreng sederhana yang cuman berbumbukan bawang, cabe dan garam sepiring berdua, karena ekonomi keluarga sedang anjlok, tapi makannya penuh cinta seperti dua orang remaja yang pertama kali jatuh cinta??
Perut krucuk-krucuk karena belum kenyang juga masih bisa ditahan.
DEMI CINTA.
Suami yang nyebelin, nggak bisa berkomunikasi dengan baik, lelet dalam berpikir, nggak punya uang banyak, belum bisa beliin ini itu?
Demi CINTA, semua bisa ditahan.
Didoakan, didukung dengan penuh kasih sayang agar sang suami bisa sukses.
Coba kalau tanpa cinta? ditambah godaan pesona lelaki lain?
Dijamin langsung babay deh.
Istri pemarah, nggak bisa masak, nggak pandai mengasuh anak, boros dan sebagainya.
Demi CINTA, semua bisa dijalani.
Dibimbing dengan penuh kasih sayang, sehingga istri jadi wanita sholeha yang lebih baik lagi.
Coba kalau tanpa cinta? ditambah godaan wanita lain?
Dijamin langsung dibalikin tuh ke rumah orang tuanya, dengan semua alasan tersebut.
Sounds lebay sih, tapi CINTA is work!
Jadi, masihkah kau mencintai pasanganmu?
Karena menikah modal CINTA juga kunci utama pertama dalam keharmonisan rumah tangga.
Diikuti dengan komunikasi dan sebagainya.
Sidoarjo, 26 Oktober 2018
Reyne Raea
Kalau sudah tua macam saya, yang ada rasa saling mengalah saja. Cinta, sayang ataupun komunikasi semua seadanya saja. Yang kami setebal adakah saling mengerti dan mengalah satu sama lain. Yang kami lihat anak. Yang jadi motivasi lagi-lagi anak.
BalasHapusWaaaahh, boleh dong mba share kiat-kiat berumah tangga setelah menikah lama :)
HapusDan memang iya ya, anak itu nomor satu :)
Pasangan memang saling melengkapi dan menutupi kekurangan.
BalasHapusKunci utama rumah tangga memang perlu saling komunikasi biat tetap langgeng
Bener banget mpo :)
HapusSetuju mba yang bikin saya bertahan dengan pernikahan, walau si doi super nyebelin ya karena Cinta hehe. Komumikasi dalam rumah tangga juga penting banget.
BalasHapusBerbahagialah orang yang dalam pernikahannya selalu ada cinta, karena cinta itu melengkapi *tsah! :D
HapusBener juga sih mbak. Kadang komunikasi sering gagal. Tapi kalau lagi ngobrol2 santai sama suami, sering nanya kok kita masih bisa bertahan yaa, jawabannya “ya gimana lagi, udah kebacut cinta”
BalasHapusHuahahaaaa..
Komunikasi juga ada seninya ya mba, karena ga semua orang pintar berkomunikasi :)
HapusSelalu komunikasi yah yang utama. Baca ini jadi punya bekal buat ke jenjang itu kelak. Sharing yang bermanfaat mbak Rey
BalasHapusCinta dulu yang dipupuk, komunikasi bakal lancar kalau ada cinta, karena banyak orang yang gak bisa saling komunikasi karena gak tau caranya :)
HapusIya saya jg setuju mbak rey, komunikasi dalam rumah tangga itu penting biar lebih saling memahami klo lebih kita kurangi, klo kurang kita lebihin jadi selalu pas.
BalasHapusIya mba :)
HapusIsh.. cinta punya arti luas ya mba, banyak hal yg mempengaruhi kalo ngomongin hubungan dengan pasangan. Apapun itu semoga keberkahan sellu menyertai keluarga kita. Aaminn
BalasHapusAamiin :)
HapusCinta dalam rumah tangga itu kayaknya wajib ya, Mbak Rey. Lantas kalau misalnya dijodohin gitu tapi nggak ada cinta dalam rumah tangga kira-kira bertahan lama nggak ya kehidupan rumah tangga yang kayak gitu?
BalasHapusBisa aja kok, asal keduanya mau berjuang bersama agar cinta timbul di antara keduanya :)
HapusSetuju banget, mbak.
BalasHapusKunci utama supaya rumah tangga langgeng adalah KOMUNIKASI. karena tanpa komunikasi, tumah tangga akan hancur karena kesalah pahaman.
Terima kasih untuk sharingnya ya, mbak. :)
Sama-sama :)
HapusAku baca ini kok jadi baper ya ��
BalasHapusBener juga sih mbak kebanyakan bilang komunikasi yang paling penting tapi kalo sama-sama nggak bisa komunikasi yang baik, cintalah yang membuatnya bertahan. Aaahh suka sama tulisannya, terima kasih sudah berbagi mbak.
Iya mba, komunikasi sekilas mudah, padahal aslinya itu yang paling sulit :)
HapusOh... jadi gitu, ya. Oke, paham. *ekspresi seorang single setelah baca tulisan ini dari awal sampai akhir*
BalasHapusIntinya: kembali ke CINTA. 😍
Biar kalau singlenya berakhir, udah siap ya mengarungi liku-liku rumah tangga :)
HapusKalau saya Cinta bisa tumbuh seiring waktu. Soal Komunikasi, kami menamainya Komunikasi Produktif. Nggak asal ngomong tetapi ada value setelah kami bicara. Apapun itu.
BalasHapusKeren tuh mba, banyak orang zaman sekarang sulit untuk berkomunikasi antar sesama pasangannya, apalagi kalau pakai value :)
HapusCinta oh cinta. PR besar membuat cinta tak padam walau udah nikah lama ya mbak. Komunikasi jg menurutku memegang peranan penting sih :D
BalasHapusIya mba, kalau udah cinta, komunikasi bakal mudah dilakukan
HapusWkwkwkwkwkwk, aku nguakak baca postingan ini. Sebagus apapun komunikasinya, kalo enggak cinta ya tetep wae hambar-hambar pisang. Kalo udah cinta ngomong sepatah dua patah kata udah bahagia 😂
BalasHapuswkwkwkw bener banget madam, bukan cuman hambar, kalau gak bisa komunikasi ya krik krik doang selamanya hiks
HapusCINTA kunci utamanya...?
BalasHapusIya juga ya..Kalau sudah didasari CINTA semua Insya Allah bakal baik-baik saja
Suka dengan ulasannya Mbak
Bener mbak :)
HapusYes setuju, komunikasi modal utama suatu hubungan. Saya juga sering missed nih, tapi selalu cari jalan keluar sama-sama
BalasHapusSemangat selalu :)
HapusAku dan suami sifatnya sama Mba.. apalagi kalo udah emosi, kayanya ga ada yang mau ngalah. Sama2 marah. Tapi kalo sudah malam waktunya istirahat, kami selalu mencoba berkomunikasi agar besok paginya kami sudah baik kembali. Entah ngobrol dikarpet atau diranjang. Ehh jadi curcol..
BalasHapusTerimakasih sharingnya Mba Rey, jadi pengingat aku juga nih. Semoga Mba Rey & suami selalu menjadi keluarga Bahagia. Amin.
Kereeennn mba...
HapusAamiin :)