Tentang Suami Perokok

suami yang perokok

Sharing By Rey - Suami yang perokok juga menjadi pengalaman saya.
Padahal, saya adalah salah satu dari banyaknya wanita yang gak suka sama rokok, bau rokok ataupun si perokok.

Kata suami, saya adalah orang aneh, mengingat bapak saya adalah perokok, bahkan masuk dalam kategori perokok berat.




Terlahir Dari Ayah Perokok Berat


Namun, terlahirkan dari seorang bapak yang perokok, bukan berarti saya juga suka rokok, justru saya benci banget sama rokok, meskipun hanya kebagian baunya terlebih asapnya -__-

Dulu, waktu masih di Buton, saya bertanya - tanya.. kira - kira siapa ya jodoh saya? mengingat di Buton dulu (eh bahkan sekarang deh kayaknya) hampir 99% laki - laki merokok.
Dan saat saya akhirnya berkesempatan bisa kuliah di Surabaya, niat memperoleh jodoh yang bukan perokok sedikit terobati.


Berjodoh Dengan Lelaki Perokok


Sayang..
Ternyata panah cinta berakhir di laki - laki yang juga perokok hehehe..

Yup, dulu suami saya, si Ade Kurniawan juga perokok, bukan hanya perokok, dia juga berambut gondrong.
Lalu mengapa saya bisa jadian dengan laki - laki perokok sedang sebenarnya saya benci rokok?
Jawabannya sih klasik... karena perasaan yang biasa orang sebut C.I.N.T.A hahaha

Ternyata, saat orang di hinggapi perasaan cinta itu kayak gitu ya, benar - benar membutakan!
Tapi beruntung, saya adalah wanita yang di bentuk oleh orang tua menjadi wanita yang menggunakan setengah perasaan dan setengah logika, jadilah saya meski di kuasai perasaan cinta, tetap tidak melupakan jati diri saya sebelumnya yang TIDAK SUKA ROKOK!

Jadilah setelah kami jalan beberapa lama, saya mulai protes dengan kebiasaan si pacar yang suka merokok, lucky me... akhirnya secara perlahan sang pacar mulai tidak berani merokok di depan saya.

Tapi ternyata, meskipun si pacar tidak merokok di depan saya, bau rokok masih lumayan mengganggu hidung. Karena si pacar masih tetap merokok di belakang saya.

Dasar saya memang keras kemauan, saya pun protes lagi dan jujur kalau saya tidak suka sama orang perokok dan berakhir dengan kami berantem hehehe

Butuh waktu lama, kami berantem.. baikan.. berantem lagi... baikan lagi... hanya karena rokok..
Sampai akhirnya saya putuskan untuk tegas, SAYA TIDAK SUKA ORANG PEROKOK DAN DARI DULU SAMPAI KAPANPUN SAYA BEGINI, KALAU TIDAK BISA MENERIMA YA SUDAH CARI YANG LAIN SAJA!

Terkesan maksa yaaa, iyaaa... soalnya saya dan si pacar sudah punya chemistry, dan saya yakin dia bakal memperjuangkan hal itu hahaha (EGOIS tapi DEMI KEBENARAN)

Ternyata, sang pacar memilih saya, dia mulai belajar berhenti merokok, meskipun suliiittt... Gimana gak sulit, hanya saya yang melarangnya merokok, sementara dia punya waktu banyak tidak bersama saya, terlebih dia mulai kerja di proyek, yang mana 99% orang merokok.

Sampai akhirnya kami membuat pernyataan lisan, kalau si pacar serius ingin terus bersama saya ke jenjang yang lebih serius, dia harus benar - benar melupakan rokoknya, karena jika tidak? saya tidak akan pernah mau menerima suami perokok.
Dan si pacar akhirnya mengiyakan dan bersumpah akan meninggalkan rokok.


Perjuangan Meminta Suami Berhenti Merokok


Waktu berlalu, kami akhirnya bisa menikah.
Namun ternyata, si pacar yang telah resmi menjadi suami belum bisa sepenuhnya meninggalkan rokok, dia masih tetap merokok di belakang saya.

Saya pastinya bisa tau dengan mudah saat dia merokok di belakang saya, karena saya sudah sangat kenal dengan bau rokok. Bapak saya kan perokok berat!
Jadi sepandai apapun si suami menyembunyikan baunya, pasti tercium juga.

Dan seperti biasa... saya pasti ngomel bahkan marah besar.
Tidak terhitung berapa kali kami harus berantem karena masalah rokok, sampai akhirnya kami mengalami cobaan besar yang mengakibatkan si suami malah sengaja merokok di depan saya.

Saya pun tidak terima, marah besar !
Namun ternyata di titik itulah saya mulai menemukan celah agar suami bisa berhenti merokok.
Saya tak pernah lelah untuk marah (meskipun jujur SANGAT LELAAAAHHHHHHHH karena itu)
Tidak pernah lelah untuk ngomel saat beliau ketahuan merokok.

Sampai akhirnya Alhamdulillah sudah setahun belakangan ini saya tidak pernah lagi mencium bau rokok di badan suami.

Kadang sih berpikir, apa beliau benar - benar berhenti merokok? atau dia menemukan cara baru menghilangkan jejak bau rokoknya? hahaha

Tapi saya memilih untuk mempercayainya, selama hidung saya yang super tajam akan bau-bauan ini tidak menangkap bau rokok di badannya, insha Allah saya percaya.

Selain itu sejak memutuskan berhenti merokok, si suami mulai terlihat lebih sehat, badannya mulai berangsur berisi. Meskipun berganti dengan tiap hari mengeluh celananya sesak dan perutnya jadi tambun hahaa (Manusiaaahhhh!)

Semoga suami saya selamanya berhenti merokok, aamiin..
Dan juga para suami lainnya bisa melawan keinginan untuk merokok..
Percayalaaahh..

Hadiah terindah yang paling mudah di berikan seorang ayah adalah, hak anak dan istri untuk hidup sehat, dan juga mendampingi suami yang sehat.

Insha Allah tanpa rokok, hidup bakal lebih baik, baik kesehatan maupun perekonomian..

Bagi ibu/emak/bunda/momi/mama/mami yang sedang sedih karena suaminya perokok berat.
Jangan bersedih!

Tidak mudah memang menghilangkan kebiasaan merokok para suami kita..
Saya pun mengakui betapa sungguh LELAHnya saya marah, ngomel, menasehati dengan baik..
Betapa sungguh saya LELAH marah - marah

Betapa sungguh energi saya terkuras banyak untuk mengingatkan suami..
Tapi saya rela melewati semua kelelahan tersebut..
Demi cinta saya pada suami dan anak - anak serta diri saya sendiri..

Selamat berjuang..
Dan semoga bermanfaat

Sidoarjo, 24 Mei 2017

Reyne Raea

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisan saya, silahkan meninggalkan komentar dengan nama dan url yang lengkap, mohon maaf, percuma ninggalin link di dalam kolom komentar, karena otomatis terhapus :)

Link profil komen saya matikan ya Temans.
Agar pembaca lain tetap bisa berkunjung ke blog masing-masing, gunakan alamat blog di kolom nama profil, terima kasih :)