A Day in My Life, Ke Pantai Nirwana BauBau

pantai nirwana baubau

Jadi kemaren tuh saya ke pantai Nirwana BauBau bersama kakak dan keluarganya, serta keluarga besar suaminya. Sengaja acara tersebut disponsori oleh kakak ipar yang ingin menyenangkan anak-anak selepas terima raport.

Kebetulan si Kakak dan adik udah terima raport, bertepatan dengan anak-anak kakak, juga anak-anak iparnya kakak, jadi punya ide mau ngajak mereka berenang di pantai.

Saya mah ikutan aja, dan begitulah sejak Sabtu sore saya udah di rumah Kakak, malam Minggu nya kami nonton bareng anak-anak, dan mulai subuh Minggu saya udah sibuk di dapur bantuin kakak.

Btw, kebiasaan keluarga suami kakak tuh kalau bepergian pasti bawa makanan dari rumah biar lebih hemat dan puas. Jadi kakak bakalan masak banyak untuk bekal di pantai.

Kali ini kakak masak mie goreng seabrek, telur rebus bumbu balado, sambel matah, ikan teri plus kacang dan tempe, ada juga minuman es campur dari jeli dan kelapa muda.

Untuk ikan bakarnya dibakar ketika di pantai, jadi kakak ipar mampir beli ikan ketika berangkat.

Saya dan kakak berangkat agak belakangan karena masih harus menyiapkan bekal, dan tepat pukul 12.00 kami pun berangkat ke pantai Nirwana naik motor.

Jarak rumah kakak ke pantai lumayan jauh, kami melewati daerah Lamangga, tembus ke jalan dekat STM, lalu lurus melewati jalan ke bandara. Dan setelah berkendara sekitar kurang lebih 20-30an menit kami pun sampai di pantai.

Cuaca begitu bersahabat kala itu, mendung dan menjadikan hawa di pantai nggak sepanas biasanya.

Tentu saja ini cuaca yang sempurna untuk bermain di pantai, tapi tidak buat saya yang ke pantai mah cuman buat foto-foto aja, hahaha.

pantai nirwana baubau

pantai nirwana baubau

Cuaca demikian tentunya menghalangi ke estetik an foto, hilang sudah kebiru-biruan yang menjadi ciri khas pantai Nirwana yang keren.  

pantai nirwana baubau


Baca juga : Jelajah Surga Tersembunyi di Pulau Buton

Tapi ya sudahlah, setidaknya anak-anak nggak jadi terlalu gosong setelah berenang di pantai. Apalagi kakak ipar sudah berniat bakalan menemani anak-anak berenang sampai sepuas-puasnya, kalau perlu sampai malam.

Ketika kami sampai, ternyata semua keluarga sudah sampai, adik ipar kakak sedang menyiapkan ikan bakar, sementara kakak ipar sibuk bikin tenda di pantai.

pantai nirwana baubau

Anak-anak langsung semangat, segera mereka berlarian di pantai, sementara saya dan kakak segera memanfaatkan waktu untuk foto-foto sejenak.

Puas foto-foto, kakak menemani suaminya dan anak-anaknya bermain voli di pasir, sementara saya hanya sibuk mengabadikan momen melalui banyak foto. Setelah puas kami pun melipir ke rumah-rumahan atau bale-bale yang disewa di tepi pantai untuk makan.

pantai nirwana baubau

pantai nirwana baubau

pantai nirwana baubau

pantai nirwana baubau

Setelah makan, kakak menitipkan semua tas bawaan yang berisi benda penting ke saya, sementara dia menemani anak-anak khususnya si Adik yang nggak mau keluar dari laut.

Apalagi ketika diajak kakak ipar buat naik perahu, makin betah deh dia di laut, bahkan nggak takut untuk lompat di laut yang dalam. Untung juga saya jauh dari laut karena saat itu air sudah mulai surut, jadi bibir laut menjauh. Kebayang kalau saya liat kelakuan si Adik, yang ada saya teriak-teriak nggak jelas.

Dan untungnya air laut beda kayak air di kolam renang, jadi meski beberapa kali si Adik mendekat ke tempat makan untuk minta makan, saya nggak merasakan badannya gemetaran sama sekali.

Padahal biasanya kalau di kolam renang, bahkan dia nggak tahan sampai sejam, udah gemetar kedinginan.

pantai nirwana baubau

Singkat cerita, satu per satu pamit duluan pulang, tinggallah saya, anak-anak dan kakak serta keluarganya. sampai bosan dan ngantuk saya menanti mereka, sampai akhirnya tertidur sambil memeluk tas-tas di bale-bale yang ada.

Menjelang magrib barulah mereka puas dan beranjak membilas diri kemudian bersiap pulang. Bayangkan, sejak pukul 1 siang, sampai pukul 6 sore baru selesai berenangnya.

Si Adik happy banget meski kelelahan, nggak ada tanda-tanda kedinginan, sementara si Kakak happy karena bisa explore cari ikan yang tersesat di air laut surut. 

Lalu, setelah bilas, kami semua pulang, nggak perlu ganti baju karena toh pas banget kami pulang hujan mulai turun membasahi bumi. 

Dan sampai rumah, kami semua nyaris pingsan kecapekan, tinggal kakak dan suaminya yang rempong membersihkan sandal dan banyak pakaian penuh pasir.

Demikianlah cerita a day in my life edisi main ke pantai Nirwana.  


BauBau, 23 Juni 2025

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisan saya, silahkan meninggalkan komentar dengan nama dan url yang lengkap, mohon maaf, percuma ninggalin link di dalam kolom komentar, karena otomatis terhapus :)

Link profil komen saya matikan ya Temans.
Agar pembaca lain tetap bisa berkunjung ke blog masing-masing, gunakan alamat blog di kolom nama profil, terima kasih :)