Namun nyatanya, minggu lalu sampai juga kami ke sana, meski nyampenya udah malam, dan lumayan pegal. Bahkan hampir mulai berpikir, ngapain sih mainnya jauh amat, di Surabaya kan juga bisa?
Semuanya sirna berganti takjub ketika melihat pemandangan Tretes yang indah di malam hari, udara yang dingin, serta pemandangan sekitar hotel yang terlihat menarik di malam hari.
Iya, dimulai dari kebingungan saya memberikan masa liburan yang berarti buat anak-anak, rencananya sebenarnya kami ingin ke Buton, menghadiri tahlilan 40 malam bapak.
Mencari Hotel Nyaman dengan Harga Terjangkau Di Tretes
Iya, dimulai dari kebingungan saya memberikan masa liburan yang berarti buat anak-anak, rencananya sebenarnya kami ingin ke Buton, menghadiri tahlilan 40 malam bapak.
Sayang, karena sesuatu dan lain hal, kami putuskan nggak jadi pulang, dan untuk menghibur hati, saya mencoba cari tempat hiburan wisata di luar kota.
Rencananya, nggak perliu nginap, langsung sehari aja di hari Minggu gitu.
Tapi mengingat saya adalah team mamak-mamak mudah capek, maka diputuskanlah menginap aja, dan nggak perlu jauh sampai ke Malang atau ke Batu, di pertengahan jalan ke Malang aja, seperti di daerah Prigen.
Dan mulailah saya mencari beberapa hotel yang nyaman dan harganya terjangkau.
Ada beberapa sih hotel yang murah banget, cocok buat backpaker.
Tapi, setelah baca testimoni dari berbagai ulasan di website maupun blog, saya kok jadi parno membayangkan di masa pandemi, dengan virus corona mulai menggila lagi, tapi kami bawa anak menginap di hotel yang nggak terjamin kebersihannya.
Tapi, setelah baca testimoni dari berbagai ulasan di website maupun blog, saya kok jadi parno membayangkan di masa pandemi, dengan virus corona mulai menggila lagi, tapi kami bawa anak menginap di hotel yang nggak terjamin kebersihannya.
Atas dasar itulah, kami memilih menginap di hotel yang agak gede gitu, karena dalam bayangan saya, hotel berbintang, tentunya lebih taat prokes kan ye?
Dan setelah sibuk ngabisin waktu pelototin Agoda, ketemulah saya dengan Tretes Raya hotel & resort yang harganya masih terjangkau.
Review Tretes Raya Hotel & Resort
Hari yang ditunggu tiba, kami sampai sekitar pukul 18.30 malam.
Dengan arahan google Map, sampailah kami di Tretes Raya hotel & resort, yang ternyata pintu lobby-nya dekat banget dengan jalan.
Saya bergegas menuju lobby untuk check in, yang ternyata meski pintunya dekat jalan, meja resepsionisnya agak jauh ke dalam.
Lobby-nya lumayan luas, dan keadaan lumayan sepi, hanya ada 2 orang yang sedang duduk di sofa yang disediakan di sekitar lobby.
Sama sekali nggak ada satpam yang menyambut, apalagi pakai acara ukur suhu atau sekadar nyuruh cuci tangan, hahaha.
Meskipun demikian, di pintu masuk, ada sebuah tempat cuci tangan, sayangnya saya lupa periksa, ada airnya enggak?
Mendekati lobby, disambut 2 orang dengan penampilan biasa, dan sama sekali nggak pakai masker dong, hahaha.
Ampun dah, i told you, di luar kota besar itu, kagak ada ada korona dah, hiks.
Meski tanpa masker, tapi keduanya begitu ramah menyambut saya datang, menanyakan nama saya, meminta KTP untuk disimpan, lalu memberikan kunci kamar, yang ternyata nggak jauh dari meja resepsionis, di lantai yang sama.
Segera kami menuju kamar yang dituju, melewati sebuah lorong yang kecil dengan penerangan yang agak suram.
Benar kata beberapa orang, memang agak seram sih kalau sepi dan menginapnya sendirian, hahaha.
Tapi untungnya, lorong tersebut bersih dari sampah.
Bangunan hotel
Tretes Raya Hotel & Resort memang adalah sebuah hotel yang telah berdiri lumayan lama, di tambah selama masa pandemi ini sektor perhotelan memang sangat berdampak.
Jadilah bangunannya terlihat kurang terawat.
Sayang banget sih sebenarnya.
Mengingat hotel ini mempunyai arsitektur keren bergaya Romawi Kontenporer, yang berdiri di lahan 20.000 M² dengan luas bangunan sebesar 60.000 M² dan terdiri dari beberapa bangunan hingga lantai 5, dengan jumlah kamar kurang lebih 96 kamar.
Kebersihan hotel
Waktu awal sampai ke hotel, melihat orang-orang yang nggak pakai masker, saya mulai membatin, gawat banget nih, bisa-bisa hotelnya bukan hanya kurang terawat, tapi juga jorok.
Ternyata, enggak juga kok.
Mulai dari lobby, lorong-lorong, hingga kamar, semuanya bersih.
Meskipun sempat parno dengan kondisi selimut berwarna coklat, dan bertanya-tanya apakah selimut dan sprei sudah dicuci bersih?
Ternyata, keesokan harinya, ketika kami check out, kami melihat kamar-kamar yang sudah ditinggalkan penghuninya, sedang dibersihkan, dan semua sprei serta selimut dan handuknya diganti.
Di area luar hotelpun, meski juga di beberapa sudut terlihat kurang terawat, tapi ada pekerja yang membersihkan dedaunan yang jatuh, sehingga tetap bersih.
So, untuk kebersihan lumayan sih ya, meski nggak yakin dengan sterilisasi di masa pandemi ini.
Fasilitas hotel
Fasilitas hotel ini lumayan sih ya, untuk sebuah hotel bintang 3 (kalau nggak salah dulunya ini hotel bintang 4).
Kamar yang lumayan luas untuk tipe Deluxe Twin, kasurnya not so bad lah, hanya saja sprei dan selimutnya memang udah sedikit lusuh.
Hanya disediakan 2 buah bantal, dan sedikit keras.
Ada 2 buah handuk yang juga udah berwarna lusuh, tapi Alhamdulillah nggak bau sih ya.
Perlengkapan toiletris sih standar, sabun plus shampo, lotion dan sikat 2 sikat gigi serta pasta gigi.
Dan ada label OYO, sepertinya memang hotel ini dikelola OYO juga.
Tapi entah mengapa nggak semua perlengkapannya ada label OYO.
Kamar mandinya standar, ada wastafel, kloset duduk, serta ada bathup-nya.
Enaknya hotel lama itu, rata-rata pakai bathup.
Ketika malam, air panasnya pun berfungsi, sayang ketika siang, saat anak-anak mau berenang di bathup, eh air panasnya abis, hahaha.
Ketika baru nyampe, dan meriksa kamar mandi, saya lalu nyadar kalau KAGAK ADA KESET!
Hadooohh, saya nggak mau kejadian kayak di hotel Sahid Surabaya, segera saya minta keset, dan untungnya segera dianter oleh petugasnya.
(Kalau enggak, saya mau jadikan tuh handuk nya sebagai ganti keset dah, hahahaha)
Selain ada 2 ranjang single, ada pula 2 kursi dan 1 meja kecil, meja rias dan lemari.
Ada lemari pendingin yang nggak kami pakai sama sekali.
ACnya dingin, sampai saya nggak bisa tidur, ye kan udahlah Tretes itu dingin, pakai AC pula, hahaha.
Ada TV dengan saluran standar.
Dan kami juga dapat 2 botol air mineral, teh dan kopi.
Saya nggak tahu, apa memang hotelnya nggak menyediakan breakfast, karena baik di Agoda maupun Traveloka, memang nggak ada keterangan breakfast.
Namun, paginya saya liat di bagian bawa lobby ada ruang makan yang sepertinya habis dipakai buat acara makan-makan.
Selain itu, fasilitas yang menarik di hotel ini adalah kolam renang yang luas, ada seluncurannya, dan tersedia buat dewasa maupun anak-anak.
Yang menarik dari kolam renang ini, konon airnya bersumber langsung dari mata air gunung Welirang, dan diklaim nggak memakai bahan kimia untuk perawatannya.
Nggak heran, setiap weekend sebelum masa pandemi, ada banyak pengunjung umum yang datang hanya untuk berenang di sini, liat di dekat kolam, sewa masuknya cuman 25 ribu, itu udah termasuk nasi goreng atau mie goreng.
Ada fasilitas semacam gazebo buat nyimpan barang-barang, namun harus sewa 30 ribu per 3 jam.
Sayang, kemaren itu kami nggak sempat renang.
Atuh mah airnya dingin, dan kami parno banget sih di masa pandemi gini berenang.
Padahal sebenarnya paginya sepi banget, nanti agak siangan baru ada terlihat beberapa tamu yang berenang.
Pelayanan dan keramahan petugas
Meski petugasnya jarang yang terlihat mengenakan masker, tapi masalah keramahan sungguh patut diapresiasi.
Dari meja resepsionis, petugas yang berjaga begitu ramah, ketika minta keset dilayani dengan ramah, sampai kami pulang pun, petugasnya tetap ramah menyapa kami.
Salut deh.
Kelebihan
Adapun kelebihan menginap di Tretes Raya Hotel & Resort adalah:
- Rate-nya terjangkau untuk sebuah hotel dengan view menarik.
- Petugasnya ramah.
- Fasilitas lumayan lah, meski nggak sempurna semua.
- Kolam renangnya menarik banget.
- Ada taman buat main anak-anak, sayang permainannya udah pada rusak.
- View-nya kece, dan instagramable.
Kekurangan
Sedangkan kekurangan menginap di Tretes Raya Hotel & Resort adalah:
- Parno juga sih ya nginap di tempat yang petugasnya kurang mentaati prokes, apalagi sama sekali nggak ada pemeriksaan suhu tubuh atau apapun, sepertinya memang hotel ini sangat kekurangan pekerja.
- Bangunan dan fasilitas yang kurang terawat.
- Wifi kurang kencang.
Kesan dari Pengalaman Menginap di Tretes Raya Hotel & Resort Pada Masa Pandemi
Di luar parnonya kami dengan virus korona, sejujurnya cukup puas ya menginap di sini.
Mengenai kekurangannya yaitu bangunan dan beberapa fasilitas umum yang kurang terawat sih sangat dimaklumi.
Jadi, kalau ditanya kami bakalan balik lagi nggak nginap di sini?
Seharusnya sih mau, asal nanti aja deh, tunggu Covid-19 udah bisa ditaklukan.
Kalau sekarang, sumpah parno, karena selain petugasnya kurang, sehingga nggak ada satpam yang bertugas mengukur suhu tubuh tamu yang datang.
Pun juga, parno juga dengan petugas yang malas pakai masker, meskipun nggak semuanya gitu.
Demikianlah, ada yang udah pernah menginap di sini?
Sidoarjo, 26 Juni 2021
Sumber: pengalaman pribadi
Gambar: dokumen pribadi
kok kebetulan banget aku sama temenku rencana ke sini tapi msih takut sama kenaikan kasus covid huhu
BalasHapusaku pengen berendam di bathubnya mbak sama nyanyi2 hahaha
tapi pemandangannya emang keren
makanya jadi salah satu ikon ya di tretes
hahaha, kalau cuman mau berendam di bathup, mending staycation di hotel kota aja, cari hotel lama tapi masih bagus.
HapusDi Surabaya misalnya, hotel-hotel pada patuh prokes, semua kamar di disenfektan setiap hari, jadinya ga parno.
Ada beberapa hotel lama, ada bathupnya, ada air panasnya, ga bakalan kedinginan kek di Tretes :D
Kayak hotel Elmi, Garden Palace, itu kalau pas promo, murmer loh :D
Mayan juga ya mbak fasilitasnya, cuma furniturenya model lama yaa hehe
BalasHapusnot so bad lah, asal cari harga yang promo hihihi :D
HapusKelebihan dan kekurangan sepertinya tak terelakkan ya, Mbak.
BalasHapushihihi, betul Bu :D
HapusMayan ya mba hotelnya..
BalasHapusView yg kolam renangnya terlihat lega..
Furniturnya model lama, tapi menyenangkan juga...
Yang bikin aku merinding itu, gak ketat alias terapkan prokes...
Mana covid delta kan lbh berbahaya dari covid 19
Hati2 selalu iya mba..
Serem pokoknya menginap di hotel, mendingan kalau mau nginap, staycation di kota-kota besar aja, sebagian besar bahkan semua hotel patuh banget ama prokes.
HapusEven hotel yang murmer.
Kalau di luar kota memang kadang sembarangan :D
belum pernah cobain nginep di daerah Tretes, dulu ada acara kantor di Tretes tapi aku nya nggak ikutan
BalasHapusbangunannya wah juga ini ya mbak, dulu aku mikir hotel hotel di Tretes palingan yang kuno kuno gitu, ternyata enggak juga
mungkin karyawan berkurang sejak pandemi mbak, dan adanya pemberlakuan pengurangan karyawan ya. Tapi kadang ada hotel yang nambah karyawan tergantung tingkat okupansi atau jumlah kunjungan tamu. kalau pas high season bisa aja ditambah
Aslinya bagus bangunannya, sayang ga terawat, saya liat di google, ternyata nih hotel bermasalah ketika tahun 2018, dan 2019 ketemu pandemi, makin ga terawat deh.
HapusSayang banget ya
Kalo udh pake kata2 resort, udh pasti gedeee dan luas :D. Aku ga pernah sih ke Tretes, tp tau kalo ini daerah sejuk di Jawa timur. Dulu sering disebut2 dalam novelnya S mara GD :D.
BalasHapusSayang sih yaa, kalo memang ga terlalu terawat Krn masalah keuangan ditambah covid begini . Apalagi ini hotel besar, dan pasti perlu banyak biaya utk maintenance :(.
Semoga setelah pandemi selesai, mereka bisa bangkit lagi .
Aku juga bakal serem sih Rey kalo sampe staff nya ga taat prokes :(. Tapi aku tahu kebanyakan kota2 kecil memang ga pake masker :(