Hari Lansia Internasional 2020, Saat Kita Lanjut Usia

Sharing By Rey - Ada yang ngeh nggak? kalau hari ini adalah Hari Lansia Internasional?

Yup, setiap tanggal 1 Oktober, selalu diperingati sebagai hari Lansia Internasional (International Day of Older Persons).

Sejak ditetapkan di Sidang Umum PBB, setiap 1 Oktober berdasarkan resolusi No. 45/106 tanggal 14 Desember 1990.

Btw, hari Lansia Internasional ini berbeda dengan Hari Lansia Nasional yang diperingati setiap tanggal 29 Mei.

Dan, penetapan Hari Lansia Internasional ini, merupakan kelanjutan dari Vienna International Plan of Action on Aging ("Vienna Plan"), yang diputuskan di Wina tahun 1982, dengan resolusi No. 37/1982, yang melahirkan beberapa kesepakatan untuk mengundang bangsa-bangsa yang belum melaksanakan, agar menetapkan hari bagi lanjut usia.

Adapun latar belakang terbentuknya Hari Lansia Internasional ini adalah, karena mengingat orang tua selalu punya peran penting dalam masyarakat.

Baik sebagai pemimpin, maupun penjaga tradisi. 

Akan tetapi, kebanyakan para lansia jadi sangat rentan dengan banyak yang jatuh miskin, menjadi cacat atau menghadapi diskriminasi di sisa hidupnya.

Orang Tua Kita Yang Telah Lansia 

Saya nggak pengen bahas yang berat-berat meski judulnya berat.

Saya cuman pengen curcol aja deh.

Karena hari Lansia Internasional ini, membuat saya rindu serindu-rindunya sama orang tua saya.  

You know lah, udah hampir 5 tahun saya nggak bisa ketemu ortu saya.

Dan sedihnya, ortu saya tuh tipe orang yang suka tertutup, jarang bisa ditelpon, boro-boro video call. 

Bukan hanya itu, orang tua saya, khususnya mama, paling nggak suka difoto.

Jadi, selama hampir 5 tahun ini, saya hampir melupakan bagaimana wajah mama dan bapak.

Untungnya kakak saya kadang curi-curi motret mama jika sedang mengunjungi mereka.

Dan setiap kali kakak saya mengirimkan saya foto terbaru mama dan bapak, hati saya sedih banget rasanya.

Mengapa coba mama dan bapak saya terlihat makin tua?

Lalu saya terhenyak oleh jawaban hati sendiri.

"Woi Rey, bukan hanya mereka yang tua, kamu jugah!"

Hahahaha.

Dan saya mencoba mengingat, tahun kelahiran bapak dan mama saya.

Mereka lahir di tahun 1954 dan 1955, means bapak udah berusia 66 tahun dan mama 65 tahun.

Uwooowww, makanya mereka udah terlihat tuwah, huhuhu

Yang paling bikin hati ngenes itu, saat melihat rambut mama, hampir semuanya sudah memutih.

Saya jadi teringat di saat saya kuliah, hingga saya mudik hampir 5 tahun lalu.

Terakhir kali saya pulang, rambut mama memang banyak yang memutih, tapi masih ada yang hitam.

Dan mama paling suka menyambut saya pulang, karena saya adalah satu-satunya anaknya yang paling rajin jika disuruh cabutin ubannya.

Lalu saya berpikir, akankah saya masih bisa mencabutin ubannya nanti?

Mungkin kebalik kali ya? 

Saya bakal mencabuti rambut hitamnya, saking rambut putihnya udah makin banyak, hiks.

Kangen banget ya Allah.

Satu hal yang saya syukuri, dan tak pernah lupa saya panjatkan dalam doa saya, karena kedua orang tua saya Alhamdulillah masih sehat dan masih kuat untuk beraktifitas sendiri.

Sungguh saya nggak berani membayangkan, gimana nantinya kalau mama dan bapak udah lanjut usia banget?

Saat mungkin keduanya udah nggak kuat beraktifitas sendiri?

Sementara saya terpisah ribuan KM dengan mereka?

Dan kakak saya masih harus bekerja?

Jujur, saya belum bisa memikirkan gimana-gimananya?

Seharusnya sih saya bisa membayar orang buat merawat mereka nanti, kaerna saya begitu jauh dari orang tua sendiri.

Tapi saat ini hal tersebut masih sangat sulit saya lakukan, karena saya sendiri masih harus berjuang mencari uang untuk diri sendiri dan anak-anak, huhuhu.

Semoga Allah selalu membukakan pintu rezeki-Nya seluas-luasnya untuk saya ya, aamiin.

Mengingat Saat Kita Lanjut Usia Nanti 

Lalu saya jadi mengingat, kira-kira seperti apa ya saat kita semua, khususnya saya ternyata dipanjangkan usianya hingga menjadi lansia nanti?

Btw, untuk di Indonesia, ukuran Lansia itu dilihat dari usianya, jika dulu usia lansia itu setelah masuk 60 tahun, sekarang ditambah lagi, bahwa lansia adalah memasuki usia 65 tahun.

Masih ada waktu lebih dari 20 tahunan lagi untuk saya mencapai usia Lansia.

Akankah di waktu itu saya masih sehat?

Akankah saya masih bisa produktif?

Akankah saya malah merepotkan anak-anak saya?

Kadang ngeri juga mikirinnya, melihat kedua orang tua saya masih bisa bertahan dengan pensiunannya.

Bagaimana dengan saya?

Ah malah ribet ya mikirnya hahaha.

Intinya, peringatan hari Lansia ini, bukan hanya mengingatkan kita bahwa Lansia itu butuh dilindungi.

Bukan juga hanya dengan memikirkan untuk bisa menyenangkan kedua orang tua kita, jika masih ada dan sudah masuk usia Lansia.

Tapi juga memikirkan diri kita sendiri.

Bagaimana kita di masa Lansia nanti, jika memang berusia panjang?

Bagaimana caranya agar kita masih bisa menjadi sosok lansia yang mandiri.

Tentunya, lansia yang masih sehat, lansia yang masih produktif.

Lansia yang tidak melulu bergantung dan menjadikan anak-anak sebagai sandwich generation. 

Gimana caranya?

Tentu saja dengan rutin menjaga kesehatan dari apa yang menjadi asupan tubuh kita, apa yang kita lakukan pada tubuh dan pikiran kita.

Dan tentu saja berbanding dengan apa yang kita persiapkan di masa lansia kita nanti, agar kita tetap produktif dan semangat menjalani hidup.

Anyway, selamat hari Lansia Internasional atau hari lansia sedunia 2020.

Semoga para lansia tetap mendapatkan perlindungan dalam menjalani hari tuanya.

Semoga orang tua kita bisa tetap sehat dan semangat.

Dan semoga kita semua bisa mempersiapkan diri menjadi lansia yang sehat dan produktif.

Demikianlah.

Sidoarjo, 1 Oktober 2020

#KamisSehat

Sumber :

• Wikipedia
• https://www.liputan6.com/global/read/4075766/hari-internasional-orang-lanjut-usia-perjalanan-menuju-kesetaraan-usia diakses Oktober 2020

Gambar : Canva edit by Rey