Social Distancing Bagi Pasangan Long Distance Marriage

social distancing bagi pasangan LDM

Sharing By Rey - Social distancing telah diberlakukan pemerintah sejak beberapa waktu lalu, demi menekan penularan Covid-19.

Meskipun, pada kenyataannya, di Indonesia sendiri, imbauan tersebut masih dipandang sebelah mata oleh beberapa orang, dan memilih untuk tidak mengindahkannya.



Akan tetapi, ada banyak juga orang yang patuh akan imbauan tersebut dan benar-benar peduli akan hal tersebut.

Btw, apa sih social distancing itu?
Social distancing atau pembatasan jarak adalah suatu tindakan pembatasan untuk mengendalikan infeksi nonfarmasi atau memperlambat penyebaran suatu penyakit menular.

Dari informasi berbagai sumber, social distancing bertujuan untuk mengurangi penularan virus dari satu orang ke orang lain.

Dan menurut Center for Disease Control (CDC), social distancing adalah tindakan menjauhi segala bentuk perkumpulan, jaga jarak antar manusia, dan menghindari berbagai pertemuan yang melibatkan banyak orang.

hal ini dapat juga diartikan bahwa, masyarakat diimbau untuk mengurangi aktivitas di luar rumah, seperti kantor, sekolah, tempat olahraga, dan semua tempat yang banyak dikunjungi oleh orang.

Dan jika seseorang terpaksa berada dalam kondisi dan situasi tersebut, maka sebaiknya mengatur jarak sekitar 1-2 meter dari orang lain.

Efek Social Distancing Bagi Pasangan LDM


Bagi pasangan LDM, social distancing bukanlah hal yang luar biasa, mungkin terasa biasa saja.
Namun, berubah jadi lebih dari biasanya, jika memang tiba saat pasangan boleh pulang karena libur.


Saat itulah, social distancing dan segalanya jadi masalah.

Terlebih dengan ditambahnya aturan PSBB atau Pembatasan Sosial Berskala Besar, yaitu istilah kekarantinaan kesehatan di Indonesia yang didefinisikan sebagai "Pembatasan kegiatan tertentu penduduk dalam suatu wilayah yang diduga terinfeksi penyakit dan/atau terkontaminasi sedemikian rupa untuk mencegah kemungkinan penyebaran penyakit atau kontaminasi."

Alhasil, bahkan tiba waktunya pasangan libur dan biasanya bisa pulang, mau nggak mau pulangnya ditunda dulu. Selain demi patuh kepada pemerintah, juga demi kebaikan bersama, terutama melindungi keluarga dari Covid-19.

Meskipun menyedihkan, menahan rindu yang belum terlihat batasnya, tapi setidaknya hal itu mengajarkan banyak hal terhadap pasangan LDM, di antaranya :


1. Lebih mengerti arti kehadiran pasangan


Menjalani hubungan LDM memang berat, harus berpisah beberapa lama dengan pasangan, meskipun berat, lama-lama semua akan sebuah kebiasaan.


Akan tetapi, dengan ritme berpisah yang semakin panjang karena anjuran social distancing ini, tentu saja akan membuat hal yang biasa sebelumnya, jadi terasa lebih dari biasa.

Menikmati rindu yang tanpa batas, menikmati ketidakhadiran pasangan, akan membuat kita akan lebih mengerti arti kehadiran pasangan kita.


2. Lebih menghargai pasangan


Dengan berubahnya ritme pertemuan pasangan LDM, pastilah membutuhkan sebuah pembiasaan lagi.
Membiasakan diri menghadapi semuanya sendirian, dan saya itu terasa lebih sulit, terutama jika memang selama ini kita bergantung pada pasangan.

Dan akhirnya semua itu membuat kita jadi lebih menghargai pasangan kita, menghargai semua pilihannya untuk mau hidup bersama kita, menghargai semua yang dilakukan untuk kebahagiaan kita.


3. Mungkin akan jatuh cinta lagi untuk kesekian kalinya


Jika kita bisa lebih mengerti arti kehadiran pasangan kita, lebih menghargainya, bukan tidak mungkin jarak dan rindu akan membuat kita jadi kembali jatuh cinta kepada pasangan.
Seperti lagunya Raissa, jatuh cinta kedua kalinya, pada yang sama *eaaaa..


Bukankah Covid-19 dan jarak begitu baik?
Memberikan hal yang nggak nyaman namun berujung kebahagiaan.

Meskipun, hal itu tidak bisa terjadi begitu saja sih, ada perjuangan dan ada peranan kedua belah pihak. Dan terasa sangat berat jika hanya sepihak yang mau berjuang.

Namun jika memang kita pejuang sejati, why not buat berjuang?
Asalkan, lihat juga seberapa pantas orang itu kita perjuangkan.

Demikian pula, saat kita menikmati yang namanya diperjuangkan, pastikan kita memang pantas untuk diperjuangkan.

Bentar deh, ini kenapa malah curcol ya? hahahaha.


Demikianlah, betapa social distancing yang merupakan dampak dari makin merebaknya Covid-19 tidak melulu berakhir dengan sesuatu hal yang menyedihkan.

Selalu ada hal baik di setiap apa yang terjadi.
Demikian juga social distancing bagi pasangan LDM
Meski itu bukan saya, hehehe.


Sidoarjo, 24 April 2020

Reyne Raea untuk #BPNRamadan2020 Day 5

24 komentar :

  1. Aku pun keluar rumah hanya untuk belanja dan keperluan penting lainnya. Lebih baik di rumah aja dan tetap selalu jaga kebersihan dan kesehatan.

    BalasHapus
  2. Mbak Rey, kalau aku sih kyknya gak bakal kuat kalau LDMan. Masa waktu pacaran LDR, nikah juga harus jauh-jauhan lagi. Apalagi kalau ditambah ada PSBB, seharusnya sudah bisa ketemu. Heeeee, malah ditunda lagi ketemunya jadi harus tunggu lebih lama.😱😱😱

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya ngga apa-apa mbak Roem LDR lagi atau Lungo Dewek Rapopo.😱

      Hapus
    2. huhuhu sayapun dulu nggak mau saayyy, sayangnya setelah anak sekolah, udah nggak bisa lagi egois mau ikut suami mulu huhuhu.
      Padhaal sejak dulu, saya anti jauh-jauhan :(

      Hapus
  3. Alhamdulillah aku tidak mengalami LDM sih, tiap hari ketemu terus sama istri. Biarpun begitu tetap kok menghargai pasangan karena istri itu penting bagi saya.😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. So sweeettt, karena menikah kan untuk selalu menghargai ya :)

      Hapus
  4. Sangat efektif memang kalo social distancing, work from home dll. Aku sudah lebih 1 bulan di rumah aja. Stay safe ya.

    BalasHapus
  5. ...Mungkin akan jatuh cinta lagi untuk kesekian kalinya ...

    Aakkh, itu ide bagus banget deh ..
    Ntar kuterapin aja kalo ntar aku udah punya pasangan hidup hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahahha, padahal saya cuman keingat lagunya Raisa hahahaha *kabooorrrr :D

      Hapus
  6. Saya sm suami gak ldm mba, tapi sejak wabah ini masuk kesini, kalo suami saya pulang kerja, (bukan golongan wfh) kayak org gak pulang brp bulan 😂 mungkin stress di tmpt kerjany kali ya mba, soalnyo rentan tertular jd bawak annya kdg suka melow, yg biasanya cuek, tiba2 suka nyariin 😂

    BalasHapus
    Balasan
    1. Berarti mbak rini mungkin jatuh cinta lagi sama suami.😂

      Hapus
    2. Kalau pulang tiap hari justru bikin saya khawatir sebenarnya, soalnya paksu bukan golongan orang disiplin menjaga kebersihan :D

      Hapus
    3. 😂 Amiiin.. semoga ya mas agus 😅

      Hapus
    4. Lah, sama bgt mba rey. Tapi untunglah ditempat kerjanya, peraturan bosnya disiplin banget, jadi sekarang gak perlu di omongin lagi dah, aman. Walopun kdg2 masih cemas jg sih, ntar kalo kumat2 lg penyakit males nya 😂

      Hapus
  7. Bagi saya hubungan LDR/LDM itu membutuhkan sosok orang yang spesial banget, dan sulit untuk naruh kepercayaan kalau dia bukanlah orang betul-betul dikenali. Pengalaman soalnya LDR pernah diselingkuhi, jadi lebih tenang kalau satu kota, seenggaknya jadi gak berpikiran macam-macam.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Awww... sesungguhnya saya sejak awal malah nggak suka LDM, sayangnya memang sekarang nggak memungkinkan buat nggak LDM, jadinya lebih ke pasrah aja, nggak mau terlalu dipikirin gimana-gimananya, meski pernah juga dikecewain.

      Saya kembalikan aja ke Allah, kalau dia selingkuh ya itu urusannya sama Allah.
      Saya mah cuek aja, yang penting duitnya lancar *eh hahahahaha

      Hapus
  8. Setuju mba, LDM bisa menumbuhkan rasa percaya apabila keduanya memang benar-benar bisa menjaga kepercayaan dan LDM juga bisa menjadi sarana untuk belajar lebih jauh perihal betapa berharganya waktu yang kita punya :D

    Saya pun berpikir, kalau kita melihat sesuatu dari sudut yang positif, sebenarnya ada banyak hikmah yang bisa kita ambil dari pandemik COVID ini. Tapi tetap, kalau bisa pandemiknya jangan lama-lama agar kita semua bisa kembali menjalani rutinitas tanpa harus takut tertular virus di luar :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. huhuhuhu, saya tuh mulai kesal, karena nggak bisa leluasa nerima paket, order gofood dan segala sesuatu, kudu semprot-semprot, lap-lap dulu.
      Rempong banget rasanya.

      Bener ya, semoga cepat berlalu :D

      Hapus
  9. aku pernah LDR-an trus kalo kangen yagitu lewat komunikasi aja
    LDM kalo didasari dengan percaya dan sama sama setia kayaknya ga masalah, kalo ada yang 'berkhianat' ya di bales juga, lahhh. jangan sampai deh ya, harus sama sama pegang teguh kepercayaan yang dikasih sama pasangan dan komunikasi jalan terus

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha iya, LDR sebenarnya asyik, asal pasangannya juga asyik *eh :D

      Hapus
  10. Sejak ada social distancing rasanya berat melangkahkan kaki keluar, diundang rapat 3 kali saja saya cuek ga hadir

    BalasHapus

Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisan saya, silahkan meninggalkan komentar dengan nama dan url yang lengkap, mohon maaf, percuma ninggalin link di dalam kolom komentar, karena otomatis terhapus :)

Link profil komen saya matikan ya Temans.
Agar pembaca lain tetap bisa berkunjung ke blog masing-masing, gunakan alamat blog di kolom nama profil, terima kasih :)