Tinggal Di Rumah Mertua? Perhatikan Beberapa Hal Ini!

tinggal di rumah mertua

Sharing By Rey - Tinggal di rumah mertua? saya pernah dong, dua kali malah.
yang pertama cuman beberapa hari, yang kedua sampai 9 bulanan.

Dan dari kedua kali tersebut, selama tinggal di rumah mertua, Alhamdulillah nggak pernah ada konflik dan drama antara mertua menantu.



Sebelum saya nikah dulu, sama sekali gak ada bayangan di benak, nantinya kan tinggal di mana.
Daaan percaya atau gak, kami selama 8 tahun berpacaran, sama sekali gak kepikiran pas abis nikah mau tinggal dimana (jangan di tiru ya! :D )

Saya baru menyadari kami harus tinggal di mana saat dalam perjalanan Buton-Surabaya setelah menikah tahun 2009 lalu (telat banget gak sih? :D )

Dan parahnya lagi saya baru ngeh setelah dekat Surabaya dan tiba-tiba saya berpikir, laah ini saya pulang ke mana ya? masa iya ke kos lagi? hehehe.


Pertama Kali Tinggal Di Rumah Mertua


Alhamdulillah, saya sangat beruntung punya keluarga baru (baca : mertua dan ipar-ipar) yang baik banget, ternyata mereka telah mempersiapkan kamar buat kami di rumah mertua.

Bahkan kamarnya di kasih bunga sedap malam yang kemudian saya pindahkan ke luar kamar karena gak suka wanginya yang kayak wangi bunga di malam Jumat muahahaha *Maafkan daku ipars :D.

Yup, saya akhirnya tinggal di rumah mertua.

menikah dan tinggal di rumah mertua
Jadi punya mama dan ibu :)

Lalu bagaimanakah rasanya?

Gak nyaman, BANGET!!
Baca juga : Ketika Suami Curhat Ke Istri Orang
Itu satu kata yang dulu saya rasakan.

Tapi...

Bukan karena seperti kisah banyak menantu yang gak akur ama mertuanya, semacamnya.
Masalahnya ada di saya sendiri 0______0

Secara, saya berasal dari keluarga KB (keluarga Berencana), sedang suami basicnya KB (Keluarga Besar :D )

Saya yang biasanya di rumah sepi, apa-apa gak pelu berbagi, gak perlu antri, gak ada yang berisik, bebas pakai baju apa saja.

Tiba-tiba harus berada di rumah yang lumayan ramai, meskipun sebenarnya waktu itu di rumah mertua cuman ada bapak dan ibu mertua, serta 2 orang adik ipar yang masih single.
Tapi tetap saja perasaan gak nyaman itu ada.

Selain itu juga karena sifat bawaan saya, yang selalu sensitif, sungkan dan jadinya serba salah.
Salah satunya, gak bisa masak, tapi juga malu kalau cuman numpang makan aja gak bantuin ibu mertua masak.

Mau ikutan masak, sungkan nanti rasanya tidak sesuai selera orang rumah atau lebih tepatnya rasanya ancur, hiks... 0_______0

Dan yang paling parah adalah, karena suami memang saat itu kerja di luar kota, jadi hanya bisa pulang 3 hari sekali atau seminggu 2 kali.

Bahkan kadang Minggu juga suami lembur dan gak bisa pulang. Klop sudah saya salting abis 0______0

Alhasil, saya cuman bertahan kurang lebih 1-2 minggu, dan setelahnya saya demo ama suami, minta tinggal di luar meskipun harus ngekos.

Dan akhirnya kami pun menemukan kos rumah tangga dengan harga terjangkau, lalu kemudian meng-upgrade ke rumah kontrakan.

Lalu bebaskah saya dari rumah mertua?

Ternyata gak!


Kedua Kali Tinggal Di Rumah Mertua


Setahun kemudian, kami akhirnya di karunia seorang anak lucu.
Lucunya sih cuman di nikmati selama 3 bulan, berikutnya galau. Secara, saya sudah harus kembali bekerja setelah cuti selama 3 bulan.

Lalu masalahnya, kira-kira siapa yang bisa menjaga baby lucu kami dan bisa kami percaya?

Suami saya lalu tanya tetangga kiri kanan, dan beberapa hari kemudian datanglah seorang ibu muda menawarkan diri akan menjaga baby kami selama saya bekerja.

Namunnn... ternyata saya gak tega. Secara meskipun keliatannya si ibu tersebut sabar, tetap saja kami deg-degan membiarkan baby 3 bulan di asuh orang asing di rumah sendirian tanpa ada orang lain yang ngawasin.
Baca juga : Hal-Hal Penting Yang Harus Di Bicarakan Sebelum Menikah
Dan akhirnya, setelah galau berkepanjangan, kami akhirnya memutuskan untuk
BACK TO PMI aka Pondok Mertua Indah hehehe.

Kembali ke rumah mertua part II, ternyata sangat berbeda dengan Part I.

Meskipun suami tetap saja masih kerja di luar kota, hanya bisa pulang 2 kali dalam seminggu.
Tapi kali ini jauh lebih santai.

Dugaan saya sih sebenarnya sama, sepertinya yang membuat saya sungkan tinggal di rumah mertua, karena saya merasa jadi orang asing sendiri di rumah tersebut.

Tak ada suami yang menemani.
Kali ini ada baby lucu kami yang menemani, hehehe.

Dan yang bikin lebih nyaman, karena kali ini kami lebih terarah, saya berdiskusi dengan suami dan membahas semua hal yang jadi penyebab saya gak nyaman di rumah mertua.

Dan hasilnya, Alhamdulillah saya jadi gembrot, muahahaha...
Selain karena kerjaannya makaaaan mulu, pun beban di hati seperti yang saya rasakan waktu awal tinggal di rumah mertua, tak ada lagi.


Beberapa Hal Penting Agar Tinggal Di Rumah Mertua Terasa Menyenangkan


  • Sebelum memutuskan tinggal dengan mertua, diskusikan dengan pasangan, apa-apa saja yang bikin hati kita gak nyaman tinggal di rumah tersebut, lalu cari jalan keluarnya.
  • Diskusikan pula dengan mertua, hal-hal apa yang kita sukai/tidak suka selain menyangkut keputusan rumah
Misal, saya tidak bisa masak, tapi juga sungkan kalau cuman numpang makan saja, jalan keluarnya adalah bisa dengan memberi uang kepada mertua atau juga mempekerjakan pembantu yang dibiayai oleh kita.
  • Meskipun mertua adalah orang tua kita, jangan lupa status kita hanyalah numpang. Jadi usahakan semua keputusan rumah tangga selain kamar kita, serahkan kepada mertua. Seperti menu masakan, tata letak rumah, aturan dalam rumah dan lain-lain.
  • Ingat selalu status numpang, jadi jangan lupa berbagi tagihan dengan mertua, seperti tagihan air, listrik, dan lain-lain.
  • Membaurlah dengan kebiasaan semua orang di rumah mertua, hal itu akan membuat kita tidak merasa seperti orang asing.

Dan kesimpulannya, menurut pengalaman saya, selalu ingat status kita atau tahu diri kalau kita yang numpang adalah cara paling ampuh yang bikin kita betah di rumah mertua dan juga tidak merugikan keluarga mertua.

Nah, yang galau karena tersiksa tinggal di rumah mertua, bisa di coba loh cara-cara tersebut.
Cara tersebut sudah saya jalankan dan membuat saya yang sifatnya sensitif, nggak suka banyak orang di rumah, susah beradaptasi dengan orang lain menjadi gembrot tinggal di rumah mertua muahahaha.

Namun, jangan pernah lupa, kalaupun sudah nyaman di rumah mertua, jangan di turutin rasa nyamannya sehingga ngendon aja berlama-lama di rumah mertua.

Segeralah mandiri, karena senyaman-nyaman nya tinggal di rumah mertua, lebih nyaman tinggal di rumah sendiri, ngekos atau ngontrak juga boleh kok, semampunya.

Karena hakikatnya menikah adalah untuk menjalani kehidupan suami istri bersama dengan hak sepenuhnya ada di suami dan istri.

Kalau di rumah mertua kan gak mungkin kita bebas berkreasi, secara itu bukan rumah kita, dan mungkin saja selera kita beda dengan selera mertua, dan itulah yang membuat penyebab kerusuhan menantu dan mertua.

Teruntuk ibuku (mertua) yang paling baik se universe :*
Terima kasih karena telah menjadi ibu yang baik, yang selalu memberikan pengertian seluas samudra kepada menantu ajaibmu ini huhuhu.
Semoga Allah masih memberikan waktu agar kami bisa membahagiakanmu di sisa usiamu, aamiin.

I Love My Ibu (Mertua)

Sidoarjo, 12 Oktober 2016

Yang tiba-tiba kangen ciuman ibu (mertua) karena sudah sebulan lebih tidak bertemu dengannya
Reyne Raea

4 komentar :

  1. Wiiih seneng bacanya mbak. Aku juga kangen mertua yang jauh di kalimantan, walaupun ada beberapa hal yang enggak cocok. Beberapa kali salah tangkap pengertian dan salah komunikasi padahal maksudnya baik. Apalagi aku juga udah dianggap anak sendiri. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih mba, banyak emang yang selalu saling salah pengertian antara mertua menantu.
      Mungkin karena kita baru ketemu setelah dewasa 😊

      Hapus
  2. 2011 saya menikah dan lansgung dengan mertua, padahal suami saya di Jakarta. Dulu, pertimbangannya hanya karena baru kenal 6 bulan sama suami dan mertua, dan kami berencana menetap di jakarta. Nah, momen LDR itu saya manfaatkan utnuk tinggal di PIM. Alhamdulillah, tidak ada masalah tinggal selama 3 tahun dengan mertua

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waaahh juaraaaa, sampai tinggal 3 tahun :)
      Saya gak sampai setahun dulu.

      Hapus

Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisan saya, silahkan meninggalkan komentar dengan nama dan url yang lengkap, mohon maaf, percuma ninggalin link di dalam kolom komentar, karena otomatis terhapus :)

Link profil komen saya matikan ya Temans.
Agar pembaca lain tetap bisa berkunjung ke blog masing-masing, gunakan alamat blog di kolom nama profil, terima kasih :)