Perjalanan Menuju Bali Lewat Darat

ke bali lewat darat

Sharing By Rey - Petualangan menuju Bali lewat darat untuk pertama kalinya memang seru.

Yap, jadi ceritanya, berhubung lebaran kali ini kami gak bisa ke Buton, dan lebaran tahun kemaren sedikit bosan hanya menghabiskan liburannya di Surabaya, Jombang, Kediri dan Gresik.


Jadinya tahun ini kami eh aku sih sebenarnya :D, pengen mengunjungi tempat - tempat yang belum pernah dikunjungi.

Secara... anak udah bisa diajak petualangan, dan Alhamdulillah ada kendaraan yang bisa mendukung (meski belum punya sendiri sih, semoga tahun depan bisa punya sendiri, aminnnn#Ngarep #EhMimpiGratisKan ? )


Persiapan Liburan Ke Bali


Jadi, sebelumnya kami udah nyiapin semua perlengkapan untuk petualangan, mulai dari baju sekoper (yang ternyata gak kepake semua), peralatan makan, minum, jajan, minuman.
Baca : Liburan Di Jatim Park II Untuk Kedua Kalinya
Juga minuman dingin yang disimpan di box styrofoam yang Alhamdulillah awet sampai 3 hari masih dingin.

Tak lupa juga Pop Mie, Mie gelas, kopi instan, peralatan mandi, peta Jatim dan peta Bali, termos air panas, pemanas air, dll.

Pokoknya barang2 tersebut ditata dengan rapi di jok belakang mobil namun tetap aja keliatan bagai orang pengen minggat (bukan mudik) hahahahaaaa....

persiapan liburan ke Bali
Secuil dari persiapan kami :D

Oh iya, petualangan kami sebenarnya rada tertutup aka tanpa sepengetahuan satupun keluarga kami.
Ya gimana lagi, abisnya sungkan aja rasanya pas momen lebaran malah dihabisin gak bareng keluarga. Tapi kalo bukan momen lebaran, kapan lagi coba ada libur yang lumayan panjang.

Dengan berbagai alasan ditambah dengan perasaan sungkan akhirnya kami bisa membebaskan diri dari rumah mertua pada pukul 13.00.

Rencananya sih pengen berkunjung ke rumah om aku di Wonosari dekat Suramadu.
Namun dari pengalaman - pengalaman sebelumnya, sangat susah membebaskan diri dari rumah om, jika sedang ke sana dan akhirnya kami memutuskan langsung bertolak ke Bali.


Memulai Perjalanan Ke Bali Dari Surabaya


Sebelumnya kami mampir ke Mc Donald Darmo untuk membeli kentang goreng dan burger untuk Darrell yang belum mau makan apapun sejak pagi.

Dan setelah itu kami lalu melaju dengan tentram dan Alhamdulillah jalanan menuju ke luar kota sudah agak lengang dibanding pagi hari sebelumnya.

 Di Waru kami memutuskan untuk masuk jalan tol saja agar terhindar dari kemungkinan macet di Sidoarjo dan setelah mampir sejenak menambah angin ban di area rest Tol Surabaya - Porong, akhirnya kami melanjutkan perjalanan kami.

perjalanan menuju Bali
Narsis berlatar belakang perlengkapan petualangan :D
Syukurnya gak lama setelah ngemil kentang goreng, si Darrell langsung pulas tertidur, seneng deh, dengan gitu aku bisa menikmati pemandangan di sepanjang jalan nanti :D

Di pintu tol Porong, kami sedikit bingung mengikuti jalanan baru yang ternyata udah jadi (maklum, udah lama banget gak pernah lewat situ) dan makin bingung lagi pas sampai di ujung jalan tersebut, kami secara spontan langsung belok kanan mengikuti kendaraan lainnya, dan untungnya masih bisa mengakses jalanan menuju Pasuruan melalui bundaran Apollo.
Baca juga : Dari Kebun Teh, Jatim Park Hingga Batu Night Spectaculler
Alhamdulillah lagi jalanan masih lengang dan lancar, aku dan papi begitu menikmati perjalanan kami, khususnya aku, padahal ye semalam aku cuman tidur sekitar 3 jam saja, namun melihat pemandangan baru sepanjang jalan membuat kantukku hilang gak berbekas.


Indahnya Pemandangan Sepanjang Jalan


Subhanallah, betapa cantiknya alam ciptaanNya, apalagi ketika kami mulai memasuki daerah Probolinggo yang mana sepanjang jalan kami bisa melihat lautan ( aku suka banget laut, meski gak suka kulit jadi gosong, namun sejak kecil rasanya begitu damai jika memandai lautan di tepi pantai :') )

Ini adalah pertama kali aku melewati daerah Probolinggo ke arah Bali, sebelumnya paling jauh cuman sampai Bromo aja.

Banyak pemandangan dan objek - objek indah di sepanjang perjalanan, pengen banget berhenti lalu foto - foto, apalagi pas nyampe di miniatur Ka'bah daerah Probolinggo, pengen berhenti sambil foto - foto, namun sayangnya si Darrell lagi tertidur pulas, dan kami tidak tega membiarkan dia terbangun hanya karena kami pengen narsis :D.

Sampai daerah Paiton aku juga begitu takjub melihat PLTU yang begitu megah, sampai - sampai aku ternganga kayak orang gak pernah liat PLTU aja, (eh emang belum pernah ding, hihihihi)

PLTU Paiton
Salah satu pemandangan kemegahan PLTU Paiton, Probolinggo

Di sebuah kecamatan daerah Probolinggo kami berhenti sejenak membuat pop mie sambil beristrahat. Sekitar 10 menit kemudian kami kembali meneruskan perjalanan,dan mampir sejenak mengisi BBM di POM bensin daerah Paiton, sebenarnya papi pengen ke toilet namun gak tega pas ngeliat antriannya.

Pom bensin dekat Paiton
Pemandangan cantik di POM Bensin daerah Paiton, Probolinggo
Kami lalu melanjutkan perjalanan sambil menikmati pemandangan yang ada. Sayang banget pas melewati pantai pasir putih hari telah gelap, sehingga kami gak bisa berhenti sejenak untuk menikmati pemandangannya sambil berfoto - foto pastinya, ya sudahlah toh juga di Bali pantainya lebih bagus, kata papi.

Kami lalu mampir di salah satu masjid yang lumayan besar di daerah Situbondo untuk sholat Magrib, dan papi beruntung mendapatkan listrik untuk mengecash baterei BB nya yang telah kosong. Darrell juga terbangun dan langsung kubasuh wajahnya dan menggantikan pakaiannya dengan yang lebih nyaman.

Setelah sholat Magrib kami lalu mencari rumah makan untuk mengisi perut kami yang sudah keroncongan (aku gak sih, malah kenyang banget karena sepanjang jalan ngemil chocochips :D).

Karena kami gak nemuin juga tempat makan papi lalu mengajak kami untuk mampir membeli nasi goreng yang berjualan di pinggir jalan, yup meskipun rasanya lumayan ancur namun akhirnya ludes juga masuk ke perut kami (mungkin juga karena porsinya irit banget :D).

Setelah makan kami lalu meneruskan perjalanan, Darrell yang baru mendapatkan energi penuh karena tidur selama 3 jam mulai sibuk banyak tingkah, akhirnya kusuruh duduk di depan dan akupun tertidur di jok tengah.


Melewati Hutan Gelap Yang Menyeramkan 


Kira - kira setengah jam aku terbangun oleh suara panggilan Darrell yang sepertinya ketakutan, aku juga sedikit panik karena situasinya gelap banget tanpa lampu PJU, ternyata kata papi kami telah memasuki hutan Baluran.

Wiihhh serem juga, padahal waktu masih menunjukan pukul 20.30, namun aura perjalanannya bagaikan melewati daerah di waktu pukul 02.00 malam.
Baca juga : Petualangan Liburan Natal 2011 bersama Darrell 
Di tambah sepinya jalanan, ada beberapa kendaraan yang lewat namun rata - rata dengan kecepatan tinggi sehingga kami tetap tertinggal sendiri berteman gelapnya malam, sengaja papi kularang mengemudi cepat karena jalanannya begitu gelap dan kurangnya rambu - rambu jalan.

Namun syukurlah jalanannya sudah begitu mulus, oh ya sepanjang perjalanan memang begitu mulus, hanya di beberapa tempat di kota Probolinggo yang masih sedikit rusak. (Thanks ex kawan-kawan  PT Aremix deh yang udah ngerjakan jalannya hingga begitu mulusnya :D)

Lanjut lagi ye.... Setelah kurang lebih setengah jam kami deg - degan dengan situasi yang lumayan serem, akhirnya kami lalu sampai di sebuah daerah pemukiman yang terang benderang, tak lupa kami mengucap syukur berulang kali mengingat seremnya perjalanan tadi.

Akhirnya kantukku hilang lagi, dan menemani papi nyetir sambil ngobrolin macam - macam, dan Alhamdulillah sekitar pukul 22.00 sampai juga kami di pelabuhan Ketapang.

dan sekali lagi Alhamdulillah sepanjang perjalanan kami begitu lancar, hingga sampai di pelabuhan Ketapang pun kami gak harus ngantri menunggu giliran nyebrang, kami langsung masuk sambil terlebih dahulu membayar tiket naik fery dari Banyuwangi ke Gilimanuk sebesar Rp. 125ribu dan langsung di arahkan menuju kapal.

Alhamdulillah,,,,,, Sampai ketemu di posting berikutnya ya! :D

Next : First Time I Meet You, #BALI (Denpasar)

Jombang 24 Agustus 2013

@reyneraea

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisan saya, silahkan meninggalkan komentar dengan nama dan url yang lengkap, mohon maaf, percuma ninggalin link di dalam kolom komentar, karena otomatis terhapus :)

Link profil komen saya matikan ya Temans.
Agar pembaca lain tetap bisa berkunjung ke blog masing-masing, gunakan alamat blog di kolom nama profil, terima kasih :)